Sejak aksi dimulai, setelah menyalakan Lilin Hantu untuk memancing hantu itu datang, semua kejadian yang terjadi telah melebihi perkiraan Yang Jian. Berbagai situasi darurat ganjil dan mengerikan terus menerjang, sama sekali tidak memberinya waktu untuk pertimbangan lebih lanjut. Salah satu langkah saja akan berakibat hancur berantakan, semua orang di sini akan mati.
“Apa yang sebenarnya terjadi?”
Yang Jian menggigit giginya, campur aduk antara kaget dan marah.
"Dia melepaskan Tangan Hantu, membuka botol emas berisi hantu. Tindakan ini tak diragukan lagi telah menambah jumlah hantu di pihaknya, dan jelas melebihi batas maksimal yang bisa dikendalikan hantu dalam Peti Mati Hantu."
"Jadi tekanan absolut yang diciptakan hantu sudah tidak ada lagi. Jika tidak, Yang Jian tidak mungkin menggunakan kemampuan Bayangan Hantu untuk menyelamatkan Wang Jiang."
"Tapi masalahnya, dalam hal jumlah hantu, pihak kita jelas sudah unggul. Mengapa hantu masih menyerang orang?"
"Syarat terisolasi seharusnya sudah tidak terpenuhi lagi."
"Apakah aturannya telah berubah?"
"Ataukah kontak langsung dengan hantu memicu perubahan ganjil yang tak terduga?"
"Tidak jelas, dan sama sekali tidak ada waktu untuk merenung atau menilai. Di saat kritis seperti ini, bahkan Yang Jian hanya bisa bertindak selangkah demi selangkah, mencoba berbagai cara seperti berjalan di atas tali, berjuang mencari jalan keluar."
"Tangan Hantu telah dibangkitkan."
"Pandangannya sekarang tertancap kuat pada Pengendali Hantu bernama Huang Ziya."
"Sebuah telapak tangan kaku pucat tanpa darah tergeletak di bahunya. Tangan ini mulai menghilang dari pandangan mata telanjang dengan kecepatan yang terlihat jelas."
"Ini bukan pertanda baik."
"Begitu tangan ganjil ini lenyap, berarti hantu tersebut telah pulih ke kondisi semula, masuk ke Wilayah Hantu ketiga, lalu akan membentuk kutukan mengerikan yang mulai membunuh orang-orang di sekitarnya."
"Meski Yang Jian tidak tahu apa syarat pembunuhan tangan aneh ini, itu tidak penting."
Karena di antara mereka tidak boleh ada yang gugur. Jika seseorang tewas, hantu gentayangan dalam tubuhnya akan lepas kendali dan membuat situasi yang sudah genting ini benar-benar di luar kendali.
"Prioritaskan mengendalikan telapak tangan ganjil ini dulu."
Dengan refleks secepat kilat, Yang Jian mengambil keputusan tegas. Ia memanfaatkan momen sebelum Tangan Hantu itu benar-benar menghilang untuk segera mengendalikan Bayangan Hantu Tanpa Kepala menyerang.
Kondisi tubuhnya saat ini sudah tidak memungkinkan untuk mengaktifkan Wilayah Hantu lapis tiga.
Jika telapak tangan misterius ini lenyap, semua yang hadir di sini akan kehilangan kemampuan melawan hantu tersebut.
Karena yang lain tidak memiliki Wilayah Hantu, mustahil menemukan sumber kutukan ini. Mereka hanya bisa pasif menunggu dibantai atau kehabisan tenaga hingga tewas karena hantu gentayangan mereka sendiri bangkit kembali.
Namun Yang Jian sudah menyiapkan strategi kontra sebelum melepaskan Tangan Hantu ini.
Bayangan Hantu Tanpa Kepala adalah penangkal paling efektif untuk hantu yang belum sempurna wujudnya.
Siluet tinggi berwarna hitam pekat menyelinap dalam kegelapan, berdiri membeku di samping Huang Ziya. Gadis itu sama sekali tidak menyadari kehadirannya, bahkan tidak bereaksi ketika Tangan Hantu muncul di tubuhnya.
Bukan karena kurang waspada, melainkan perhatiannya terfokus pada hantu yang jauh lebih mengerikan di sekeliling mereka.
