Meski hanya 12 jam berada di bus,
Pengalaman setengah hari ini penuh bahaya dan mengerikan, sekaligus memunculkan banyak pertanyaan dan kebingungan.
Sebenarnya apa hakikat dari mobil hantu ini?
Sebuah alat transportasi untuk mengangkut hantu.
Lalu tempat-tempat pemberhentian itu apa? Wilayah hantu? Tampaknya tidak. Lahan pemakaman tak berujung itu juga tempat seperti apa?
Setelah sebelumnya mesin mati dan turun dari mobil, ke mana perginya hantu makam menangis, pengantin perempuan mumi, serta mimpi buruk itu?
"Semakin banyak hal yang kusentuh, semakin aku merasa dunia ini misterius dan menakutkan. Jika saat itu aku turun dan meninggalkan bus itu, mungkin aku bisa menjelajahi lebih banyak hal. Tapi tak perlu diragukan lagi, aku akan mati di sarang hantu itu." Yang Jian berjalan di jalan raya sambil terus merenung.
Dia sedikit mengangkat kepala, memandangi pejalan kaki yang lalu lalang di jalanan.
Mereka masih hidup seperti dulu: yang bekerja tetap bekerja, yang sekolah tetap sekolah.
Semuanya terlihat sangat normal, seolah peristiwa supranatural sama sekali tidak menyentuh kehidupan mereka.
Tak jarang Yang Jian bergumam, ketidaktahuan adalah berkah. Setidaknya sebelum mereka bertemu peristiwa gaib, mereka bisa terus hidup sebagai orang biasa.
Pikirannya segera ditarik kembali.
Sekarang dia harus mempertimbangkan informasi dan nilai yang terungkap dari peristiwa mobil hantu.
Sebuah kendaraan yang mampu menekan kebangkitan hantu gentayangan.
Bagi para Pengendali Hantu, ini jelas merupakan juru selamat.
Satu-satunya kesulitan adalah bagaimana memosisikan lokasi mobil itu, agar bisa segera naik saat dibutuhkan.
"Ponsel Xu Feng masih tertinggal di mobil. Kita bisa melacak sinyal ponselnya untuk menentukan posisi mobil hantu. Tapi sistem pemosisian global hanya ada di markas besar, ini informasi rahasia. Artinya, untuk menemukan mobil hantu hanya bisa mengandalkan markas." Mulailah Yang Jian merancang rencana.
"Tapi intelijen yang kudapat dari Lin Bei adalah yang terpenting."
Setelah berpikir sejenak,
Dia merasa tidak bisa mendapatkan keuntungan langsung dari peristiwa gaib ini, hanya bisa menukarnya dengan jasa tak kasat mata.
Sudahlah.
Anggap saja ini pekerjaan sukarela.
Yang Jian berpikir sejenak, akhirnya menghubungi operator penugasannya.
"Ini saya, Yang Jian."
Yang menerima panggilan bukan Liu Xiaoyu, melainkan operator baru bernama Qin Meirou yang memiliki suara menggoda.
"Halo, saya operator. Ada yang bisa dibantu?" Suara Qin Meirou terdengar datar, sepertinya masih kesal dengan Yang Jian sejak kejadian sebelumnya, sekarang tidak berani menggunakan nada lembut seperti dulu.
Yang Jian berjalan sambil berkata: "Apa ada orang lain di sebelahmu? Saya perlu membicarakan hal penting."
"Tidak ada rekan kerja di sekitar saya."
Qin Meirou menjawab: "Tapi saya harap Anda menghargai pekerjaan saya. Saya hanya operator Anda, bukan sasaran pelampiasan emosi. Jika butuh teman curhat, saya bisa carikan manajer khusus yang bisa memperkenalkan gadis sesuai preferensi Anda."
Yang Jian mengabaikan perkataannya: "Siapkan arsip baru, Kode: Mobil Hantu, tingkat peristiwa supranatural X."
