Malam hari.
Yang Jian sendirian di ruangan sambil mempelajari laporan peristiwa Kota Zhongshan dan arkap personel terkait.
Data Tong Qian Sang Wajah Hantu sudah dia baca jadi tidak perlu ditinjau ulang. Sedangkan dua anggota Interpol lain yang dikirim ke Zhongshan belum pernah banyak berinteraksi dengannya, hanya terlihat agak familiar.
“Ternyata dia... Feng Quan.” Yang Jian melihat arsip yang dikenalnya.
Orang yang dikirim membantu Zhongshan kali ini ternyata Feng Quan yang pernah dia selamatkan dari Desa Huanggang.
Feng Quan adalah Interpol pertama Kota Dachang. Terjebak dalam insiden peti mati hantu Desa Huanggang hingga kedatangan Yang Jian yang memecah kebuntuan, menyelesaikan peristiwa gaib, dan menyelamatkannya.
"Tak disangka Zhao Jianguo kali ini mengirimnya ke Kota Zhongshan."
Pada arsip lain, ada sosok yang pernah berpapasan dengan Yang Jian - Guo Fan, salah satu anggota Interpol yang bertugas mengawal pengiriman mayat hidup kelaparan saat Peristiwa Mayat Hidup Kelaparan dulu, ikut masuk kota bersama Zhao Jianguo.
Feng Quan dan Guo Fan seharusnya termasuk kategori Pengendali Hantu termasyhur.
Jelas Zhao Jianguo mengerahkan banyak upaya untuk menyelesaikan kasus Zhongshan, dengan mengerahkan dua orang berpengaruh besar.
Tidak hanya itu, Yang Jian juga melihat daftar pendukung luar: Luo Suyi, Huang Fei, Lin Luomei.
"Itu trio cupet yang waktu itu mencari saya. Seingatku mereka anggota forum gaib. Bagaimana Zhao Jianguo bisa merekrut orang dari forum gaib? Mungkinkah ada transaksi pantat dengan admin forum gaib Ye Zhen?" Pikir Yang Jian.
Sayangnya tidak ada arsip tentang trio cupet ini di tangannya.
Karena mereka bukan anggota Interpol, secara alami tidak mungkin ada salinan arsipnya.
"Ditambah Tong Qian yang hilang, saat ini setidaknya ada enam Pengendali Hantu di Zhongshan. Jika besok saya dan Xiong Wenwen ikut, total jadi delapan orang... Skala sebesar ini untuk apa?"
"Peristiwa Balon Kepala Manusia Zhongshan."
Yang Jian melihat ke arsip terakhir.
Ini dokumen yang mencatat peristiwa gaib di Zhongshan, isinya tidak banyak - hanya beberapa deskripsi sederhana dan foto lokasi kejadian.
Foto tersebut memperlihatkan pemandangan kota dengan benda-benda hitam mengambang di langitnya.
"Membalik halaman ke foto berikutnya, foto ini diambil dari jarak dekat. Barang hitam yang mengambang itu ternyata adalah kepala-kepala manusia berwajah pucat, menggantung diam di udara seperti balon yang dilepaskan orang. Adegan seperti ini pantas disebut peristiwa balon kepala manusia."
"Setiap malam, di Kota Zhongshan ada orang yang mati secara misterius. Kepala mereka mengambang seperti balon, melayang di atas kota. Jumlah kepala manusia ini terus bertambah setiap hari."
"Penyebab supranatural tidak diketahui, metode pembunuhan tidak diketahui."
Dua ketidaktahuan ini mewakili hantu yang belum pernah tercatat dalam arsip. Semua informasi tentangnya tidak ada, memaksa polisi internasional mengambil risiko untuk menyelidiki.
Karena alasan inilah Tong Qian terjebak, nyawanya tidak diketahui nasibnya.
"Berdasarkan korban saat ini, peristiwa gaib ini diklasifikasikan sebagai B. Namun karena kasus tidak bisa diselesaikan cepat, mempertimbangkan korban yang terus bertambah dan hilangnya kontak dengan Tong Qian, markas besar menaikkan levelnya menjadi A."
"Tingkat kengerian level B, tapi bahayanya setara level A. Pantas saja Guo Fan pergi ke Zhongshan."
Yang Jian pernah bertemu Guo Fan. Pria ini dulu tidak puas melihatnya menyelesaikan peristiwa gaib level S dan mendapat penghargaan. Karena terkenal di kalangan, kali ini dia mungkin ingin mengejar prestasi di Zhongshan.
Lagipula setelah markas besar menentukan level peristiwa, menyelesaikan kasus dengan level yang sesuai akan dihitung sebagai kontribusimu.
“Seandainya ini hanya peristiwa supranatural biasa, tapi kemunculan Zhao Lei dan hantu yang bisa memanipulasi memori yang menyusup ke Kota Zhongshan membuat situasi jadi sangat rumit. Jika tidak diselesaikan dengan baik dan hantu yang mengendalikan Zhao Lei terus berkembang, maka ini jelas akan menjadi peristiwa gaib Tingkat S lagi.”