Sesaat sebelum telapak tangan pucat tak berdarah itu menghilang, bayangan hitam menyelubunginya.
Bayangan Hantu itu langsung merasuki Tangan Hantu.
Tangan Hantu yang mulai buram dan hampir lenyap tiba-tiba membeku, seolah kehilangan semua sifat gaibnya.
Sebelum tangan ini memasuki lapisan ketiga Wilayah Hantu, bayangan hantu tanpa kepala milik Yang Jian berhasil menangkapnya dan membatasinya.
Namun setelah bayangan hantu tanpa kepala menangkap tangan hantu ini, terjadi perubahan tak terduga di saat berikutnya.
Bayangan tinggi tanpa kepala yang gelap ini tiba-tiba tidak bisa dikendalikan Yang Jian lagi. Ia berjalan langsung mendekati Yang Jian dan mulai kembali ke dalam tubuhnya.
"Sial, kekhawatiran sebelumnya benar-benar terjadi." Bola mata Yang Jian menyipit. Ia merasakan bayangan hantu tanpa kepala seolah bertindak berdasarkan naluri, meskipun sudah mati, naluri ini masih tersisa.
Ia ingin merakit tubuh hantu gentayangan yang utuh.
Sekarang dengan mendapatkan telapak tangan ini, sama seperti mendapatkan sepotong puzzle.
Maka potongan puzzle ini sudah tidak sabar untuk disusun pada tubuh Yang Jian sendiri, sementara Yang Jian tidak bisa melawan naluri ini.
Dulu masih bisa, tapi sekarang kondisinya memburuk. Naluri bayangan hantu tanpa kepala mendominasi, bahkan ia tidak bisa melawan hantu yang dikendalikannya sendiri.
Ini adalah kondisi di luar kendali.
Sebelumnya saat Yang Jian mengendalikan bayangan hantu tanpa kepala, kondisi ini sering terjadi. Setiap malam bayangan itu akan lepas kendali dan otomatis menyerang orang di sekitarnya. Jiang Yan pernah diserang beberapa kali, tapi selalu dihentikan olehnya.
Tapi sekarang, ia tidak bisa mencegahnya. Hanya bisa diam menyaksikan kejadian ini.
Tak lama kemudian.
Bayangan hantu tanpa kepala kembali ke tubuhnya, tapi sekaligus membawa pulang telapak tangan pucat tanpa warna darah.
Seperti menyusun balok-balok kayu.
Telapak tangan Yang Jian sendiri terputus dengan ganjil, jatuh ke tanah dengan sendirinya. Telapak tangan lainnya berhasil menggantikan posisi tangan aslinya, menjadi tangan barunya.
Penyambungan selesai.
Status bayangan hantu tanpa kepala yang tak terkendali berakhir. Yang Jian langsung merasakan aura dingin yang menyeramkan merambat ke seluruh tubuh melalui lengannya.
Posisi telapak tangan kehilangan sensasi, tekstur, dan rasa sakit menghilang. Perasaan asing yang bukan miliknya muncul di hatinya.
Yang menakutkan, ketika Yang Jian mencoba menggerakkan tangan, telapak tangan pucat nan ganjil ini bisa dikontrol sesuai keinginannya.
"Apakah bayangan hantu tanpa kepala ini memaksakan penyambungan tangan hantu ke tubuhku? Keseimbanganku mungkin akan terganggu oleh kehadiran hantu ketiga ini. Nanti, aku mungkin mati lebih mengenaskan."
Yang Jian menggigit giginya. Meski tidak rela tangannya diganti oleh hantu, sekarang mustahil baginya untuk mengembalikannya.
Karena tangan ini adalah hantu yang bisa bergerak. Tanpa kendali bayangan hantu tanpa kepala, ia akan mulai membunuh. Juga tak bisa dilepas untuk dikurung, sebab saat ini dia masih membutuhkan tangan hantu ini untuk memenuhi jumlah.
Artinya, dalam situasi saat ini dia harus menyimpan tangan hantu ini di tubuhnya.
"Lupakan dulu, urusin setelah semuanya selesai." Yang Jian cepat-cepat memungut tangan aslinya yang jatuh.
