Yang Jian memeriksi Wang Yue dari ujung kepala hingga kaki.
Usianya tak terlalu tua, masih di bawah tiga puluh. Meski gaya berpakaiannya seperti preman tidak jelas - menghisap cerutu dan memakai syal - aura yang terpancar justru menunjukkan sikap tenang yang matang.
Jelas, Wang Yue ini juga veteran yang telah melalui banyak peristiwa supranatural.
Karakter dan kecerdasannya terasah melalui pertaruhan nyawa berulang kali.
Memandangi ibu paruh baya yang tergantung di lampu jalan itu, perlahan tak bernyawa sambil terus berjuang, ia tak bisa menahan diri mengerutkan kening.
“Kenapa? Bukannya tadi kau juga ingin membunuhnya? Aku membantumu menghemat satu peluru. Seharusnya ini hal baik, apa kau menyalahkanku?” Wang Yue segera bersuara saat menyadari tatapan Yang Jian.
Yang Jian berkata: “Tidak, hanya teringat sesuatu.”
“Kematian keluarga Yan Li bertiga sangat mirip metodenya. Mereka juga digantung sampai mati, mayatnya dibiarkan di vila selama dua tiga hari sampai berbelatung... Kau yang melakukan ini?”
Tatapan Wang Yue bergetar halus. Dalam hati ia bergumam: Sial.
Diriku sendiri ternyata melewatkan detail seperti ini.
Yan Li semasa hidupnya adalah rekan kerja Yang Jian, pernah bekerja sama menangani peristiwa supranatural, berkolaborasi, mungkin bisa dianggap saling berteman.
"Tidak bicara, berarti hal itu memang kau yang lakukan." Tatapan Yang Jian tajam: "Sungguh kejam, membunuh dan menghilangkan saksi, tidak menyisakan satu pun yang hidup."
Wajah Wang Yue berubah, lalu berkata: "Aku juga terpaksa, ada yang memaksaku bertindak, aku tidak punya pilihan lain. Jika kau ingin cari masalah, seharusnya cari Zhao Kaiming, dialah yang menyuruhku melakukannya. Awalnya aku tidak tahu soal ini."
"Tapi kau tetap melakukannya, bukan?" Senyum dingin Yang Jian: "Mau lempar semua tanggung jawab ke tangan Zhao Kaiming? Berani kau bilang saat menyetujui ini, Zhao Kaiming tidak pernah menjanjikan imbalan memadai untukmu?"
"Ini hal yang berbeda. Aku juga dijebak Zhao Kaiming. Dia ingin memanfaatkan statusku sebagai perantara untuk menyingkirkan Yan Li, membuatmu curiga pada Klub Xiaoqiang, memicu pertarungan hidup-mati antara dirimu dan Wang Xiaoqiang. Tepat sebelum peristiwa supranatural ini meledak, dia masih mendatangiku, memaksaku bekerja sama dengan Wang Xiaoqiang untuk menghadapimu."
"Hanya saja, tidak disangka situasi ini terputus. Tapi sekarang Zhao Kaiming seharusnya sudah mati. Aku tidak punya alasan lagi membantunya. Bawa aku pergi dari sini, aku bisa membantumu melawan Wang Xiaoqiang."
Yang Jian berkata: "Kau terlalu naif. Kau sudah melawan Yan Li, menyetujui permintaan Zhao Kaiming untuk melawanku, sekarang masih mau aku selamatkan dirimu?"
“Menyelamatkan saya tidak akan merugikanmu. Orang-orang dari Klub Xiaoqiang akan segera menghadapimu. Tanpa bantuan, peluangmu mati di tangan Wang Xiaoqiang sangat besar. Meski banyak Pengendali Hantu Klub Xiaoqiang yang sudah mati karena ulahmu, masih ada satu orang sangat berbahaya bernama Ye Feng yang bisa mengendalikan dua hantu. Peluangmu melawannya tidak besar.”
