Wan Delu kini diarak keluar dari kelompok korban selamat layaknya tahanan. Meski tak tahu kesalahan apa yang diperbuat, dia langsung menyadari situasi buruknya: borgol sudah membelenggu tangannya, apalagi personel khusus di sampingnya membawa senjata lengkap.
Seolah-olah jika dia mencoba kabur, mereka akan menembaknya mati tanpa ragu.
Keadaan ini jelas bukan sekadar masalah penggelapan pajak perusahaannya, atau hotel miliknya yang gagal memenuhi standar kebersihan hingga membuat tamu keracunan. Pasti sesuatu yang jauh lebih serius.
Hatinya berdebar-debar, kakinya gemetar tak terkendali.
Wan Delu merasa seperti sedang diarak ke tempat eksekusi. Bahkan saat menghadapi hantu di pesawat pun, rasa putus asanya tak separah ini.
"Aku tahu, pasti ada masalah dengan barang-barang itu." Saat dia berjalan setengah jalan dan melihat sekelompok orang mengerumuni koper miliknya di bawah tenda pelindung di depan, dia langsung menyadari kesalahannya.
Barang antik itu bermasalah...
Wan Delu tak bisa menahan diri untuk tidak mengaitkannya dengan kejadian hantu di pesawat sebelumnya.
Mungkin masalahnya berasal dari kuda antik itu.
Jangan-jangan beberapa barang antik digali dari makam kuno, membawa energi kotor yang menyebabkan kemunculan hantu di pesawat?
Jika benar demikian, Wan Delu merasa dirinya sudah hancur.
Paling tidak akan dipenjara seumur hidup meski tidak ditembak mati.
Habis, semuanya berakhir...Wan Delu terlihat seperti orang yang keluarganya baru saja mati, langkahnya limbung. Jika tidak digandeng personel khusus di sampingnya, mungkin dia sudah roboh di tanah.
"Kau yang bawa benda sialan ini ke pesawat?" Chen Yi, Pengendali Hantu internasional dari Dajing, mendekat dengan wajah mengerikan sambil mencengkeram kerah baju Wan Delu.
Kekuatannya sama ganjilnya dengan Yang Jian.
Tubuh gemuk Wan Delu terangkat paksa oleh satu tangan, kedua kakinya menggantung. Lehernya terasa beku, dingin menusuk merasuk ke seluruh tubuhnya seolah tubuh ini bukan lagi miliknya sendiri - tak bisa dikendalikan.
Seperti ketindihan hantu, hanya kesadarannya yang masih tersisa.
Pria ini...sungguh mengerikan.
Emosi Wan Delu yang baru stabil langsung hancur berantakan. Matanya memandang pria asing ini dengan ketakutan mendalam.
"Chen Yi, cukup, lepaskan dia." Namun saat itu, mata Yang Jian memicing, menghalangi sambil berkata.
Chen Yi melirik dengan tatapan mati rasa dan gilanya: "Ini wilayahku sekarang, aku harus mengungkap kebenaran kasus ini. Kau mau ikut campur? Yang Jian si Mata Hantu?"
"Bukan ikut campur, tapi tak ingin kau tak sengaja membunuhnya. Dia kenalanku," kata Yang Jian.
"Kalau bersalah, siapapun kenalannya harus diinterogasi," Chen Yi membalas. "Tak ada pengecualian, termasuk kamu."
Yang lain saling pandang, memandang Yang Jian dan Chen Yi.
Mereka tak paham mengapa Yang Jian berselisih dengan Chen Yi untuk orang tak berarti ini. Bahkan jika Chen Yi tak sengaja membunuhnya, seharusnya itu tak masalah bagi Yang Jian.
Yang Jian berkata: "Kasus ini tanggung jawabku, arsip paranormal kubangun, hantu itu kukurung. Jadi interogasi ini hakku. Mau merebut jasaku?"
Bukan ingin menyelamatkan Wan Delu, tapi informasi guci arwah di tubuhnya tak boleh jatuh ke tangan orang lain.
Karena mungkin dari petunjuk guci ini bisa menemukan guci lain, memastikan posisi hantu gentayangan yang terkurung.
Jika berhasil didapat, nilainya tak terkira.
Lagipula, tingkat bahaya hantu gentayangan liar sulit dipastikan - mengurung satu hantu saja sangat berisiko. Tapi kalau bisa dapat murah, Yang Jian tak mau lewatkan kesempatan.
Kebetulan sekarang tubuhnya bermasalah. Jika perlu, dia akan pertimbangkan menyusun tubuh dari hantu gentayangan.
Jadi Wan Delu sekarang sangat penting.
"Bagaimana jika saya menolak?" Chen Yi berwajah dingin berkata.
Yang Jian perlahan berkata: "Kau seharusnya tidak menolak permintaan saya ini, karena menolak saya tidak akan memberi kau imbalan memadai, hanya akan mendatangkan masalah. Saya rasa perkataan saya masih memiliki sedikit pengaruh, tidak sampai diabaikan seperti angin lalu. Jadi, saya harap kau bisa menghargai posisi saya."
Saat berbicara, lingkungan sekitar telah berubah.
Seluruh dunia dalam seketika berubah menjadi tempat ganjil yang diselimuti cahaya merah, orang-orang di sekitarnya menghilang, suasana sekitar menjadi sangat sepi, hanya tersisa belasan orang di bawah tenda.
"Wilayah Hantu?" Zhong Shan, Guo Fan dan Pengendali Hantu lainnya berkedip kaget.
