“Ini adalah Kepala Polisi Kota Dachang.” Sun Yi membawa Yang Jian ke kantor lain.
Ruangan ini dipenuhi pejabat penting dari berbagai departemen Kota Dachang.
Seorang pria paruh baya berbaju kemeja mengangguk sambil tersenyum ke arah Yang Jian: “Ke depannya, kami harap Polisi Yang bisa berkontribusi lebih untuk keamanan Kota Dachang. Untuk urusan pekerjaan, berbagai departemen akan berkoordinasi semaksimal mungkin.”
“Ini Bupati Distrik Timur... Di sebelah sana adalah tim polisi kriminal dari berbagai kantor polisi.”
“Selain itu, wali kota hari ini sedang ada tugas resmi sehingga tidak bisa menghadiri rapat. Tapi tidak terlalu berpengaruh. Oh ya, polisi Interpol Kota Dachang Zhao Kaiming, kalian berdua pasti sudah pernah bertemu sebelumnya.”
Sun Yi memperkenalkan satu per satu orang yang hadir, terakhir mengarahkan pandangan ke Zhao Kaiming.
Mulai hari ini, jabatan dan hak mereka berdua setara.
“Zhao Kaiming?” Mata Yang Jian menyipit, fokusnya tertuju sepenuhnya pada pria itu.
Zhao Kaiming duduk di sana, memandangi Yang Jian dengan wajah dingin. Ia sama sekali tidak menyangka bahwa Yang Jian yang selamat dari upaya pembunuhan bayaran Klub Xiaoqiang ini, bahkan secara ajaib berhasil menjadi Nomor dua Interpol Kota Dachang. Ini jelas melanggar preseden yang ada di dalam negeri.
Perlu diketahui, jumlah polisi kriminal di divisi Asia saat ini sangat terbatas. Bahkan beberapa kota belum memiliki penempatan Interpol sama sekali.
Kehadiran Yang Jian jelas-jelas memberikan sinyal buruk baginya.
"Yang Jian, selamat ya. Ke depannya, harap Bapak Interpol Yang bersedia banyak membimbing saya dalam pekerjaan." Senyum Zhao Kaiming terpancar dingin yang tak biasa.
"Sepatutnya sayalah yang harus mengatakan hal itu kepada Bapak Kriminal Zhao." Kata Yang Jian.
Andai bukan di acara resmi seperti ini, mungkin mereka sudah bertarung langsung.
Zhao Kaiming berkata: "Bapak Interpol Yang terlalu sungkan. Belakangan ini peristiwa supranatural di Kota Dachang semakin sering. Dengan adanya Interpol muda berbakat seperti Anda yang membantu, pekerjaan kita pasti akan lebih ringan."
"Semoga begitu." Jawab Yang Jian singkat tanpa melanjutkan percakapan.
Keberanian Zhao Kaiming muncul di momen seperti ini jelas karena yakin Yang Jian tidak akan berbuat nekat di tempat umum.
Sun Yi menambahkan: "Sesuai regulasi sebelumnya, setiap pengangkatan Interpol baru akan dibentuk kelompok aksi khusus berisi satu perwakilan dari tiap departemen Kota Dachang. Kelompok ini bertanggung jawab atas logistik, dukungan informasi, dan koordinasi antar departemen. Yang Jian, Anda akan menjadi penanggung jawab kelompok khusus ini."
"Menurut saya hal ini bisa ditunda dulu. Kota Dachang sudah memiliki satu kelompok aksi khusus. Jika ditambah lagi, pasti akan bertentangan dengan alur kerja yang ada." Sahut Yang Jian secepat kilat.
Sun Yi tertegun.
Agak tidak paham dengan intensi Yang Jian.
Tim aksi yang dimaksud sebenarnya adalah membentuk departemen khusus untuk memaksimalkan hak-hak Interpol.
Tapi jika Yang Jian tidak membentuknya, berarti melepaskan sebagian besar hak sebagai Interpol.
"Selain itu, sebelum semua itu, ada hal yang sangat penting harus diselesaikan. Saya yakin semua sudah mengetahui kasus di Kompleks Perumahan Guanjiang kemarin." kata Yang Jian.
