Alarm di Hotel Peace berbunyi, langsung menggemparkan seluruh lantai.
Meski tamu yang menginap tidak banyak, bahkan staf hotel jauh lebih banyak daripada tamu, tapi setiap tamu memiliki status yang luar biasa penting dan patut diperlakukan dengan serius serta hati-hati.
Tapi semakin banyak orang, semakin besar kemungkinan terjadi situasi.
Apalagi mereka semua adalah personel khusus yang sangat berbahaya dan tidak stabil.
Saat ini.
Di salah satu lantai hotel.
Area ini sudah diblokir petugas keamanan. Di lorong yang remang-remang, beberapa orang terluka terbaring tak beraturan, darah mengalir dari luka mereka perlahan mengotori lantai sekitar, erangan kesakitan dan rintihan samar-samar terdengar bergema di sekeliling.
Namun menghadapi orang-orang yang terluka parah itu, tidak ada yang berani memasuki lantai ini sembarangan, apalagi melintasi batas peringatan.
“Jejak darah di lantai yang tertinggal akibat tubuh diseret, membuktikan kepada orang lain bahwa [seseorang] di lantai ini tidak ingin orang lain mendekat.”
“Tengah malam buta benar-benar tidak tahu siapa yang mengacau, berisik sampai saya sama sekali tidak bisa tidur, terkutuk, tidak bisakah kalian diam?”
“Hei, mungkin ada yang gila lagi, hampir mengalami kebangkitan hantu gentayangan, mental terguncang juga bukan hal aneh.”
“Gila di tempat ini? Itu sama saja mencari mati! Lihatlah ini dimana, ini Kota Dajing! Siapa tahu berapa banyak Pengendali Hantu yang berjaga di sini. Sebentar lagi markas pasti akan mengirim orang untuk menyelesaikan ini. Di saat genting begini, sama saja membuang nyawa percuma.”
“Siapa yang bertindak kali ini? Ada yang tahu?”
Di ruang makan lantai terdekat, puluhan Pengendali Hantu dari berbagai daerah berkumpul. Keributan di hotel membuat mereka tidak bisa istirahat dengan tenang, sehingga diatur pihak hotel untuk berkumpul bersama agar mudah dikelola.
“Orang itu namanya Lin Shan, mahasiswa dari suatu daerah. Dungu sekali, saat baru menjadi Pengendali Hantu mengira dapat kemampuan super. Awalnya disalahgunakan, mengejar cewek kampus ala tokoh utama novel, hasilnya belum dua bulan hantunya sudah bangkit. Untung si tolol ini sempat melakukan satu hal benar: bergabung dengan markas.”
"Meskipun tidak menjadi Pengendali Hantu internasional, markas mempertimbangkan kekurangan personel dan kemungkinan adanya nilai penting pada orang ini, sehingga memberikan izin khusus baginya datang ke Kota Dajing untuk menyelesaikan masalah kebangkitan Hantu Gentayangan."
Seorang pemuda dengan wajah sedikit muram duduk di kursi makan sambil memainkan gelas anggur di tangannya.
"Oh, bagaimana kau bisa tahu dengan begitu jelas?" seseorang bertanya penuh rasa ingin tahu.
"Tentu jelas, Lin Shan ini teman sekelasku," kata orang itu dengan terkekeh sinis. "Sudah lama tidak suka padanya. Dia menyalahgunakan kemampuan hantunya terlalu sering, sehingga tingkat keganasannya melebihi saya. Saya pernah dirugikan olehnya."
Sebuah sekolah yang memiliki dua Pengendali Hantu sekaligus benar-benar fenomena langka.
Orang-orang saling melirik, tampaknya konflik antara orang ini dengan Lin Shan si pembuat onar cukup serius.
"Kira-kira markas akan mengirim siapa untuk menangani masalah ini? Kudengar Yang Jian si Mata Hantu hari ini juga menginap di hotel ini. Mungkinkah markas memintanya turun tangan?" bisik seseorang lagi.
Begitu nama itu disebut, semua yang hadir di ruangan itu tanpa terkecuali menunjukkan perubahan ekspresi wajah.
Yang Jian, penanggung jawab Kota Dachang yang pernah menyelesaikan peristiwa supranatural Tingkat S?
Meski sebagian besar belum pernah bertemu langsung, sebagai Pengendali Hantu yang pernah mengalami peristiwa gaib level C dan B saja mereka hampir mati - mengenangnya kembali masih membuat jantung berdebar. Sulit membayangkan ada orang yang bisa menyelesaikan peristiwa Tingkat S.
Mampukah Pengendali Hantu biasa menghadapi hantu tingkat seperti itu?
