Sementara kejadian di dalam ruangan berlangsung, Luo Suyi dan yang lain sedang memanggang barbekyu di pekarangan vila. Mereka hanya melihat sekeliling tiba-tiba gelap, lalu seseorang muncul tiba-tiba di depan mereka, membuat mereka kaget.
"Sial! Kalau terus muncul tiba-tiba begini, cepat atau lambat kau akan membuatku mati ketakutan. Menggunakan Wilayah Hantu sembarangan seperti ini, benar-benar mewah."
Luo Suyi yang kaget melihat kemunculan tiba-tiba Yang Jian awalnya lega, lalu berkata dengan penuh keheranan.
Karena Yang Jian terlalu sering menggunakan kemampuan hantu gentayangan, sama sekali tidak seperti seseorang yang bisa mengendalikan dua hantu, bahkan tidak sedikit pun khawatir akan masalah kebangkitan hantu gentayangan.
"Saya melakukan percobaan kecil, memutuskan untuk membangkitkan Tong Qian. Tapi sekarang ada sedikit masalah di ruangan, saya mau kabur. Mau ikut bersama tidak?" kata Yang Jian.
Hm?
Mendengar kalimat itu, Luo Suyi dan Huang Fei di sebelah langsung membelalakkan mata memandanginya. Lin Luomei yang tidak jauh juga tertegun.
Sebelum sempat bertanya masalah apa, suara aneh tiba-tiba terdengar dari rumah di belakang.
Dentawaan mengerikan yang bercampur dengan suara perempuan meratap di makam.
Dua suara itu menyatu, seolah ada seseorang berdiri di samping sambil tertawa dan menangis, seakan-akan jika meraba bisa menyentuh pemilik suara itu.
Membuat bulu kuduk berdiri.
"Cepat, cepat pergi, wajah hantu Tong Qian telah bangkit!" teriak Luo Suyi yang langsung berlari ketakutan.
Huang Fei di samping menyemburkan bir dari mulutnya, hampir tersedak, lalu buru-buru lari ke luar vila.
Tapi sebelum sempat melangkah dua kali, pemandangan sekitar berubah drastis.
Mereka tiba-tiba berada di tepi sungai kecil.
Di sekitarnya tergeletak bir, panggangan, dan tusuk daging yang baru saja matang.
“Posisi ini mungkin sudah aman, seharusnya tidak akan terkena dampak.” Yang Jian berjalan ke kursi malas di sebelah dan duduk, tatapannya tertuju pada vila yang terang benderang di antara pepohonan hijau di kejauhan.
Luo Suyi melihat sekelilingnya, langsung menyadari dirinya telah dijauhkan dari tempat tinggalnya. Dengan ekspresi bingung ia bertanya: "Yang Jian, sebenarnya apa yang kau lakukan di rumahku? Kenapa kau mengeluarkan kembali wajah hantu Tong Qian? Barang berbahaya seperti itu seharusnya kau cari cara untuk menghancurkannya."
"Setidaknya harus ditutup rapat-rapat."
Yang Jian mengambil sebotol bir di sebelah, dengan jentikan ringan tutup botol itu terlempar: "Bukankah tadi sudah kukatakan? Aku ingin membangkitkan Tong Qian."
"Membangkitkan Tong Qian? Bisakah hal itu dilakukan? Sebelumnya Luo Suyi bilang wajah Tong Qian dari Kota Zhongshan sekarang hanya tinggal selembar saja." Huang Fei semakin terkejut mendengar ini.
Sejak mereka mulai terlibat dalam peristiwa supranatural, yang selalu mereka lihat hanyalah kematian. Tak ada seorang pun yang bisa hidup kembali setelah dibunuh hantu.
Yang Jian berkata; "Memang Tong Qian hanya tinggal wajahnya, tapi bukankah aku sudah membawa pulang sebuah tubuh? Itu tubuh teman SMA-ku. Dari wajah orang-orang yang kubawa pulang dari hotel, tidak kutemukan wajahnya. Tubuh tanpa wajah akan cepat mati, wajah tanpa tubuh juga akan cepat membusuk."
"Jadi kusatukan wajah Tong Qian dengan tubuh temanku itu, seperti operasi. Menyusun bagian-bagian yang saling membutuhkan. Dengan sedikit keberuntungan, seharusnya bisa hidup kembali."
Luo Suyi hampir melompat kaget mendengar ini: "Bagaimana mungkin ini berhasil? Wajah sudah dicabut hantu, dipaksa dijahit begitu saja. Kecuali hantu yang melakukannya, mana mungkin berhasil? Tapi maukah benda itu menuruti perintahmu?"
