Kemunculan wajah hantu, hilangnya Tong Qian, serta bunyi ponsel positioning satelit miliknya.
Yang Jian memiliki bukti yang meyakini Tong Qian kemungkinan besar telah tewas, lagipula dalam peristiwa supranatural, kemungkinan selamat setelah menghilang sangatlah kecil.
Meski begitu, dia tidak mencurigai resepsionis wanita ini sebagai targetnya.
Tapi sekarang...
Bayangan Hantu telah merasuki tubuh resepsionis wanita ini, langsung mengambil alih kontrol penuh atas tubuhnya. Selama tidak ada hal tak terduga, resepsionis ini mustahil bisa bergerak lagi, sekalipun dia adalah hantu.
Nada dering ponsel masih terus berbunyi.
Liu Xiaoyu di sana tidak memerintahkan operator Tong Qian untuk mematikan musik itu.
Tapi suara itu tidak berasal dari konter.
Setelah mendekat, Yang Jian menemukan bahwa sumber musik justru berasal dari dalam tubuh resepsionis wanita ini.
Lebih tepatnya seharusnya... dari kandungannya.
Suara dering yang tertahan oleh tubuh terdengar meredam, dalam kondisi tidak sengaja disembunyikan, mudah untuk menentukan posisinya.
Yang Jian mengamati, membuka mata hantu di telapak tangannya, lalu dengan cepat menjulurkan tangan menembus tubuh resepsionis wanita ini, langsung mencengkeram sumber suara dering tersebut.
Telapak tangan itu ditarik kembali.
Ponsel positioning satelit yang masih berlumuran cairan lambung dan terlihat menjijikkan berhasil dikeluarkannya.
"Ini benar-benar jijik, kok bisa ponsel ada di dalam perut? Siapa yang nekat melakukan ini?" Xiong Wenwen merasa muak melihat pemandangan tersebut.
Yang Jian menjelaskan: "Mungkin ditelan sendiri oleh Tong Qian sebelum dia mati. Dia paham betul, satu-satunya cara menyelamatkan ponsel satelit ini ya dengan menelannya. Kalau tidak, kalau ponselnya tertinggal di hotel dan ditemukan hantu itu, bisa-bisa terjadi penipuan telepon yang membunuh orang yang masuk ke hotel setelahnya."
"Tapi apa ini benar-benar Tong Qian?" Xiong Wenwen ragu-ragu, mengamati dari kejauhan tanpa berani mendekat.
Alih-alih langsung menjawab, Yang Jian justru memeriksa ponsel Tong Qian di tangannya. Meski tidak rusak, dia merasakan kehangatan aneh dari permukaan ponsel itu.
Secara normal, Tong Qian sudah hilang kontak sejak tiga hari lalu.
Jika memang dia sudah mati saat itu, seharusnya mayatnya sudah dingin membeku sekarang, tidak mungkin masih memiliki suhu tubuh.
Mungkinkah resepsionis wanita ini bukan Tong Qian?
Tapi rasanya tidak mungkin. Dari bukti dan pengalaman selama ini, analisanya seharusnya tidak meleset.
Matanya menatap wajah cantik dengan senyum kaku itu.
Setelah berpikir sejenak, Yang Jian mengulurkan tangan dan mengusap pipinya.
Sentuhan pada kulit wajahnya mengingatkannya pada kertas kulit manusia - lembut tapi menyimpan dingin yang menyeramkan, diiringi aura kemalangan yang pekat.
Jarinya semakin menekan perlahan.
Pipi tidak mengembung kembali seperti orang normal, malah langsung cekung ke dalam membentuk tiga lekukan bekas jari.
Saat telapak tangannya menggesek, wajah cantik resepsionis itu sudah melengkung tak berbentuk, sama sekali tidak seperti manusia lagi.
"Ternyata benar." Wajah Yang Jian berubah drastis, langsung mencengkram kulit wajah itu dan menariknya ke bawah.
Dia tidak menggunakan tenaga fisik untuk merobek, melainkan mengandalkan kekuatan Bayangan Hantu yang melekat di tangannya.
