Hanya segelintir Pengendali Hantu yang bisa selamat dari peristiwa supranatural.
Yang Jian tidak meremehkan Wang Yue, juga tidak menganggapnya enteng. Jika tidak, dia tak akan memaksa Tong Qian untuk membantu.
Saat tali rami tua di leher Wang Yue tiba-tiba bergerak-gerak gila dan menyempit lagi, membuatnya menderita kesakitan, Yang Jian langsung menyadari bahaya.
Ini pengaruh dari penggunaan kekuatan hantu gentayangan.
Saat ini.
Dia tiba-tiba merasakan hawa dingin menusuk di lehernya yang membuat bulu romanya merinding.
Hampir refleks, mata hantu Yang Jian langsung terbuka lebar.
Tidak banyak mata hantu tersisa di tubuhnya.
Lima mata tertahan di Bayangan Hantu, kini hanya tersisa dua mata hantu di depan dan belakang kepala.
Kedua mata hantu ini terbuka bersamaan, satu mengawasi depan, satu mengawasi belakang.
Tapi tak ada yang anomali di kedua arah.
"Yang Jian, hati-hati!" Tong Qian sepertinya melihat sesuatu dan langsung memperingatkan.
Sesaat kemudian.
Yang Jian merasakan kekuatan mengerikan datang dari lehernya, disusul sensasi sesak napas dan pusing yang hebat.
Dia merendahkan kepala dan melirik ke bawah.
Tanpa disadari, sebuah tali jerami telah melilit lehernya. Kedua ujung tali itu menggantung di udara, seolah ditarik paksa oleh tangan tak kasatmata yang berusaha mencekiknya sampai mati. Sebelum sempat bereaksi, hawa dingin menusuk menyelimuti lehernya, membuatnya kehilangan sensasi.
"Tidak nyaman ya merasakan sesak napas, Yang Jian."
Wang Yue bangkit perlahan sambil berkata: "Terikat oleh Tali Hantu, bahkan Hantu Gentayangan pun tak bisa melepaskan diri. Meski kau bisa mengendalikan dua hantu, itu hanya memperlambat waktu kebangkitan hantu. Jika benar-benar bertarung, satu hantu pembunuh atau dua tetap sama mematikannya."
"Hari ini lebih baik kau mati dicekik saja. Bagaimanapun juga, aku tak berharap kau bisa membawaku keluar."
Yang Jian tak bisa bicara karena sesak napas. Kekurangan oksigen mulai ia rasakan. Jika terus begini, lima detik lagi nyawanya akan melayang.
Namun tiba-tiba, lehernya terbelah membentuk celah. Daging dan kulit terkoyak paksa.
Dua mata hantu merah darah muncul tiba-tiba, memancarkan cahaya merah.
Di bawah cahaya merah itu, tali jerami yang semakin mengencang perlahan mulai mengendur.
"Hm?" Wang Yue terkejut melihat kejadian ini.
"Batuk, batuk-batuk."
Yang Jian menderita batuk dua kali, merasakan lehernya mulai pulih sedikit sensasi, bisa bernapas dengan susah payah.
"Itu... mata hantu?" Wang Yue langsung melihat dua mata ganjil di leher Yang Jian.
Kekuatan mata hantu sedang melawan tali hantu.
"Kau pikir bisa membunuhku semudah itu? Sungguh terlalu naif."
Yang Jian menengadah, matanya kemerahan terlihat mengerikan: "Memang kemampuan tak terpecahkan. Tanpa tanda peringatan, kekuatan yang tadi mencekikku pasti berasal dari hantu. Hantu tak kasat mata yang menjadi parasit di tali ini, tanpa wujud fisik."
"Tapi kekuatanmu terbatas, hanya bisa melakukan segini. Lagipula ini cuma seekor hantu."
"Oh ya? Aku tidak percaya." Sorot kegilaan muncul di mata Wang Yue: "Mari lihat siapa yang mati duluan."
Begitu suaranya terdengar, tali di lehernya langsung mencekik lebih kencang.
"Krek, krek~!"
Yang Jian bahkan bisa mendengar suara tulang lehernya patah. Bersamaan itu, ia juga merasakan tali jerami di lehernya semakin mengencang.
Dua mata hantu tak mampu menahan keanehan tali ini.
"Mempertaruhkan nyawa?" Tatapannya dingin: "Kau ingin membunuhku sebelum tewas di tangan kebangkitan hantu gentayangan? Naif."
Ia sudah tahu konsekuensi penggunaan tali hantu ini.
Tali itu akan terus mencekik leher Wang Yue, cepat atau lambat akan mencekiknya sampai mati.
Namun sebelumnya, Wang Yue telah berkali-kali menggunakan kekuatan hantu gentayangan. Tali di lehernya jelas sudah mendekati batas maksimal. Jika dipaksakan seperti ini, mungkin kematiannya sudah di depan mata.
Tentu saja Yang Jian tidak akan membiarkan keinginannya terkabul.
Saat tali itu mulai mencekik lagi, bayangan hitam pekat berdiri di belakangnya.
Seperti sosok manusia yang tersembunyi dalam kegelapan.
Hanya saja sosok ini hanya memiliki leher tanpa kepala.
Bayangan hantu tanpa kepala.
Ini adalah hantu kedua yang dikendalikan oleh Yang Jian.
Saat bayangan hantu tanpa kepala itu berdiri, kedua tangan yang seolah terbuat dari kegelapan perlahan meraih lehernya, menangkap tali jerami itu, lalu menariknya perlahan, sekali lagi.
Kekuatan aneh yang mencekiknya tak mampu melawan kekuatan bayangan hantu tanpa kepala, mulai cepat mengendur.
