Sebuah mobil khusus meluncur keluar dari pusat Kota Dajing.
Dari dalam mobil, Yang Jian melihat kendaraan ini menuju pegunungan terpencil yang tak berpenghuni, tanpa petunjuk di peta maupun navigasi.
Namun nyatanya, ada jalan lebar dan lurus yang membentang hingga ke dalam pegunungan.
"Apakah markas berada di pegunungan pinggiran kota?" gumam Yang Jian sambil menatap keluar jendela.
Sepanjang perjalanan, mobil melewati beberapa pos penjagaan bersenjata lengkap yang diperiksa ketat, bahkan untuk mobil khusus pun harus melalui beberapa pemeriksaan identitas.
Meski jumlah penjaga tak banyak, sistem keamanannya sangat ketat dengan konsep longgar di luar namun ketat di dalam.
"Terlihat hanya beberapa orang yang memeriksa, tapi begitu ada masalah, siapa tahu berapa banyak bantuan yang akan datang dalam waktu singkat."
Setelah mobil memasuki area pegunungan dan melanjutkan perjalanan, Yang Jian baru melihat berbagai bangunan bermunculan di kawasan tersebut. Di puncak gunung terpasang banyak peralatan komunikasi satelit yang berkedip-kedip dalam kondisi operasional, dikelilingi pos penjagaan dengan personel khusus yang bertugas melindungi.
"Sinyalnya hilang." Yang Jian memperhatikan sinyal ponselnya benar-benar terblokir setelah masuk ke area ini, memutus kontak dengan dunia luar.
Tapi tak lama kemudian, ia melihat tampilan sinyal di ponsel positioning satelit-nya:
〖Sedang beralih ke mode jaringan internal...
Memverifikasi informasi...
Kode nama: Mata Hantu, Nama: Yang Jian...
Verifikasi berhasil, selamat datang di markas!〗
"Bahkan sinyal anggota sendiri harus diblokir dulu sebelum dibuka..." Mata Yang Jian berkedut; "Ini takut ada pengkhianat ya?"
Mobil akhirnya berhenti di depan sebuah gedung tinggi.
Yang Jian melihat ada belasan mobil serupa terparkir di depan gedung, mungkin kendaraan Pengendali Hantu lain yang datang lebih dulu, dan jumlahnya cukup banyak.
Begitu turun dari mobil.
Selain beberapa pegawai tak dikenal, ia melihat sosok yang agak familiar.
Operator khusus: Liu Xiaoyu.
Kali ini Liu Xiaoyu mengenakan seragam kerja yang membuatnya terlihat kurus dan kecil, kontras dengan gaya imut yang dikenakannya sebelumnya, sama sekali tidak cocok.
"Yang Jian, sini." Teriaknya sambil tersenyum dan melambaikan tangan.
Yang Jian menghampirinya: "Kau yang bertugas menjemput?"
"Hm, benar. Setiap orang yang masuk ke markas pasti dijembut oleh operator khusus yang bertanggung jawab." Liu Xiaoyu mengangguk sambil tersenyum: "Kau datang lebih awal hari ini. Kukira kau akan terlambat. Tapi rapat hari ini sangat penting dengan level tinggi. Bagus kalau kau serius."
"Yang lain? Sudah semua datang?" tanya Yang Jian.
Liu Xiaoyu menjawab: "Aku tidak tahu pasti. Tapi sebagian besar peserta rapat hari ini mungkin sudah datang. Tentu saja masih ada yang dalam perjalanan. Kecuali beberapa orang yang punya masalah, seharusnya sebentar lagi semua akan lengkap. Apa kau mencari kenalan?"
"Berapa hari aku di Kota Dajing? Bisa kenal berapa orang? Hanya tertarik melihat para Pengendali Hantu senior yang belum pernah kulihat," kata Yang Jian.