"Dan seandainya hanya seperti ini saja, sebenarnya tidak ada yang istimewa. Banyak orang telah melihat arsip Yang Jian."
"Selain Peristiwa Mayat Hidup Kelaparan, dia juga telah menyelesaikan Peristiwa Peti Mati Hantu Desa Huanggang, Peristiwa Bayangan Hantu, Peristiwa Balon Kepala Manusia di Kota Zhongshan, bahkan dengan paksa memusnahkan sebuah Klub Pengendali Hantu."
"Setiap catatan dalam arsip itu membuat bulu kuduk merinding."
"Memang Yang Jian itu luar biasa tak pantas, tapi hari ini di Kota Dajing mungkin batas kemampuannya hampir habis. Markas besar seharusnya mempertimbangkan untuk tidak mengikutsertakannya lagi dalam menangani kasus. Lagipula, Lin Shan itu agak spesial. Jika memaksa Yang Jian si Mata Hantu maju ke depan, mungkin benar-benar bisa terjebak di sini. Mungkin akhirnya bisa diselesaikan, tapi apakah dia akan tewas di tangan kebangkitan hantu gentayangan, tak ada yang tahu."
Pemuda yang sebelumnya membuka diskusi itu berkata tenang.
"Sial! Kalau orang sekelas itu tewas karena kebangkitan hantu, bukankah kita yang tersisa harus ikut mati di sini?" seseorang terkejut.
"Semakin kuat Pengendali Hantu yang mati, akan berubah menjadi hantu yang semakin mengerikan. Ini akan menjadi pukulan menghancurkan bagi yang lain."
Saat kerumunan masih berdiskusi, tiba-tiba pencahayaan ruang makan meredup, seolah sirkuit listrik terkena gangguan sesuatu.
Hm?
Perubahan mendadak ini membuat kelopak mata semua yang hadir berkedut tak terkendali.
Tidak beres.
Mereka langsung menyadari situasi mulai memburuk.
"Tik-tok! Tik-tok! Tik-tok!"
Bunyi tetesan air bergema di ruang tamu yang tiba-tiba hening.
"Lihat ke atas!" seseorang tiba-tiba berteriak ketakutan.
Saat itu, orang-orang lain serentak menengadah ke atas. Mereka melihat langit-langit yang tiba-tiba terus mengeluarkan darah segar seperti rembesan. Beberapa tetesan darah bahkan sudah mulai jatuh. Udara di sekitar terasa lembab dan dingin menusuk, membuat semua orang merasa sangat tidak nyaman seolah terjebak dalam wadah tertutup yang pengap.
"Ini buruk." Pemuda itu tertegun sejenak.
"Apa yang buruk?" seseorang bertanya.
"Lin Shan tidak mungkin bisa mempengaruhi sampai ke lantai ini, kecuali... batas kemampuannya sudah tercapai."
Apakah ini kebangkitan Hantu Gentayangan?
Mungkinkah kekhawatiran terbesar mereka selama ini akan terjadi?
"Cepat, pergi dari sini!" teriak seseorang panik.
Mereka tak ingin terseret dalam peristiwa supranatural buatan manusia tanpa alasan.
Seketika, banyak orang berhamburan keluar seperti dikejar hantu.
Sementara itu, di suatu lantai...
Penerangan di sini padam total. Kegelapan pekat menyelimuti udara lembab berbau apek. Embun terus menetes dari dinding-dinding yang basah.
Di pusat sumber masalah, dalam sebuah kamar tamu...
Seorang pria dengan wajah pucat membengkak duduk tertunduk di kursi. Pistol emas tergenggam di tangannya, dikelilingi selongsong peluru yang berserakan. Tak jauh darinya, dua petugas keamanan dan seorang pelayan wanita terbaring tak bernyawa dalam genangan darah, tubuh mereka sudah dingin kaku.
“Sementara saya tidak bisa bertahan hidup, orang lain juga jangan berharap bisa nyaman. Mati, semua harus mati, ikut mati bersama saya……” Suara bisikan samar terdengar, membawa kegilaan histeris, bagaikan hantu jahat berbisik-bisik, membuat bulu kuduk merinding.
Namanya Lin Shan.
Usia 23 tahun, seorang mahasiswa aktif.
Awalnya dia seperti mahasiswa lain yang normal kuliah, hidup biasa, namun suatu insiden membuatnya jatuh ke kolam kampus dan tenggelam sampai pingsan.
Saat bangun dari rumah sakit, hanya dia yang menyadari tubuhnya tidak normal.
Kandungannya seolah dipenuhi banyak air, tak habis-habis meski dimuntahkan. Awalnya panik dan cemas, tapi segera dia sadar bisa mengendalikan air muntahannya.
Mengira mendapat kemampuan super, dia mulai seenaknya memanfaatkannya, mencapai puncak kehidupan.
