"Ini... Zhou Zheng?"
Zhao Jianguo terkejut melihat mayat itu diangkat keluar dari pos satpam oleh anggota Interpol lainnya.
"Hanya mirip wajah saja. Status hantu tidak penting, kan?" kata Yang Jian.
"Benar juga." Zhao Jianguo cepat-cepat menenangkan diri.
Memandangi paku peti mati berkarat di kepala mayat itu, dari rekaman komunikasi sebelumnya bisa dinilai ini adalah benda sangat penting yang membatasi hantu gentayangan.
Tanpa ini, mustahil menghadapi mayat hidup kelaparan itu.
"Mayatnya tidak kusentuh, dan tidak berniat menyentuhnya. Hari ini kuserahkan padamu, kuharap di masa depan tak ada yang mengganggunya."
Yang Jian berdiri, berkata dengan tenang: "Tingkat keganasan benda ini melebihi perkiraan kalian. Jangan sekali-kali mencoba melakukan apapun padanya dengan dalih penelitian. Hasil terbaik adalah mengurungnya selamanya di dalam koper."
"Aku juga akan memberitahu Wang Xiaoming. Aku tidak keberatan dia meneliti hantu lain, tapi benda ini bukan wilayahnya. Jika sampai lepas lagi, mungkin tak ada yang bisa menyelesaikannya di dunia ini. Tingkat kerumitannya sangat tinggi - perwujudan arwah gentayangan yang komprehensif. Pengalaman menghadapi hantu lain tak berlaku di sini."
"Dan... masih banyak sisi mengerikan yang belum terungkap. Aku bisa membatasinya dengan trik. Jika memungkinkan, semoga kita tak pernah bertemu hantu ini lagi."
Tanpa paku peti mati yang khusus ini, para Pengendali Hantu mana pun paling-paling hanya bisa menyelamatkan diri di hadapannya, apalagi melawan.
"Yang Jian, tenang saja. Serahkan sisanya pada kami. Selama kami ada, bahkan jika benda ini benar-benar terbangun, pasti bisa kami atasi," ujar seorang anggota Interpol.
Sorot mata Yang Jian bergerak, menatap orang itu: "Dari kalimatmu itu, aku langsung tahu kau sama sekali tak paham. Jika benda ini benar-benar bangun, kalian semua akan mati."
“Yang Jian, meski kami tahu barang ini sulit dihadapi, tapi tidak sampai selevel yang kau katakan bahwa tak ada seorang pun di dunia yang bisa mengatasinya. Kontribusimu kali ini sangat besar, kami mengagumimu. Tapi ini bukan berarti kau bisa seenaknya merendahkan kami. Sejujurnya, dari anggota kami, setiap orang yang dipilih acak adalah polisi kriminal terbaik se-negeri. Jika bekerja sama dalam tim, menyelesaikan peristiwa mengerikan tingkat S bukanlah hal sulit.” Orang itu berkata dengan suara berat.
“Bahkan Kota Dachang saja tidak bisa dimasuki, masih mengaku terbaik.” Yang Jian berkata dingin: “Kurasa kemampuanmu membual memang nomor satu.”
Orang itu langsung menunjukkan ketidaksenangan: “Lupakan hal lain, bagaimanapun juga kami adalah senior. Kami meninggalkan urusan sendiri untuk membantu pendatang baru sepertimu. Bisakah kau menunjukkan sedikit rasa hormat?”
“Aku hanya mengingatkan kalian untuk memahami keseriusan situasi. Barang ini berbeda dengan masalah sepele yang biasa kalian tangani. Semua yang harus kulakukan sudah selesai. Aku tidak ingin ada masalah saat proses serah terima. Jika kalian masih mempertahankan sikap seperti saat menangani peristiwa supranatural biasa, maka itu sangat naif.”
Yang Jian berkata tenang: “Cuma awan kegelisahan yang menyelimuti kota saja sudah memblokir semua bantuan Pengendali Hantu. Coba pikirkan baik-baik apa artinya ini. Jika hantu gentayangan ini dilepaskan, pasti akan menggeser posisi di Daftar Peringkat Hantu Gentayangan saat ini, menggantikan Telepon Hantu itu. Tapi kau masih merasa mudah menyelesaikan kasus ini dengan kerja sama?”
“Jika aku punya Rencana dari Profesor Wang, meneliti polanya, ditambah paku peti mati itu, kasus ini memang tidak sulit. Aku tidak membual.” Polisi kriminal itu berkata: “Setidaknya aku punya keyakinan diri ini.”
Yang Jian tersenyum ringan, tidak berdebat dengan orang ini.
Rencana, rencana Profesor Wang sepenuhnya diuji dengan nyawa manusia. Kontak pertama hampir menghabisi semua tim. Sekarang semua keanehan telah terpecahkan, tentu terasa mudah.
Kritik mundur mungkin mengacu pada tipe orang seperti ini.
"Untung kau tidak di Kota Dachang." Kata Yang Jian sebelum berbalik pergi.
"Yang Jian, kau mau ke mana? Masih banyak hal di belakang yang perlu bantuanmu." Zhao Jianguo buru-buru berkata.
Yang Jian menjawab: "Tak ada yang perlu kubantu. Jika ada urusan, temui Wang Xiaoming saja. Aku mau tidur."
"Kalau begitu istirahatlah dulu. Kerja kerasmu kali ini."
Zhao Jianguo merenung, baru menyadari Yang Jian telah mempertaruhkan nyawa untuk kasus mayat hidup ini. Ia pun tak bisa berkata lebih banyak.
Yang Jian tak membalas. Tak lama kemudian ia berjalan kaki meninggalkan Sekolah Menengah 7.