"Kemampuan manusia memang tak sanggup, tapi kekuatan hantu belum tentu." Yang Jian meneguk bir perlahan sambil berkata.
"Situasinya tidak serumit itu. Kalian tunggu saja, begitu Tong Qian bangkit, dia akan menjadi individu luar biasa yang mengendalikan dua hantu. Sepertiku, bahkan lebih khusus dariku."
"Dua hantu? Bukannya hanya satu wajah hantu?" Luo Suyi terkejut, lalu menyadari ucapan itu terdengar aneh.
Tong Qian seharusnya hanya memiliki satu wajah hantu.
Yang Jian tersenyum; "Dia memang punya satu, tapi di tanganku masih ada wajah hantu lain yang kudapatkan dari tempat lain. Kugabungkan kedua wajah hantu itu di tubuhnya, ditambah wajah aslinya... Sekarang ada tiga wajah di kepalanya."
"Kau benar-benar gila." Luo Suyi terpana tak bisa bicara.
Huang Fei di samping juga tertegun. Tindakan Yang Jian bukan sekadar gila, tapi mengerikan. Bukan cuma menerobos pantangan hidup-mati, tapi juga mempermainkan kekuatan hantu gentayangan, menciptakan makhluk mengerikan di celah sempit ini.
Orang lain setelah menjadi Pengendali Hantu sudah putus asa sekadar bertahan hidup. Tapi Yang Jian justru tenggelam dalam upaya menggali kegaiban yang luar biasa.
Praktek ini mirip dengan legenda kuno di kalangan rakyat.
Membesarkan hantu.
Benar, Yang Jian, ini adalah bentuk tidak langsung dari membesarkan hantu.
"Pernahkah kau berpikir, jika gagal berarti kau melepaskan dua hantu sekaligus, ini akan menjadi peristiwa gaib mengerikan lagi?" Suara Luo Suyi gemetar, awalnya dia mengira Yang Jian hanya ahli dengan keberanian dan ketelitian, tak menyangka ada pemikiran gila yang melekat di tulangnya.
Yang Jian berkata: "Tidak akan. Alasan aku melakukan operasi ini di vilamu adalah untuk memastikan keamanan Kota Zhongshan. Sekalipun gagal, aku bisa menghentikan bencana ini lebih awal. Apa yang aku lepaskan sendiri, pasti bisa kukurung sendiri."
"Lagipula, kematian Tong Qian memang disayangkan. Dia masih punya harapan hidup kembali, jadi menurutku ini layak dicoba."
"Jangan berlebihan. Makanlah yang harus dimakan, minumlah yang harus diminum. Setelah malam ini, semua di sini tak ada hubungannya lagi dengan kalian."
Setelah berkata demikian, Yang Jian mengambil sosis panggang di sebelahnya dan mulai menyantapnya.
Luo Suyi dan Huang Fei saling memandang bingung.
Sebenarnya seperti apa orangnya Yang Jian ini? Dalam situasi seperti ini masih bisa santai makan sate.
Tapi keadaan sudah sampai di titik ini. Semua yang harus dilakukan sudah selesai. Mereka pun tak tahu harus berkata apa lagi, hanya bisa menjadi penonton yang bersama-sama menunggu akhir dari peristiwa ini, sekaligus berkesempatan menyaksikan bagaimana seseorang yang hanya tersisa secarik wajah manusia bisa secara ganjil hidup kembali di depan mata mereka.
Tapi, apakah benar Tong Qian bisa hidup kembali?
Setiap orang memiliki pertanyaan yang sama dalam hati, kecuali Yang Jian yang tidak terlalu memerhatikan hal ini.
Dia tahu bahwa kemungkinan menghidupkan kembali Tong Qian cukup tinggi. Selama tubuh dan wajahnya memenuhi syarat untuk bertahan hidup, proses ini tidak sulit karena Tong Qian sebenarnya tidak benar-benar hilang - wajahnya masih hidup, hanya tubuhnya yang hilang.
Namun Yang Jian memiliki keinginan pribadi: dia berharap Tong Qian bisa mengendalikan dua wajah hantu selama proses kebangkitannya ini.
Tentu saja, jika gagal, Tong Qian tidak akan pernah bangun selamanya.
Pada saat ini,
Di ruangan tempat Yang Jian berada sebelumnya, tawa menyayat hati dan tangisan ganjil menyelimuti vila ini.
