"Apakah kondisinya benar-benar tidak masalah?"
Kembali ke tempat tinggal, Luo Suyi, Huang Fei, dan Lin Luomei bertiga memandangi Tong Qian yang telah hidup kembali sedang menyantap makanan dengan lahap.
"Susu, bir, daging panggang, biskuit, dan semacamnya terus-menerus disumpal ke mulutnya, seolah-olah sudah kelaparan selama beberapa hari."
"Tapi yang membuat mereka merasa merinding adalah, saat ini di kepala Tong Qian tumbuh tiga wajah, dan setiap wajah seolah-olah hidup, bisa membuka mata melihat diri sendiri, bahkan bisa berbicara, persis seperti triplet yang berbagi satu tubuh."
"Tapi hanya ini saja sebenarnya tidak membuat orang merasa takut."
"Yang benar-benar membuat orang cemas adalah dua wajah lain Tong Qian sama sekali bukan wajah manusia, melainkan wajah hantu."
"Satu seolah sedang menangis, satu lagi terlihat sedang tertawa."
"Hanya dengan mengucapkan satu kalimat saja, orang langsung merasa seperti dikendalikan, tidak bisa menahan diri untuk menangis atau tertawa, tanpa sadar emosi mereka sudah dipengaruhi oleh hantu gentayangan."
"Dan begitu kau tertawa atau menangis, aturan membunuh dari dua wajah hantu ini akan terpicu."
"Ini adalah metode pembunuhan pasti yang sangat ganjil."
"Tidak ada yang pernah mencoba apakah bisa bertahan, tentu saja Luo Suyi dan Huang Fei juga tidak berani mencoba."
"Meskipun penampilannya tidak terlalu bagus, tapi sepertinya kondisi spiritualnya cukup baik, tidak ada masalah, setidaknya kita sudah bisa memastikan dia benar-benar hidup kembali."
"Yang Jian terus mengamati Tong Qian, bisa dipastikan kondisi saat ini sangat baik."
"Setidaknya jauh lebih baik dibanding saat dirinya sendiri bangkit dulu."
"Dulu setelah hidup kembali, tubuhnya hampir membusuk, bercak mayat sudah muncul, kalau bukan karena Cermin Hantu yang membalikkan situasi, mungkin sekarang dia sudah benar-benar menjadi mayat."
“Lalu apa nanti bakal tiba-tiba muncul masalah? Soalnya keliatan bahaya banget.” Luo Suyi bertanya lagi dengan suara lirih.
Yang Jian memandangnya: “Emang ada Pengendali Hantu yang kelihatan nggak berbahaya? Liat deh tubuhmu sekarang masih bisa disebut manusia? Dia setidaknya lebih baik darimu.”
Sambil bicara, dia menggenggam tangan Luo Suyi dan memeriksanya.
Terlihat di bawah kulit Luo Suyi sepertinya ada sesuatu yang gelisah bergerak-gerak gila, ada benda ganjil lain yang hidup parasit di dalamnya, menyatu dengan tubuhnya.
“Kalau terus begini, tinggal kulitmu aja yang tersisa. Darah dan daging di tubuhmu perlahan-lahan diganti. Sedangkan Tong Qian setidaknya masih punya tubuh orang hidup yang normal.”
Luo Suyi canggung tertawa, agak kikuk menarik kembali pergelangan tangannya.
“Setelah subuh aku dan Tong Qian akan pergi dari sini. Urusan ini nggak ada hubungannya lagi sama kalian, jadi tak perlu khawatir. Aku juga nggak bakal cari masalah.”
Yang Jian berkata; “Soal masa depan, kayaknya kita bakal susah ketemu lagi. Kita kan cuma sekumpulan orang berumur pendek. Siapa tahu bisa hidup sampai kapan? Bisa aja suatu hari namaku muncul di berita.”
“Bener juga. Pertemuan kebetulan seperti ini juga bagian dari takdir.” Huang Fei yang duduk di sebelah menghisap rokok sambil mengerutkan alutnya.
“Aku tiba-tiba sadar ucapanmu jadi lebih dalam.”
Huang Fei berkata: “Apa iya? Mungkin karena udah banyak pengalaman. Kamu masih muda, belum bakal paham.”
“Aku kenyang.” Tiba-tiba Tong Qian menghabiskan bir terakhirnya, lalu menghela napas panjang.
“Masih ada waktu dua jam untuk istirahat, nanti harus kembali ke Kota Zhongshan. Setelah menyelesaikan pekerjaan penutupan, saya juga harus kembali ke Kota Dachang.”
Yang Jian membuka mulut: "Kondisimu sekarang masih bisa bekerja kan?"
