Polisi Mata Hantu Yang Jian dari Kota Dachang akan mengadakan rapat penting via ponsel dengan markas polisi kriminal?
Saat Zhao Jianguo menerima informasi ini dari Liu Xiaoyu, dia langsung menyadari beratnya masalah.
Yang Jian selalu menjadi Pengendali Hantu yang dia perhatikan khusus.
"Ditambah lagi dengan peristiwa mayat hidup di Kota Dachang yang hampir menyita perhatian dunia, sebutan Polisi Mata Hantu sudah tersebar luas di kalangan Pengendali Hantu. Saat membahas peristiwa gaib Tingkat S ini, pasti ada beberapa pembicaraan tentang Yang Jian dan Zhao Kaiming."
"Tapi tidak ada kata-kata baik yang diucapkan."
"Seperti sebutan 'dua si sial' atau 'mereka pasti mati' dan semacamnya."
"Tapi tidak bisa dipungkiri, dalam situasi saat ini, Yang Jian jelas merupakan orang yang paling memahami peristiwa mayat hidup ini."
"Segera beri tahu Menteri dan Wakil Menteri. Teknisi harus menyiapkan konferensi telepon ini dalam sepuluh menit. Semua pejabat penting terkait wajib hadir."
"Zhao Jianguo tidak sedang bertugas di markas polisi, melainkan sudah tiba di luar Kota Dachang beberapa hari sebelumnya dengan pesawat."
"Begitu telepon ditutup, ia langsung memulai persiapan."
"Telepon dari Zhao Jianguo ini tidak hanya menggerakkan Menteri dan Wakil Menteri markas polisi, tapi juga membuat beberapa petinggi militer dan politik turut serta dalam rapat ini."
"Lagi pula Yang Jian sudah menegaskan, rapat ini menyangkut kelangsungan hidup Kota Dachang."
"Siapa yang berani meremehkan keamanan sebuah kota?"
"Andai saja Yang Jian bukan Pengendali Hantu yang sedang menangani kasus gaib, ponsel positioning satelitnya mungkin sudah kelebihan panggilan."
"Dalam tiga menit, informasi sudah sampai ke telinga para kepala departemen penting."
"Lima menit kemudian, daftar peserta konferensi telepon sudah dikonfirmasi."
Daftar ini termasuk dalam kategori sangat dirahasiakan, tak seorang pun melihatnya. Bahkan Zhao Jianguo yang bertanggung jawab atas hal ini pun tidak tahu berapa banyak orang yang akan hadir dalam rapat ini. Ia hanya melihat deretan ponsel di atas meja pusat komando sementara di luar Kota Dachang, telepon-terlpon terus diletakkan di sana dan sudah mulai terhubung jaringan.
Di balik deretan telepon itu, siapa tahu pejabat tinggi negara mana yang sedang berdiri.
Menteri markas besar Interpol Asia tidak hadir karena beberapa hari sebelumnya sudah terbang dengan muka tebal meminta bantuan ke luar negeri. Yang bertanggung jawab atas komando adalah Wakil Menteri Cao Yanhua.
Saat ini, keringat dingin mengucur di wajah Cao Yanhua.
Hatinya bergetar ketakutan.
Bukan isi rapat ini yang membuatnya panik, melainkan ia sama sekali tidak menyangka bahwa hanya dengan satu panggilan dari Yang Jian, bisa memunculkan begitu banyak pejabat tinggi.
Secara kasat mata pusat komando sementara ini tidak banyak orang, namun sebenarnya banyak mata yang sejak lama mengawasi setiap gerak-gerik di sini.
Masuk akal juga. Kasus Kota Dachang yang begitu serius ini telah menggemparkan seluruh negeri dan menjadi sorotan dunia. Jika tidak bisa diselesaikan, siapa tahu seberapa besar dampaknya. Pihak atas tetap diam hanya karena tidak memahami hal ini, takut ikut campur malah memperkeruh situasi. Bukan berarti mereka tidak peduli.
"Menteri, konferensi telepon sudah siap. Kapan saja bisa dimulai." Zhao Jianguo masuk sambil meletakkan ponsel positioning satelit miliknya di tengah meja.
Cukup dengan Liu Xiaoyu mengalihkan saluran di sana, komunikasi Yang Jian bisa dialihkan ke sini.
"Sudah berapa lama sejak awal kejadian?" tanya Cao Yanhua.