“Peluang tidak besar, artinya mereka juga tidak 100% yakin bisa mengalahkanku? Jadi Zhao Kaiming mencari kerjasamamu untuk bersama-sama memberantasku?” Mata Yang Jian menyipit sambil merasa ngeri.
Zhao Kaiming ini benar-benar kejam, sampai merancang RENCANA BERACUN seperti ini.
“Benar, rencana awalnya begitu. Tapi situasi sekarang berubah. Aku tidak akan membantu Wang Xiaoqiang. Asal kau bawa aku pergi dari sini, aku bisa membantumu melawan mereka.” Wang Yue menghisap cerutu sambil serius: “Setelah Klub Xiaoqiang dihancurkan dan Zhao Kaiming mati, pasti kau yang jadi polisi kriminal berikutnya. Seluruh Kota Dachang akan berada di bawah kendalimu.”
“Ini tidak merugikanmu, lagipula ini situasi menang ganda.”
Yang Jian berkata: “Kurasa ini juga situasi menang ganda bagimu. Bisa selamat, lepas dari kendali mereka, sekaligus menghilangkan permusuhanku.”
“Kerja sama menguntungkan kedua pihak. Bagi orang seperti kita, bertahan hidup lebih penting. Hal lain tidak sebanding.”
Wang Yue melanjutkan: “Lagipula mana ada peristiwa supranatural tanpa korban jiwa? Hari ini ratusan mati di sini, besok puluhan di sana. Kematian terjadi setiap saat secara global. Memang benar aku yang membunuh keluarga Yan Li, tapi bukankah itu tidak berpengaruh bagimu?”
"Zhao Kaiming menyuruhku membunuh hanya untuk menarikku ke dalam kekacauan ini. Sekarang semuanya sudah jelas, asal kau mengangguk setuju, semuanya bisa dihentikan di sini."
Yang Jian saat ini mendorong pintu mobil dan turun: "Bagaimana jika aku tidak mau?"
Wang Yue tertegun sejenak, kemudian mengerutkan alutnya dalam-dalam.
Dia merasa alasan ini bisa membujuk Yang Jian, lagipula tak ada konflik langsung di antara mereka. Dia tak paham mengapa Yang Jian menolak.
"Jika kau tetap menolak, aku masih punya cara lain untuk pergi dari sini meski dengan pengorbanan lebih besar. Tapi setelah pergi, aku pasti akan bekerja sama dengan Wang Xiaoqiang. Ini akan jadi kabar buruk bagimu. Jadi kuharap kau pertimbangkan matang-matang... Lagipula jika kita bertarung di sini dan terjadi kebangkitan hantu, tak ada yang akan mendapat imbalan memadai." Wang Yue berkata.
Perselisihan antar Pengendali Hantu memang sering terjadi, tapi jarang yang sampai saling membunuh.
Dia tak ingin bertarung habis-habisan dengan Zhao Kaiming sehingga memenuhi permintaannya, juga tak ingin konflik dengan Yang Jian hingga memilih berdamai.
Jika saling serang, kedua belah pihak akan merasakan kerugian.
Sebab menggunakan kekuatan hantu gentayangan sama dengan membuang nyawa sendiri, bahkan Yang Jian yang mengendalikan dua hantu sekalipun.
"Meski penjelasanmu logis, tapi yang paling kubenci adalah penjelasan logis."
Yang Jian membalas: "Kau membunuh seluruh keluarga Yan Li, bersekongkol dengan Zhao Kaiming untuk menyerangku. Jika bukan karena insiden hantu mengetuk pintu yang menyeret kalian, mungkin aku akan mati dibodohi tanpa tahu penyebabnya. Jadi..."
"Lalu apa rencanamu?"
“Wang Yue perlahan menjadi waspada. Dia tidak melanjutkan pendekatan ke depan, melainkan terus-menerus memperhatikan mata hantu Yang Jian dan bayangan pekat seperti tinta di bawah kakinya.”
“Dia tahu beberapa informasi tentang Yang Jian.”
“Tentang dua hantu di tubuhnya, dia tahu sedikit tapi tidak banyak.”