"Komandan Zhao, apa Polisi Mata Hantu Yang Jian selalu sesombong ini?"
Polisi Guo Fan yang baru saja bicara mengerutkan alut: "Sama sekali tak patuh perintah, membangkang. Orang seperti ini jadi Pengendali Hantu yang bertanggung jawab atas Kota Dachang cepat atau lambat akan jadi masalah."
"Cukup! Kurangi omongmu!"
Zhao Jianguo membentak: "Yang Jian benar. Peristiwa ini tidak sesederhana itu. Bukan peristiwa gaib biasa. Jika mudah diselesaikan tentu sudah selesai, takkan sampai sekarang. Aku tahu lebih banyak dari kalian. Ada rahasia yang tak bisa diungkap. Kalian harus paham. Dan apakah Yang Jian akan jadi masalah bukan urusanmu untuk menilai."
“Saya tahu sebagian dari kalian merasa dalam hati bahwa kali ini Yang Jian sendirian menyelesaikan peristiwa gaib ini, mencatatkan jasa besar yang diakui secara global, tapi ketidakpuasan itu tidak boleh ditunjukkan.”
“Apakah mayatnya sudah siap?”
Setelah berkata demikian, dia mengalihkan topik pembicaraan.
“Tim Zhao, mayat sudah siap. Proses penahanan berjalan normal tanpa situasi darurat. Sepertinya Yang Jian benar-benar berhasil membatasi gerak hantu ini,” kata seorang polisi kriminal Interpol lainnya.
Zhao Jianguo memeriksa dan melihat mayat itu sudah terbungkus kertas emas seperti mumi, diikat dengan tali emas dan simpul mati, sebelum akhirnya dimasukkan ke dalam koper emas.
Koper tebal ini bahkan tak bisa ditembus peluru, mustahil untuk melarikan diri dari dalamnya.
“Bagus. Las rapat koper ini untuk pengiriman. Berhati-hatilah selama perjalanan. Daerah sekitar Kota Dachang sekarang sudah disusupi kekuatan asing yang berniat jahat, mereka justru berharap kita gagal menyelesaikan Peristiwa Mayat Hidup Kelaparan ini. Jadi harus tetap waspada,” pesan Zhao Jianguo lagi.
“Yang lain ikut saya patroli Kota Dachang. Menteri masih menunggu laporan keamanan kita.”
Alasan Yang Jian buru-buru pulang tentu bukan untuk tidur.
Dia khawatir Wang Xiaoming akan memindahkan Cermin Hantu miliknya saat dia pergi, mengingat Wang pernah melihat cermin itu.
Tentu saja, Zhang Wei dan Zhang Xiangui juga pernah melihatnya.
"Hanya saja mereka adalah orang biasa, terhadap barang ini ingin dihindari, mana mungkin tahu nilai Cermin Hantu? Tapi dengan IQ Wang Xiaoming, dia pasti paham nilai Cermin Hantu. Kalau sampai dia mencuri barang ini dan kabur, ingin minta kembali mungkin akan sangat cerewet. Lagipula dulu demi sebuah peti mati hantu dia berani memalsukan arsip peristiwa gaib, menyembunyikan semua informasi kunci."
"Meski Cermin Hantu sudah tidak berguna bagiku, tapi masih memiliki kemampuan menghidupkan orang lain. Ini poin sangat krusial. Masih ada hal-hal lain yang lebih dalam belum tergali. Barang ini sengaja ditaruh di ruangan itu oleh orang 100 tahun lalu pasti ada maksud lain."
Sementara Yang Jian merenung, dia langsung menggunakan Wilayah Hantu untuk kembali ke kompleks perumahan.
Saat ini di kompleks sudah menyala lentera, suara generator bergemuruh tak henti-hentinya, beberapa mobil antipeluru berhenti di sini dengan personel khusus yang menjaga kewaspadaan di sekitarnya.
Yang Jian melihat Wang Xiaoming dikeluarkan dari ruang aman.
Raut wajahnya sangat lesu, ekspresinya muram. Tampaknya beberapa hari ini dia juga sangat menderita.
"Yang Jian, kali ini kau melakukan dengan sangat baik. Atas nama Profesor Wang, warga Kota Dachang, dan negara ini, saya berterima kasih. Tanpamu, situasi ini akan berkembang menjadi tak terkendali."
Saat itu Mayor Jenderal Perang Khusus Li Jun yang berwajah tegas pertama kali menyadari kemunculan tiba-tiba Yang Jian, segera mendekat dengan penuh hormat.
"Tidak perlu sungkan." Kata Yang Jian.
"Yang Jian, syukurlah kau masih hidup! Aku khawatir mati!" Saat itu Jiang Yan melihatnya, lari tergesa-gesa mendatanginya dengan penuh sukacita.
"Jangan mendekatiku, kenapa badanmu beraroma tinja yang sangat menyengat?" kata Yang Jian.
Langkah Jiang Yan terhenti canggung: "Itu semua gara-gara Zhang Wei, dia buang air besar di ruang aman, jijik sekali. Seluruh ruangan penuh aroma itu."
"Lalu bagaimana dia membersihkan pantatnya?" Yang Jian teringat pada kertas kulit manusia itu.
Jangan-jangan dia menggunakannya.
"Aku tidak tahu," jawab Jiang Yan.
Yang Jian berkata: "Aku akan menanyakannya. Kau sebaiknya mandi dulu. Sekarang Kota Dachang sudah aman, untuk beberapa waktu ke depan tidak akan ada peristiwa supranatural."
Peristiwa Mayat Hidup Kelaparan ini begitu ganas. Meski konsekuensinya parah, ada satu manfaatnya.
Yaitu peristiwa gaib lainnya secara tak langsung ikut terselesaikan oleh mayat hidup ini.