Zhao Jianguo berkata: "Sepuluh menit, tapi waktu persiapan yang diberikan Yang Jian adalah dua puluh menit, Liu Xiaoyu menjanjikan waktu lima belas menit. Kita masih punya lima menit untuk persiapan. Karena ini menyangkut keputusan peristiwa besar, demi kerahasiaan, banyak orang yang jabatannya tidak memadai tidak saya beri tahu. Saat ini di ruang rapat hanya ada saya, Li Jun, dan menteri Anda, total tiga orang. Pemimpin lainnya semuanya terhubung via telepon. Tapi yang berhak ikut dalam pengambilan keputusan..."
"Sudahlah, paham saja sudah. Sekarang beberapa saluran telepon sudah terhubung. Jangan bicara hal yang tidak perlu. Suruh penjaga mengamankan area. Sebelum rapat selesai, siapa pun dilarang masuk ke ruang komando. Selain itu, setelah rapat semua ponsel harus langsung dimusnahkan. Tolak keras kebocoran informasi apapun." Cao Yanhua berkata dengan hati-hati.
"Paham." Zhao Jianguo mengangguk.
Sebuah konferensi telepon kecil ini tingkat pentingnya bahkan melebihi pertemuan para pemimpin negara.
Karena tak seorang pun tahu berapa banyak rahasia yang mungkin terungkap dari satu kalimat Yang Jian di sana.
"Kalian semua duduklah. Rapat akan dimulai dalam satu menit." Cao Yanhua mengumpulkan keberanian: "Pembuatan arsip rekaman telepon kali ini hanya akan menyisakan satu salinan di tangan saya."
Setelah berkata demikian, dia mengeluarkan sebuah alat perekam.
Begitu dipastikan, Liu Xiaoyu langsung memberi tahu Yang Jian.
"Tiga puluh detik lagi rapat dimulai. Di situ tidak ada masalah kan?"
"Tidak ada masalah." Jawab Yang Jian.
Tak lama kemudian, kurang dari tiga puluh detik, saluran komunikasinya terputus sejenak sebelum tersambung kembali.
“Saya Cao Yanhua, Wakil Menteri Markas Besar Polisi Kriminal. Saat ini bertanggung jawab utama atas insiden mayat hidup di Kota Dachang. Polisi Kriminal Yang Jian, konon kau meminta diadakannya rapat telepon untuk membahas masalah kelangsungan hidup kota ini. Benarkah demikian?” Cao Yanhua di ruang komando bertanya dengan tenang setelah menenangkan diri.
Wang Xiaoming tertegun mendengar suara dari telepon.
Dia sama sekali tidak menerima informasi terkait hal ini.
“Secara teknis memang benar. Hanya saja ada beberapa hal yang perlu dikonfirmasikan. Lagipula sebagai polisi kriminal, saya tidak bisa bertindak semaunya sendiri tanpa berkonsultasi terlebih dahulu,” kata Yang Jian.
“Konsultasi tentang apa?” tanya Cao Yanhua.
Yang Jian menjelaskan: “Untuk menyelesaikan kasus Kota Dachang, ada dua syarat yang harus dipenuhi. Sayangnya sampai saat ini kita belum memenuhi satu pun. Dokumen spesifiknya mungkin sudah kalian terima. Dua syarat ini pasti sudah kalian pahami.”
“Apa dua syarat itu? Apa pun yang bisa kami penuhi akan kami usahakan. Yang tidak mungkin pun akan kami cari solusinya. Asalkan Kota Dachang tetap aman.”
Tiba-tiba terdengar suara seorang pria tua berwibawa dari telepon.
“Orang tua siapa yang berani menyela ini? Masuk ke rapat penting tanpa tahu apa-apa? Mending pulang belajar menghafal pelajaran!” hardik Yang Jian.
Mendengar ini, keringat dingin langsung mengucur di kening Cao Yanhua dan Zhao Jianguo di ruang komando. Li Jun di samping mereka nyaris tak bisa menahan kedutan di sudut bibir.
“Bocah kurang ajar! Kalau bukan karena situasi genting ini, kau sudah kutembak habis kalau berani bicara begitu padaku!” suara pria tua di telepon meledak marah, menunjukkan dia adalah seorang pejabat tinggi berwatak keras.
Yang Jian berkata: "Menembak mati saya? Dengar suaramu juga sudah sepuh, masih kuat pegang pistol? Lagi pula hukum mana yang mengatur memaki orang bisa ditembak mati? Kau bisa ikut rapat ini berarti jabatanmu lumayan, urusan membunuh ilegal tidak kau ketahui? Berani sekali kau bicara."
"Menteri Cao Yanhua, saya tidak ingin berbicara dengannya, turunkan dia dari sini."
“……”
Cao Yanhua di ruang komando saat ini keringat dingin semakin deras di dahinya. Kau mungkin belum sadar sedang berdebat dengan siapa.