Waktu menjadi Pengendali Hantu internasionalnya masih singkat. Jika bukan karena jasanya yang besar dalam menyelesaikan berbagai peristiwa supranatural, bahkan satu peristiwa gaib Tingkat S, dia pasti tidak berhak ikut rapat ini. Rekan seangkatannya seperti Zhang Lei, Wang Jiang, Huang Ziya tidak mendapat panggilan.
Tapi jasa tak selalu mewakili segalanya.
Kadang sebutan kekeluargaan juga penting.
Mereka yang sudah menjadi Pengendali Hantu sejak dini dan bertahan sampai sekarang, pasti bukan individu sembarangan.
Yang tidak memenuhi syarat pasti sudah mati sejak lama. Yang selamat pasti spesial dan berbeda.
Perlu diketahui penelitian Wang Xiaoming saat itu belum berkembang. Skema mengendalikan dua hantu masih dalam tahap uji coba. Lingkungan bertahan hidup Pengendali Hantu generasi awal jauh lebih sulit dibanding sekarang.
“Setelah kau bertemu dengan para Pengendali Hantu senior itu, pasti minatmu pada mereka akan hilang.” Liu Xiaoyu tiba-tiba menekan suaranya: “Dulu aku pernah dengar dari Tim Zhao, beberapa orang sudah tidak bisa dibedakan lagi apakah mereka manusia atau hantu.”
“Apa maksudnya?” Ekspresi Yang Jian berubah halus.
Liu Xiaoyu berkata; “Maksudnya sangat berbahaya. Mereka menjadi Pengendali Hantu lebih awal, jadi pengaruh hantu pada mereka juga lebih parah. Kalau kau bertemu, harus sangat hati-hati.”
“Seperti terkontaminasi secara spiritual?” Yang Jian memahami maksud perkataan Liu Xiaoyu.
Dirinya sendiri sudah mengalami kondisi seperti ini - perasaan perlahan menghilang, beberapa emosi juga mulai sirna. Padahal ini baru setengah tahun sejak dia menjadi Pengendali Hantu. Jika para Pengendali Hantu itu bertahan hidup satu tahun, dua tahun, pasti pengaruhnya jauh lebih besar daripada dirinya.
Ini tidak dapat dipulihkan.
Dan tidak ada yang bisa menyelesaikan masalah ini.
“Istirahat dulu di ruang istirahat. Nanti akan ada pemberitahuan rapat.” Liu Xiaoyu menambahkan.
Yang Jian mengangguk.
Ruang istirahatnya terpisah, tidak ada orang lain, dan diatur dengan cukup hangat. Terdapat kamar tidur dan ruang tamu.
Di ruang tamu tersedia berbagai buah berwarna-warni, jajan, komputer untuk main game, bahkan mainan anak-anak sudah disiapkan. Bisa dikatakan ruang istirahat kecil ini bisa memenuhi berbagai kebutuhan seseorang. Di sini, kita bisa mencari aktivitas apapun untuk mengisi waktu, tidak hanya duduk-duduk yang terlihat sangat membosankan.
“Yang Jian pernah membaca beberapa buku psikologi, katanya warna-warna cerah dan penataan rapi bisa membawa perasaan senang pada seseorang.”
Artinya, sekadar ruang istirahat sederhana pun di baliknya mungkin menyimpan jerih payah psikolog, ahli desain interior, dan berbagai pihak lainnya—bukan hanya terlihat sesederhana permukaan.
Mempertimbangkan beberapa Pengendali Hantu mungkin memiliki klaustrofobia, Liu Xiaoyu yang bertugas menerima tamu tidak pergi malah duduk di sofa menemani Yang Jian menunggu waktu rapat.
Operator adalah orang yang paling familiar bagi Pengendali Hantu di markas. Cara ini menimbulkan rasa percaya dan rileks, mencegah ketegangan berlebihan.
Bisa dikatakan, penerimaan tamu di markas sudah mempertimbangkan segala aspek, terutama kondisi mental seorang Pengendali Hantu yang sangat diperhatikan.
“Rapat ini diurus Cao Yanhua atau Wang Xiaoming?” tanya Yang Jian sambil mengambil sekantong kacang di meja dan mengunyahnya.
