“Aku tidak menargetkan salah satu dari kalian, maksudku, semua yang hadir di sini adalah sampah.”
Di dalam ruang rapat, seseorang menepuk meja lalu bangkit sambil berkata.
Yang mengucapkan ini juga seorang polisi Interpol, namun usianya masih sangat belia, terlihat sekitar sepuluh tahun, sepertinya masih murid SD, tapi ekspresinya menunjukkan kesombongan yang meremehkan semua orang.
Dari sekitar 20-30 anggota yang hadir, sebagian besar adalah polisi kriminal termasyhur, namun berhadapan dengan anak kecil ini mereka seperti menelan kotoran sendiri.
Anak ini bernama Xiong Wenwen, kode nama Polisi Roh, kemampuannya hampir tak terpecahkan. Konon, dia bisa meramal semua kejadian dalam satu jam ke depan melalui hantu dalam tubuhnya.
Tentu saja, kemampuan ini tidak terlalu berguna bagi orang biasa, namun dalam menghadapi peristiwa supranatural, ramalannya tentang pergerakan hantu dalam satu jam bisa menyelesaikan krisis sempurna dan meningkatkan peluang bertahan hidup.
Di markas pusat, anak bandel ini diperlakukan seperti harta nasional, dilindungi secara khusus dengan alokasi sumber daya difokuskan padanya.
Andai saja peristiwa gaib di Kota Dachang tidak begitu unik dan pasukan bantuan bisa masuk kota, dengan kemampuan si anak ini ditambah kerjasama Pengendali Hantu lain, mungkin masalahnya sudah teratasi.
Karena tak ingin bermasalah dengannya, para anggota lain memilih diam sambil berprinsip "tidak perlu berdebat dengan anak kecil".
“Siapa yang berani menjamin kalau nanti kita tidak akan membutuhkan dukungan anak bandel ini?”
"Xiong Wenwen, jangan banyak bicara. Rapat akan segera dimulai, tidak bisakah kau mengendalikan sikapmu sedikit?" ucap polisi kriminal Tong Qian dengan maksud baik.
Xiong Wenwen langsung membalas: "Diamlah kau sampah! Kalian para pejabat ini tidak ada gunanya! Sudah lama di Kota Dachang tapi bahkan pintu pun tidak bisa dimasuki, terkunci di luar. Kalian tidak malu, aku saja merasa memalukan! Duduk bersama kalian para cupet ini sungguh penghinaan bagiku!"
"Xiong Wenwen, ini bukan rumahmu. Tak ada yang akan memanjakkanmu. Sekalipun kau masih anak-anak, jangan keterlaluan," ujar Pengendali Hantu lainnya dengan suara berat.
Karakter anak kecil ini benar-benar membuat jijik.
"Kau tahu?"
Xiong Wenwen mengetuk meja: "Dulu ada pejabat yang bicara seperti itu padaku. Belakangan dia mati."
Pengendali Hantu itu terkekeh: "Dulu juga ada anak kecil yang tidak tahu tinggi-rendahnya langit, mulutnya sembarangan. Belakangan kubuat ibunya hamil. Sejak itu si anak harus memanggilku 'Ayah', malam hari aku bisa tidur dengan ibunya. Ibumu masih hidup kan? Hati-hati, siapa tahu nanti aku tidur dengan ibumu juga."
“……”
Yang lain hanya menghela nafas. Xiong Wenwen memang tidak normal, tapi Cao Yang ini juga sama sekali tidak mau mengalah.
Tapi yang lain memilih untuk tidak ikut campur, menjadi penonton biasa saja.
"Coba ulangi lagi."
"Xiong Wenwen toh memang anak-anak, tidak tahan diprovokasi, langsung meledak dan melompat ke atas meja: 'Percaya tidak kalau aku akan menyobek mulutmu?'"
"Silakan coba kalau bisa. Katanya kau bisa meramal masa depan, coba ramalkan, dalam satu jam apakah aku yang akan membunuh kau si anak kecil ini, atau kau yang akan menyobek mulutku." Cao Yang mengejek.
Jangan-jangan si anak bandel ini benar-benar terperangkap?
Yang lain memandangi Xiong Wenwen. Cao Yang jelas-jelas ingin memancingnya menggunakan kemampuan hantu untuk menjebaknya, membuat waktu kebangkitan hantunya lebih cepat. Dalam situasi seperti ini, markas besar mana mungkin mengizinkan mereka benar-benar bertarung.
Lagipula Xiong Wenwen hanya bisa mengendalikan satu hantu saja, meskipun kemampuan hantu ini sangat ganjil dan luar biasa.
Tapi, anak bandel tetap anak bandel, kurang kecerdikannya, tidak bisa menandingi Cao Yang yang termasuk polisi kriminal internasional termasyhur. Matanya langsung memerah, ingin segera menggunakan kemampuannya untuk melihat masa depan.
"Xiong Wenwen, jangan main-main. Ini waktu rapat." Wajah polisi yang bertugas melindunginya berubah drastis, menyadari sesuatu yang tidak beres, langsung berusaha menghalangi.
