Di pinggiran kota Zhongshan, berdiri sebuah vila mewah milik pribadi.
Lokasinya terpencil jauh dari pusat kota, awalnya dibangun sebagai rumah liburan orang kaya. Namun akhir-akhir ini kepemilikan vila ini berganti.
Pemilik barunya adalah Luo Suyi.
Secara permukaan dia terlihat seperti anak orang kaya pengangguran, namun status sebenarnya adalah anggota forum gaib sekaligus Pengendali Hantu yang kerap terlibat dalam peristiwa supranatural di luar logika manusia biasa.
Sebagai salah satu Pengendali Hantu dengan tingkat kelangsungan hidup rendah, Luo Suyi masih memiliki kesadaran diri.
Daripada bertindak solo, dia memilih bekerja sama dengan beberapa sesama Pengendali Hantu. Dengan cara ini, faktor keamanan akan meningkat signifikan saat mereka bertindak bersama.
Tapi Luo Suyi yang baru datang ke Kota Zhongshan sekitar belasan hari ini sudah berniat pergi malam ini.
"Bersiap-siaplah, kita tidak bisa tinggal di Kota Zhongshan lagi. Harus pergi dari sini." Setelah menerima telepon, Luo Suyi buru-buru kembali ke ruang tamu dan membuka mulut.
Di ruang tamu hanya ada beberapa orang: seorang pria paruh baya dan wanita muda yang terlihat baru berusia dua puluhan.
Mereka adalah teman dan rekan Luo Suyi.
Huang Fei yang sedang menonton TV sambil memegang ponsel mengangkat kepala heran, "Apa? Pergi sekarang? Ini tengah malam. Saya hampir mau tidur. Ada situasi darurat apa sampai tidak bisa menunggu sampai besok?"
"Saya juga ingin menunggu besok, tapi waktunya tidak mengizinkan. Situasi Kota Zhongshan memburuk. Menurut informasi yang saya dapat, Tong Qian Sang Wajah Hantu sepertinya sudah diselamatkan Yang Jian dari Hotel Caesar. Tapi yang lebih parah, dua polisi kriminal internasional sebelumnya, Guo Fan dan Feng Quan, malah terjebak di dalam." jelas Luo Suyi.
Huang Fei berkata, "Hanya karena ini kita harus pergi? Tidak perlu segitunya. Yang Jian dari Kota Dachang saja sudah dikerahkan ke sini. Masalah ini pasti akan diselesaikan cepat atau lambat. Lagipula kita kan tenaga bantuan yang diundang Zhao Jianguo. Dari tadi cuma nonton TV main game di sini saja sudah tidak sopan, sekarang malah kabur. Kalau sampai diketahui Zhao Jianguo, penjelasannya akan sulit."
"Bagaimana jika markas besar merasa terlalu tersinggung sampai mengeluarkan surat pencarian? Kita benar-benar hancur nanti."
"Markas Asia di sini memiliki kekuasaan yang sangat besar, bahkan para Pengendali Hantu dari rakyat seperti mereka harus memberikan sedikit penghormatan, tidak bisa sama sekali tidak mempertimbangkan. Kalau tidak, begitu perintah dikeluarkan, hari-hari indah mereka akan segera berakhir."
"Sebelumnya aku cukup senang bersantai beberapa hari di Kota Zhongshan, tapi sekarang tidak bisa lagi. Kau pikir, Yang Jian datang ke Zhongshan, Tong Qian berhasil diselamatkan. Seharusnya ini hal baik, tapi kenapa Yang Jian tidak segera memberikan bantuan saat Guo Fan dan Feng Quan terjebak?"
"Seseorang sehebat itu, hanya perlu satu jurus ilmu bela diri untuk mengendalikan tiga hantu dalam tubuh kami sekaligus. Pengendali Hantu termasyhur seperti ini seharusnya bisa dengan mudah menyelesaikan peristiwa gaib Tingkat B. Tapi sampai sekarang masalahnya belum terselesaikan."
"Kau terlalu banyak berpikir. Yang Jian baru datang berapa lama? Satu hari? Tepatnya belum genap sehari. Bernapas sejenak setelah bersumpah pun belum sempat. Jangan-jangan kau sengaja menghindar karena takut padanya?" Huang Fei meliriknya.
Luo Suyi langsung tertawa: "Bercanda! Aku takut dia? Kalau dulu aku tidak ceroboh, mana mungkin dia bisa membatasiku. Wajar saja kalah duluan saat informasi intelijen kurang. Kalau aku yang lebih dulu bertindak, Yang Jian pasti tidak akan semudah itu."
"Menurutku kita harus menghormati posisi Zhao Jianguo. Kalau kabur begitu saja, nanti sulit menghadapi pertanggungjawaban. Aku tidak mau jadi buronan nasional. Kalau sampai diketahui keluarga, tidak ada muka lagi bertemu orang." Huang Fei menggelengkan kepala. Dia lebih tenang, tidak akan melakukan hal yang menyakiti orang lain tanpa alasan khusus.
“Kalau tidak segera pergi, kita juga bisa terlibat dalam peristiwa supranatural ini. Aku punya firasat buruk, ini pasti bukan kasus gaib biasa. Zhao Jianguo bahkan berani memanggil Yang Jian ke sini, itu membuktikan situasinya benar-benar luar biasa.” Luo Suyi berkata sambil menggertak: “Sekedar info, aku sebenarnya tidak takut pada Yang Jian itu.”
“Kau memang takut.” Lin Luomei yang tak bisa bicara di sebelahnya, mengangkat alat pemutar suara.
