Aksi Yang Jian berjalan mulus.
Sementara itu di kegelapan, Huang Ziya yang terus berlari sambil memegang Lilin Hantu telah mencapai batas kemampuannya. Kedua kakinya gemetar lalu kehilangan keseimbangan dan jatuh ke aspal keras, membuat kepalanya pusing dan hampir pingsan. Lilin Hantu di tangannya pun padam seketika akibat terjatuh.
Ingin mencari Lilin Hantu, namun sudah tidak tahu di mana jatuhnya. Rasa takut dan panik membuat suara napas dan desahannya semakin keras.
Sekitar masih terasa ganjil dan sepi, tapi Huang Ziya bisa merasakan angin dingin menusuk berhembus di dekatnya. Ini membuatnya merinding, tak berani melanjutkan pencarian lilin hantu, dan mulai mempertimbangkan cara menyelamatkan nyawanya sendiri.
Lagipula dia sudah cukup mengulur waktu.
Saat hendak berdiri, tiba-tiba sesuatu seperti tergantung di belakangnya. Bersamaan dengan itu, lengannya dan kakinya merasakan sentuhan kasar namun lembut, seperti rumput liar yang tertiup angin menyentuh tubuhnya, memberikan kesan tidak berbahaya.
Tapi pendahuluan lembut ini justru menjadi tanda datangnya teror.
Saat.
Di kegelapan, seutas tali jerami tua langsung mengunci lehernya, hampir mematahkan tulangnya, menggantung seluruh tubuhnya.
Satu-satunya kelemahan tali hantu adalah gerakannya yang lambat. Tapi sekalipun lambat, tetap berhasil menyusul Huang Ziya.
Dia diserang.
Serangan ini mustahil dilawan. Meski menggunakan kemampuan hantunya untuk menahan sekali serangan tali hantu, serangan ribuan kali berikutnya tetap tak bisa dihadapi, akhirnya akan tewas di tangan kebangkitan hantu gentayangan.
Huang Ziya juga tidak berpikir untuk melawan. Saat tergantung, dia langsung melemparkan boneka kain aneh yang ada di tangannya.
Boneka itu ternoda darah dari tangan satunya yang lain.
Bagaimanapun dia adalah Pengendali Hantu yang mengikuti pelatihan, sopan santunnya tidak begitu buruk. Sebelumnya dia sudah menyiapkan darah untuk dioleskan ke boneka kapan saja.
Boneka kain yang dijahit dengan kain tua dan rambut hitam secara berantakan itu jatuh ke tanah, lalu secara ganjil bangkit dengan melompat. Kemudian memutar kepalanya seolah memeriksa situasi sekitar, penuh rasa ingin tahu melirik ke segala arah.
Karena tubuhnya ternoda darah Huang Ziya.
Boneka aneh ini seolah menggantikan eksistensi Huang Ziya. Tali hantu yang sebelumnya menyerangnya kembali mengubah arah, menjulur ke boneka tersebut.
Huang Ziya yang tergantung di udara tiba-tiba merasa lehernya longgar, seluruh tubuhnya jatuh ke tanah.
"Berhasil! Memang Yang Jian tidak menipuku." Tanpa peduli rasa sakit, dalam kegelapan terlihat sukacitanya selamat dari maut.
Boneka itu seakan merasakan ancaman tali hantu. Dengan kaki pendeknya, ia mulai berlincah dan cepat di tanah.
Seutas tali hantu melayang mendekat. Boneka itu langsung melompat melewati simpul tali, lalu terus meloncat-loncat lari ke depan.
Ketika menemui pepohonan menghalangi jalan, boneka kain akan menghindari, saat menyentuh langkah, ia akan melompati langkah tersebut.
Sepanjang perjalanan dengan lincah melompat, berkelit, berhasil menghindari tali hantu yang menjuntai dari langit. Simpul-simpul tali itu seperti jebakan yang berusaha menangkap boneka ini, namun semuanya gagal. Bahkan setelah berhasil menghindari serangan berkali-kali, boneka kain akan berhenti dan menepuk tangan, terlihat sangat gembira.
Boneka kain ini ternyata memiliki kemampuan bertahan hidup yang cukup baik. Tali hantu tidak menemukan cara untuk mengatasinya dalam waktu singkat.