Namun segera, air muntahannya semakin aneh.
Dari jernih berubah keruh, sampai akhirnya mengerikan...karena baru-baru ini dia pernah memuntahkan kaki putih bengkak terendam.
Sebelumnya juga banyak memuntahkan benda seperti rambut, jari...gigi pecah.
Tapi tepat malam ini.
Lin Shan putus asa menyadari dia tak bisa lagi mengontrol muntah. Air di kandungannya bergolak, sepertinya semua akan dimuntahkan habis malam ini.
Kebangkitan Hantu Gentayangan?
Setelah mengalami berbagai peristiwa, dia bukan lagi mahasiswa bodoh dulu. Melalui jalannya sendiri, dia paham kondisi dirinya sekaligus mengerti apa sebenarnya di dalam tubuhnya.
"Itu seekor Hantu."
Dia tidak ingin mati, tapi dunia nyata tidak bisa dikendalikan oleh diri sendiri.
Maka dia mulai balas dendam seperti orang gila terhadap kerumunan, Daripada mati dalam keputusasaan sendirian seperti ini, lebih baik menjadikan semua orang sebagai bantalannya.
Biarkan mereka semua tidak menyelamatkan diri sendiri...
"Huek!"
Dalam keheningan sejenak, Lin Shan tiba-tiba menundukkan badan dan muntah lagi.
Di tenggorokannya terasa ada benda aneh yang ingin keluar, dari kandungannya terdengar suara air Gemerincing, seolah ombak sedang terguling-guling.
Tapi Lin Shan tidak bisa muntah.
Karena tenggorokannya terlalu kecil, benda dalam kandungannya tampak terlalu besar, membuatnya tidak bisa muntah dengan mulus.
Namun saat ini sudah bukan kehendaknya lagi.
Meski tidak bisa muntah, benda asing di tenggorokannya terus menerus mengebor keluar dengan kekuatan luar biasa, seakan akan merobek seluruh tubuhnya.
"Ah~!"
Leher Lin Shan membengkak lebih besar dari paha, dengan kesakitan dan keputusasaan, dia terjatuh sambil melawan dan merintih.
Saat ini, pori-porinya seolah mengeluarkan cairan.
Bau anyir dan berat, seperti sesuatu yang membusuk dalam air, membuat siapapun yang menciumnya ingin muntah.
"Gemerincing..."
Akhirnya setelah waktu yang tak diketahui, mulut Lin Shan tiba-tiba terbuka dengan paksa oleh benda di tenggorokannya, segumpal besar air anyir berduyun-duyun keluar dari kandungannya.
Di tengah genangan air keruh berbau anyir itu, sebuah kepala manusia dengan kulit membengkak akibat terendam dan menunjukkan tingkat pembusukan yang sangat tinggi terbaring diam di sana.
Kepala ini memiliki separuh wajah yang rusak, mata dan gigi yang tidak utuh, namun separuh wajah yang tersisa menatap Lin Shan yang terbaring di sebelahnya dengan ekspresi wajah menyeringai yang ganjil.
"Wah~!"
Saat ini dia masih terus muntah, seolah-olah sebuah pintu air telah terbuka sepenuhnya, tampaknya ingin mengeluarkan semua isi perut yang belum sempat dimuntahkan sebelumnya.
Tak perlu diragukan lagi.
Pengendali Hantu bernama Lin Shan ini sedang berada dalam kondisi Hantu Gentayangan dibangkitkan.
Begitu dia berhasil memuntahkan hantu dari dalam perutnya, dirinya akan mati, sementara hantu tersebut akan benar-benar terbangun.
Saat itu terjadi, ini bukan lagi sekadar konflik personal, melainkan sebuah peristiwa supranatural mengerikan.
Pada saat yang bersamaan.
Zhang Lei dengan wajah kaku sedang naik lift menuju lantai ini dengan cepat.
Di sebelahnya, Yang Jian berdiam diri dengan sikap dingin tanpa ekspresi.
Awalnya dia tidak ingin ikut campur, namun Shen Liang mengirim pemberitahuan: tiga lilin hantu sebagai imbalan, plus jasa terpisah.
Tentu saja tiga lilin hantu ini bukan yang berwarna merah, melainkan putih. Nilainya jauh berkurang.
Tapi mengingat persediaan sumber daya di tangannya telah habis, Yang Jian akhirnya memutuskan untuk datang.
Tentu, dia tidak sendirian.
Zhang Lei yang ada di depan mata ini juga berencana untuk bertindak.
Sementara ada kesempatan untuk mendapat keuntungan tanpa usaha, mengapa Yang Jian harus menolak? Lagipula siapa yang akan menolak kepentingan diri sendiri?
