Saat Yang Jian sengaja membuat dirinya tuli, tangisan di sekitarnya tiba-tiba terhenti. Seluruh dunia menjadi sunyi. Ia tak lagi mendengar suara apapun, dan lolongan hantu mengerikan itu pun berhenti masuk ke otaknya.
Pengaruh mengerikan dari tangisan hantu itu terhadap dirinya juga lenyap. Segalanya seolah kembali normal.
"Sial, cara ini ternyata berhasil."
Yang Jian tak kuasa mengutuk dalam hati.
Makhluk hantu ini – jika dibiarkan menangis beberapa saat – hampir pasti mematikan. Tak disangka, menjadi tuli justru membuatnya kebal.
Seandainya orang biasa mengetahui trik ini, mungkin bisa selamat.
Sayangnya sekarang sudah terlambat.
Pandangan Yang Jian beralih ke Zhang Hao dan dua perempuan yang menyertainya. Meski berada di lapisan kedua Wilayah Hantu, ketiganya tak tertolong. Wajah mereka membeku dalam ekspresi sedih, tergeletak seperti mayat hidup yang mati sambil menangis.
Ekspresi kaku itu membuat bulu kuduk merinding.
"Tidak... Ini aneh. Zhang Hao ternyata masih hidup." Yang Jian mengira pria dengan wajah kaku itu sudah mati, tapi ternyata nyawanya masih ada – hanya tubuhnya tak bisa dikendalikan.
"Mustahil. Dua perempuan di sampingnya sudah mati. Mengapa dia istimewa? Padahal cuma orang biasa."
Keraguan menggelayut.
Tapi pertanyaan ini harus disimpan. Bukan saatnya memikirkan keanehan Zhang Hao. Meski ada yang ganjil, setidaknya dia tak membawa ancaman.
"Apakah Xu Feng itu sudah mati? Dalam tangisan mengerikan seperti ini, jika tidak membuat diri tuli dengan mengisolasi semua suara, bahkan Pengendali Hantu termasyhur sekalipun pasti tewas. Kemampuan membunuh dari tangisan hantu memiliki karakteristik yang terus meningkat. Jika tidak bereaksi tepat waktu atau memilih melawan tangisan ini, yang akhirnya merugi pasti diri sendiri."
Yang Jian menurunkan telapak tangan yang menutupi alutnya, menyimpan Wilayah Hantu lantai kedua, kemudian berdiri di dalam wilayah hantu sambil mencari Xu Feng.
Tak lama kemudian.
Dia melihat Xu Feng di jalan raya sebelah bus.
Saat ini pria itu terbaring tak bergerak di tanah seperti mayat, tubuhnya dingin, seolah sudah mati lama. Yang paling mengkhawatirkan, beberapa bagian tubuhnya sudah membusuk total, mengeluarkan cairan mayat yang memancarkan bau busuk.
Persis seperti mayat yang terbuang berhari-hari dan sedang membusuk.
Tapi anehnya, mayat Xu Feng ini masih membuka mata yang terus berputar-putar, mengamati segala situasi di sekitarnya.
Dalam kondisi seperti ini, dia ternyata masih hidup.
"Dengan cara ini dia bertahan dari serangan Hantu Penangis Makam? Ini bukan sekadar kemampuan mengendalikan hantu biasa," tatapan Yang Jian bergetar lemah, merasa kondisi Xu Feng ini sangat khusus.
Seperti sudah sepenuhnya berubah menjadi hantu, tidak bisa lagi disebut Pengendali Hantu.
Tapi yang mengejutkan, dalam tingkat separah ini dia masih bisa mempertahankan kesadarannya.
"Agak mirip dengan kondisi saya sendiri, hantu dalam tubuhnya hang, bisa menggunakan kemampuan hantu gentayangan ini seenaknya tanpa khawatir akan dibunuh setelah Hantu Gentayangan dibangkitkan kembali."