"Diam! Hari ini aku hanya ingin membunuhnya, atau dibunuh olehnya."
Xiong Wenwen berteriak. Wajahnya tiba-tiba berubah menjadi abu-abu pucat, dari seseorang yang baik-baik saja tiba-tiba menjadi seperti mayat hidup. Seluruh tubuhnya memancarkan aura dingin dan menyeramkan, seolah-olah ada hantu yang perlahan terbangun.
"Creek~!"
Penerangan di ruang rapat saat ini terganggu oleh kekuatan tak dikenal, seketika menjadi redup. Perasaan aneh muncul di hati setiap anggota Interpol.
Seolah ada sesuatu yang tak terlihat sedang mengintip diri mereka.
Cao Yang masih terkekeh dingin tanpa bicara. Anak bandel ini sudah pasti mati total kalau bukan karena dikirim penjaga dari atas. Meski kemampuan Meramal Masa Depannya menakutkan, sayang jatuh ke tangan anak tak berotak. Andai jatuh ke tangan profesor ber-IQ tinggi seperti Profesor Wang, efeknya bisa seratus bahkan seribu kali lebih besar dari sekarang.
"Xiong Wenwen sedang membuat masalah. Dia sama sekali tak paham makna eksistensinya. Kemampuan ini mutlak tak boleh digunakan sembarangan. Lihat saja, sekarang dia dijaga seperti harta karun. Begitu mendekati tahap kebangkitan, markas besar pasti akan mengambil alih Hantu dalam tubuhnya. Mustahil mereka membiarkan Hantu peramal masa depan berkeliaran seenaknya."
"Anak kecil tetap anak kecil. Dunia orang dewasa terlalu rumit untuknya."
"Tindakan Cao Yang menjebak anak ini juga bukan cara yang benar. Posisi markas besar tetap perlu dihormati. Tak perlu berselisih sampai segini hanya karena pertengkaran mulut."
Interpol lainnya yang menyaksikan diam seribu bahasa.
Siapa pula anggota rapat penting di sini yang bukan orang berkaliber? Mereka langsung melihat hubungan keuntungan dan kerugiannya, hanya memilih tak mengungkapkan saja.
"Namun seketika, Xiong Wenwen tiba-tiba menjerit aneh, terjatuh di atas meja konferensi. Wajahnya yang pucat seperti melihat hantu menoleh ke arah pintu gerbang sambil menangis terisak-isak, seolah ketakutan hidup-hidup. Ia terus mundur seakan ingin menghindari sesuatu di balik pintu."
"Hm?"
"Cao Yang menegangkan wajah. Dari ekspresi anak bandel ini, dia bisa melihat bahwa si kecil ini telah menyaksikan sesuatu yang mengerikan akan masuk dari luar pintu setelah meramal masa depan."
"Apa itu hantu?"
"Bukan hanya dia yang berpikir demikian. Para Pengendali Hantu lainnya juga serentak menatap ke arah pintu gerbang."
"Bagaimanapun, meski bertengkar, dalam menghadapi peristiwa supranatural mereka harus tetap bersatu padu."
"Xiong Wenwen, apa yang kau lihat?" Seorang polisi kriminal yang menjaganya sambil membawanya menjauh dari pintu bertanya.
"Tapi anak itu tidak bicara, hanya meringkuk mencari perlindungan di belakang."
"Tap, tap-tap~!"
"Seketika, suara langkah kaki jelas terdengar dari luar pintu gerbang, seolah ada sesuatu yang sedang mendekat dengan cepat."
"Seluruh anggota ruang rapat langsung berdiri siaga, waspada terhadap arah pintu."
"Hati-hati! Kita berada di Kota Dachang yang pernah mengalami Peristiwa Gaib Tingkat S. Meski Peristiwa Mayat Hidup Kelaparan sudah berakhir, mungkin masih ada teror tak dikenal yang terbangun. Sebelumnya Zhao Jianguo mengingatkan bahwa mungkin akan ada peristiwa besar terjadi di sini, sehingga kita diminta tinggal sementara untuk mengamati situasi."
"Masa depan mengerikan apa yang dilihat anak bandel ini sampai bisa membuatnya ketakutan seperti ini?"
"Bekerja sama dengan anak bandel yang suka gagal di momen genting, cepat atau lambat pasti akan dijebak sampai mati."
Tepat saat mereka sedang dalam keadaan siaga tinggi.
Sesaat kemudian, pintu terbuka.
Seorang pemuda terlihat masuk dari luar.
"Hm? Bukannya ini rapat? Ada apa sebenarnya, kok semua memandangiku dengan tatapan aneh?" Yang Jian memeriksa sekeliling ruang rapat dengan curiga, merasa ada yang tidak beres dengan suasana di sini.
“……”
Anggota lain menatapnya dengan raut wajah yang ganjil.
"Sial, kalau mau rapat ya datang lebih awal! Kenapa harus memilih waktu seperti ini? Orang yang tidak tahu situasi bisa mengira ada hantu di luar," protes seseorang.