"Kemarin memang terjadi kasus pembunuhan bersenjata besar yang menargetkan seorang Interpol. Dampaknya sangat serius. Sebagian besar pelaku sudah ditembak mati, tapi masih ada dua tersangka utama yang kabur: Wang Xiaoqiang dari Klub Xiaoqiang dan anggota klub lainnya bernama Ye Feng."
Seorang penanggung jawab kantor polisi mengeluarkan arsip dan memproyeksikannya untuk semua orang.
Orang lain yang hadir sebenarnya sudah mengetahui situasinya, mengingat sejak malam kemarin sudah menerima instruksi atasan untuk menangani ini secara serius.
Yang Jian berkata: "Saya tidak memahami kondisi berbagai departemen di sini, juga tidak akan mengintervensi pekerjaan mereka. Target saya saat ini hanya satu: menemukan dan mengunci posisi kedua orang ini, lalu memimpin tim untuk menembak mati mereka sebelum sempat kabur."
Setelah berbicara, ia melirik Zhao Kaiming di sampingnya.
Zhao Kaiming menyipitkan matanya. Ia tahu Yang Jian sedang "memberi contoh" untuk menunjukkan sikap padanya.
"Klub Xiaoqiang berlokasi di Distrik Timur Kota Dachang. Operasi ini akan menjadi tanggung jawab wilayah timur kami."
"Bajingan seperti ini tidak boleh dibiarkan begitu saja. Aku sendiri yang akan memimpin operasi. Saya harap rekan-rekan semua bisa bekerja sama. Kasus ini harus dipecahkan dalam tiga hari, dan pelaku kejahatan harus ditangkap." Seorang pria paruh baya berbaju seragam berkata dengan suara berat.
"Wang Xiaoqiang dan Ye Feng adalah Pengendali Hantu. Tidak mungkin menangkap mereka, hanya bisa ditembak mati." Yang Jian berkata.
Hati yang lain mendadak dingin, wajah mereka muram.
Sepertinya tiga huruf "Pengendali Hantu" mengandung pantangan tertentu.
"Aku yang akan menanggung konsekuensinya. Tidak akan ada kekacauan. Hanya saja tidak tahu kapan operasi bisa dimulai?" Yang Jian bertanya.
"Paling cepat hari ini sore operasi bisa dimulai." Pria paruh baya berbaju seragam itu menjawab.
Yang Jian berkata: "Baik, kalau begitu kita mulai sore ini."
"Dia benar-benar kejam. Tadinya kukira anak muda ini cuma murid yang tidak tahu diri. Sekarang aku agak meremehkannya. Tapi semakin begini, semakin membuktikan dugaan awalku benar. Di Kota Dachang nanti, antara aku atau dia yang harus pergi. Seharusnya kita yang lebih dulu bertindak, sayangnya ada masalah di bagian Wang Yue. Kalau tidak, kemarin pasti sudah bisa menyingkirkannya." Wajah Zhao Kaiming sangat suram.
Kalau bukan karena sialnya bertemu insiden hantu mengetuk pintu, dan Wang Yue mati di Wilayah Hantu, bagaimana mungkin situasi bisa berkembang seperti ini.
Keberuntungan Yang Jian ini benar-benar luar biasa. Perhitungan manusia tak bisa mengalahkan takdir, dia berhasil lolos dari situasi buntu kali ini.
Ingin menyusun rencana berikutnya untuk menjebaknya, pasti akan sangat sulit.
Kalau Yang Jian tahu pemikiran Zhao Kaiming ini, pasti akan menganggapnya sangat konyol.
Keberuntungan?
“Dia sama sekali tidak pernah bertahan hidup mengandalkan keberuntungan, sejak peristiwa supranatural pertama kali, yang diandalkannya adalah keahliannya sendiri. Ledakan insiden hantu mengetuk pintu saat itu juga karena persiapan yang telah dilakukan Yang Jian sebelumnya.”
Zhao Kaiming bergumam dalam hati: “Entah apakah Wang Xiaoqiang itu sudah kabur setelah mendengar kabar atau belum. Jika belum, hari ini si Wang Xiaoqiang ini mungkin akan mengaku di sini.”
Di hatinya, dia cukup berharap Wang Xiaoqiang bisa melarikan diri.
Dengan begitu, perhatian Yang Jian untuk sementara tak akan tertuju padanya.
Hanya saja ini terlalu sulit.