“Tentu rapat yang dibuka langsung oleh Wakil Menteri,” jawab Liu Xiaoyu.
Yang Jian bertanya lagi, “Apakah Rencana Komandan Tim termasuk dalam agenda rapat?”
“Tidak tahu, Rencana Komandan Tim itu rahasia. Aku tidak berwenang mengetahuinya,” kata Liu Xiaoyu. “Pembahasan utama mungkin tentang kelanjutan kasus Guicha.”
“Ini buku apa?” Tiba-tiba Yang Jian melihat sebuah buku tebal seperti album di atas meja.
“Buku catatan peristiwa supranatural besar. Boleh kau lihat untuk menambah wawasan,” ujar Liu Xiaoyu. “Mungkin ada yang menarik bagimu.”
Yang Jian membalik satu halaman, tertulis:
『Nama Peristiwa: Peristiwa Kereta Hantu』
Di bawah ini adalah sebuah gambar yang menampilkan kereta tua melintas di tengah kota, menimbulkan kepanikan di antara warga sekitar.
『Lokasi Kejadian: Eropa
Tingkat Peristiwa: Tidak Diketahui』
Setelah membalik beberapa halaman, Yang Jian menemukan catatan peristiwa Tingkat S.
『Nama Peristiwa: Insiden Sumur Hantu di Negara Kepulauan (disebut juga Insiden Kuil Hantu)
Tingkat Peristiwa: S
Status: Belum Terselesaikan』
Gambar tersebut memperlihatkan sebuah kuil yang diselimuti kabut kelabu, tampak samar-samar dengan aura mengerikan yang ganjil.
Melanjutkan pembacaan, Yang Jian juga menemukan catatan Insiden Mayat Hidup Kelaparan di Kota Dachang.
Foto pendampingnya menggambarkan kota yang diselubungi wilayah hijau kehitaman milik hantu.
Yang membedakan, catatan di atas menunjukkan status "telah diselesaikan".
"Bukankah ini semua informasi rahasia? Kenapa dibiarkan terbuka seperti ini?" tanya Yang Jian sambil terus memindai dokumen.
Liu Xiaoyu menjawab, "Peristiwa besar mustahil disembunyikan. Semua negara memiliki catatannya. Berbagi informasi dan laporan justru membantu penyelesaian kasus. Selain itu, pernah ada Pengendali Hantu yang mengemukakan teori unik - semua peristiwa supranatural saling terkait, bukan sekadar insiden acak yang terisolasi."
"Maksudnya?" sergah Yang Jian.
"Artinya, dua peristiwa gaib di lokasi berbeda mungkin disebabkan oleh hantu yang sama," jelas Liu Xiaoyu.
Mendengar penjelasan itu, sorot mata Yang Jian bergetar lemah, teringat pada hipotesis puzzle hantu yang pernah ia pikirkan.
"Insiden Danau Hantu."
Tanpa disadari, jemarinya terus membalik halaman buku catatan peristiwa supranatural hingga menemukan kasus dengan klasifikasi bahaya tak dikenal.
Foto pendampingnya diambil dari ketinggian menggunakan drone.
Tampak sebuah danau.
Meski tidak luas, permukaannya hitam pekat bagai tinta, mengeluarkan aura jahat yang mencekam dalam keheningannya yang tidak wajar.
“Apakah peristiwa ini di dalam negeri?” Yang Jian melihat lokasi ini.
Namun melihat danau ini, Yang Jian teringat Lin Shan yang tewas di tangan kebangkitan hantu gentayangan di Hotel Damai sebelumnya.
Hantu dalam tubuhnya juga terkait dengan air.
Jika ada kode nama, pastilah Hantu Air.
Yang Jian membalik banyak peristiwa, melihat rekaman yang mengerikan, belum termasuk peristiwa luar negeri, hanya yang di dalam negeri saja sudah banyak, dan penilaian peristiwanya semuanya tidak diketahui.
Semuanya adalah kengerian yang tak berani dijelajahi lebih dalam.