Tak ingin membuang bagian tubuh aslinya, dia menyimpannya dalam kotak dengan rapi.
"Yang Jian, kau dengar?"
Tiba-tiba, suara tegang Zhang Lei terdengar: "Setelah Wang Jiang diselamatkan, sepertinya aku mendengar suara botol jatuh ke lantai di belakangku, situasi apa sebenarnya yang terjadi di sana? Perlukah bantuan? Aku merasa situasinya sangat buruk."
Suara botol jatuh ke lantai?
Yang Jian sebelumnya fokus pada upaya menghentikan kebangkitan tangan hantu, jadi tidak memperhatikan area lain. Kini setelah diperingatkan Zhang Lei, ia segera menoleh ke belakang.
Sebuah botol emas bergoyang pelan di lantai, mulut botol telah terbuka. Bagian dalamnya tampak kosong sampai dasar, sama sekali tidak ada sisa aura ganjil maupun kemalangan seperti sebelumnya.
Hantu yang ada di dalamnya, kabur!
Masalah datang sambung-menyambung bagai hujan deras di tengah atap bocor.
Bencana terjadi bertubi-tubi, setiap kejutan membuat orang merasa putus asa dan sesak napas.
"Ada satu hantu yang tidak berhasil dikendalikan, secara tak sengaja kubebaskan." Wajah Yang Jian muram saat menyampaikan kabar ini, sementara matanya menyapu sekeliling ruangan mencoba menemukan hantu yang lolos tersebut.
"Apa?!"
Teriakan panik bergema sambung-menyambung.
Yang Jian berkata: "Situasinya berbeda dengan perkiraan sebelumnya. Serangan hantu terhadap Wang Jiang membuatku salah menilai kondisi. Meski menambah jumlah hantu berhasil mencegah kita dibunuh hantu di sini, tapi hantu yang kubebaskan juga menimbulkan masalah besar."
"Lalu sekarang harus bagaimana?" Wang Jiang yang baru saja lolos dari maut belum sempat menarik napas lega, ancaman yang lebih besar telah datang.
“Mengurusi satu sisi tapi tidak peduli sisi lain, sangat sulit mencapai keseimbangan mutlak. Kalian semua Pengendali Hantu, coba rasakan sekarang - apakah kemampuan kalian masih bisa digunakan?” Yang Jian berkata.
“Masih bisa, tidak seperti sebelumnya yang benar-benar lepas kendali,” Zhang Lei menjawab.
Yang Jian melanjutkan; “Ini sudah cukup. Ini membuktikan jumlah Hantu di sisi kita lebih dominan, ini poin krusial. Untuk sementara anggap saja keseimbangan telah tercapai. Langkah selanjutnya adalah mencari Pengendali Hantu lain.”
“Tunggu, bukankah kau melepaskan Hantu lain? Tidak perlu mengurusnya?” Huang Ziya buru-buru bertanya.
Yang Jian memicingkan matanya: “Setelah Hantu itu kulepaskan dari botol karena pengaruh Lilin Hantu, saya yakin Hantu itu masih di sekitar kita, pasti belum pergi. Hanya saja belum ketemu. Tapi kalian takut apa? Lima Pengendali Hantu di sini, bahkan jika Hantu itu muncul kita bisa langsung mengendalikannya.”
“Hantu di luar justru yang paling kita khawatirkan, bukan?”
Dibandingkan Hantu dalam botol dan Hantu dalam Peti Mati Hantu, skenario kedua jauh lebih menakutkan. Setidaknya kita masih punya kepercayaan diri untuk menghadapi yang pertama.
“Ikuti saya sekarang. Masalah-masalah akan kita selesaikan sambil jalan. Jika tetap di sini, kita hanya akan mati menganggur.” Meski tahu masih ada masalah tersisa, Yang Jian tak punya waktu untuk berlama-lama.
Mereka harus segera bergerak, mengalihkan perhatian Hantu di sekitar.
Hanya dengan cara ini dia bisa terus mengamati situasi sekitarnya, memverifikasi apakah kemungkinan bertahan hidup yang tertulis di Kertas Kulit Manusia itu benar-benar nyata.