Karena kali ini bukan aksi sendirian, melainkan seluruh kekuatan penjagaan keamanan Kota Dachang yang bergerak bersama. Wang Xiaoqiang menjadi buronan nomor satu.
Bahkan jika hari ini Yang Jian melepaskannya, negara juga takkan melepaskannya.
Tak lama kemudian.
Rapat selesai.
Pengangkatan jabatan polisi kriminal Yang Jian kali ini juga resmi berakhir.
Banyak langkah yang dipersingkat, bahkan kelompok aksi khusus milik Yang Jian pun belum dibentuk.
Meski sekarang Yang Jian berstatus polisi kriminal, ini hanya sekadar nama.
Tapi hal ini justru sesuai dengan pemikiran Yang Jian di hati.
Dia hanya membutuhkan identitas yang memudahkan aksi dan hak istimewa polisi kriminal. Untuk sementara, urusan supranatural di Kota Dachang diserahkan ke Zhao Kaiming untuk dipusingkan. Setelah menyelesaikan Wang Xiaoqiang dan Ye Feng, baru akan menghadapi Zhao Kaiming, baru mempertimbangkan mengambil alih sepenuhnya keamanan Kota Dachang.
Jalan harus dilangkahi selangkah demi selangkah, tak bisa terburu-buru.
“Yang Jian, kau masih harus beraksi siang nanti, mau ke mana sekarang?” Saat Yang Jian hendak pergi, Sun Yi yang bertanggung jawab atas ujian kepolisian kriminal itu menghampiri.
“Pergi makan di luar, lalu bersiap-siap, lihat bagaimana cara membereskan Wang Xiaoqiang itu.” Yang Jian berkata: “Masalah selanjutnya mungkin bukan urusanmu lagi kan?”
“Tentu bukan urusanku, tugasku sudah selesai. Aku cuma lapar, ingin makan bersama, tidak masalah kan?” Sun Yi berkata.
Yang Jian berkata: “Tidak masalah.”
“Kau yang traktir.” Sun Yi berkata.
“Baiklah, mau makan apa?” Yang Jian berkata.
“Lobster besar plus steak gimana? Kalau ada sebotol anggur merah pasti lebih mantap.” Sun Yi berkata.
Tidak lama kemudian.
Di dalam sebuah hotel.
Sun Yi terlihat seperti belum makan selama beberapa hari, satu tangan mencengkeram steak, tangan lain merobek lobster besar dengan gigitan kasar, ekspresi wajahnya tampak garang.
“Kau kelaparan sejak lama?” Yang Jian tertegun.
“Tidak, pagi ini aku sudah sarapan.”
Sun Yi bicara tak jelas: “Ini enak banget, seumur hidupku belum pernah makan. Tadinya cuma bercanda, tak kira kau benar-benar mau mentraktir makanan semahal ini. Kau orang baik, kalau tidak keberatan, sering-sering traktir aku makan ya?”
“Pelayan, tambahkan tiga porsi lagi. Nanti aku bungkus untuk dibawa pulang.”
“……” Yang Jian.
Sun Yi tiba-tiba menangis lagi sambil makan.
“Ngapain nangis?” tanya Yang Jian lagi.
Sun Yi menangis tersedu-sedu: “Tadi salah hitung, harusnya minta sepuluh porsi untuk dibungkus. Sekarang aku sangat menyesal.”
“Nanti kubungkuskan dua puluh porsi untukmu.” Yang Jian merasa seperti bertemu foodie sejati.
“Tak apa bahas sedikit? Kau juga Pengendali Hantu kan?”
“Ah, benar, kau juga kan? Kalau bukan Pengendali Hantu, mana mungkin bisa dapat pekerjaan ini.” Sun Yi berkata.
Yang Jian berkata: “Tes biasa, orang awam juga bisa melakukannya kan?”
“Orang biasa tak sanggup, bagaimana kalau dikendalikan Pengendali Hantu? Sebelumnya sudah ada contoh kasus seperti ini.” Sun Yi berkata.
“Ada benarnya juga.” Yang Jian berpikir sejenak.
Memang, orang biasa yang mengetes Pengendali Hantu terlalu lemah posisinya. Jika bertemu Pengendali Hantu yang pelik, nyawa bisa melayang.
