"Berhasil?"
Yang Jian menatap lengannya yang melengkung tak berbentuk dan dipenuhi retakan. Ia merasakan bayangan hantu di dalamnya tak lagi lepas kendali.
Lengan itu langsung pulih sensasinya.
Meski bentuknya sudah tidak karuan, ia sama sekali tidak merasakan sakit.
"Krak! Krak~!"
Bunyi sendi yang berputar bergema. Seketika, lengan Yang Jian pulih dengan cara yang hampir mistis. Retakan di kulit tetap ada, tampaknya perlu waktu untuk sembuh alami.
“Sial, butuh dua Mata Hantu untuk mengendalikan lengan Bayangan Hantu. Ternyata, jika bayangan itu mendapat tubuh, tingkat kengeriannya akan melonjak drastis. Dalam wujud bayangan, itulah kondisi terlemahnya. Benar-benar tak tahu apakah perkataan di Kertas Kulit Manusia sebelumnya asli atau palsu. Bisakah barang ini benar-benar dikendalikan dengan sempurna?”
Memandangi lengan yang perlahan pulih, wajahnya masih terlihat muram.
“Yang Jian, kau baik-baik saja?”
Zhang Liqin bertanya dengan hati-hati, perasaannya bahkan lebih panik daripada Yang Jian.
Di hadapan situasi seperti ini, dia hanya bisa menjadi penonton yang memandangi dalam diam, sama sekali tak bisa melakukan tindakan apapun.
“Untuk sementara... tidak masalah. Perenunganku sebelumnya benar. Jika hanya mengendalikan satu lengan, masih bisa kulakukan dengan susah payah.” Yang Jian mengusap-usap tangan kirinya.
Meski ada sensasi, namun terasa dingin dan kaku, seperti lengan mayat.
“Yang Jian, apa yang kau lakukan di sana? Di momen genting begini, jangan sampai kau melakukan tindakan berbahaya. Jumlah Pengendali Hantu di Kota Dachang tidak banyak. Keberadaanmu saat ini ibarat mata rantai penting. Begitu kondisimu memburuk, bisa mempengaruhi situasi selanjutnya.”
Dari ponsel positioning satelit, Liu Xiaoyu segera mengingatkan.
Dari percakapan sebelumnya, dia sepertinya sedang melakukan eksperimen berisiko.
“Aku tahu batasanku. Kau tak perlu mengingatkanku. Justru karena lingkungan khusus inilah aku harus mencoba menggali kemampuan Hantu dalam tubuhku, untuk menghadapi segala kemungkinan yang muncul.” Kata Yang Jian.
“Tentang penelitian hantu gentayangan, sebaiknya kau temui Profesor Wang. Dia pelopor di bidang ini, tidak ada yang melakukan penelitian lebih mendalam darinya.”
Liu Xiaoyu menyarankan: “Jika kau membutuhkannya, aku bisa segera menghubungkannya untukmu.”
“Tidak perlu, di sini aku hampir selesai.”
Yang Jian tidak terlalu mempercayai Wang Xiaoming, apalagi baru saja membunuh adik laki-lakinya. Meminta bantuan orang dalam situasi seperti ini, masih pantaskah menghargai posisi?
“Sebaiknya kau diam sekarang. Aku harus menangani beberapa situasi kebutaan. Jika ada waktu untuk berbicara denganku, lebih baik periksa apakah arsip yang kuminta sudah dirapikan. Oh ya, arsip Zhao Kaiming juga kubutuhkan satu salinan.”
“Kalau begitu, berhati-hatilah.”
Liu Xiaoyu tidak mengganggu Yang Jian yang sedang menangani peristiwa supranatural.
“Nona Zhang, berdirilah dengan baik. Aku akan melakukan percobaan ketiga sekarang,” kata Yang Jian lagi.
Zhang Liqin berdiri dengan gugup: “Aku sudah siap, silakan mulai.”
Wajah Yang Jian terlihat serius saat mengangkat lengannya. Seluruh lengan tersebut diselimuti cahaya merah samar, tanda kekuatan mata hantu yang sedang dilepaskan.
Sesuai konsepnya, pertama gunakan kekuatan Wilayah Hantu untuk mengubah tubuh orang biasa menjadi maya. Namun efek pada hantu gentayangan pasti berbeda. Meskipun bayi hantu dan Zhang Liqin telah menyatu, selama ada perbedaan antara keduanya, dia bisa langsung membedakannya. Kemudian dengan lengan yang ditempeli bayangan hantu, tangkaplah bayi hantu itu dan keluarkan tanpa merusak organ dalam.