"Kau benar-benar berani, beraninya datang ke markas militerku! Kalau aku tidak menghabisi kau, aku jadi cucumu!" Orang tua itu ternyata adalah komandan militer suatu daerah.
"Batuk-batuk, Lao Li, kendalikan diri. Lihat situasi seperti apa ini. Yang Jian ya? Lanjutkan, kami dengarkan." Suara pria lain muncul menghentikan pertengkaran tak berguna ini.
Orang bernama Lao Li itu sepertinya menelan ludah, tidak melanjutkan perdebatan.
"Tadi sampai mana? Karena bertengkar jadi lupa." Kata Yang Jian.
Suara tenang Wang Xiaoming terdengar: "Dua syarat utama menyelesaikan kasus Kota Dachang adalah kontak dan penahanan. Langsung kontak dengan hantu sumber resiko kematian sangat tinggi, perlu pengamanan ekstra. Lilin Hantu adalah alat bagus, sayang waktu kontak terakhir digunakan untuk bayi hantu tahap keempat, sekarang sudah habis."
"Syarat ini bisa saya penuhi. Seperti yang saya katakan ke Wang Xiaoming sebelumnya, peluang kurang dari dua lapis. Jika gagal, saya mati. Tapi saya tetap memutuskan mencoba." Kata Yang Jian.
“Berdasarkan ucapanmu ini, kawan muda, aku tarik kembali perkataanku sebelumnya. Jika kau mau bergabung ke distrik militermu, aku akan mentraktirmu minum teh, eh bukan, minum alkohol. Kita akan minum sampai mabuk!” kata seorang pejabat tinggi bernama Lao Li.
Yang Jian berkata: “Menteri Cao, kenapa orang tua ini masih di sini? Bukannya sudah disuruh offline? Dia sama sekali tidak mengerti, cuma ngomong asal di sini.”
“Setelah minum alkohol, aku tetap akan menembak mati kau!” Lao Li kembali memarahi.
Cao Yanhua saat ini menahan diri tidak berani bicara. Menendangnya offline? Semua ponsel di meja sedang dalam sambungan telepon. Tidak lihatkah ketika Lao Li bicara, yang lain langsung bisu?
“Lao Li, temperamenmu yang meledak-ledak ini harus diubah. Syarat pertama sudah aku pahami. Semua ini kuserahkan padamu. Jika ada hal yang perlu dijelaskan, sampaikan saja. Negara akan menyelesaikannya.” Suara pria lain terdengar berat.
Yang Jian berkata: “Saat ini aku tidak butuh hiburan. Wang Xiaoming, lanjutkan perkataanmu tadi.”
Wang Xiaoming di sebelah berkata: “Syarat kedua adalah pengurungan. Sebenarnya pengurungan memerlukan syarat wajib untuk membatasi sumbernya. Rencana awalku adalah menggunakan jari itu, seperti yang tercantum di arsip yang sudah kalian ketahui, tapi gagal. Alat pembatasnya hilang. Kecuali kita bisa menemukan benda lain yang bisa membatasi hantu gentayangan.”
“Syarat kedua ini juga bisa kuselesaikan, tapi masalahnya muncul di sini. Jika aku berhasil melewati langkah pertama tanpa mati, maka langkah kedua adalah mencari pengganti jari itu.”
Yang Jian berkata: “Aku tahu ada satu tempat di Kota Dachang yang mungkin menyimpan benda ini.”
“Lalu kenapa tidak kau ambil?” Sebuah suara asing tidak bisa menahan diri bertanya.
“Bagaimana cara mengambilnya? Pakai keyboard?”
Yang Jian berkata: "Barang itu membatasi Hantu lain, tingkat keganasannya sulit dipastikan, tapi seharusnya tidak di bawah Tingkat A, mungkin juga Tingkat S. Jika aku ingin menyelesaikan peristiwa Kota Dachang, aku harus memiliki barang itu. Lagipula saat ini kita sudah tidak punya sumber daya yang bisa digunakan. Hari ini yang kubahas dengan kalian adalah masalah ini - untuk menyelesaikan situasi ini, kita harus melepaskan Hantu dengan tingkat kengerian yang tidak diketahui dengan tangan sendiri."
"Mungkin barang yang dilepaskan itu akan memicu bencana lebih parah dari Kota Dachang, mungkin tidak. Tapi ini menyangkut nyawa jutaan penduduk. Aku tidak bisa memutuskan sendirian. Keputusan ini harus dibuat oleh markas besar polisi kriminal kalian."
"Baik, ucapanku selesai. Besok malam sebelum jam enam, suruh Liu Xiaoyu memberiku jawaban."