Tong Qian menggelengkan kepala, dua wajah hantu saling berganti, lalu berkata: "Seharusnya tidak ada masalah. Meski tambah dua wajah agak kurang terbiasa, tapi dibanding sebelumnya malah lebih baik. Dan... aku tidak merasakan dorongan kebangkitan dari dua wajah ini, pengalaman yang belum pernah terjadi sebelumnya. Normalnya wajah hantu itu harusnya terus bergerak di kepalaku sampai menutupi wajahku."
"Tapi sekarang justru sangat tenang."
Yang Jian berkata: "Bukankah ini fenomena yang bagus?"
"Kau benar, tapi aku masih belum bisa beradaptasi. Barang ini terlalu sepi... sepinya seperti sudah mati."
Tong Qian mengerutkan alut, dua wajah manusia lainnya di kepalanya juga mengerut.
"Jika kondisi ini terus bertahan, kurasa untuk waktu yang cukup lama aku tak perlu khawatir tentang masalah kebangkitan hantu gentayangan. Ini jauh lebih sempurna daripada mengendalikan dua hantu."
Sambil bicara, dia menatap Yang Jian: "Saat aku mati dulu, pasti kau melakukan sesuatu padaku."
"Cuma percobaan berbahaya kecil. Beruntung kau selamat, kalau tidak yang bangkit bukan dirimu, tapi hantu dengan dua wajah." Kata Yang Jian.
“Bagaimanapun juga saya harus berterima kasih padamu. Saat diserang di hotel, saya sudah mempersiapkan diri untuk mati, tak menyangka bisa hidup kembali. Ngomong-ngomong, kau menemukan tubuh saya, lalu di mana ponsel positioning satelit yang ada di dalam tubuh saya? Sekarang saya hidup kembali, mungkin harus melaporkan hal ini ke markas.” Tong Qian berkata.
Yang Jian bertanya; "Ponsel positioning satelit di perutmu itu kamu yang masukkan?"
Tong Qian mengangguk: "Benar, saya yang memasukkan. Karena mengira tak bisa keluar dari hotel itu, jadi menyimpan ponsel di dalam tubuh sebagai strategi positioning, memudahkan tim pendukung melacak posisi saya dan menemukan jejak hantu itu. Tapi saya tak menyangka ritual ini justru dimanfaatkan oleh hantu itu."
"Barang itu ingin memanfaatkan kalian untuk membawanya keluar dari hotel, lalu menggantikan status saya, terus tinggal di Kota Zhongshan... Jadi yang saya temui itu pasti bukan sumber balon kepala manusia, melainkan hantu lain."
"Sekarang bukan waktu membahas pekerjaan. Beberapa hal bisa dibicarakan dua hari lagi. Selain itu, Hotel Caesar sudah saya blokir. Ada situasi rumit di dalam sana. Ke depannya, kecuali saya yang memimpin aksi, jangan ada yang mencoba masuk ke hotel itu, atau bisa mati dengan mengenaskan." Yang Jian berkata perlahan.
Tong Qian mengangguk: "Awalnya saya berencana kembali bekerja sampai masalah di tempat ini terselesaikan. Tapi kalau sudah diusulkan seperti ini, saya akan ikuti saranmu untuk memblokir area itu."
"Pemblokiran adalah metode paling aman. Biarkan fenomena gaib itu tetap di sana. Selama tidak menimbulkan korban lagi, itu sama saja dengan menyelesaikan peristiwa supranatural." Kata Yang Jian.
"Sudah, kau istirahat dulu saja."
Tong Qian menjawab, lalu berdiri dan berbalik pulang ke kamar untuk beristirahat.
Tapi belum sepuluh menit di ruangan, dia sudah keluar lagi.
"Aku menemukan sesuatu yang sangat aneh. Sepertinya sekarang aku menjadi sangat berbeda." Wajah Tong Qian yang baru keluar terlihat memiringkan kepala, wajah penuh tangis menghadap kerumunan.
Luo Suyi dan Huang Fei kaget mundur beberapa langkah: "Kakak, jangan hadapkan wajah itu ke kami ya? Seram sekali."
Ekspresi terkejut muncul di wajah menangis Tong Qian: "Awalnya aku tertidur, tapi tak lama kemudian tersadar. Ternyata aku bangun menggunakan wajah ini, sementara wajah aslinya masih tertidur."
"Bisa bergantian istirahat?"
Yang Jian memandangnya sambil merenung: "Atau mungkin selama kau terus menggunakan wajah hantu ini, kau bisa mempertahankan keadaan tersadar dalam waktu lama."
Dia memahami kondisi Tong Qian karena dirinya juga mirip, tubuh tak pernah merasakan kelelahan.
"Sepertinya begitu." Tong Qian mengusap-usap wajah menangisnya.
