Mendengar permintaan Yang Jian yang hampir kasar itu, wajah Luo Suyi langsung berubah muram.
Lin Luomei juga memandanginya dengan ekspresi curiga.
Bukan anggota, hanya mau hantu?
Permintaan ini sangat tidak biasa, namun setelah direnungkan justru memunculkan ketakutan tak terduga.
Apakah maksud Yang Jian membunuh Lin Luomei untuk merebut hantu yang dikendalikannya, atau mencoba mencabutnya secara paksa?
Tak peduli metode mana yang dipilih, keamanan Lin Luomei sulit dijamin.
"Yang Jian, ucapanmu ini keterlaluan. Meski kami bukan rivalmu, kami tetap anggota forum gaib. Jika benar-benar kau cari masalah, kau pun akan kesulitan mengatasinya." Luo Suyi mengeraskan hati mengucapkan ancaman, namun suaranya gemetar menampakkan ketidakpercayaan diri.
"Benar! Kalau memang hebat, selesaikan saja peristiwa gaib di Kota Zhongshan. Mengganggu seorang nona di sini bukanlah keahlian." Huang Fei pun memberanikan diri.
Hati mereka semua ciut.
Mereka paham betul: jika Yang Jian benar-benar bertindak, kecil kemungkinan mereka bisa keluar hidup-hidup dari rumah ini.
"Tak perlu provokasi. Aku berbeda dengan pemuda nekat." Tatapan Yang Jian menyapu mereka: "Dalam menghadapi peristiwa gaib, aku akan memanfaatkan semua sumber daya seoptimal mungkin layaknya singa menerkam kelinci. Aku tak akan meremehkan musuh, apalagi 'kelinci' ini bukan sembarang kelinci, dan aku pun belum menjadi singa sejati."
“Jadi, bantuan ini harus kalian berikan, mau tidak mau. Jika menolak pun boleh, jangan bicara padaku, bicaralah pada mereka.”
Setelah berkata, ia meletakkan ponsel positioning satelit di atas meja teh.
Seluruh proses percakapan dipublikasikan, pihak markas sedang melakukan penyadapan atas konten panggilan ini.
Saat itu, suara Zhao Jianguo yang kesal terdengar dari ponsel: "Luo Suyi, aku tidak peduli apakah kau anggota forum gaib atau tidak, juga tidak peduli mau membantu atau tidak. Selama kau masih di Kota Zhongshan, masih di Asia, harus patuh pada pengerahan resmi! Lagipula, kami memanggil kalian untuk membantu. Sekarang hanya asal-asalan seperti ini?"
"Tahukah kalian berapa warga tak bersalah yang dikorbankan dalam satu malam di Zhongshan? Rencana aksi Yang Jian sangat didukung markas. Jika kalian menolak keras, aku akan langsung usulkan agar markas menyetujui penanganan khusus oleh Yang Jian. Semua konsekuensi tidak akan dipertanggungjawabkan. Ucapanku selesai. Sisanya terserah Yang Jian. Markas tidak punya permintaan khusus, hanya berharap kasus Zhongshan bisa cepat diselesaikan."
"Sial."
Luo Suyi tidak bisa menahan diri mengutuk dalam hati saat mendengar suara Zhao Jianguo.
Dengan wajah tenang, Yang Jian menutup komunikasi lalu berkata: "Terkadang bekerja untuk markas ada imbalan memadainya. Setidaknya semua pihak akan kooperatif. Tanpa alasan, bahkan tanpa perlu izin khusus, cukup lapor via telepon. Kalian sudah dengar perkataan Zhao Jianguo."
"Jika tidak mau membantu, aku bisa menangani kalian secara sah dan wajar. Lagipula, sebagian besar pengendali hantu dari rakyat adalah bom potensial. Siapa tahu kapan meledak? Tindakan pencegahan belum tentu bukan perbuatan baik."
“Orang sepertimu yang bekerja keras membantu markas, apakah itu layak?”
Luo Suyi menahan diri tidak bisa bicara, hanya mengeluarkan kalimat: “Dengan kemampuanmu, ke mana pun pasti dapat perlakuan istimewa, kenapa malah aktif terlibat dalam peristiwa-peristiwa supranatural?”
Yang Jian merenung serius, lalu berkata: “Sejak hari menjadi Pengendali Hantu, jalanku sudah bukan pilihanku. Ini jalan buntu tanpa jalan pulang. Mentalitasmu yang hanya mementingkan kenyamanan sendiri, tidak peduli dunia kacau setelah mati, sebenarnya adalah pelarian.”
“Tapi lari bukan solusi. Lihat kalian, sudah lebih lama jadi Pengendali Hantu dariku, tapi hasilnya? Hanya seperti tiga tikus kecil bersembunyi ke sana kemari, bahkan masalah kebangkitan hantu sendiri belum teratasi. Beginilah, akhirnya cuma mati.”
“Tentu, aku juga tak anggap cara bertahan hidupmu salah. Bagi kebanyakan orang, menikmati hidup lalu mati sudah jadi kemewahan. Tapi aku tak akan begitu. Makanya hari ini aku datang.”
“Lin Luomei, maukah kau ikut aku?”
Usai bicara, dia tak menunggu jawaban Luo Suyi, langsung menatap Lin Luomei.
Ekspresi Lin Luomei berubah-ubah. Ia melirik Luo Suyi minta petunjuk, tapi Luo Suyi diam membisu. Melihat Huang Fei, pria itu juga memilih bungkam.
Kedatangan Yang Jian kali ini bukan sekadar menunjukkan ketegasan pribadi, tapi juga membawa maksud terselubung dari markas.