Luo Suyi mengedipkan mata putihnya: “Aku tidak mau berdebat denganmu. Intinya hari ini kita harus berkemas dan pergi. Dengarkan aku, aku jamin kalian aman. Kita masih harus mencari cara menyelesaikan masalah kebangkitan hantu gentayangan. Selama periode ini, kita harus menghindari peristiwa gaib yang sangat berbahaya demi keselamatan diri. Lagipula, kasus di Kota Zhongshan sudah ada yang bertanggung jawab, tidak ada hubungannya dengan kita. Tidak perlu menahan diri di sini sekadar menghargai posisi.”
Meski pemikirannya agak egois, harus diakui intuisinya cukup tajam – dia sudah merasakan ada yang tidak beres dengan situasi di Kota Zhongshan.
Tepat saat ketiganya sedang berbicara, tiba-tiba bel pintu di luar rumah berbunyi.
“Ding dong~!”
Denging bel yang jernih terdengar dari monitor CCTV.
Begitu suara itu berkumandang, Huang Fei yang sedang melihat ponsel di sofa, Lin Luomei yang mendengarkan musik, serta Luo Suyi – ketiganya langsung berubah wajah. Kewaspadaan mereka langsung menyala.
Jam menunjukkan pukul 01:30 tengah malam.
Di vila daerah pinggiran ini, pada jam segitu mustahil ada orang – bahkan anjing tetangga pun tidak ada. Bel pintu seharusnya tidak mungkin berbunyi.
“Ding dong~!” Bel pintu kembali berdering.
“Kalian waspada, saya pergi melihat.” Luo Suyi dengan alut berkerut menuju lantai dua.
Melalui kaca lantai dua terlihat situasi di sebelah pekarangan bawah.
Tapi saat matanya menyapu area luar beberapa kali, tak ditemukan seorang pun di sekitar rumah, bahkan tak ada bayangan orang sama sekali.
“Tak perlu cari lagi, orangnya di sini.” Tiba-tiba, suara tak terduga muncul dari sudut aula.
Seorang pria muda dengan wajah kekanak-kanakan berjalan dengan wajah muram dari sudut ruangan, langkah demi langkah menginjak lantai.
“Yang Jian?”
Melihat wajah orang ini, Luo Suyi, Huang Fei, dan Lin Luomei serentak terkejut.
Peristiwa pertemuan terakhir di Kota Dachang masih jelas terukir di ingatan mereka.
Salam perkenalan saat itu meninggalkan trauma begitu dalam di hati mereka, hingga kini tak bisa terlupakan.
“Kau... bagaimana kau menemukan kami?” Luo Suyi turun dari lantai dua, suaranya terdengar panik.
Yang Jian berkata: “Memang butuh waktu untuk menemukan kalian, sekitar sepuluh menit. Kukira kalian di pusat Kota Zhongshan, ternyata mengungsi ke pinggiran kota. Dari penampilan kalian, sepertinya tak berniat ikut campur peristiwa ini. Jika begitu, untuk apa Zhao Jianguo mengundang kalian? Sebagai tim sorak?”
Dia mendekat dan duduk santai di sofa.
“Ini urusan kami, seharusnya tak ada hubungannya denganmu. Kami hanya setuju memberi dukungan ke Kota Zhongshan, tak pernah janji cara mendukung.” Kata Luo Suyi.
Yang Jian menyambung: “Tak mau mendukung ya sudah, bisa dimengerti. Tak perlu cari-cari alasan, tak usah malu. Sejujurnya aku juga tak ingin datang ke Zhongshan, tapi terpaksa harus datang.”
“Huang Fei dengan hati-hati menyerahkan sebatang rokok: 'Yang Jian, mau hisap rokok?'”
“Tidak perlu.”
“Entah urusan apa yang membuat Yang Mulia datang kemari? Sejak kami meninggalkan Kota Dachang, seharusnya tidak ada hal yang menyinggung Yang Mulia.” Huang Fei tersenyum canggung, duduknya terlihat gelisah.
Bagaimanapun, dengan kemampuan Yang Jian, jika dia bertindak mustahil ketiganya bisa keluar hidup-hidup dari sini.
Yang Jian berkata: “Aku tidak pandai basa-basi, jadi langsung saja. Ada masalah dalam peristiwa supranatural kali ini - seekor hantu bermain petak umpet dan bersembunyi sangat rapi. Aku ingin cewek cantik ini membantuku menemukannya. Tak perlu bertarung, aku yang akan menyelesaikannya sendiri.”
“Aku menolak.” Luo Suyi langsung memotong sebelum Yang Jian selesai bicara.
“Oh, tidak mau mengajukan syarat? Langsung tolak mentah-mentah.” Yang Jian meliriknya.
Luo Suyi dengan serius menjawab: “Kami tahu keahlianmu. Jika bahkan kamu kesulitan, pasti ini urusan berbahaya. Bantuannya bisa membuat kami terlibat. Lin Luomei hanya bisa mengendalikan satu hantu. Frekuensi penggunaan kemampuannya terbatas, sudah mendekati ambang kebangkitan hantu gentayangan.”
Yang Jian tersenyum: “Tak masalah jika tidak mau bantu. Aku bukan tipe yang memaksa. Tapi hantu dalam tubuh Lin Luomei akan kugunakan paksa. Saat ini aku butuh kemampuannya.”
“Ini bukan permintaan, tapi perintah.”
Sambil berkata demikian, matanya melirik sekilas ke arah Lin Luomei. Sikap tegasnya tak perlu dijelaskan lagi.