Namun boneka kain tetap bisa mengalami keausan.
Karena terbuat dari kain lapuk yang dijahit, kualitasnya tidak terlalu baik. Setelah beberapa waktu berlari di permukaan jalan beton, kain tua itu mulai menunjukkan tanda-tanda kerusakan dan sobekan. Sepertinya ada sesuatu yang keluar dari dalamnya, seperti kertas putih.
Bersamaan dengan itu, salah satu kaki boneka menjadi pincang. Gerakannya tidak selincah sebelumnya, berjalan terpincang-pincang.
Tapi ia masih berusaha keras kabur, dikejar ketat oleh tali hantu di belakangnya.
Karena boneka tersebut menemui sebuah anak tangga, tubuh mungilnya tidak bisa langsung melompati dengan mulus. Terpaksa memanjat naik sehingga gerakannya tertunda. Seutas tali menyentuh tubuh boneka itu, tanpa ampun langsung mencekik lehernya dan mengencang untuk menggantungnya.
Tapi ukuran boneka kain terlalu kecil, saat tali hantu mengencang tidak mengikat lehernya, hanya mengunci salah satu tangannya lalu langsung menggantungnya.
Boneka kain berusaha keras melepaskan diri, akhirnya membuang salah satu lengannya untuk lepas dari tali hantu ini, lalu mendarat mulus di tanah dan terus berlari ke arah lain.
Tapi jika tren ini terus berlanjut.
Pada akhirnya boneka kain pasti akan mati karena keausan yang berlebihan.
Tapi sebelum boneka itu mati, Huang Ziya masih dalam kondisi aman.
Dan di saat ini.
Aksi Yang Jian di sisi sana sudah mencapai tahap kritis terakhir.
Tapi muncul sedikit masalah.
Wajah hantu tidak bisa dirangkai dengan mulus, masih menempel di koran usang.
Benar.
Kemampuan merangkai wajah sebelumnya membutuhkan bayangan hantu tanpa kepala, tapi sekarang hantu dalam tubuhnya terkendali sehingga kemampuan itu tak bisa digunakan, wajah pun tak terpasang.
"Wang Jiang, lepaskan tangan." Yang Jian buru-buru berkata.
"Apa?" Wang Jiang terkejut: "Benar harus kulepaskan?"
"Benar, lepaskan batasannya biarkan hantu pulih sebagian geraknya, hanya dengan ini rencanaku akan berhasil." Kata Yang Jian.
Jika hantu ini memiliki naluriah merampas hantu lain, maka seharusnya juga bisa mengambil kembali wajahnya sendiri, lagipula dia bahkan bisa merangkai hantu-hantu lain.
"Baik. Baik." Wang Jiang tidak bertanya kenapa, mengikuti perkataan Yang Jian.
Seketika, Wang Jiang melepaskan pegangan pada lengan mayat itu.
Persis saat tangannya terlepas.
“Zhang Lei, Yang Jian, jelas merasakan mayat kaku ini bergerak sedikit.”
Namun bersamaan dengan itu, koran usang yang menempel di mayat ini perlahan terlepas, wajah di atasnya menghilang, berhasil dirangkai ke tubuh hantu ini.
Ia mengambil kembali wajahnya sendiri.
Bersamaan itu, Yang Jian berkata lagi: “Wang Jiang, tekan lagi dia!”
Wang Jiang semakin bingung, tapi tetap tanpa ragu mendekati hantu ini.
Tindakan Yang Jian ini hanya untuk membiarkan hantu mengambil kembali wajahnya, tapi tidak boleh membiarkannya terus bergerak bebas. Kalau tidak, kemampuan hantu memanipulasi memori mungkin bisa gagal berfungsi.
“Apakah ini akan berguna?”
Meski rencana agak berubah, hatinya dipenuhi kecemasan yang luar biasa.
Sesaat kemudian.
Yang Jian, Zhang Lei, Wang Jiang, bahkan Qian Yi yang setengah hidup, jelas merasakan kemampuan mereka lepas dari kendali dan kembali bisa bergerak.
Rencana membuat benda ini salah menilai jumlah hantu pada diri mereka berhasil!