"Jika mereka tidak setuju untuk bekerja sama dengan aksi Yang Jian, hari ini mereka akan dieliminasi secara sah dan wajar. Tak ada yang akan menyelamatkan diri mereka sendiri, juga tak ada yang berani mengambil risiko memutus hubungan total dengan markas untuk memberikan penjelasan."
Dalam menghadapi peristiwa supranatural, markas tidak akan mundur satu langkah pun. Segala bentuk negosiasi tidak diizinkan.
Jadi sejak kemunculan Yang Jian, jawabannya sudah ditakdirkan.
"Aku, ikut denganmu." Lin Luomei tidak membuka mulut, suara dari pengeras suara ponselnya menggantikan ucapan.
Namun raut wajahnya penuh kepanikan, karena dia juga tahu begitu terlibat dalam peristiwa supranatural, besar kemungkinan akan mati di sini. Lagipula peristiwa ini bahkan Yang Jian pun tidak bisa menyelesaikannya dengan mudah.
"Bagus, mari berangkat. Jika kasus ini bisa diselesaikan dengan sempurna, dan kau bisa bertahan hidup, aku tidak akan memperlakukanmu buruk." Yang Jian berdiri, berencana segera berangkat agar situasi tidak memburuk.
Lin Luomei mendekat dalam diam, bersiap mengikuti Yang Jian pergi.
"Tunggu, tunggu sebentar." Luo Suyi menggigit gigi dan berbicara: "Aku juga ikut."
"Aku tidak perlu kerjasamamu." Yang Jian memandangnya dengan nada kaku.
Luo Suyi berkata: "Aku tidak bilang akan bekerja sama denganmu. Aku ikut untuk melindunginya, dia anggota timku. Aku tidak bisa hanya diam melihatnya menghadapi bahaya. Peristiwa kali ini sangat spesial, aku sangat paham. Kalau tidak, kau juga tidak akan datang ke sini mencari bantuan. Mungkin kau tidak butuh bantuanku, tapi dia tidak bisa."
Lin Luomei hanya mengendalikan seekor hantu. Begitu diserang hantu gentayangan, kemungkinan hantunya langsung terprovokasi hingga dibangkitkan sangat besar. Jadi jika ada yang melindungi, tingkat kelangsungan hidupnya akan meningkat signifikan.
Yang Jian berpikir sejenak: "Jika mau datang, aku tidak keberatan. Tapi syaratnya kau harus mampu melindunginya. Jangan sampai gara-garamu malah membuatnya binasa."
Luo Suyi paham maksud Yang Jian. Begitu dia melindungi, Lin Luomei tidak akan mendapat perlindungan dari Yang Jian lagi. Dia harus bertanggung jawab penuh.
"Tenang saja, aku cukup yakin akan hal ini." Katanya dengan serius.
"Bagus." Yang Jian mengangguk.
Huang Fei, pria paruh baya sekitar 30 tahun yang tersisa, berkata: "Karena kalian semua pergi, lebih baik aku ikut. Bertiga pasti lebih mantap."
"Tidak bisa, Huang Fei. Kau tetap di sini. Aku saja yang pergi. Jika kami celaka, setidaknya masih ada yang selamat." Luo Suyi langsung menolak: "Jangan lupa perjanjian kita. Dari kita bertiga, harus ada yang hidup."
Mendengar itu, Huang Fei langsung diam. Setelah sempat berdiri, dia duduk kembali dalam kesenyapan.
Yang Jian meliriknya lalu tak buang waktu. Langsung menggunakan Wilayah Hantu membawa Luo Suyi dan Lin Luomei menghilang dari rumah mewah di pinggiran kota ini.
Ketika muncul kembali, mereka bertiga sudah tiba di pusat penampungan sementara sebelumnya.
“Istirahat dulu, besok pagi pukul delapan kita mulai aksi. Ingat, sebelum waktu itu kalian sebaiknya jangan kontak siapapun. Hantu itu diam-diam telah memanipulasi ingatan banyak orang, menjadikan mereka budak hantu. Sekarang selain perkataanku, jangan percaya siapapun - ini demi keamanan kalian.”
Yang Jian mengingatkan sebentar lalu kembali ke tendanya untuk beristirahat.
Segera, pegawai mengatur Lin Luomei dan Luo Suyi ke tenda lain untuk beristirahat.
Dalam sehari semalam di Kota Zhongshan, progres Yang Jian tidak mulus, tapi dia sudah mulai mempersiapkan skema aksi kedua.
Tepat di tengah malam jam 2-3 ini.
Di kamar pasien khusus Rumah Sakit Ketiga Zhongshan.
Di sini ada penjaga keamanan 24 jam dan petugas medis yang berjaga bergiliran.
Tong Qian masih terbaring pingsan di ranjang pasien. Menurut diagnosis dokter sebelumnya, dalam kondisi seperti ini diperkirakan dia akan lumpuh seumur hidup di ranjang kecuali terjadi keajaiban.
Namun diagnosis ini ternyata berbeda dengan perkiraan orang-orang.
Tiba-tiba, tanpa diketahui kapan, Tong Qian yang sebelumnya masih dalam kondisi koma membuka matanya.
Sepasang mata kosong tanpa ekspresi menatap langit-langit rumah sakit, kelopak matanya sama sekali tidak berkedip, terlihat ganjil dan tidak normal.
Keadaan ini tidak berlangsung lama. Sudut bibir Tong Qian tiba-tiba melengkung sedikit, menunjukkan senyum profesional yang kaku tanpa emosi. Senyum ini, dipadukan dengan matanya yang kosong, persis seperti wajah hantu penuh senyum di belakang kepalanya sebelumnya.
Perubahan pada Tong Qian ini tidak diketahui siapa pun, apalagi disadari orang.