"Tidak, tidak mungkin!" Wang Yue menatap tali yang perlahan melonggar di leher Yang Jian, matanya membelalak.
"Tidak ada yang mustahil. Kekuatan dua hantu melawan satu hantumu. Jika aku kalah, untuk apa aku mengendalikan dua hantu?" kata Yang Jian.
Wajah Wang Yue sudah merah padam. Ia merasa lehernya hampir putus.
Kekuatan hantu gentayangan mulai membalas dirinya sendiri.
"Kalau tak bisa mengalahkanmu, mari kita mati bersama! Meski aku tewas karena kebangkitan hantu gentayangan, kau pun takkan selamat!" teriak Wang Yue dengan putus asa untuk bertarung habis-habisan.
Ia sudah tidak punya jalan mundur lagi. Karena Yang Jian tak berniat melepaskannya, hanya ini pilihannya.
Sesaat kemudian.
Yang Jian melihat, warna kulit tubuh Wang Yue perlahan-lahan menjadi pucat seperti mayat yang tak berdarah. Kedua kakinya perlahan terangkat, hingga akhirnya tergantung di udara. Meski masih terus bergumul, jelas terlihat tali di lehernya mulai mencekiknya sampai mati.
Ada firasat kuat.
Begitu dia mati dicekik, Wang Yue akan digantikan menjadi pengganti orang lain untuk hantu.
Di saat bersamaan, Yang Jian juga merasakan bayangan hantu di belakangnya kesulitan memegang tali yang mencekik lehernya.
Jika Wang Yue terbunuh oleh hantu, kemungkinan besar dia juga akan ikut mati bersamanya.
Yang Jian ingin bergerak, tapi mendapati geraknya seakan terikat. Tubuhnya kaku di tempat, tak bisa bergerak.
"Sekarang yang mengendalikan Tali Hantu bukan lagi Wang Yue, tapi hantu itu... Dia ingin memanfaatkan kebangkitan Hantu Gentayangan untuk membunuhku? Menyeretku mati bersamanya."
Langsung dia paham maksud Wang Yue.
Jelas-jelas ini upaya mencari bantalannya sebelum mati.
Karena tak bisa mengalahkan Yang Jian sendiri, dia memilih tewas dalam kebangkitan Hantu Gentayangan, membiarkan hantu sejati yang menghadapi Yang Jian. Meski Yang Jian mengendalikan dua hantu, tetap tak bisa menandingi hantu yang tak terbatas dan telah sepenuhnya dibangkitkan.
Benar-benar cara gila yang sangat berguna.
"Tong Qian, bunuh dia lebih cepat! Atau kita semua akan mati di sini!" seru Yang Jian seketika.
"Dia tidak memilih untuk mati-matian melawan, malah meminta Tong Qian membantu. Dirinya sendiri tidak perlu menggunakan kekuatan hantu gentayangan secara berlebihan untuk melawan hantu yang sedang bangkit sampai mati."
"Baik."
Tong Qian juga cukup tegas, segera melepaskan rambut hitam pekatnya. Sebuah wajah hantu pucat yang ambigu gender muncul di belakang kepalanya.
Wajah hantu itu tersenyum, ganjil dan bernuansa jahat.
"Gek, gekk~!"
Wajah hantu membuka mulut, mengarahkan tawa aneh kepada Wang Yue yang hampir tercekik.
Sesaat kemudian.
Wang Yue yang sebelumnya menundukkan leher tiba-tiba menengadah, juga menyunggingkan senyum ke arah wajah hantu itu sambil tertawa pendek, "Heh."
Setelah sekali tertawa, napasnya langsung terhenti.
Wang Yue yang tak bernyawa itu kini wajahnya membeku, tetap mempertahankan senyum yang identik dengan senyum wajah hantu, sama-sama ganjil dan jahat.
"Berhasil, dia mati." Tong Qian memutar badan sambil menutupi wajah hantu dengan rambutnya, kembali mengikat kuncir kuda.
"Tentu saja dia mati. Seluruh kekuatan hantu gentayangan menekan tubuhku. Membunuhnya saat ini bagaikan membalik telapak tangan." Yang Jian kini merasakan tekanan di lehernya mulai mengendur.
Bayangan Hantu tiba-tiba menarik kuat.
Tali Hantu terlepas dari lehernya, jatuh ke tanah.
Tapi seketika itu juga menghilang tanpa bekas.
Sementara mayat Wang Yue yang tewas dengan senyum kaku itu bergantung aneh di udara, ujung talinya terikat pada tiang lampu jalan di sebelah, tubuhnya bergoyang-goyang tertiup angin.
“Seolah-olah seperti mati karena gantung diri.”
Namun di detik berikutnya.
“Ah～！”
Korban selamat yang berkumpul di sebelah mobil tiba-tiba menjerit histeris.
Seorang korban selamat tiba-tiba diikat lehernya dengan tali jerami, terangkat dari lantai dan tergantung di udara.
“Apa?!” Tong Qian cepat-cepat menoleh ke belakang.
Di langit gelap terlihat ratusan tali jerami menjuntai, setiap ujung tali memiliki simpul yang bergoyang-goyang. Begitu menyentuh manusia, tali itu langsung merekat dan mencekik leher orang tersebut, menggantung mereka secara tiba-tiba dari tanah.
Hanya dalam sekejap.
Empat atau lima korban selamat sudah terjerat Tali Hantu, tergantung di udara sambil meronta-ronta kesakitan.
Seiring berjalannya waktu, tali-tali terus menjuntai di sepanjang jalan, bergoyang tak berujung sampai mata memandang.
Setiap helai tali bagai hantu jahat penuntut nyawa yang melayang-layang di kota ini.
