Yang Jian menyalakan Lilin Hantu, punya cukup waktu untuk membuang-buang waktu dengan Ye Feng.
Dia tak percaya orang ini bisa bertahan selama satu jam.
Tapi tindakan radikal Ye Feng telah memberitahukan hasilnya: dia takkan sanggup bertahan satu jam.
Menggunakan kekuatan jubah Shou secara terus-menerus selama satu jam, dalam kondisi seperti ini mengendalikan dua hantu pun percuma.
Semakin lama menggunakan kekuatan hantu gentayangan, semakin cepat kecepatan kebangkitannya.
Karena itu setiap kali Pengendali Hantu menggunakan kekuatan hantu, harus dipastikan waktunya sesingkat mungkin.
“Mau mengandalkan perlindungan jubah Shou untuk langsung datang membunuhku, harus kukatakan kau memilih hasil yang buruk.” Yang Jian bukannya khawatir, malah agak senang.
Kondisinya terlihat lebih baik dari Ye Feng, tapi sebenarnya tak jauh berbeda.
Wilayah Hantu terus digunakan.
Jika terus berhadapan, Mata Hantu-nya juga akan terus bangkit.
Hanya saja, di hadapan musuh, kekhawatiran ini tentu tidak akan diungkapkan.
Pemikiran, pilihan radikal Ye Feng jelas semakin mempersingkat waktu kebangkitan hantu gentayangannya.
Ye Feng saat ini berwajah dingin, menyusuri jalan aspal yang tertutup cahaya merah, melangkah perlahan ke arah Yang Jian.
Di jalan bertebaran tali hantu yang padat, seutas demi seutas tali penuntut nyawa jatuh dari langit, bagaikan hantu-hantu jahat yang merasuki tubuh, menimbulkan ketakutan dan kewaspadaan.
Orang biasa, dalam situasi ini sudah mati sepuluh ribu kali.
Tapi dia bukan orang biasa.
Jubah Shou di tubuhnya memberinya perlindungan.
Justru karena itulah dia berani bertindak semena-mena seperti ini.
Sebagai Pengendali Hantu yang juga menguasai dua hantu, Ye Feng yakin tak ada yang bisa menjadi lawannya.
"Terlalu lambat, tidak bisakah kau berjalan lebih cepat? Karena tali hantu tak bisa memengaruhimu, seharusnya kau berlari," desak Yang Jian yang duduk di tangga pintu, sesekali memandanginya.
Wajah Ye Feng memerah gelap.
Berlari?
Penggunaan kekuatan hantu gentayangan yang berlebihan dalam waktu singkat juga bisa langsung memicu kebangkitannya.
Dia harus menjaga batas ambang, memastikan semua ini masih dalam batas toleransinya.
"Yang Jian, jangan terlalu gembira. Meski kebangkitan tali hantu Wang Yue ini melebihi rencanaku, situasi ini masih bisa kuhadapi. Hari ini kau pasti mati."
“Ya, ya, ya, saya pasti mati, kalau begitu cepatlah kau membunuhku. Saya duduk di sini agak takut. Jika kau tidak segera datang, saya akan pergi.” Yang Jian mengangguk.
“Bangsat.”
Ye Feng ingin memarahi tapi tak bisa mengeluarkan kata-kata.
Meski kemampuannya istimewa, dibandingkan Wilayah Hantu Yang Jian masih kurang kelincahan.
Ketidakmampuan untuk muncul tiba-tiba di sembarang tempat menjadi kelemahan terbesarnya. Karena itu sebelumnya Wang Xiaoqiang harus memakukan Wilayah Hantu Yang Jian, kalau tidak dia sama sekali tak punya cara menghadapi Yang Jian.
Tentu saja, Yang Jian juga tak punya cara menghadapinya.
Saat ini.
Di luar Wilayah Hantu.
Wang Xiaoqiang yang sebelumnya muka-nya dirobek paksa oleh Yang Jian, kini dengan kepala manusia membusuk yang bukan miliknya, kembali memungut kulit wajah yang tercabik itu.
Seperti mengenakan topeng, perlahan ditempelkan ke kepala.