"Hantu? Hantu mana?" Yang Jian menoleh ke belakang: "Di sini kosong melompong."
Tidak ada...
Lalu kenapa tadi Xiong Wenwen sampai ketakutan seperti itu?
Beberapa orang mulai merasa heran.
Tapi Cao Yang memicingkan matanya, mulai menyadari sesuatu.
"Tidak. Ini salah. Xiong Wenwen sebenarnya takut pada orang ini. Hanya saja sebelumnya kami tidak melanjutkan pertengkaran, jadi situasi tidak memburuk dan dia tidak turun tangan. Andai kejadian satu menit lalu terus berlanjut, pasti dia akan turut campur setelah masuk - dan hasilnya... mungkin tidak akan baik."
Hanya karena kemampuan Meramal Masa Depan-nya saja sudah membuatnya begitu ketakutan, bisa dibayangkan betapa berbahayanya orang ini.
"Kau ini Polisi Mata Hantu, Yang Jian?" tanyanya tiba-tiba.
Hanya Polisi Mata Hantu dari Kota Dachang yang bisa masuk ke ruang rapat dengan begitu percuma meski terlihat asing dan berbahaya.
"Ya, benar. Ada masalah? Kok kalian tidak mengenalku? Seharusnya anggota Interpol punya hak untuk melihat arsip rekan sejawat," balas Yang Jian.
Orang ini adalah Yang Jian?
Kerumunan kembali memeriksi dirinya dengan seksama.
Penampilannya biasa-besaja, tidak ada yang istimewa, persis seperti murid yang sedang belajar.
"Barusan aku sepertinya mendengar kalian berkelahi, bahkan ada yang menepak meja menyebut semua orang sampah. Tidak tahu siapa gerangan yang begitu berani sampai tidak menganggap orang lain?" tanya Yang Jian membuka pembicaraan.
Yang lain diam membisu.
Yang Jian melanjutkan, "Berantem boleh, tapi jangan sampai bertarung. Ini wilayah kekuasaan yang menjadi tanggung jawab saya di Kota Dachang. Saya harap semua yang hadir di sini bisa memberikan sedikit penghargaan."
"Hah, kok ada anak kecil lagi? Siapa yang sampai membawa keluarga masuk ke sini? Pasti punya pengaruh besar di belakang panggung ya."
Tiba-tiba, dia melihat Xiong Wenwen yang tidak jauh darinya.
Seorang lelaki sekitar sepuluh tahun memandanginya dengan ketakutan dan kecemasan yang jelas.
"Dia juga polisi kriminal, talenta yang sangat khusus. Dia memiliki kemampuan Meramal Masa Depan, sengaja dipindahkan dari Kota Dajing oleh markas."
Saat itulah Zhao Jianguo mulai berbicara.
Tampak dia bersama Wang Xiaoming, Li Jun, serta Wakil Menteri Cao Yanhua memasuki ruang rapat.
"Meramal Masa Depan?" Ekspresi Yang Jian berubah halus.
Mendengar empat kata itu, langsung tersadar nilai diri anak kecil ini.
"Tapi kemampuan ini tidak terlalu hebat. Kalau tidak, mengapa saat peristiwa gaib Tingkat S meletus di Kota Dachang, dia tidak meramalkannya." Lanjutnya menunjuk celah dalam kemampuan tersebut.
Wang Xiaoming yang berada di samping menambahkan: "Dugaanmu sangat tepat, dia paling hanya bisa meramalkan kejadian dalam satu jam ke depan, itupun harus yang terjadi di sekitarnya. Kau juga pernah bertemu dengan kemampuan serupa, mungkin sudah tahu."
Yang dia maksud adalah kemampuan restart waktu dari Mayat Hidup Kelaparan, kemampuan khusus seperti ini pasti memiliki keterbatasan tertentu.
"Bisa melakukan ini sudah sangat hebat." Yang Jian berkata.
Jika ada orang seperti ini dalam tim, peluang bertahan hidup saat menyelesaikan peristiwa supranatural akan meningkat sangat signifikan.
Ternyata, markas polisi kriminal Asia tidak kekurangan talenta. Jika anak ini ditemani beberapa Pengendali Hantu berkemampuan luar biasa, efisiensi penyelesaian peristiwa supranatural mungkin akan sangat tinggi.
"Silakan semua mengambil tempat duduk. Saya Wakil Menteri Cao Yanhua, yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan rapat kali ini. Isi rapat terutama adalah menyimpulkan pengalaman terkait Peristiwa Mayat Hidup Kelaparan, serta mempersiapkan diri menghadapi peristiwa setingkat ini di masa depan." Saat itu Wakil Menteri Cao Yanhua berdiri di depan meja konferensi sambil memandangi kerumunan.
"Dalam rapat kali ini kita merasa terhormat dapat mengundang Profesor Wang Xiaoming, serta pahlawan kita Polisi Mata Hantu Yang Jian untuk mempresentasikan laporan aksi terkait peristiwa ini. Mari kita berikan tepuk tangan!"