Bayangan Hantu memiliki kemampuan merakit kembali mayat hantu gentayangan.
Sesaat kemudian.
Kulit wajah manusia ini berhasil dirobek oleh Yang Jian, topeng kulit manusia berdarah-darah berbentuk wajah cantik muncul di genggamannya.
Topeng kulit ini memiliki alis, mata, fitur wajah yang sangat proporsional. Dari depan, mustahil mengenalinya sebagai topeng - persis wajah manusia asli.
Tapi di balik topeng kulit itu terlihat wajah perempuan lain.
Meski wajahnya masih berlumuran darah, dengan jelas terlihat bahwa ini adalah... Tong Qian.
"Benar-benar Tong Qian!" Xiong Wenwen nyaris melompat kaget. "Ternyata di wajahnya masih ada lapisan wajah lain! Seperti katamu, wajahnya benar-benar ditukar hantu!"
Yang Jian segera menarik kembali Bayangan Hantu dan melepas kendali atas Tong Qian.
Setelah topeng kulit disobek dan Bayangan Hantu ditarik, tubuh Tong Qian langsung limbung seperti mayat tak bernyawa lalu terjatuh ke lantai.
"Hubungi Zhang Gao itu, panggil ambulans. Aku baru saja menemukan dia masih punya beberapa tanda vital. Jika keberuntunganmu baik, mungkin kita masih bisa menyelamatkannya. Lagipula dia baru hilang kontak tiga hari, tubuhnya juga tidak mengalami kerusakan berlebihan." Yang Jian menopang Tong Qian yang terjatuh, langsung memberi perintah.
Xiong Wenwen segera mulai menghubungi nomor ponsel Zhang Gao.
Yang Jian memandangi Tong Qian yang tidak kunjung sadar, memeriksa kondisi tubuhnya.
Aura-nya sangat lemah, tapi detak jantung masih ada.
Seluruh tubuhnya seperti sedang hibernasi, berada dalam kondisi yang sangat aneh. Dia bukan profesional sehingga tidak bisa memastikan apakah keadaan Tong Qian ini bisa pulih atau tidak.
"Jika wajah aslinya masih melekat di tubuh sendiri, seharusnya wajah hantu itu sudah menghilang." Pandangan Yang Jian beralih ke ubun-ubun kepala Tong Qian.
Rambutnya dikepang rapat, menutupi ubun-ubun dengan sempurna.
Begitu Yang Jian membuka kepangan, bau darah menusuk hidung langsung menyergap. Di bagian ubun-ubunnya terlihat berlumuran darah, seolah kulit kepalanya dengan paksa direnggut sesuatu, menyisakan rongga kosong.
"Ternyata wajah hantunya direbut. Tapi mengapa hantu itu hanya mengambil wajah hantu Tong Qian tanpa menyerang dirinya sendiri? Secara normal, dalam kondisi kehilangan wajah hantu, Tong Qian seharusnya pasti mati."
Tanpa wajah hantu, Tong Qian hanyalah orang biasa. Bagaimana mungkin dia bisa bertahan dalam peristiwa supranatural?
“Kecuali hanya ada satu kemungkinan, Tong Qian saat itu tidak memenuhi syarat serangan hantu itu, atau hantu itu hanya bisa merebut satu wajah dari satu orang.”
“Setelah merebut satu wajah lain dari Tong Qian Sang Wajah Hantu, hantu itu tidak akan mengambil lagi, jadi dia bisa selamat.”
“Tidak bisa dipastikan, informasinya terlalu sedikit. Kecuali Tong Qian bangun dan saya tanyakan langsung padanya, semua dugaan ini tidak ada artinya.”
“Ambulans sudah datang, di luar hotel.” Xiong Wenwen mengingatkan saat itu.
Yang Jian berkata: “Kita pergi dulu dari sini. Jika Tong Qian bisa diselamatkan, ini akan menjadi awal yang baik untuk kasus ini.”
Setelah berkata demikian, dia langsung merebahkan tubuh Tong Qian yang tak sadarkan diri di pelukannya, lalu membawa Xiong Wenwen pergi dengan cepat dari Hotel Caesar.
