Setelah mendiskusikan masalah Wang Shanshan, Yang Jian memutuskan untuk sementara menyimpan masalah kutukan sisa mayat hidup ini. Karena tak perlu buru-buru diselesaikan, bayi hantu itu sangat spesial - semacam makhluk luar biasa yang lahir dari peristiwa gaib, perlu penelitian khusus.
Hari ini tujuan utama Yang Jian mengumpulkan semua adalah untuk urusan lain.
Saat jarum jam menunjukkan pukul sembilan lewat sepuluh menit, Zhang Han tiba. Semua anggota inti rapat telah hadir, Yang Jian pun langsung membuka pembicaraan.
"Sebenarnya tujuan memanggil kalian adalah untuk melihat apakah kita bisa bersatu mendirikan sebuah perusahaan?"
“Buka perusahaan? Kakak Kaki, kau kan sudah tidak kehilangan uang, buat apa repot-repot membangun perusahaan? Cuma bikin capek, enakan berbaring di rumah menyimpan uang saja, kan?” Zhang Wei saat ini mendengar Yang Jian ingin mendirikan perusahaan langsung merasa aneh.
Lagipula status dan posisi sosial Yang Jian sekarang, serta sumber daya di tangannya, tidak perlu melakukan hal yang menguras tenaga tapi tidak dihargai ini.
Lagi pula, berapa untung yang bisa didapat dari membuka perusahaan?
Satu misi yang dijalani Yang Jian saja setara dengan penghasilan setahun sebuah perusahaan.
“Dasar kau jangan buru-buru menyela, dengarkan dulu analisa Kakak Kaki.” Zhang Xiangui melambaikan tangan menyuruh Zhang Wei diam.
Yang Jian berkata: “Tujuan sejati membangun perusahaan tentu bukan untuk mencari keuntungan, mengingat sekarang dengan semakin banyaknya peristiwa supranatural global, uang akan semakin kehilangan perannya di masa depan. Sebenarnya kalian sudah bisa merasakan beberapa situasi: harga emas melambung tinggi, harga kebutuhan naik, properti maupun sektor keuangan menunjukkan tren kehancuran...”
Dia tentu tidak tahu data ini, ini hasil rapikan Jiang Yan sebelumnya. Lima juta uangnya di pasar saham sampai sekarang belum bisa ditarik, di mobil tadi masih meratapi kemiskinan.
“Bagian ini memang benar, aku akhir-akhir ini juga memperhatikan.” Zhang Xiangui mengangguk setuju, di perusahaannya ada analis khusus yang sudah mendeteksi badai keuangan global sedang mengumpul.
“Tapi gejolak global seperti ini tidak punya makna besar bagi kita, karena ini sudah jadi takdir yang tak bisa diubah. Jadi yang harus kita lakukan adalah bagaimana menghadapi semua ini.” Kata Yang Jian: “Jujur saja ini demi pertimbangan bertahan hidup dan keamanan.”
Di sebelah, Wang Bin tampak tertarik, dia berkata: "Lalu rencana spesifikmu bagaimana?"
"Belum terpikir, tapi menurutku tak peduli situasi apa yang akan muncul nanti, mengandalkan kekuatan satu orang tidak cukup. Jadi kupikir mendirikan perusahaan, menyatukan kekuatan kita semua, melakukan persiapan matang adalah strategi terbaik. Lagipula kita semua adalah orang-orang yang bertahan hidup setelah mengalami Peristiwa Mayat Hidup Kelaparan. Pengalaman ini bisa menghemat banyak tenaga untuk meyakinkan orang."
Yang Jian menyapu kerumunan dengan pandangannya sambil berkata.
Jika berhadapan dengan orang yang belum mengalami peristiwa supranatural, dia harus menjelaskan apa itu hantu, apa itu teror... Dan pada akhirnya tetap tidak ada yang percaya.
"Ada benarnya. Rencana ini yang pertama kudukung." Zhang Xiangui langsung memutuskan setelah berpikir sebentar: "Aku tidak punya keahlian lain, tapi soal uang ada uang, soal orang ada orang."
Wang Bin merenung sejenak: "Sebenarnya selama ini aku juga memantau kejadian khusus di seluruh dunia lewat internet, mempertimbangkan skenario terburuk. Saat santai sempat menulis beberapa draf proposal. Awalnya ingin cari waktu untuk membicarakannya denganmu Yang Jian, tapi tertunda karena urusan Shanshan. Haiyan, ambil dokumen di tas itu."
Wang Haiyan di sebelahnya buru-buru membuka tas dan mengeluarkan setumpuk dokumen.