"X? Semua arsip hanya ada dari level C sampai S. Tidak pernah ada arsip X!"
Qin Meirou berkata: "Jika tidak paham prosedur, saya bisa jelaskan lagi dari awal."
"Mendengar ini darimu, saya mulai meragukan status dan etika profesionalmu."
Suara Yang Jian dingin: "Saya tidak punya waktu untuk debat kusir. Segera buat arsipnya. Kalau otoritasmu tidak cukup, jangan mempermalukan diri di telepon. Ikuti perintah saya, atau ganti orang!"
Arsip level X adalah dokumen rahasia tentang fenomena gaib yang tidak terdefinisi tingkat bahayanya, namun sangat krusial. Ia baru mengetahui ini setelah peningkatan hak akses.
Di ruang komunikasi, Qin Meirou tertegun sejenak.
"Dia memberikan tiga pengaruh terhadap Yang Jian. Pertama, dari CV-nya diketahui bahwa Yang Jian hanyalah seorang murid kelas 3 SMA biasa, seharusnya pemuda yang mudah diajak berinteraksi."
"Pengaruh kedua berasal dari penyelesaian peristiwa gaib Tingkat S di Kota Dachang, membuatnya merasa ini adalah sosok yang memiliki rasa keadilan tinggi dan layak dikagumi."
"Pengaruh ketiga berasal dari percakapan telepon sebelumnya, menyimpulkan Yang Jian hanyalah seniman miskin yang terlalu formal."
"Namun saat mendengar nada bicara yang kaku dan dingin ini, Qin Meirou gemetar dalam hati, merasakan dominasi mutlak serta kengerian yang tak terdefinisi."
"Lebih menakutkan dari perkiraannya tentang Pengendali Hantu."
"Baik, arsip baru sedang disiapkan. Tolong jelaskan." Qin Meirou menekan berbagai emosi, buru-buru menyiapkan catatan cepat dan perekam ponsel.
"Peristiwa Mobil Hantu Kota Xiaochun. Saya naik bus sekitar pukul enam sore kemarin, dengan total lebih dari 20 penumpang..." Yang Jian mulai merekonstruksi pengalamannya.
"Perhentian pertama adalah halte darurat. Pinggir jalan hanya ada sawah terbengkalai dengan gundukan makam di tengahnya. Seorang hantu bersujud menangis di depan makam. Saya beri kode nama: Hantu Menangis di Makam, tingkat keganasan A. Semua penumpang kecuali Lin Bei, Xu Feng dan saya turun, setidaknya 20 orang."
"...Serangan pertama Hantu Menangis di Makam. Hanya tiga yang selamat dari yang turun, sisanya mati. Fakta membuktikan mobil hantu sementara aman, karena ketiga orang biasa yang selamat berhasil lari kembali ke bus."
Mendengar pernyataan Yang Jian, Qin Meirou yang sedang menyusun arsip kedua tentang Hantu Menangisi Makam merasakan hawa dingin yang tak terduga di hatinya.
Lebih dari dua puluh orang turun dari bus, dalam waktu kurang dari lima menit, hanya tersisa tiga orang yang berhasil kembali ke bus.
Semua orang lainnya dibunuh oleh hantu.
Yang Jian melanjutkan: "Perhentian kedua juga berada di gunung tandus. Bus berhenti di pulau kecil di bawah hutan, menyusuri jalan setapak yang gersang terlihat sebuah rumah kayu tua berdiri di tengah hutan. Di depan rumah tergantung dua lentera merah... Hantu itu naik ke bus, berbalut kebaya merah dengan kerudung merah. Saya tidak yakin apakah itu benar-benar hantu perempuan, karena tangan yang terlihat dari balik pakaiannya seperti mumi berwarna coklat tua. Saya memberi kode nama: Pengantin Perempuan Mumi. Tingkat bahayanya sementara ditetapkan sebagai level C, tapi sangat berbahaya bagi Pengendali Hantu. Diduga mampu memanggil hantu lain."