Shen Liang juga mulai menyadari situasi ini tidak beres, bagaimana jika Yang Jian dan Chen Yi benar-benar bertentangan, itu akan menjadi situasi yang sangat buruk.
Jika nanti mereka berdua bertarung hidup-mati sebenarnya tidak masalah, sebagai penanggung jawab, dia pasti akan diberhentikan dan diinvestigasi.
"Konon Wilayah Hantu-mu lebih khusus dari Li Jun, bahkan saat di Kota Dachang dulu Wilayah Hantu-mu bisa meretas Wilayah Hantu mayat hidup yang kelaparan?" Chen Yi berkata dengan ekspresi garang.
Yang Jian berkata: "Apa yang didengar belum tentu benar, jika memungkinkan lebih baik melihat langsung."
"Demi kontribusimu mempertaruhkan nyawa di Kota Dachang, hari ini saya berikan penghormatan ini. Tapi saya harap kau menangani urusan dinas dengan adil, jangan pilih kasih. Saya tidak bisa mentolerir anggota manapun yang bertindak semena-mena di wilayah saya."
Awalnya kupikir karakter seperti Chen Yi akan langsung bertindak, tak disangka dia justru sangat rasional memilih untuk menghentikan aksinya. Dengan tenang dia menurunkan Wan Delu yang dipegangnya.
"Terima kasih banyak." Kata Yang Jian dengan tenang.
Cahaya merah di sekeliling langsung menghilang tanpa bekas. Sekitar kembali normal, sinar matahari masih terik di atas kepala. Orang-orang yang sebelumnya menghilang muncul kembali.
Wan Delu kini roboh duduk di tanah, wajah ketakutannya belum hilang. Dia terengah-engah berat, keringat dingin mengucur deras di seluruh tubuhnya, seolah baru saja selamat dari ambang kematian.
Apakah Chen Yi mundur?
Shen Liang yang menyaksikan konflik ini mereda, hatinya sedikit lega sekaligus terkejut.
Jarang terlihat Chen Yi mengalah di hadapan orang lain. Hari ini dia malah menghormati posisi Yang Jian.
Dia tahu pasti Chen Yi bukan takut pada "Hantu Mata" Yang Jian, pasti ada alasan lain. Tapi karena Chen Yi bukan tanggung jawabnya, Shen Liang tak bisa menganalisa motif di balik tindakan Chen Yi kali ini.
"Mengingat kasus ini adalah tanggung jawab Yang Jian, biarlah dia yang menanganinya sampai tuntas. Tidak ada yang keberatan kan?" Shen Liang segera menengok ke kerumunan.
Orang-orang diam. Mereka paham betul petunjuk dari Wan Delu ini sangat berharga. Jika terus digali, mungkin akan ada hasil tak terduga.
Tapi mereka memilih untuk diam.
Karena mereka tak ingin bermasalah dengan Chen Yi maupun Yang Jian.
Tentang Chen Yi tak perlu diragukan - salah satu Pengendali Hantu internasional di Kota Dajing. Meski reputasinya tak mencolok, kemampuannya luar biasa.
Yang Jian, setengah tahun yang lalu tidak diketahui publik, hanyalah seorang murid kelas 3 SMA. Namun dalam setengah tahun terakhir ini namanya semakin terkenal, mengalami banyak peristiwa supranatural dan bertahan hidup sampai sekarang, jelas bukan orang sembarangan.
"Sementara tidak ada yang keberatan, mari kita hentikan masalah hari ini di sini. Yang Jian, nanti buatkan laporan. Wan De Lu ini akan kau tanggung jawab," kata Shen Liang.
"Baik," jawab Yang Jian dengan nada kaku.
Guo Fan berkata tidak puas: "Sudah berjam-jam kami sibuk tapi tidak melakukan apa-apa, cuma berjemur di bawah matahari selama dua jam. Yang Jian, kali ini kau lagi yang dapat kemudahan. Ambil ini, pelajari baik-baik!"
Ia menyambar guci hantu di lantai dan melemparkannya sembarangan.
Tepat saat guci emas itu terlepas dari genggaman dan terbang di udara, ketika mulut guci menghadap ke arahnya sendiri, tiba-tiba...
Dari dalam guci hitam legam itu muncul sebuah lengan pucat mencengkeram wajah Guo Fan, lalu menariknya dengan kasar ke dalam guci.
Guo Fan limbung hampir terjatuh. Guci emas itu kini menutupi wajahnya. Lengan pucat yang menjulur itu menarik dengan kekuatan mengerikan, seolah ingin menyedot seluruh tubuhnya ke dalam mulut guci yang tidak lebih besar dari telapak tangan.
"Ah~!"
Ia merasakan sakit yang luar biasa hingga tak bisa menahan jeritan kesakitan.
Yang lain menyaksikan kejadian mendadak ini, kelopak mata mereka berkedut.
Tidak baik.
Kami lengah.
Masih ada hantu di dalam guci?
Ekspresi Yang Jian, Zhong Shan, Shen Liang, bahkan Chen Yi di sebelah langsung berubah drastis.
Emas mengisolasi persepsi mereka, mengira botol ini tidak ada masalah, ditambah dengan asumsi sebelumnya bahwa hantu yang dilepaskan di dalamnya telah diselesaikan oleh Yang Jian, sehingga tidak dilakukan investigasi yang menyeluruh.
Tak disangka, pada saat terakhir fenomena gaib muncul.
Pasti karena tindakan Guo Fan melempar botol sebelumnya yang secara tidak sengaja memicu hantu di dalamnya, sehingga diserang.