Setelah membaca dokumen, Yang Jian merenung sejenak lalu mulai mempersiapkan perjalanan dinas untuk besok.
Perlengkapan standar seperti pistol, peluru, tongkat telescopik, kartu identitas, ponsel positioning satelit... Pasti tidak boleh ketinggalan. Lalu barang-barang khusus seperti tali hantu dan Lilin Hantu wajib dibawa.
“Apa kain penutup wajah ini perlu dibawa?”
Yang Jian memandangi kotak kecil di ruangan yang berisi kain penutup wajah yang didapatnya dari peristiwa mobil hantu.
Di atasnya terlihat lekuk wajah menangis yang mungkin terkait dengan Tong Qian yang memiliki senyuman.
Selain itu, hantu pemutar memori itu juga merebut ingatan orang dengan menyalin wajah mereka. Kain penutup wajah yang berhubungan dengan wajah mungkin ada kaitannya.
“Bawa saja. Bagaimana jika berguna?” Yang Jian memutuskan untuk membawanya. Lebih baik sedia payung sebelum hujan, tidak terpakai pun tidak masalah karena tidak membahayakan dirinya.
Setelah memeriksa berkali-kali dan memastikan tidak ada yang tertinggal, tatapannya beralih ke lantai.
Tentu saja Yang Jian bukan sedang melihat lantai, melainkan kotak berisi kertas kulit manusia yang terkubur 10.000 meter di bawah tanah.
Sebelum peristiwa mobil hantu, dia telah menguburkan kertas kulit manusia itu di kedalaman bumi.
“Saat ini berbagai informasi di Kota Zhongshan tidak lengkap. Mempertimbangkan keberadaan hantu yang bisa memanipulasi memori, kertas kulit manusia yang bisa memberikan informasi kunci ini menjadi sangat penting... Hanya saja berinteraksi dengan benda mistis seperti ini benar-benar membuat tidak tenang.”
“Informasi peristiwa kali ini sangat krusial, kita harus bergantung pada kertas kulit manusia ini. Soal nanti mau dipakai atau tidak, saya sudah punya pertimbangan. Lagipula jika gagal menangani kasus ini, tingkat bahayanya jauh lebih kompleks daripada sekadar kertas kulit manusia ini.”
Setelah merenung cukup lama, Yang Jian memutuskan untuk membawa benda ini kali ini.
Perlu diketahui, bahkan dalam Peristiwa Mayat Hidup Kelaparan pun dia tidak pernah membawa kertas kulit manusia ke mana-mana.
Karena informasi tentang Peristiwa Mayat Hidup Kelaparan sudah sangat detail, hanya saja kemampuanmu tidak cukup untuk menyelesaikannya. Tapi kali ini berbeda, yang akan dia hadapi adalah entitas mengerikan yang bisa mengubah memori sesuka hati.
Jika lengah sedikit, mungkin kamu tidak akan mati, tapi memorimu akan dimainkan semena-mena oleh hantu hingga sepenuhnya terkendali.
Jadi meski kali ini Yang Jian mungkin tidak perlu mempertaruhkan nyawa, tapi harus ekstra hati-hati.
Saat dia sedang mempersiapkan diri, suara Jiang Yan terdengar dari lorong tangga: “Yang Jian, apa kau ada di lantai atas?”
Beraninya lebih kecil dari Zhang Liqin, jarang berani naik ke lantai lima sendirian karena tahu ada sesuatu yang tidak bersih di sana, sesuatu yang menjadi pantangan.
“Ada apa?” sahut Yang Jian.
“Serpihan kertas yang kemarin sudah saya susun ulang. Mau lihat?” Jiang Yan menghela napas lega. Akan sangat menyeramkan jika Yang Jian tidak ada, apalagi di lantai atas sering terdengar suara mencurigakan.
Yang Jian berkata: “Baik, saya segera ke sana.”
Persiapan hampir selesai. Dia mengangkat tas mayat lalu turun tangga.
Melewati ruangan tempat Cermin Hantu diletakkan, dia berhenti sebentar. Setelah melihat sekilas, dia teringat bahwa tubuhnya sudah berbeda sekarang. Tak mungkin meninggalkan bayangan di Cermin Hantu. Kalau tidak, demi keamanan, dia bahkan akan meninggalkan siluet di cermin itu sebelum pergi dinas luar.
Peristiwa Mobil Hantu nyaris membuat Yang Jian terjatuh. Hal ini membuatnya menjadi sangat berhati-hati.
Tak lama kemudian, Jiang Yan tersenyum-senyum sambil menarik tangan Yang Jian ke kamar tidurnya.
"Kali ini saya membantumu sedemikian besar. Bagaimana rencanamu membalas jasaku? Untuk menyusun potongan kertas ini, aku sudah lima enam hari tidak bisa tidur nyenyak."
