Beberapa petunjuk yang ditinggalkan pemilik sebelumnya Lemari Hantu memberi peringatan pada Yang Jian, meski kecil tapi berhasil memecahkan Kebuntuan, memulai upaya memahami lemari hantu ini.
Hantu~!
Di atas kertas, terlihat goresan huruf hitam yang miring-miring. Entah ditulis dengan apa, memancarkan aura tidak menyenangkan.
Sulit dibayangkan ada sesuatu di dalam Lemari Hantu yang justru memberi respons pada Yang Jian.
"Apa barang ini benar-benar bisa diajak berkomunikasi?" Yang Jian memungut kertas di lantai, memeriksanya berulang kali tapi tak menemukan keunikan apapun.
Tapi wajahnya sangat muram.
Bahkan kertas kulit manusia pun tak bisa dijamin punya kemampuan komunikasi. Kertas itu lebih seperti arahan bagi pemiliknya, komunikasi masih diragukan. Tapi objek di depan mata ini benar-benar melampaui batas, aktif memberikan respon.
Menatap bagian dalam pintu lemari yang gelap gulita.
Rasa ingin tahu aneh membuatnya punya dorongan untuk membuka pintu lemari ini.
Tapi pengamatan sebelumnya, sepasang mata di balik pintu lemari membuat Yang Jian merasa perlu waspada.
Sudah dipastikan ada seekor hantu di dalam lemari ini.
Apakah membuka pintu akan melepaskan hantu ini? Dia tidak berani memastikan.
“Hanya karena rasa ingin tahu diri sendiri lalu membuka pintu lemari, merusak keseimbangan tertentu, hal ini tidak rasional. Mengingat benda ini telah disimpan di sini selama ratusan tahun dalam kondisi mulus, biarkanlah lemari ini tetap seperti ini. Namun jika benda ini memberikan respons, itu berarti saya bisa melanjutkan komunikasi tertentu.”
Yang Jian merenung sejenak, kemudian menuliskan sebuah kalimat lagi di kertas lain:
『Bisakah kau berkomunikasi denganku?』
"Pertanyaan ini agak bodoh." Pikirnya sambil merobek kertas tersebut, memelintirnya menjadi bola kertas dan membuangnya. Kemudian ia menulis pertanyaan baru:
『Bisakah kau membantuku menemukan Zhao Lei?』
Dia tidak banyak bertanya hal-hal tidak penting, melainkan langsung menunjukkan tujuannya.
Jika ini benar-benar hantu, maka ini adalah cara langsung untuk melakukan eksperimen.
Setelah menulis pertanyaan itu, Yang Jian kembali mendorong kertas tersebut ke dalam celah pintu lemari.
Seperti situasi sebelumnya, begitu kertas masuk setengah, terdengar suara gesekan dari dalam. Kertas seolah digigit oleh sesuatu yang langsung menghilang tanpa bekas.
Kurang dari sepuluh detik, kertas itu jatuh kembali melalui celah di bagian bawah lemari.
Yang Jian memungutnya dan wajahnya langsung muram. Di bawah pertanyaannya, tertulis coretan huruf hitam yang berantakan:
『Kau beri aku mata, aku beri kau Zhao Lei.』
"Mata" yang dimaksud pasti bukan mata fisiknya, melainkan merujuk pada Mata Hantu.
Makna lemari hantu ini adalah ingin menukar Mata Hantunya dengan Zhao Lei.
“Hantu ini, ternyata memang tidak mudah diajak rukun, permintaan pertama langsung membutuhkan mata hantu saya, ini benar-benar ingin mengambil nyawa saya sejak awal. Bagaimana pemilik aslinya dulu bisa berpikir untuk menyimpan barang mengerikan seperti ini? Sesuatu yang ganjil dan menakutkan seperti ini seharusnya dikuburkan sepuluh ribu meter di bawah bumi, jangan pernah muncul lagi.”
Yang Jian tidak bisa menahan diri mengumpat dalam hati.
Tapi kemudian ketika dia melihat kalimat di tangannya, dia menemukan beberapa kejanggalan.
Makna kalimat itu adalah: Kau beri saya mata, saya beri kau Zhao Lei.