Daging dan kulit menyatu, perlahan menyatu menjadi satu.
Wang Xiaoqiang hidup kembali.
“Yang Jian ini pantas dibunuh.” Dia menggeretakkan gigi, memandangi jalan kecil yang diselimuti cahaya merah di depan.
Situasi di dalam sudah tak bisa dia lihat.
Wilayah Hantu mengisolasi segalanya, dia tak bisa menerobos masuk, sama sekali tak tahu apa yang terjadi di dalam.
Tapi dari situasi saat ini, Ye Feng sepertinya juga terjebak.
Yang Jian tidak mudah dibunuh.
“Masih tidak bisa masuk ke Wilayah Hantu?” Wang Xiaoqiang mencoba masuk untuk membantu. Dia berjalan ke jalan yang diselimuti cahaya merah, tapi mendapati dirinya hanya berdiri di sana tanpa perubahan khusus.
Cahaya merah bagai ilusi, langsung menembus tubuhnya.
Sudah beberapa kali mencoba, namun akhirnya selalu berakhir dengan kegagalan.
"Siapa?"
Tiba-tiba.
Wang Xiaoqiang merasakan aura dingin yang menyeramkan menyergap, membuat bulu kuduknya meremang. Sebuah intuisi khusus membuatnya menoleh ke suatu arah dengan rasa takut.
Di atas hamparan rumput sabuk hijau, tanpa diketahui kapan telah berdiri seorang gadis berbaju rongsokan bergaya dress.
Gadis ini terlihat berusia sekitar tujuh-delapan tahun, rambutnya dikepang dua, sekilas tampak menggemaskan.
Namun saat Wang Xiaoqiang melihatnya dengan jelas, bola matanya menyipit tajam, refleks ia mundur beberapa langkah.
Rasa takut memenuhi seluruh tubuhnya.
Kulit gadis itu kebiruan, bukan warna kulit manusia normal. Seluruh tubuhnya menyebarkan bau mayat yang menyengat, persis seperti jenazah yang sudah lama membusuk. Di wajahnya yang tanpa mata, hanya tersisa dua rongga hitam pekat yang masih mengeluarkan cairan mayat.
Lebih mengerikannya lagi, wajah itu sama sekali tak memiliki hidung dan mulut.
Bukan hilang, tapi memang sejak awal tak ada.
Karena kehilangan dua indera, rongga matanya terlihat sangat besar, menciptakan kesan ganjil yang luar biasa.
Hantu~!
Kata itu langsung muncul di benak Wang Xiaoqiang.
Sebuah hantu baru, hantu tak terduga yang tak ada dalam rencana.
Meski pertama kali melihat, ia yakin hantu ini sangat istimewa, bukan tipe yang bisa mudah dibatasi atau dikurung.
Keduanya terpisah oleh sabuk hijau, saling memandang.
Rongga mata hitam legam tak tahu apakah masih bisa melihat orang, tapi Wang Xiaoqiang yakin, hantu ini pasti telah melihat dirinya.
"Apa yang terjadi, sebenarnya ada apa, kenapa tiba-tiba muncul hantu di sini? Apa aku sial ketemu peristiwa supranatural baru? Atau jangan-jangan ada Pengendali Hantu yang mati, lalu hantu gentayangan di tubuhnya bangkit?" Ekspresi Wang Xiaoqiang berubah-ubah. Seketika, berbagai pikiran melintas di benaknya.
Bahkan sempat terpikir untuk langsung pergi.
"Tidak, aku tidak boleh kabur sekarang. Urusan di sini belum selesai. Kalau Ye Feng tahu aku kabur duluan, nanti pasti akan menagih utang padaku."
Memikirkan itu, keringat dingin mulai mengucur di wajahnya.
Hantu ini sama sekali tidak masuk dalam pertimbangan sebelumnya, tak ada rencana yang disiapkan, juga tak ada strategi cadangan.
Kalau Yang Jian melihat hantu ini, pasti langsung bisa menebak.
Ini adalah hantu yang dilepaskan dari cermin hantu setelah kematian Zhang Wei.
