Hari kedua.
Sebuah helikopter sipil mendarat tepat waktu di gerbang kompleks perumahan, hanya diikuti tiga orang.
Seorang petugas terkait menjelaskan: "Atasan mempertimbangkan dampak situasi ini, jadi operasi kali ini harus dilakukan secara diam-diam. Kami harap Anda bisa memahami tidak adanya pengawalan besar-besaran."
"Saya mengerti. Mari berangkat." Yang Jian mengangguk lalu naik ke pesawat.
Masalah ini sudah dijelaskan Zhao Jianguo kemarin. Statusnya sekarang cukup khusus - Polisi Mata Hantu yang bisa menyelesaikan peristiwa gaib Tingkat S. Jika ketahuan memasuki Zhongshan, bukankah itu sama saja mengumumkan pada dunia bahwa kasus gaib di sana sangat parah?
Jadi lebih baik tetap rendah profil.
Saat helikopter menuju Kota Zhongshan.
Yang Jian duduk di pesawat sambil merenung dengan mata terpejam.
Dia semalam tidak tidur karena informasi yang ditinggalkan Zhao Lei sebelum mati membuatnya merasakan bahaya yang tak terduga.
Petunjuk dari lemari hantu, kemunculan Zhao Lei, peristiwa balon kepala manusia di Zhongshan, serta hilangnya Tong Qian Sang Wajah Hantu... Semua ini seperti benang kusut yang tak terurai, namun setiap elemen menyimpan kengerian luar biasa yang memaksa kita untuk selalu waspada.
Pegawai yang mendampingi di sebelahnya diam-diam mengamati Yang Jian.
Bukan karena perasaan khusus antar pria, melainkan rasa ingin tahu murni.
Di depan mereka ada Polisi Mata Hantu yang konon sendirian menyelesaikan peristiwa gaib Kota Dachang - siapapun pasti ingin tahu lebih dalam.
Ini adalah rasa penasaran manusia terhadap hal mistis dan tak dikenal.
"Hotel Caesar di Zhongshan adalah lokasi kunci, semua indikasi mengarah ke sana." Yang Jian memakai headphone mendengarkan rekaman komunikasi terakhir Tong Qian dengan operatornya.
"Saya Tong Qian. Terkait peristiwa balon kepala manusia di Zhongshan, saya minta maaf belum bisa menemukan solusi efektif. Setelah memeriksa semua rekaman video, kepala manusia pertama terlihat mengambang di langit selatan kota."
"...Hari ini saya terus mencari. Dengan mengandalkan firasat, saya tiba di depan Hotel Caesar yang terkenal di selatan kota. Insting mengatakan hotel ini bermasalah dan harus saya selidiki langsung."
Rekaman seharusnya terputus di sini.
“Di sini... ada masalah” Suara terakhir dari rekaman terdengar, setelah itu suara Tong Qian tidak bisa didengar lagi.
Rekaman dokumen berakhir di sini.
Tong Qian hilang di Hotel Caesar, setidaknya bisa dinilai dari rekaman dokumen ini.
“Apakah Feng Quan dan Guo Fan bisa dihubungi?” Setelah mendengar rekaman, Yang Jian langsung bertanya ke ponsel positioning satelit.
Sejak keberangkatan, ponselnya tetap menyala 24 jam non-stop.
Di markas, dua operator khusus Qin Meirou dan Liu Xiaoyu juga bekerja shift 24 jam untuk menerima panggilan.
Suara Liu Xiaoyu terdengar: “Bisa dihubungi, perlu disambungkan?”
“Tidak perlu. Beri tahu Zhao Jianguo bahwa setelah masuk ke Kota Zhongshan, saya akan langsung ke Hotel Caesar. Selama misi, dua orang itu harus menjauhi hotel. Jangan sampai mereka muncul di hadapanku dengan alasan apapun!” Sikap Yang Jian sangat tegas.
Karena mulai sekarang dia harus waspada.
Jika ada yang memorinya dimanipulasi, mereka pasti akan mencoba mendekatinya dan mencari kesempatan untuk menyerang.
Artinya semua Pengendali Hantu di Zhongshan saat ini tidak layak dipercaya. Cara teraman adalah menjaga jarak.
“Dengan begini kau kehilangan teman.” Liu Xiaoyu berkata.
Yang Jian menjawab: “Apa kau tidak baca laporanku kemarin? Ada Hantu pengubah memori di sini. Jadi aku tidak bisa percaya mereka. Menjaga jarak sampai segalanya selesai adalah cara terbaik.”
“Tapi dari komunikasi Guo Fan dan Feng Quan, sepertinya mereka tidak diserang.”
Liu Xiaoyu berkata: "Kami di sini sudah menganalisis rekaman panggilan dan rekaman telepon mereka tadi malam. Kemungkinan memori mereka dimanipulasi tidak lebih dari sepuluh persen. Kami yakin mereka aman."