Bukan memberitahu posisi Zhao Lei, tapi langsung memberikan Zhao Lei yang memorinya telah diubah oleh hantu, bahkan yang sudah dirasuki hantu.
Jika transaksi seperti ini disepakati, bagaimana cara memberikan Zhao Lei?
Ini pertanyaan yang sangat layak direnungkan.
Dan jika kita asumsikan Zhao Lei sekarang sudah menjadi hantu, bagaimana lemari hantu ini bisa mengantarkan seekor hantu yang sedang aktif bergerak ke hadapan saya?
Ini menjadi masalah kedua.
Karena menurut Yang Jian, lemari hantu ini tidak memiliki faktor apapun yang bisa memenuhi syarat transaksi.
"Kecuali... mencoba melakukan satu transaksi percobaan." Setelah merenung dengan tenang, Yang Jian menyimpulkan sebuah jawaban di hatinya.
Tentu saja percobaan ini bukan dengan menggunakan mata hantunya sebagai transaksi, melainkan mengganti pertanyaan untuk melihat apakah isi transaksi akan ikut berubah. Jika iya, apakah syarat yang berubah masih dalam batas toleransinya.
Selagi masih dalam batas kemampuannya, Yang Jian bisa mulai melakukan pertukaran dengan lemari hantu ini.
Setelah berpikir sejenak.
Yang Jian menulis permintaan yang sangat sederhana:
『Saya butuh semangkuk nasi goreng telur, bisakah kau membantuku?』
Setelah secarik kertas itu didorong masuk, belum sampai sepuluh detik, langsung ada balasan. Sebaris huruf hitam yang terlihat tidak tulus muncul di bawah pertanyaannya.
『Berikan aku semangkuk darah, aku akan memberimu nasi goreng telur.』
Semangkuk darah?
"Ternyata syaratnya berubah, permintaannya juga berubah. Aku mengajukan permintaan paling sederhana, benda ini tetap merespons... Tapi apakah permintaan ini harus dilakukan sesuai yang dikatakannya?" Yang Jian kembali merenung.
Jika ingin memahami misteri lemari hantu ini, dia harus melakukan transaksi seperti ini. Kecuali dia memutuskan untuk berhenti menyelidiki benda ganjil ini.
Tapi dia tidak rela menyerah begitu saja.
Karena Yang Jian bisa merasakan firasat samar bahwa benda ini pasti menyimpan nilai yang luar biasa besar, bahkan melebihi nilai Cermin Hantu.
"Harus dicoba. Setelah memilih jalan sebagai Pengendali Hantu, tidak ada jalan mundur. Terus maju dengan mengeraskan hati, atau mati di tengah jalan. Aku harus menguasai sebanyak mungkin rahasia, segala sesuatu yang bisa membantuku harus diselidiki dan dipahami, seperti kertas kulit manusia."
Tanpa kertas kulit manusia, Yang Jian pasti sudah mati di sekolah, apalagi menghadapi Peristiwa Desa Huanggang.
"Tapi transaksi ini mengandung jebakan besar. Dia bilang butuh semangkuk darah, tapi tidak menyebut darahku, bahkan tidak menentukan harus darah manusia."
Mata Yang Jian menyipit. Setelah mengulang-ulang dan menganalisis jawaban ini, dia menemukan semacam jebakan konsumen.
Kalau orang biasa melihat jawaban ini, mungkin akan nekat mengiris pergelangan tangannya sendiri. Jika begitu, bisa jadi dia terjebak.
“Cari semangkuk darah babi, darah ayam coba, cara ini seharusnya tidak berbahaya.” Yang Jian berpikir demikian lalu segera mundur dari ruang rahasia kedua, dia memutuskan untuk melakukan eksperimen berani ini.
Dia yakin dalam situasi seperti ini bahkan Wang Xiaoming juga akan bertindak demikian.
Menggunakan cara paling konservatif untuk mendapatkan informasi intelijen terbesar, sehingga bisa menyusun rencana paling sempurna untuk segala kemungkinan di masa depan.
“Aku harus pergi ke pasar sayur, ngomong-ngomong, di mana pasar terdekat ya?” Yang Jian berjalan di jalan kompleks perumahan, bersiap mengemudi untuk membeli semangkuk darah.
“Guk guk～!”