Tiba-tiba.
Telapak tangannya bergerak cepat, menyambar perut sedikit menonjol milik Zhang Liqin.
Adegan yang sulit dipercaya pun muncul.
Seluruh telapak tangan Yang Jian secara aneh langsung menghilang ke dalam perutnya, namun Zhang Liqin sama sekali tidak merasakan sakit sedikitpun, hanya ada sensasi dingin yang menyebar di dalam tubuhnya.
Tapi seketika itu juga.
Bayi hantu di dalam perut Zhang Liqin tiba-tiba menggeliat liar, kabur menyusuri bawah kulit perut dan merayap naik melalui daging.
Keduanya bisa melihat dengan jelas tonjolan itu terus berpindah-pindah.
"Y-Yang Jian, i-itu... itu bergerak?" Wajah Zhang Liqin memucat ketakutan.
"Bukan sekadar bergerak, ini sedang kabur. Ia merasakan bahaya yang ku bawa."
Mata Yang Jian menyipit tajam. Ia melangkah maju, memasukkan seluruh lengannya ke dalam tubuh Zhang Liqin, mengarahkan telapak tangan ke arah gerakan bayi hantu.
Saat makhluk itu belum sempat mencapai rongga dada, telapak tangannya menyambar sesuatu.
Makhluk hidup beraura dingin itu menggeliat tak karuan, tubuh sebesar kepalan tangan memiliki kekuatan aneh yang tak wajar.
"Masih mau kabur? Keluar kau!" Yang Jian menarik dengan kasar.
Seluruh lengannya tercabut dari perut Zhang Liqin.
Di genggamannya terlihat bayi aneh berwarna hijau kehitaman. Bayi itu bahkan belum membuka mata, mirip tikus baru lahir tapi memancarkan aura keganasan.
Bayi hantu itu membuka mulut dan mengeluarkan tangisan melengking yang tak wajar: Waa~!
Suaranya menusuk dan nyaring, bukan hanya di lantai ini, seluruh vila bisa mendengar tangisan menyeramkan yang membuat merinding ini.
"Apa ini hantu?"
Jiang Yan yang sedang mandi langsung menjatuhkan sabunnya karena ketakutan mendengar suara itu.
"Berhasil."
Yang Jian memandangi bayi hantu yang belum berbentuk di tangannya, langsung memasukkannya ke dalam kotak emas untuk dikurung.
Tapi begitu dilepas, bayi hantu itu langsung melompat dan berusaha kabur dengan cepat.
"Hantu kecil ini benar-benar aneh, baru sebesar ini sudah begitu ganas, bagaimana kalau sudah tumbuh besar?" Yang Jian tidak memberinya kesempatan, langsung mengambil jari kering di sebelahnya dan memakukan bayi hantu itu ke meja.
Jari kering itu menembus tubuh bayi hantu dan memakukannya di atas meja.
Bayi hantu itu menjerit keras lalu terbaring tak bergerak di meja seolah sudah mati.
Yang Jian menyentuh tubuh bayi hantu itu, memastikan sudah benar-benar tidak ada gerakan sebelum akhirnya lega.
Tapi dia tahu, meski terlihat mati sebenarnya bayi hantu ini hanya sementara terpaku. Cukup cabut jari kering itu, makhluk ini akan langsung pulih dan kembali ganas.
Bersama jari kering tersebut, Yang Jian memasukkan kembali bayi hantu ke kotak emas, disegel rapat dengan beberapa lapis foil emas untuk memastikan 100% aman.
"Selesai." Baru setelah semua ini dia menghela napas lega.
Bayi hantu ini mulai hari ini kemungkinan besar akan sangat sulit untuk melepaskan diri dan pergi. Jika tidak terjadi hal tak terduga, ia akan dikurung seumur hidup.
"Yang Jian, sudah selesai?" Zhang Liqin baru berani bertanya setelah melihat adegan mengerikan ini berakhir.
Yang Jian berkata: "Bayi hantu di dalam tubuhmu untuk sementara sudah teratasi. Tapi aku sangat ingin tahu bagaimana benda ini bisa masuk ke dalam tubuhmu? Apakah selama beberapa hari ini benar-benar tidak ada sedikitpun kesan? Atau pernahkah kamu mengalami hal aneh?"
Ia merasa kemunculan bayi hantu kedua ini pasti ada alasannya.