“Ini saatnya!” Tangan hantu Yang Jian yang terjebak di mayat ini tiba-tiba bisa bergerak. Ia menyambar satu-satunya kesempatan ini untuk meretas tubuh hantu dan mulai mengambil bagian krusialnya.
Bersamaan dengan itu,
Mayat kaku kehitaman ini tiba-tiba terjatuh ke tanah, seolah kehilangan penyangga gaib, berubah menjadi mayat biasa.
“Yang Jian, apa yang terjadi?” Zhang Lei yang masih menindih mayat di tanah itu mulai panik.
“Tidak apa. Hantu restart. Kita batasi dia, jadi dia buang identitas ini.” Perlahan Yang Jian menarik lengannya keluar dari dalam mayat.
Zhang Lei membelalakkan matanya: "Bagaimana mungkin, kita sudah menghitung dengan tepat jumlahnya, seharusnya tidak terbentuk batasan."
Dia sama sekali tidak bisa memahami apa yang sebenarnya dilakukan Yang Jian sebelumnya.
"Sekarang bukan saatnya bertanya ini, tapi lihat apakah kita bisa pergi dari sini." Lengan Yang Jian yang mati rasa itu ditarik kembali.
Wajahnya langsung berubah tegang.
Di lengannya tertinggal bekas hitam terpatri berbentuk belah ketupat, menyerupai bentuk paku peti mati yang sebelumnya dipegang Wang Xiaoming, atau seperti potongan daging khusus yang telah menggantikan sebagian tubuhnya, menjadi bagian dari lengannya sekarang.
"Paku peti mati tiga ekor hantu ini berubah menjadi gumpalan daging hitam karena keberadaan hantu. Sekarang setelah kuambil, karena pengaruh bayangan hantu tanpa kepala, menyatu dengan tubuhku dan berfusi dengan tangan hantu, membentuk sesuatu yang baru."
Tangan yang terlalu lama tertanam di tubuh hantu ini mengalami perubahan tak terduga.
Ia merasakan perubahan lain di tubuhnya.
Yang Jian juga menemukan dorongan bayangan hantu tanpa kepala untuk mengganti tubuh telah hilang. Tangan hantu yang dipaksakan menyatu kini tenang, bisa bergerak bebas. Bahkan kegelisahan mata hantu yang hampir bangkit pun lenyap.
"Keseimbangan baru?"
Paku peti mati yang dibuat dari tiga hantu seharusnya bisa mengendalikan tiga hantu. Lagipula benda ini berasal dari tubuh hantu, memiliki sebagian karakteristiknya. Saat ini di tubuh Yang Jian tepat ada tiga hantu: Tangan Hantu, Bayangan Hantu Tanpa Kepala, dan Mata Hantu. Jadi parasit-parasit dalam tubuhnya berhasil ditekan.
Dan karena paku peti mati dalam status hang, untuk sementara tidak bisa dibangkitkan.
Artinya, Yang Jian saat ini mencapai keseimbangan sempurna.
“Kalau begitu, tangan saya ini luar biasa?” Yang Jian mengamati lengannya yang mati rasa ini.
Meski kulit lengannya kehitaman dengan telapak tangan dingin dan pucat tanpa darah, kontras ekstrem ini terlihat ganjil. Tapi dia bisa merasakan tangan ini telah menjadi hantu baru.
Sebuah hantu yang tak terpahami, tersusun dari berbagai kebetulan.
Hantu yang saat ini bisa dikendalikan dengan sempurna.
Saat dia mengamati dirinya, tiba-tiba Zhang Lei menunjuk ke kejauhan sambil terkejut: “Yang Jian, lihat! Wilayah Hantu mulai menghilang.”
Mendengar ini, Yang Jian langsung menengadah.
Ternyata, dia melihat kegelapan di kejauhan berkumpul dan bergerak cepat ke satu arah. Sekitarnya semakin terang, bahkan matahari pagi terlihat di belakang.
Kegelapan yang menjauh itu sekilas tampak seperti bentuk peti mati. Jika dilihat lebih jauh lagi, persis seperti peti mati hitam yang bergerak, membuat hati gemetar.
“Inikah wujud asli peti mati hantu...sebuah hantu sekaligus wilayah hantu?” Bola mata Yang Jian menyipit.
Peti mati hantu itu terasa semakin misterius.
Tunggu, arah hantu itu menuju...laboratorium.