“Waktumu bekerja di bidang ini mungkin belum lama ya?” Yang Jian berkata.
“Bagaimana kau tahu? Benar, aku baru tiga bulan kurang di pekerjaan ini.” Sun Yi berkata: “Kau juga kan? Baru sebulan lebih jadi Pengendali Hantu.”
Yang Jian berkata: “Aksi menangkap Wang Xiaoqiang dan Ye Feng, kau akan ikut?”
“Tergantung situasi, aku harus tunggu instruksi atasan.” Sun Yi berkata.
“Atasan mengirimmu untuk mengetesku saat ini, pasti ada maksud memberi dukungan. Tak perlu tunggu instruksi, sore ikut aksi bersamaku.” Yang Jian berkata.
Undang makan siang ini juga pertimbangan untuk menarik Sun Yi jadi teman seperjuangan.
“Ini bukan kewenanganku, aku tak bisa langgar peraturan.” Sun Yi berkata: “Semua aksi harus patuh komando, masa tak tahu? Kalau sembarangan pakai kekuatan hantu gentayangan sampai mati sebelum waktunya bagaimana? Cicilan rumahku belum lunas, tak boleh mati sembarangan, harus bertahan setahun lagi.”
“Kau masih harus bayar cicilan rumah?” Ekspresi Yang Jian aneh memandanginya.
Sun Yi berkata: “Tentu, ada masalah apa?”
“Ti-Tidak.” Yang Jian berkata.
Bukannya Pengendali Hantu bisa cepat kaya? Kok Sun Yi ini masih termiskin begini.
Sebenarnya alasan Sun Yi begitu miskin adalah karena setelah menjadi Pengendali Hantu, dia bergabung dengan divisi Interpol Asia. Melalui pelatihan, ditemukan bahwa dia tidak cocok menjadi polisi kriminal, sehingga dialihkan menjadi staf koordinasi dan penilai.
Bisa dibilang lebih condong ke pekerjaan administratif.
Karena masuk sejak awal dan tidak punya prestasi berarti, dia hanya bisa mengandalkan gaji dan subsidi untuk hidup.
Bagi orang biasa, gaji dan subsidi ini sudah sangat tinggi. Awalnya Sun Yi mengira akan jadi kaya, tapi setelah kartu gaji diserahkan ke ibunya dan membeli rumah, barulah dia sadar dirinya tetap seorang seniman miskin yang masih hidup dalam kemiskinan.
Jadi, bukan Sun Yi tidak bisa mencari uang, hanya saja dia orang jujur yang tidak tahu cara memanfaatkan kemampuannya untuk menghasilkan keuntungan.
"Ngomong-ngomong, saya lupa mengingatkan. Tes sebelumnya sebenarnya bukan tanpa makna. Atasan akan menentukan penempatanmu di masa depan berdasarkan jawaban tesmu." Di tengah makan, Sun Yi tiba-tiba menambahkan: "Sistem Interpol mungkin akan diubah nanti."
"Akan diubah seperti apa?" tanya Yang Jian.
"Tidak jelas detailnya. Intinya menghapus sistem kaku dan membuatnya lebih bebas serta fleksibel. Sistem Interpol saat ini punya cacat. Dulu ketika peristiwa supranatural masih jarang, keberadaan Interpol masih bisa menghadapinya. Sekarang jumlah kasus gaib meningkat, mengandalkan satu polisi per kota sudah tidak memadai. Jadi harus diubah dengan memanfaatkan kekuatan Pengendali Hantu rakyat. Detailnya saya tidak terlalu paham."
"Tapi prinsipnya tetap, satu kota hanya punya satu polisi kriminal. Nanti kau akan paham. Selain itu, saya sudah lihat arsipmu yang menyelesaikan beberapa kasus supranatural. Masa depanmu pasti cerah. Zhao Jianguo khusus memperhatikanmu."
Yang Jian berkata: "Dia tentu saja harus memperhatikan saya, posisinya sekarang bisa dipertahankan berkat bantuan saya."
Jika bukan karena dia menyelamatkan Tong Qian sebelumnya, Zhao Jianguo ini mungkin sudah mengundurkan diri.
"Bukan itu maksudku, maksudku adalah kalau ada kesempatan ke depannya tolong berikan perhatian, perhatian." Sun Yi menambahkan.
“……”