"Yang Jian, lihat ini." Wang Bin menyodorkannya.
"Paman Wang memang hebat, pantas jadi manajer profesional. Di rumah saja tidak diam." Yang Jian tersenyum.
Talenta bisnis seperti ini, sekalipun menganggur, tak perlu khawatir. Asal membuat dokumen proposal yang meyakinkan investor, dia akan langsung bangkit kembali menjadi manajer, bahkan mencapai level jabatan CEO. Lagipula Wang Bin sepertinya sudah lama mengawasi diriku yang memiliki sumber daya besar, kalau tidak, tak mungkin dia membawa dokumen proposal secara kebetulan kali ini.
Menerima beberapa bagian dokumen ini, lalu membalik-balik halamannya.
『《Rencana Cadangan Sumber Daya dan Logistik》
《Rencana Zona Aman Komersial》
《Rencana Pembangunan Pangkalan Bertahan Hidup》』
Yang Jian dengan cepat melihat-lihat kemudian berkata: "Paman Wang, pemikiranmu ini agak ekstrim, bahkan sudah mempertimbangkan kehancuran masyarakat."
Rencana hanyalah sebagian, Wang Bin tentu juga memiliki kefasihan untuk membujuk investor. Dia berkata serius: "Mempertimbangkan seringnya peristiwa supranatural, gejolak ekonomi global, sangat mungkin di masa depan akan muncul krisis keuangan yang melanda seluruh dunia. Ini adalah bencana besar, industri properti, energi, pangan, transportasi dan lainnya akan menerima pukulan yang menghancurkan."
“Tidak perlu mempertimbangkan perang, bencana, penyakit dan situasi lainnya. Gelombang pengangguran skala besar serta rantai pasok masyarakat manusia saat ini sudah cukup untuk menghancurkan semua yang ada. Lagipula, semakin rumit struktur hubungan sosial, semakin mudah runtuh. Masalah di bagian mana pun akan menyebabkan bencana menghancurkan. Tentu mungkin perkataan saya ini terdengar seperti ancaman kosong, sulit dipercaya seperti datangnya kiamat.”
“Tapi jangan lupa, semua ini dibangun dengan syarat peristiwa supranatural belum diselesaikan tuntas.”
“Ketakutan adalah katalisator, terutama dalam situasi dimana ketakutan ini menyebar ke seluruh dunia. Ambil contoh Peristiwa Mayat Hidup Kelaparan, meski saya tidak tahu banyak, tapi berapa banyak orang yang bisa menahan ketakutan akan kematian yang datang? Jadi menurut saya, mempersiapkan yang terbaik dengan pertimbangan terburuk sangatlah perlu.”
“Bertindaklah selagi pasar masih dalam kondisi sehat, kalau tidak nanti bahkan uang pun belum tentu bisa digunakan. Kalau sudah begitu, sudah terlambat.”
Wang Bin berbicara lancar, mulai dari ekonomi global, kondisi masyarakat, hingga keadaan hidup pribadi. Langkah demi langkah ia menghubungkan peristiwa-peristiwa mustahil dengan kehidupan individu, sehingga menciptakan perasaan waspada yang tak jelas pada setiap orang.
Kefasihan bicara seperti ini cukup untuk mempengaruhi pengusaha kaya manapun.
Syaratnya adalah mereka yakin akan keberadaan peristiwa supranatural.
Zhang Xiangui bertepuk tangan setelah mendengarkan: “Analisa yang brilian! Saya sampai tidak sabar ingin berinvestasi di proyekmu. Kakak Kaki, bagaimana pendapatmu?”
Semua ini masih harus mengutamakan Yang Jian.
Dialah tulang punggung di antara mereka semua, tidak ada hubungannya dengan usia. Dia memiliki kemampuan untuk menyelesaikan segalanya.
“Rencana bagus, tapi visinya kurang luas. Saat menulis proposal ini, Paman Wang mungkin hanya mempertimbangkan saya dan Paman Zhang sebagai investor,” kata Yang Jian.
Wang Bin berkata: “Saat ini hanya Yang Jian dan Direktur Zhang yang memiliki modal besar seperti ini.”
“Tidak bisa seperti ini,” Yang Jian menggelengkan kepala, “Kita berkumpul untuk saling menghangatkan sangat berbahaya. Di bawah badai besar, perahu kecil mudah terbalik. Jadi harus mencari cara untuk mengembangkan bisnis ini. Lebih baik mencari investor-investor berpengaruh. Lagipula banyak hal tidak bisa hanya mengandalkan kita, dan aku juga tidak ahli mengelola perusahaan.”