Saat dia melewati sebuah persimpangan di kompleks, seekor anjing besar tiba-tiba menyergap dari sabuk hijau sambil terus menggonggong ke arahnya.
“Anjing siapa ini? Tidak tahukah dilarang memelihara anjing besar di kompleks? Kalau gigit aku sih tidak masalah, bagaimana kalau gigit anak kecil?” Teriak Yang Jian, tapi tak ada yang merespon.
Pasti pemilik anjing tidak bertanggung jawab ini melihat tidak ada pengawasan lalu memilih melepasliarkan.
“Guk guk～!”
Anjing serigala besar ini semakin garang, seolah ingin segera menerkam dan menggigit Yang Jian.
Yang Jian yang sedang merenung tiba-tiba menghentikan langkahnya, seolah menyadari sesuatu.
Semangkuk darah... Anjing?
Ya, kenapa aku harus nembus ke pasar sayur?
Yang Jian dengan cepat berbalik menatap tajam anjing itu, matanya bersinar.
Anjing serigala besar yang tadi masih menggeram dengan gigi terkancing, kini seolah mencium bahaya, menggeram pelan dua kali lalu berbalik lari.
Sesaat kemudian, Yang Jian membawa semangkuk darah anjing sambil tersenyum memasuki ruang rahasia kedua.
Belum lama dia masuk ke dalam.
Lemari Hantu mulai menunjukkan aktivitas.
Pintu atas lemari tiba-tiba terbuka sendiri tanpa angin.
"Hm?" Kelopak mata Yang Jian berkedut, ekspresi wajahnya berubah aneh.
Selama ini dia mengira lemari terkutuk itu tidak bisa dibuka, jadi tidak berani menyentuhnya. Ternyata benda ini bisa membuka diri.
"Apakah Lemari Hantu ingin aku memasukkan mangkuk darah ini?" Setelah mengamati dengan waspada dan memastikan tidak ada situasi darurat atau bahaya setelah pintu terbuka, dia langsung menangkap inti masalah.
Seperti saat menyimpan kertas sebelumnya, dengan hati-hati dia mengulurkan mangkuk darah anjing ke arah pintu lemari.
Bagian bawah mangkuk perlahan-lahan tenggelam ke dalam kegelapan pintu lemari. Proses ini berlangsung lambat, bahkan dia sudah bersiap untuk menarik tangan dan pergi kapan saja.
Saat mangkuk baru terbenam kurang dari sepertiganya, Yang Jian dengan jelas merasakan bagian bawah mangkuk digenggam sesuatu.
Wajahnya berubah pucat, dia langsung menarik kembali tangannya.
Sebagian besar mangkuk mengambang di udara depan lemari, lalu perlahan terserap ke dalam pintu hingga lenyap dari pandangan.
"Greeek~!"
Suara berderit pintu lemari tua bergema.
Pintu atas Lemari Hantu menutup kembali.
Tapi bersamaan dengan itu, pintu bawah lemari justru terbuka.
Yang Jian melihat bahwa lapisan bawah lemari hantu itu terlihat sangat normal, hanya sebuah lemari biasa dengan tiga sisi dari kayu yang dicat kusam. Tidak ada kegelapan yang menyelimuti, maupun kehadiran ganjil di dalamnya. Sangat kontras dengan lapisan atas yang sama sekali tak selaras.
Namun yang membuat seluruh tubuhnya merasakan kecemasan adalah...
Di bagian bawah pintu lemari itu terletak semangkuk nasi goreng telur yang bahkan masih mengepulkan asap, memancarkan aroma harum makanan.
"Dari mana asal nasi goreng telur ini?" Yang Jian direndam dalam perenungan mendalam.
Lemari kayu kuno yang tersegel selama ratusan tahun, semangkuk darah ditukar dengan semangkuk nasi goreng telur yang masih hangat - ini adalah masalah utamanya.
Benar-benar sesuatu yang tak bisa dipercaya.
Yang Jian mengeluarkan mangkuk nasi goreng telur ini untuk memverifikasi keasliannya, namun kemudian menemukan secarik kertas tertekan di bawah piringnya.
Di atas kertas itu tertulis coretan tak beraturan sebaris kalimat:
『Bantu aku pindahkan lemari ini keluar』