"Dalam menghadapi peristiwa supranatural, satu kesalahan kecil pun bisa berakibat fatal. Kehilangan beberapa Pengendali Hantu mungkin bukan masalah besar, tapi jika situasi ini memburuk, konsekuensinya akan sangat dahsyat. Saat ini aku sudah menghadapi terlalu banyak masalah, tidak ingin ada bahaya potensial tambahan. Jika markas tetap memaksa mereka memberikan 'dukungan' untukku, maka aku memilih membatalkan misi di Kota Zhongshan," kata Yang Jian dengan sangat serius.
"Baik, kami akan berusaha mengatur agar Guo Fan dan Feng Quan menjauhi Hotel Caesar. Namun kami tidak bisa menjamin apakah beberapa anggota bantuan eksternal yang diundang komandan tim akan menghubungimu."
"Aku akan mengawasi beberapa orang itu," kata Yang Jian.
Di tengah percakapan, tiba-tiba helikopter yang sedang terbang normal terlihat mengalami gangguan. Pesawat miring ke kanan secara tiba-tiba, membuat beberapa penumpang di kabin nyaris terjatuh.
"Ada masalah apa?" tanya seorang pegawai pendamping di sebelah dengan sigap.
Co-pilot segera melapor: "Kita sudah memasuki wilayah udara Zhongshan. Tadi dalam penerbangan, kita nyaris menabrak sesuatu."
Setelah duduk stabil, Yang Jian langsung menoleh ke jendela.
Terlihat puluhan benda seperti balon mengambang di langit Zhongshan. Benda-benda itu melayang-layang di atas kota, terombang-ambing tertiup angin. Meski tersebar jarang, sekilas mata saja sudah terlihat puluhan jumlahnya.
“Salah satu balon terakhir sengaja mengapung ke arah sini.”
Yang Jian langsung yakin benda ini identik dengan yang tercatat di arsip foto.
Sebuah kepala manusia.
Di atas kepala manusia itu terdapat wajah yang kehilangan warna wajah sehingga menjadi pucat tak wajar, dengan mata tertutup, tak bergerak sama sekali, seolah direndam dalam tidur pulas.
“Inikah balon kepala manusia itu?” Yang Jian mengamati cukup lama.
Dia tidak menemukan keanehan pada balon kepala manusia ini, hanya kepala manusia mati biasa belaka.
Tapi tidak menemukan keanehan bukan berarti semuanya baik-baik saja.
Kepala manusia mati biasa bisa mengambang di langit kota seperti ini?
“Coba hindari barang-barang ini, cari tempat turun, lalu kalian bisa pergi,” kata Yang Jian membuka mulut.
“Baik,” jawab pilot.
Sebagai orang normal, semua tahu tidak boleh menyentuh barang seperti ini, siapa tahu apa yang akan terjadi.
“Meski tersebar acak, setidaknya ada seratus dua ratus kepala manusia mengambang di langit,” kata Yang Jian sambil menyapu pandang ke langit yang terjangkau matanya saat helikopter bersiap turun.
Dari penilaiannya, dia hanya bisa memperkirakan jumlah orang yang tewas di tangan peristiwa supranatural.
Sejujurnya jumlah seperti ini tidak bisa dibilang banyak.
Bahkan tidak memenuhi klasifikasi peristiwa supranatural Tingkat A, tapi jika tidak segera dihentikan, berkembang menjadi bencana mengerikan bukan tidak mungkin.
Helikopter akhirnya mendarat di sebuah taman yang masih dalam pembangunan.
Tempat ini agak jauh dari pusat kota, sekitarnya minim bangunan, langitnya juga tak ada kepala manusia mengambang, bisa dibilang posisi relatif aman di Kota Zhongshan.
Tapi setelah pesawat turun, Yang Jian melihat ada beberapa pusat komando sementara dan beberapa helikopter parkir di sini.
Ini mungkin pesawat khusus Guo Fan, Feng Quan dan kawan-kawan.
Baru turun dari helikopter, segera seorang petugas buru-buru datang mendekat: "Yang Jian? Saya staf koordinasi kejadian khusus Kota Zhongshan Zhang Gao. Selama aksimu, saya yang bertanggung jawab berkoordinasi dan memberikan dukungan terkait."
"Saya Yang Jian dari Kota Dachang." Yang Jian turun dan menjabat tangan Zhang Gao: "Sudahkah Xiong Wenwen tiba? Saya tidak mau membuang waktu. Jika memungkinkan, saya akan mulai bertindak sekarang."
Dia tidak ingin ada komplikasi yang memberi kesempatan Zhao Lei menciptakan masalah.
"Sudah tiba sepuluh menit yang lalu." Zhang Gao berkata tegas: "Bisa kooperatif kapan saja sesuai kebutuhanmu."
Sepuluh menit?
Ini menandakan markas pusat mengirim Xiong Wenwen tepat waktu, membuktikan nilai berharga anak bandel ini.
"Tolong antarkan saya ke Xiong Wenwen." Kata Yang Jian: "Saya perlu berkomunikasi dengannya."
"Tak masalah." Zhang Gao langsung memimpin jalan di depan.