Zhang Xiangui merasa ada benarnya: “Aku bisa mengadakan jamuan alkohol, mengumpulkan orang-orang yang masih bisa dihubungi. Mungkin mereka tertarik, tapi belum tentu mau datang. Soalnya semua tahu daerah ini bermasalah, banyak yang sudah kabur ke luar kota.”
“Siapa miliarder terkaya di Kota Dachang?” tiba-tiba Yang Jian bertanya.
Zhang Xiangui merenung sejenak: “Seharusnya kau. Soalnya kau berani menjual satu suite rumah seharga satu miliar.”
“……”
Yang Jian berkata: “Sebelum kejadian itu siapa?”
“Ma Youcai. Dia punya perusahaan go public sendiri, jaringan pergaulannya luas. Tapi setelah kekacauan di Dachang, bisnisnya jatuh. Nilai kekayaannya sudah anjlok. Perusahaannya belum bangkrut itu sudah menunjukkan keahliannya.” Zhang Xiangui menjelaskan sambil memahami maksud Yang Jian.
Kalau mantan miliarder Dachang saja sudah bisa diatasi, yang lain masih perlu dikhawatirkan?
“Bisa dihubungi?” Yang Jian merasa nama ini agak familiar.
“Tentu. Dulu kami pernah makan bersama. Perusahaannya juga dulu kubangun.” kata Zhang Xiangui.
Yang Jian berkata: “Suruh dia segera kembali ke Dachang. Lebih baik bertemu langsung denganku.”
“Sepertinya dia belum pergi dari Dachang. Akan kujadwalkan jamuan makan. Aku juga akan mengundang orang-orang yang bisa kuhubungi.” usul Zhang Xiangui.
“Itu solusi terbaik.”
Yang Jian berkata; "Tapi masalah ini tidak perlu terburu-buru. Ini adalah perjanjian pengalihan kepemilikan Gedung Shangtong. Saya berencana membagikan beberapa saham untuk kalian."
Mendengar ini, yang lain tertegun sejenak.
Jiang Yan di samping panik; "Untuk apa kau memberikan gedung yang sudah baik-baik saja?"
Aku susah payah membangun kerajaan ini, si penguasa lalim ini malah ingin menghancurkannya.
"Sebagai jaminan kecil. Lagipula tak ada yang bisa menjamin apakah kita akan bermasalah di kemudian hari. Memiliki sedikit aset di tangan bisa membuat hati lebih tenang. Bahkan jika mati, keluarga kita masih bisa mendapat bantuan dari orang lain." Kata Yang Jian.
Zhang Han yang selama ini diam akhirnya paham.
Setelah peristiwa supranatural muncul, tak ada yang bisa menjamin keselamatan di masa depan. Tapi jika mati, kerabat dan keluarga yang mewarisi aset ini masih bisa menikmati sebagian keuntungan dari Gedung Shangtong. Meski tidak banyak, cukup untuk menjamin kehidupan. Dengan bantuan orang lain, keuntungan ini juga kecil kemungkinan hilang.
"Kenapa tiba-tiba kau jadi dermawan? Bukannya kau selalu pelit?" Zhang Han menatapnya.
Yang Jian menjawab; "Proses mencari untung memang harus pelit. Tapi sekarang saatnya menggunakan uang, jangan kikir. Lagipula ini persiapan untuk berjaga-jaga. Apa kau tidak mau?"
"Mau, kenapa tidak? Anakku yang baru lahir belum genap setahun. Siapa tahu bagaimana keadaannya nanti. Baguslah memberi warisan untuk keturunan saat masih hidup." Kata Zhang Han; "Aku hanya takut kau tidak rela memberi."
"Bagaimana dengan Paman Wang?" Tanya Yang Jian.
Wang Bin tersenyum kecut; "Ini membuatku malu. Menerima pemberian cuma-cuma seperti ini rasanya..."
"Kalau begitu sudah diputuskan." Kata Yang Jian.
“Aku, aku, aku, aku juga mau.” Jiang Yan dengan wajah hampir menangis menggenggam lengan Yang Jian panik, khawatir orang ini benar-benar sakit otak hingga memberikan semuanya tanpa menyisakan sedikit pun untuk dirinya.
Yang Jian menatapnya: "Tenang, ada bagianmu."
Mendengar ini, perasaan frustasi Jiang Yan yang tak bisa menangis baru sedikit mereda.
Setelah diskusi panjang, Yang Jian akhirnya menetapkan pemegang saham baru Gedung Shangtong.
Zhang Han, Wang Bin, Jiang Yan, Zhang Wei, dan dirinya sendiri.
Bahkan Zhang Liqin mendapat porsi kecil.