Tidak mungkin muncul di kandungan Zhang Liqin tanpa sebab.
"Aku benar-benar tidak tahu, beberapa hari ini aku hanya bekerja seperti biasa." Kata Zhang Liqin.
"Apakah ada hal aneh yang terjadi pada orang di sekitarmu? Detail tidak biasa apapun tidak boleh dilewatkan, renungkan baik-baik." Kata Yang Jian.
Zhang Liqin menjawab: "Baik, aku akan mencoba mengingat lagi."
"Baik, kuberi waktu sepuluh menit untuk merenung." Yang Jian mulai membereskan barang-barang di meja.
Untuk berjaga-jaga, ia telah menyiapkan banyak perlengkapan.
Namun saat sedang membereskan barang, tiba-tiba Yang Jian menyadari kondisi langit di luar semakin tidak beres.
Melalui pantulan cahaya lentera di kaca, ia melihat kegelapan malam di luar tidak berwarna hitam, tetapi memancarkan warna hijau yang ganjil. Warna hijau kehitaman ini persis seperti kulit bayi yang telah meninggal beberapa hari, identik dengan bayi hantu yang baru saja dikeluarkan dari tubuh Zhang Liqin.
“Bayi Hantu dan peristiwa besar yang sedang terjadi pasti ada hubungannya, situasi Zhang Liqin sama sekali bukan kebetulan. Untuk mengungkap hal ini sepenuhnya, mungkin kita harus menunggu sampai masalahnya muncul dengan sendirinya.” Yang Jian berpikir dalam hati.
Zhang Liqin tiba-tiba berkata: “Ngomong-ngomong, ada satu hal yang mungkin terkait. Sebelumnya, di kompleks tempat saya tinggal, ada kabar tetangga perempuan yang hamil dan mau periksa ke rumah sakit.”
“Wanita hamil itu hal biasa, ada apa yang spesial?” Yang Jian menoleh bertanya.
“Tapi tetangga perempuan itu mandul, sudah menikah hampir sepuluh tahun tidak punya anak. Sering bertengkar dengan suaminya sampai beberapa kali polisi datang. Seluruh kompleks pada tahu.” Zhang Liqin menjelaskan.
Ekspresi Yang Jian berubah: “Terjadi beberapa hari terakhir ini?”
“Ya, persis beberapa hari ini.” Zhang Liqin mengangguk mantap.
“Besok akan saya suruh orang selidiki.” Kata Yang Jian.
Zhang Liqin berprasangka: “Menurutmu, apakah tetangga itu mengalami hal sama seperti saya?”
Wajah Yang Jian langsung berubah pucat: “Semoga saja tidak. Kalau tidak...”
“Kalau tidak bagaimana?”
“Kalau tidak, kota ini akan hancur.” Desis Yang Jian dengan suara rendah.
Zhang Liqin kaget: “Seserius itu?”
“Bahkan lebih buruk dari perkiraanmu. Besok akan saya kirim tim investigasi. Hari ini terjadi harus dirahasiakan, jangan beri tahu siapapun. Ingat, siapapun!” Tegas Yang Jian.
“Saya janji tidak akan bocorkan.” Zhang Liqin mengangguk penuh keyakinan.
Yang Jian berkata: "Masalahmu untuk sementara sudah teratasi. Hari ini sudah sangat larut, jika tidak ada hal lain, saya akan tidur."
Setelah berjalan beberapa langkah, dia menoleh dan berkata: "Ngapain masih tertegun di sini? Ayo cepat ikut!"
Zhang Liqin sempat tertegun, lalu tersadar. Wajahnya memerah: "Tunggu sebentar, aku ambil bajuku dulu."
Memungut baju yang terjatuh di lantai, dia segera menyusul dan dengan aktif mengikuti Yang Jian masuk ke dalam ruangan.
Dan pada saat ini,
di Kota Dachang yang diselimuti kegelapan, sebuah teror tak dikenal sedang mengendap.
Perubahan anomali skala besar ini tentu sudah diperhatikan oleh warga biasa. Beberapa area bahkan mulai menunjukkan kepanikan, namun untungnya kejadian ini masih relatif baru sehingga kepanikan belum meluas.
Namun di sudut tak dikenal kota ini, sebuah kompleks perumahan yang diselubungi kegelapan tiba-tiba menggema oleh tangisan bayi.
Nyaring dan ganjil, membuat bulu kuduk merinding.