Meski terasa dingin dan pucat, teksturnya halus seperti kulit manusia premium yang ditempelkan. Penampilannya pun androgini, tak jelas gender.
Kalau dirias bisa jadi pria atau wanita.
"Beberapa hal harus kau pelajari sendiri. Tapi tentang kondisi khususmu, lebih baik dirahasiakan. Kebangkitanmu tidak dapat direplikasi. Jika informasi ini bocor, pasti banyak yang mengincarmu." Yang Jian mengingatkan sambil melirik Luo Suyi di sebelah.
"Aku berjanji merahasiakannya." Luo Suyi langsung bersumpah dengan penuh keyakinan.
Yang Jian berkata; "Tidak perlu panik, Bagaimanapun jika kau membocorkan informasi ini ke anggota forum gaib, atau orang lain mendapatkan info dari mulutmu, sehingga merepotkan saya dan Tong Qian, saya akan cabut status buronmu secara global."
"……" Sudut bibir Luo Suyi berkedut.
Apa perlu sampai segitunya, pencabutan status buron global.
"Sementara tidak perlu istirahat, sekarang juga kembali ke Kota Zhongshan." Yang Jian menarik kembali tatapannya.
"Baiklah, cepat kembali bekerja biar cepat menyelesaikan situasi ini." Tong Qian masih mengutamakan pekerjaan di hatinya.
Yang Jian tidak banyak mengubah memorinya, jadi pengaruhnya terhadap kepribadiannya tidak signifikan.
Sebelum pergi, Yang Jian mengingatkan Lin Luomei: "Kondisimu sedang jalan buntu, segera temui Wang Xiaoming untuk mengendalikan dua hantu, kuota sudah saya berikan. Tentang keberhasilannya saya tidak bisa menjamin, sesuai statistik sebelumnya, menguasai dua hantu hanya sekitar 30% tingkat keberhasilannya. Tidak tahu apakah penelitian Wang Xiaoming akhir-akhir ini ada progres, apakah persentasenya sudah meningkat."
"Terima kasih, Yang Jian." Lin Luomei berbicara melalui alat pengeras suara.
"Jangan berterima kasih, ini imbalan yang pantas untukmu." Yang Jian berkata.
"Kalau saya? Saya juga membantu, apa tidak ada imbalan memadai untuk saya?" Luo Suyi nekat bertanya sambil menahan malu.
Yang Jian berkata; "Kau mengambil risiko untuk melindungi adik itu atas kemauan sendiri, saya tidak pernah memintamu. Masih berani minta imbalan? Tapi melihat kau sudah menahan pedang untuk Xiong Wenwen, saya berikan setengah lilin hantu. Ini barang yang hanya bisa didapatkan secara internal, hematlah dalam penggunaannya."
Setelah berkata demikian, dia melemparkan setengah lilin hantu berwarna putih kepada Luo Suyi.
“Sial, benda ini untuk memancing hantu, untuk apa saya memilikinya?”
Luo Suyi seketika ingin melemparnya seperti menerima ubi panas yang membuatnya ketakutan.
Namun Yang Jian berkata; "Jika bisa memancing hantu datang, tentu juga bisa mengusirnya. Di momen genting masih bisa menyelamatkan nyawa. Jika kau tidak mau, kembalikan saja padaku."
"Berani-beraninya menyentuh Lilin Hantu-ku, aku akan bertarung habis-habisan!" teriak Luo Suyi dengan aura yang tak mau mengalah.
Tak lama kemudian.
Yang Jian dan Tong Qian meninggalkan tempat itu, mengemudi kembali ke Kota Zhongshan.
Namun selama di perjalanan dia terus terdiam.
"Apa yang kau pikirkan?" tanya Tong Qian yang masih bercermin di kursi penumpang depan, sepertinya menangkap kegelisahannya.
"Memikirkan apakah seekor hantu itu benar-benar sudah tuntas diselesaikan," jawab Yang Jian. "Melihat apakah ada celah yang terlewat, karena seluruh proses situasi ini terlalu sulit, namun akhirnya terlalu mudah. Mudah sampai membuatku curiga jangan-jangan pengurungan hantu itu juga termasuk langkah yang sudah direncanakan."
"Barang itu sangat berbeda dengan hantu lain. Ia bisa mengubah memori orang, juga memiliki memori orang. Dalam kadar tertentu sama saja dengan memiliki kebijaksanaan."
Tong Qian berkata: "Kalau begitu mari kita tinjau ulang kejadiannya. Aku akan membantumu, sama sekali takkan membiarkan ada celah."
"Hm, aku masih akan tinggal beberapa hari di Kota Zhongshan. Nanti kita bicarakan lagi," kata Yang Jian dengan tenang.