"Nanti gajimu akan dinaikkan," kata Yang Jian.
Jiang Yan berkata, "Tidak, aku tidak mau kenaikan gaji. Aku ingin kau tidur bersamaku malam ini? Lihat, ranjangnya sudah kusiapkan."
"Tidakkah kau takut aku mengalami mutasi mayat dan membunuhmu di malam hari?" Yang Jian menakuti-nakutinya.
"Ah, kau bisa bermutasi sekarang?" Jiang Yan gemetar ketakutan.
Dia pernah menyaksikan saat Yang Jian kehilangan kendali, kejadian itu terjadi ketika mereka masih tinggal di apartemen dulu.
"Tidak akan," jawab Yang Jian sambil mengoreksi ucapannya.
"Dasar, sengaja menakuti aku! Aku rasa cepat atau lambat aku akan mati ketakutan karena ulahmu." Jiang Yan hampir menangis. Pacarnya ini benar-benar tidak normal.
Mengabaikan rayuan Jiang Yan, Yang Jian asyik membalik-balik halaman buku catatan yang sudah disusun.
Di dalamnya tercatat berbagai catatan yang ditulis Zhao Lei saat memorinya dimanipulasi.
Semua yang perlu dibaca sudah dia baca. Yang Jian hanya khawatir ada petunjuk yang terlewat, makanya menyuruh Jiang Yan menyusunnya untuk diperiksa sekali lagi.
Berhati-hati itu tidak pernah salah.
"Tidak ada yang bernilai, dan lain-lain..." Setelah membalik-balik beberapa kali, Yang Jian mengira buku catatan itu sudah tidak berguna. Tapi saat matanya menangkap pojok kanan atas buku itu, dia menemukan beberapa halaman yang memiliki sebuah karakter tertulis di sudut tersebut.
Tulisan itu sangat kecil, setiap karakter terlihat tidak mencolok jika dilihat terpisah. Namun ketika dia membalik halaman dengan cepat, karakter-karakter ini menyusun sebuah kalimat yang terputus-putus.
Halaman-halaman ini dijahit secara acak, membuat kalimatnya tidak utuh. Yang Jian menyalin setiap karakter di pojok kanan atas itu, lalu mencoba menyusunnya menjadi kalimat yang koheren.
Jumlah karakternya sedikit, mudah disusun.
Sebuah kalimat utuh muncul di hadapannya:
『Hotel Caesar, Kota Zhongshan, Kamar Nomor 31』
"Bagaimana mungkin? Bagaimana Zhao Lei bisa tahu Hantu itu akan pergi ke tempat ini?" Tatapan Yang Jian menjadi tajam.
Kalimat ini persis sama dengan informasi yang dikirim lemari hantu. Satu-satunya perbedaan adalah nomor kamarnya.
Nomor kamar di lemari hantu adalah 13, sedangkan informasi yang ditinggalkan Zhao Lei sebelum mati adalah nomor 31.
Setelah memeriksa kembali angka kunci di buku catatan, memang tertulis 31, ditulis menyambung tanpa jeda sehingga mustahil terjadi kesalahan penyusunan terbalik.
"Apakah kalimat ini ditulis Zhao Lei atau si Hantu? Jika Zhao Lei yang menulis, informasi ini sangat kredibel. Tapi jika si Hantu, mungkinkah ini jebakan yang sengaja dipersiapkannya?"
Nomor 13 dan 31 adalah dua kamar berbeda.
Jika Zhao Lei berada di salah satu kamar, maka kamar satunya pasti menyimpan teror mengerikan yang luar biasa.
Karena jika ini jebakan Hantu untuk membunuh Yang Jian, perangkap itu harus benar-benar mematikan.
"Lalu, haruskah saya percaya pada catatan Zhao Lei atau lemari hantu?" Hati Yang Jian semakin berat.
Belum sempat berangkat ke Kota Zhongshan, dia sudah merasakan aura ganjil yang menyelimuti.
Semua ini diduga merupakan jebakan yang sudah direncanakan khusus untuknya.
Tapi jika harus menilai, Yang Jian lebih cenderung mempercayai informasi dari lemari hantu. Karena lemari hantu membutuhkannya menemukan pengantin perempuan hantu dalam satu tahun, mustahil menggunakan informasi palsu untuk menipunya mati. Kalau tidak, siapa yang akan melanjutkan transaksi?
Sedangkan informasi Zhao Lei justru ditinggalkan sebelum kematiannya.
Mustahil hantu merencanakan ini sejak awal, karena saat itu Yang Jian sama sekali tidak tahu semua ini akan terjadi.
Kedua informasi ini seolah layak dipercaya, tapi juga patut diragukan.
Namun karena isinya bertolak belakang, berarti salah satunya pasti palsu.
Bahkan mungkin keduanya sama-sama palsu.