Kelebihan kasus supranatural level rendah adalah tidak akan membentuk wilayah hantu yang terkunci seperti Peristiwa Mayat Hidup Kelaparan di Kota Dachang dulu. Selama tidak ada kejadian tak terduga, orang biasa masih bisa meninggalkan area kejadian tanpa khawatir terperangkap, kecuali sengaja cari masalah dengan tetap tinggal.
Setelah berjalan ratusan meter melewati beberapa batas pengamanan, Yang Jian melihat Zhang Gao bersama ambulans dan tim medis darurat yang datang cepat.
“Dengar dari Xiong Wenwen kau butuh ambulans. Ada apa di dalam?” Zhang Gao tak bisa menahan rasa ingin tahunya.
“Situasinya lebih rumit dari perkiraan. Selamatkan pasien dulu.” Yang Jian menaruh Tong Qian di tandu, lalu tim medis langsung berkerumun.
“Detak jantung terlalu lemah, siapkan tindakan darurat!”
“Pasien kehilangan darah berlebihan, segera berikan transfusi!”
"Pasien mengalami perdarahan organ dalam dan patah tulang di beberapa bagian tubuh. Hati-hati saat mengangkatnya. Selain itu, beri tahu pihak rumah sakit untuk bersiap melakukan operasi kapan saja."
Dokter darurat di mobil yang sama segera melakukan pemeriksaan, lalu mengambil beberapa skema darurat.
"Dia... Tong Qian?" Zhang Gao melirik dan langsung terkejut.
Tong Qian yang hilang kontak selama tiga hari ternyata berhasil diselamatkan oleh Yang Jian.
"Jika dia siuman, segera beri tahu saya. Ada beberapa situasi yang perlu saya tanyakan. Kalau sampai mati, tidak usah dilapor." Kata Yang Jian saat Tong Qian diangkut ambulans.
Zhang Gao berkata: "Seharusnya tidak apa-apa. Lagipula saya sudah menghubungi dokter terbaik di Kota Zhongshan dan menyiapkan fasilitas medis terbaik."
"Belum tentu. Keadaannya sangat khusus, mengingat dia diserang hantu. Kondisi tubuhnya sulit diprediksi." Kata Yang Jian.
Meski bisa menggunakan bayangan hantu untuk menyusun tubuh, itu hanya menyembuhkan luka luar saja. Kerusakan khusus akibat serangan hantu tidak bisa dipulihkan.
"Bagaimana dengan Guo Fan dan Feng Quan? Kenapa tidak ikut keluar bersamamu?" Zhang Gao bertanya dengan suara rendah.
Yang Jian menjawab: "Mereka punya misi sendiri, tidak sejalan dengan saya. Lagi pula peristiwa di Kota Zhongshan sulit ditangani. Awalnya kukira bisa selesai dalam sehari, tapi ternyata perlu waktu. Tapi menemukan Tong Qian sudah termasuk hasil. Xiong Wenwen, misi hari ini selesai. Kita lanjutkan besok."
"Tidak ke hotel?" tanya Xiong Wenwen.
“Hari ini tidak pergi lagi, Hantu Juluran Lidah sudah direbut, rencana yang saya halangi gagal, tidak ada gunanya ke sana lagi.” Yang Jian berkata: “Cari tempat istirahat saja.”
“Bagus tidak pergi, sebelumnya aku hampir mati ketakutan.” Xiong Wenwen menghela napas lega.
Zhang Gao segera berkata: “Kami juga sudah menyiapkan penginapan, meski fasilitasnya sederhana, tapi masih bisa diterima.”
“Kalau begitu merepotkanmu.” Yang Jian berkata.
Tak lama kemudian, dia dan Xiong Wenwen sementara mundur dari Hotel Caesar, bersiap merancang skema baru sekaligus berniat menunggu sebentar, melihat apakah Tong Qian masih bisa bangun.
Tapi rombongan Yang Jian sudah pergi, Feng Quan dan Guo Fan masih berada di Hotel Caesar.
Saat itu langit perlahan mulai menggelap.