"Jangan-jangan dia juga menggunakan metode tertentu untuk menyelesaikan masalah kebangkitan hantu gentayangan? Berubah menjadi makhluk luar biasa seperti saya?" Kecurigaan ini terlintas di benak Yang Jian.
Dia tidak merasa situasinya unik. Saat ini, lingkaran sosial Pengendali Hantu telah terbentuk setidaknya satu tahun. Dengan begitu banyak Pengendali Hantu di seluruh dunia, pasti ada beberapa orang beruntung yang secara tak terduga mendapatkan kesempatan khusus saat bertemu peristiwa supranatural.
"Dilihat dari situasinya, dia tidak akan mudah mati."
Yang Jian kembali memandangi pria bertopi itu, dan terkejut melihatnya duduk di tanah menundukkan kepala seolah sedang tertidur.
Selain itu, tidak ada yang ganjil dari penampilan pria bertopi itu. Dia terlihat seperti orang normal tanpa perubahan fisik, dan tidak terasa adanya hantu gentayangan yang dikendalikannya.
Tapi justru tidur biasa ini yang memungkinkannya bertahan hidup di tengah tangisan hantu.
Ternyata, alasan kedua orang ini bisa tetap berada di bus sampai sekarang memang ada. Mereka sangat khusus, benar-benar berbeda dari Pengendali Hantu biasa.
Pengendali Hantu biasa hanya bisa mengulur waktu dengan risiko kebangkitan hantu saat menghadapi situasi seperti ini, tapi mereka tidak perlu melakukannya.
Setelah berpikir sejenak, Yang Jian memutuskan mendekati Xu Feng untuk melihat keadaannya.
Jika memungkinkan, dia tidak keberatan membuat sedikit sabotase.
Saat tiba di samping Xu Feng, Yang Jian memandangi mayatnya yang terbaring di tanah.
“Kau juga bisa menolak serangan gelombang ini?” Xu Feng menatapnya, tubuhnya sepertinya tak bisa bergerak, namun saat melihat Yang Jian, hatinya masih merasa heran.
Secara logika, pendatang baru kali ini kemungkinan besar akan mati, lagipula ini adalah Hantu Tingkat A, tak ada alasan bagi pendatang baru untuk menolak.
Yang Jian tak bisa mendengar ucapannya, juga tak bisa membaca bibir, hanya melihat ekspresi Xu Feng yang sedang berbicara bisa memastikan bahwa orang ini masih hidup dengan baik.
“Apakah kondisi khususnya ini membuatnya tak bisa bergerak?”
Memandangi Xu Feng yang tak bergerak sama sekali, dia tak bisa menahan kecurigaan ini.
Ingin menendangnya untuk mencoba, tapi mengingat tubuhnya yang sudah mulai membusuk di banyak tempat dan kondisinya yang tidak normal, lebih baik tidak menyentuh. Tapi tanpa kontak fisik pun tidak menghalangi Yang Jian untuk mengujinya.
Tangannya mengusap-usap saku.
Mengeluarkan sebuah pistol.
Ini adalah pistol bahan khusus, satu-satunya senjata yang dibawa Yang Jian saat ini. Lagipula saat keluar sebelumnya sama sekali tidak mempertimbangkan akan bertemu situasi seperti ini, hanya ingin berputar sebentar lalu pulang, jadi banyak barang krusial yang tidak dibawa.
“Apa yang ingin kau lakukan?” Xu Feng melihat Yang Jian mengeluarkan pistol, segera [mengembalikan] tatapan tajam, memandangnya dengan marah.
Dia juga bisa melihat pistol Yang Jian ini khusus dibuat, apakah akan berpengaruh pada dirinya juga tidak sepenuhnya yakin.
Namun Yang Jian tidak ragu, langsung mengisi magazen dan mengarahkannya ke Xu Feng.
"Dalam situasi seperti ini masih juga tidak bangun, tampaknya dia benar-benar sudah membusuk sampai tidak bisa bergerak." Melihat tidak ada reaksi, Yang Jian memastikan kelemahan Xu Feng saat menggunakan kemampuan hantu gentayangan.