Mati sekali, hidup kembali sekali, maka satu hantu akan kabur dari cermin hantu.
Inilah pengorbanannya.
Beberapa saat kemudian, di seberang sungai tepatnya di jalan raya lebar, sebuah truk besar tiba-tiba melintas sambil membunyikan klakson panjang.
Seketika.
Gadis hantu yang diam tak bergerak itu memutar kepala dengan cepat ke arah sumber suara.
Kemudian dengan gesit berlari menuju arah truk yang sedang menjauh.
Benar.
Gadis hantu ini mulai berlari, kecepatannya luar biasa ganjil.
Hanya dalam hitungan detik, hantu ini telah meninggalkan Kompleks Perumahan Guanjiang, menyusuri jalan raya ke arah selatan, dan akhirnya menghilang di ujung jalan.
Itu pergi.
“Alarm palsu.” Wang Xiaoqiang menghela napas lega, mengusap keringat dingin di alutnya.
“Dari mana datangnya hantu ini? Untung aku tidak berbicara lagi setelah itu. Hantu itu sepertinya sangat sensitif terhadap suara. Gerakanku tadi yang menarik perhatiannya. Saat saling bertatapan, aku tidak berbicara sehingga lolos dari bahaya. Jika tadi aku berbalik kabur, mungkin sudah hancur. Sekarang dia mengikuti truk besar itu pergi, mungkin tidak akan muncul lagi di Kota Dachang.”
Memikirkan ini, hatinya kembali dipenuhi rasa ngeri.
Tanpa disadari, dirinya cukup beruntung telah menguasai sedikit aturan hantu ini.
Jika Pengendali Hantu lain nekat mendekati, mungkin mereka akan mati tanpa tahu penyebabnya.
“Jika Ye Feng berhasil menyingkirkan Yang Jian, dua hantu dalam tubuhnya akan dibangkitkan. Tempat ini akan menjadi wilayah sangat berbahaya. Sebaiknya kita jarang-jarang datang ke sini.”
Dia merasakan ada yang tidak beres dengan kompleks perumahan ini.
Pasti ada alasan Yang Jian memilih tinggal di sini. Kehadiran hantu ini semakin memperkuat kegelisahannya.
Saat ini di dalam Wilayah Hantu.
Ye Feng akhirnya menembus kepungan bertubi-tubi tali hantu, berdiri di luar cahaya Lilin Hantu menghadap Yang Jian.
“Kau, masih berani arogan sekarang?” Dia menggeretakkan gigi. Ingin segera membunuhnya.
"Bagus, ketekunanmu benar-benar membuatku kagum. Kau benar-benar berhasil melewatinya. Meski jarak seratus meter lebih tidak terlalu jauh, tapi pastinya pengorbanan yang kau berikan tidak kecil, ya?" Yang Jian masih duduk di tangga, di sebelahnya berdiri Lilin Hantu, wajahnya sama sekali tidak menunjukkan ketakutan.
"Kalau kau mati, pengorbanan ini akan sepadan." Ye Feng benar-benar meluapkan amarah.
Bagaimana mungkin tidak marah setelah dipermainkan oleh Yang Jian seperti ini?
"Baiklah, silakan datang." Yang Jian berkata: "Tapi kau harus bersusah payah sekali lagi untuk kembali, karena sekarang aku tidak di sini. Aku berada di posisi tempatmu tadi datang."
"Apa?"
Ye Feng terkejut.
"Sini, aku di sini, Saudara. Kalau mau membunuhku, datanglah ke sini!"
Sosok Yang Jian lain muncul di tempatnya sebelumnya, melambaikan tangan sambil berteriak. Di tangannya masih memegang lilin yang memancarkan cahaya lentera ganjil.
Sementara Yang Jian di hadapannya perlahan menghilang.
Halusinasi~!
Orang ini sama sekali bukan Yang Jian, melainkan ilusi belaka.
"Yang Jian, sialan kau dan seluruh keluargamu!" Wajah Ye Feng memerah sambil berteriak keras padanya.
Dari awal sampai akhir, dia telah dipermainkan.