"Di perhentian ini tidak ada korban jiwa. Bus melanjutkan ke perhentian ketiga, sebuah persimpangan jalan yang diselimuti kegelapan. Bus berhenti dan membuka pintu, seekor hantu naik, tapi saya tidak bisa melihatnya sehingga tidak bisa membuat arsip: Tidak Dikenal."
"Di dalam bus terdapat layar elektronik yang menunjukkan jumlah penumpang sebanyak 4, ini berarti ada empat hantu di dalam kendaraan."
"Menjelang subuh, mesin bus mati. Semua penumpang harus turun. Dari empat hantu, tiga turun secara berurutan: Hantu Menangisi Makam, Pengantin Perempuan Mumi, dan hantu tak kasat mata itu."
“……Pukul tujuh setengah pagi, saya turun dari mobil. Saat kaki saya menginjak tanah, mobil hantu itu menghilang. Saya telah meninggalkan mobil hantu.”
“Demikianlah kronologi peristiwa. Pembuat arsip: Polisi Mata Hantu, Yang Jian.”
Setelah mengucapkan kalimat terakhir, Yang Jian bertanya lagi: "Sudah selesai?"
"Ya, sudah." Suara Qin Meirou terdengar dari telepon, diwarnai rasa terkejut dan ketakutan yang tak terdefinisi.
Satu mobil, empat hantu naik, sekali mesin mati, manusia dan hantu semua turun.
Sepuluh menit kemudian mobil hantu restart.
Meski detail kejadian selama periode itu tidak dijelaskan, bisa dibayangkan betapa berbahayanya situasi tersebut.
Hanya mendengar kisah ini saja sudah membuat bulu kuduk merinding, apalagi bagi Yang Jian yang terjebak dalam peristiwa itu.
"Kalau arsipnya sudah selesai, sekarang selidiki murid Fakultas Agama Buddha bernama Lin Bei," perintah Yang Jian.
Tak lama kemudian.
Qin Meirou menemukan informasi Lin Bei melalui komputer: "Sudah ketemu. Lin Bei, laki-laki, lahir 2 Maret 1990, asal..."
"Jangan baca detail itu. Saya tidak tertarik dengan data administratif. Temui keluarganya, beri tahu mereka Lin Bei aman. Buat alasan yang masuk akal. Tambahkan kirim sepuluh juta yuan ke keluarganya dengan dalih resmi. Potong dari gaji saya."
"Tapi gaji Anda cuma satu juta yuan per tahun, itu pun dikelola oleh pemerintah daerah..." Qin Meirou bertanya dengan hati-hati.
“Kau hanya perlu menjalankan tugasmu sebagai Operator dengan baik, urusan lain tidak usah kau campuri, Zhao Jianguo akan menyelesaikannya. Lagipula, arsip yang ada di tanganku ini nilainya minimal 1 miliar. Kalau dihitung-hitung, markas besar justru yang untung.” Yang Jian berkata dengan tenang: “Selain itu, suruh seseorang melacak ponsel positioning satelit Xu Feng. Ponselnya berada di mobil hantu itu.”
“Terbitkan surat pencarian lagi, cabut status Xu Feng itu. Buronkan dia.”
Qin Meirou bertanya: “Memburonkan Xu Feng? Kenapa?”
“Dia mencoba menjebakku sampai mati di mobil hantu. Alasan itu cukup?” kata Yang Jian.
“Masalah yang menyangkut anggota resmi harus ditandatangani Menteri, biasanya sulit disetujui.” ujar Qin Meirou.
Yang Jian berkata: “Urusan persetujuan bukan wilayahmu. Kau hanya perlu melaporkan. Baiklah, urusannya seperti itu. Jangan ganggu aku kecuali ada hal penting, belakangan aku agak sibuk.”
“Aku akan menangani hal-hal ini.” kata Qin Meirou.
Yang Jian tidak membalas, langsung mengakhiri panggilan.