Tidak bisa bergerak.
Pantas saja kemampuannya disembunyikan dan tidak dilaporkan, di arsip polisi kriminal tidak tertulis apa-apa.
Ini kemampuan yang sangat tidak berguna, jika file-nya terbuka dan bocor, mungkin akan diawasi tentara bayaran lalu diculik untuk penelitian.
Tapi di balik kemampuan tidak berguna ini tersembunyi sesuatu yang tidak biasa.
Bertahan lama dari tangisan hantu makam tanpa mati, berbaring seperti mayat ini juga kemampuan bertahan yang sangat kuat.
"Haruskah menyelesaikannya sekarang?" Tatapan Yang Jian bergetar lemah mulai menimbang-nimbang.
Berdasarkan prinsip 'manfaatkan sakitnya untuk ambil nyawanya', ini kesempatan emas melempar batu ke sumur kering. Dia sudah memahami aturan lebih dulu, tidak terpengaruh tangisan hantu makam, sedangkan Xu Feng terpaksa berbaring untuk bertahan.
"Kau menatap apa? Jangan-jangan mau membunuhku? Jangan naif, bahkan tangisan itu tak bisa membunuhku, apalagi kau?" Xu Feng terkekeh sinis, meski berbaring di lantai sama sekali tidak menghormati Yang Jian.
Yang Jian memang tak mendengar ucapannya, tapi bisa menebak pasti bukan kata-kata baik.
"Mulutnya terus bergerak pasti banyak protes, lebih baik diselesaikan." Langsung dia memutuskan, bersiap menjadi penjahat yang membalas budi dengan kejahatan.
"Bagaimanapun, markas polisi kriminal Asia sudah melaporkan Xu Feng ini sebagai HILANG, dan hampir mengakui kematiannya. Bahkan jika Yang Jian benar-benar membunuhnya, tidak ada yang akan merepotkannya."
Sekejap kemudian, bayangan hantu tanpa kepala di bawah kaki Yang Jian perlahan bangkit dari bayang-bayang, bersiap mengambil kepala Xu Feng ini.
Kepala sudah hilang, orangnya pasti tidak mungkin masih hidup.
Namun tepat saat dia hendak bertindak, Zhang Hao yang sebelumnya bertingkah aneh di dalam Wilayah Hantu tiba-tiba berdiri tanpa diketahui kapan.
Dengan membelakangi Yang Jian, dia melangkah menjauh dengan gerakan kaku dan lambat, namun justru berhasil keluar dari Wilayah Hantunya dengan gaya berjalan seperti itu.
"Hm?" Kelopak mata Yang Jian berkedut.
Terjadi kejadian ganjil seperti ini di dalam Wilayah Hantunya sendiri, tidak ada alasan baginya untuk tidak memperhatikan.
Dengan cepat dia menoleh.
Sesuatu yang paling ditakutinya berdiri di seberang jalan raya.
Seorang wanita berbaju kebaya merah dengan kerudung merah di kepala, memperlihatkan tangan kering berwarna coklat tua.
Itu adalah pengantin perempuan mumi yang sebelumnya turun dari mobil.
Keringat dingin mengucur deras dari tubuh Yang Jian.
Kapan barang ini muncul di sana? Atau jangan-jangan sejak awal pengantin perempuan mumi ini tidak pernah pergi? Terus mengawasi semua yang terjadi di sini?
Tapi sepertinya target kemunculan pengantin perempuan mumi ini bukan dirinya, melainkan Zhang Hao.
Zhang Hao yang tak terkendali terus melangkah keluar dari Wilayah Hantu, menyeberangi jalan raya, dan semakin mendekati pengantin perempuan mumi itu.
"Sekarang dia benar-benar tidak bisa diselamatkan lagi.” Yang Jian merasa berduka untuk Zhang Hao.
Meski hanya orang lewat, menjadi target pengawasan hantu seperti ini benar-benar nasib sial seumur hidup.