“Tentu saja dengan memanfaatkan kesempatan ini, kumpulkan keberanian untuk menyelesaikanmu. Setelah kau mati, Wang Xiaoqiang tidak akan jadi masalah. Jika benar-benar bertarung, kemampuannya seimbang 50-50 denganku. Jika ada tambahanmu, aku memang akan waspada. Apalagi sekarang aku punya teman di samping.” Yang Jian menoleh ke Tong Qian di sebelahnya.
Wajah Tong Qian berubah drastis: “Meski tidak tahu situasi Kota Dachang, tapi dia benar. Berkonflik sekarang tidak baik. Kita masih di Wilayah Hantu, hantu itu bisa muncul kapan saja.”
“Mau membantu atau tidak?” kata Yang Jian.
“Dia tidak mati, aku tidak akan meninggalkan Wilayah Hantu.”
Pemerasan.
Ini jelas-jelas menggunakan nyawa korban selamat sebagai alat tekanan.
“Baik, aku mau membantumu.” Tong Qian akhirnya setuju.
Meski tidak ingin, dia paham bahwa Pengendali Hantu bernama Wang Yue ini adalah pembunuh berdarah dingin yang tak kenal hukum.
Yang Jian memang kejam, tapi orang ini lebih sadis lagi.
“Bagus.” Yang Jian mengangguk.
Sekarang wajah Wang Yue berubah pucat.
Dia bahkan tidak percaya diri melawan Yang Jian sendirian, apalagi ditambah seorang polisi kriminal.
“Kabur~!”
Tanpa pikir panjang, dia langsung berbalik badan dan melarikan diri.
Harus kabur, kalau tidak pasti mati tanpa ampun.
"Total ancaman dari kedua orang ini terhadapnya bahkan lebih besar daripada hantu tua itu. Setidaknya hantu tua itu tidak sepenuh hati mengejar dirinya, sedangkan Yang Jian benar-benar bertekad untuk membunuhnya."
"Sekarang ingin kabur, sudah terlambat." Yang Jian langsung mengangkat pistol dan menembak.
"Braak~!"
Dengan jarak sedekat ini, suara tembakan itu tidak sulit mengenai seseorang.
Wang Yue langsung menjerit kesakitan dan terjatuh ke tanah.
Ternyata, senjata ini cukup efektif melawan Pengendali Hantu.
Tapi menurut Yang Jian, agak tidak realistis berharap bisa membunuh seorang Pengendali Hantu hanya dengan pistol khusus.
"Yang Jian." Wang Yue yang tengkurap di tanah memandanginya dengan wajah mengerikan: "Kau yang lebih dulu bertindak. Jika kau tidak mau membiarkanku hidup, lebih baik kita mati bersama."
Saat syal di lehernya terlepas.
Seutas tali rami kusam muncul melingkari lehernya.
Tali itu mengikat lehernya dengan simpul mati, mencekik seluruh lehernya hingga membentuk pola seperti jerat.
Dengan cekikan seperti ini, secara logika lehernya seharusnya sudah patah dan orangnya pun mati.
Tapi Wang Yue ini masih tetap hidup.
Wang Yue Si Tali Hantu.
Orang yang tahu rahasianya akan memanggilnya demikian.
"Dari penampakanmu, kebangkitan Hantu Gentayangan-mu sudah dekat. Kebetulan hari ini kuselesaikanmu, daripada nanti kau mati dan memicu peristiwa supranatural lagi." Tanpa rasa takut, Yang Jian berjalan mendekat dengan langkah tegap.
“Naif, kira mengendalikan dua hantu bisa bertindak semaunya?” Wang Yue berbicara sementara tali jerami di lehernya seperti mengencang lagi, hingga suara retak tulang lehernya sudah terdengar.
Saat itu juga, wajahnya memerah, menderita tak tertahankan.
Dan persis di saat ini.
Yang Jian tiba-tiba menghentikan langkahnya.
Merasakan hawa dingin menusuk di lehernya.