Tempat ini telah menjadi area terlarang bagi orang hidup.
Siapapun yang mendengar tawa atau tangisan ini pasti mati tanpa ampun, bahkan Yang Jian pun tak berani tinggal di sini dan harus menjauh.
Zhao Lei yang terbaring di ranjang - sebenarnya tubuh ini milik Zhao Lei tapi identitasnya bukan. Sekarang lebih tepat menyebutnya Tong Qian.
Tong Qian terbaring tak sadar seperti mayat. Di satu sisi wajahnya menempel topeng kulit manusia dengan senyum ambigu yang hidup, sementara sisi lain tertutup kain putih kotor yang membentuk wajah manusia.
Wajah yang penuh kesedihan, seolah ingin menangis.
Seiring waktu, wajah menangis ini semakin menyatu dengan kulitnya, akhirnya seolah menjadi bagian dari tubuhnya.
Kain lapuk yang tua melorot dari wajah.
Lekuk wajah menangis di atasnya menghilang, sementara di wajah Tong Qian telah terbentuk lekuk wajah manusia.
Kegaiban dari kain lapuk itu berpindah ke Tong Qian. Jika dia masih orang hidup, dia akan menjadi Pengendali Hantu yang menguasai wajah menangis ini.
Hanya saja, sekarang dia bukan orang hidup.
Karena bagian depan wajah Tong Qian masih tertutup koran usang bernoda darah, di mana koran itu juga memperlihatkan lekuk wajah manusia ketiga.
Sebuah wajah wanita yang cantik.
Ini adalah wajah milik Tong Qian.
Wajah yang seharusnya menjadi miliknya ini terkadang menampakkan tawa menyayat hati, terkadang penuh kesedihan seakan hendak menangis.
Dua ekspresi ini saling berganti dengan cepat, memainkan permainan berganti wajah yang mengerikan.
Entah Tong Qian berubah menjadi wajah menangis atau wajah tersenyum, keduanya menandakan kematiannya yang abadi tanpa harapan kebangkitan kembali.
Karena ini adalah metode pembunuhan yang diwakili oleh dua wajah hantu.
Berubah menjadi wajah tersenyum berarti dibunuh oleh senyuman hantu, berubah menjadi wajah menangis berarti dibunuh oleh tangisan hantu.
Namun, rencana Yang Jian ini menyimpan secercah keajaiban.
Atau lebih tepatnya, metode mengendalikan hantu yang mengerikan dari kertas kulit manusia ini memiliki peluang keberhasilan.
Contohnya:
Saat Tong Qian hendak berubah menjadi Senyuman, tangisan dari wajah menangis di sebelahnya akan menarik kembali ekspresinya. Namun ketika dia mencoba menjadi wajah menangis, Senyuman itu kembali berubah.
Dua wajah hantu sedang terlibat dalam pertarungan unik.
Persis seperti saat Yang Jian menggantung diri di depan Cermin Hantu dulu.
Satu-satunya cara bertahan hidup adalah membuat kedua hantu ini hang bersama. Sebagai pihak ketiga, Tong Qian mengendalikan semua fenomena gaib ini.
Berbeda dengan Yang Jian yang hanya berhasil mengendalikan Bayangan Hantu Tanpa Kepala dengan sempurna, jika Tong Qian sukses, dia akan menguasai dua wajah hantu sekaligus - sebuah bentuk yang lebih mendekati kesempurnaan, bahkan melampaui Yang Jian dalam hal tertentu.
Sebenarnya Yang Jian pernah mempertimbangkan metode ini untuk dirinya sendiri, agar bisa langsung mengendalikan dua hantu tambahan.
Tapi dia tahu dirinya tidak mampu.
Karena Mata Hantu dan Bayangan Hantu Tanpa Kepala sudah menyatu dengan tubuhnya, keseimbangan ini tidak boleh diacak-acak. Hanya orang biasa yang bisa mencoba hal gila seperti ini.
Setelah memikirkan teman-temannya...
Yang Jian tidak mungkin menyuruh Zhang Wei, Jiang Yan, atau Wang Shanshan melakukan hal seperti itu.
Mereka tidak punya mental untuk menjadi Pengendali Hantu. Hidup mereka sudah baik-baik saja, tidak perlu mengambil risiko ini.
Maka Tong Qian adalah kandidat paling sempurna.
Apalagi wajah hantu memang haknya. Lagipula sekarang dia hanya punya satu wajah manusia, sama seperti mayat hidup. Percobaan Yang Jian ini tidak akan menimbulkan beban psikologis.