Setelah berkata demikian, dia langsung memutuskan komunikasi.
Ruang komando di luar Kota Dachang menjadi sunyi senyap.
"Berapa banyak hal yang kau sembunyikan?"
Wang Xiaoming menatapnya dengan wajah muram sambil mendengar perkataan Yang Jian.
Tak disangka dia menyimpan begitu banyak rahasia. Bahkan dalam situasi terjepit, dia masih punya kemampuan untuk menyelesaikan kasus mayat hidup ini.
"Bisakah aku mempercayaimu?" Yang Jian tidak menjawab, malah balik bertanya.
Wang Xiaoming berkata: "Kau seharusnya percaya padaku."
Yang Jian berkata: "Baiklah. Besok setelah kau dan yang lain masuk ke ruang aman, aku akan memulai rencana ini. Ini ponsel untukmu. Ponsel satunya akan kutaruh di sini untuk terhubung denganmu. Aku tidak tahu berapa lama video call dari satu ponsel bisa bertahan, tapi aku yakin besok kau akan mengerti segalanya setelah melihatnya."
“Apakah Rencana akhirnya berhasil atau tidak semuanya tergantung pada apakah saya bisa bertahan hidup dengan peluang kurang dari dua puluh persen. Begitu saya mati, berapa banyak Hantu yang akan dibangkitkan, saya sendiri tidak tahu pasti. Bahaya yang ditimbulkan ini seharusnya lebih jelas bagi Anda daripada saya.”
“Kalau Anda sudah memutuskan, mengapa melakukan panggilan ini?” Wang Xiaoming berkata.
Yang Jian berkata: “Bahkan jika berhasil, pengorbanan yang dibayar sangatlah besar. Saya akan melepaskan seekor Hantu dengan tangan sendiri. Apa yang akan dibawa Hantu itu saya tidak tahu, tapi saya rasa akan sangat mengerikan... Dan konsekuensinya tidak mungkin saya tanggung sendirian, harus ada yang berbagi. Lagipula harus mempertimbangkan masa depan. Tentu saja jika saya mati, semua rencana akan berhenti, tidak akan ada masalah tidak perlu.”
“Jadi Anda mencari markas untuk membersihkan kekacauan Anda?” Wang Xiaoming berkata.
“Mungkinkah tidak bisa? Saya ini pria yang mempertaruhkan nyawa untuk kota ini, apa salahnya sedikit dibantu membersihkan kekacauan?” Yang Jian berkata.
Wang Xiaoming berkata: “Anda terlalu banyak pertimbangan. Jika Anda benar-benar berhasil, atas jasa Anda, atasan juga tidak akan berkomentar. Lagipula Anda bisa menyembunyikan hal ini, sehingga tidak perlu tindakan tidak perlu.”
Yang Jian berkata: “Jika saya tidak bicara, bagaimana atasan tahu itu jasa saya? Jika saya mati, setidaknya bisa dapat penghargaan pahlawan atau semacamnya, reputasi juga lebih bagus. Lebih baik daripada mati tidak diketahui publik di sudut, tidak ada yang tahu.”
“Sifat oportunistis Anda terlalu kuat, sampai ini pun mau dijebak.” Wang Xiaoming mengerutkan alutnya.
“Bukan saya oportunistis, tapi masyarakat memang seperti ini. Beberapa hal jika tidak diperjuangkan, Anda akan kehilangan.” Yang Jian berkata: “Tidak semua orang seagung Anda, saya hanya orang norak biasa.”
“Baiklah, percakapan hari ini sampai di sini, rencana saya sudah dimulai. Urusan selanjutnya tidak perlu kau ikut campur, cukup lihat hasilnya saja.”
“Semoga kau berhasil.”
Wang Xiaoming berkata lalu bangun dan pergi. Sekarang karena Yang Jian bersedia mengambil risiko terakhir, dia tidak ada lagi yang perlu dikatakan.
Mengenai apakah markas polisi kriminal akan menyetujui aksi Yang Jian, dia tidak perlu khawatir.
Pasti akan disetujui.
Tidak ada negara yang sanggup menanggung pengorbanan kehilangan sebuah kota besar. Preseden ini tidak boleh dibuat, setidaknya untuk saat ini.
Bahkan jika Hantu yang dilepaskan Yang Jian itu lebih mengerikan, itu tidak masalah.
Masa depan siapa yang tahu? Uruslah yang di depan mata dulu.
Setelah Wang Xiaoming pergi, Yang Jian memandangi langit yang semakin redup di luar, dalam hati berbisik: "Entah besok aku masih bisa membuka mataku melihat dunia ini atau tidak."
