"Braak!"
Dentuman keras menggema saat seorang pria terlempar dari Ruang Istirahat No.12. Tubuhnya menembus pintu gerbang ruang istirahat, terguling-guling beberapa kali di lantai sebelum akhirnya terbentur tembok dan berhenti.
Postur tubuh Gao Zhiqiang terpelintir dengan sudut aneh, tulang dadanya cekung dalam, mulut dan hidungnya berlumuran darah segar.
Wajahnya mengerut kesakitan, rasa nyeri yang hampir membuatnya pingsan.
"Tapi kekuatan ganjil di dalam tubuhnya mempertahankan nyawanya, membuatnya tidak mati meski terluka parah seperti ini."
"Apa yang terjadi?"
Gerakan besar itu menarik perhatian pegawai lain di sekitar.
Tak lama kemudian, alarm berbunyi di area istirahat.
"Kau suka bermain-main? Apa asyik bermain dengan perempuan? Lebih baik main denganku. Banyak hal yang bisa dua pria lakukan bersama - jauh lebih banyak dari perkiraanmu. Aku jamin kau takkan kecewa." Suara rendah yang dingin terdengar saat Yang Jian keluar dari ruang istirahat.
"Kau juga orang gila."
Wajah Gao Zhiqiang menyeringai: "Buat apa menyerangku demi orang biasa tak dikenal? Bagi orang seperti kita, mengganggu beberapa perempuan atau bahkan membunuh orang pun bukan beban psikologis. Awalnya aku ingin berdiskusi baik-baik, kita anggap ini tak pernah terjadi. Jangan kau keterlaluan!"
Tubuhnya yang terbaring di lantai terus-menerus melengkung. Luka akibat tendangan Yang Jian pulih dengan cara tak masuk akal.
Tulang patah merapat setelah beberapa kali melengkung. Darah di wajahnya perlahan menghilang dari pandangan. Dada cekung mengembung seperti balon... Dalam belasan detik, tubuhnya kembali ke kondisi semula.
Ini bukan sekadar perbaikan luka, melainkan pemulihan total kondisi tubuh ke keadaan sehat satu menit sebelumnya.
"Persis seperti hantu gentayangan yang sedang restart."
Melihat ini, Yang Jian mengerutkan kening. Ternyata, alasan orang ini bisa menghadiri rapat markas hari ini memang beralasan. Dari situasi saat ini saja sudah terlihat, orang ini benar-benar khusus.
"Strategi biasa tidak bisa membunuhmu? Sepertinya harus memakai cara yang lebih provokatif, contohnya membongkar jasadmu. Apa mayatmu bisa hidup kembali? Jika tak keberatan, saya ingin mencoba."
Bola mata Gao Zhiqiang berkedut sedikit.
Apa dia benar-benar ingin bertarung sampai mati denganku?
"Kau harus pahami, ini markas pusat. Jika kita bertarung di sini, kau harus sadar konsekuensinya. Rapat penting akan segera dimulai. Jika situasi makin runyam, kau takkan bisa mengatasinya. Lagipula, dengan terus-menerus menggunakan kemampuan hantu gentayangan, takkah kau takut tewas di tangan kebangkitan hantu? Mungkin sebelum berhasil membunuhku, kau sudah tak bisa bertahan duluan."
Gao Zhiqiang berdiri. Wajahnya suram, tapi dia tak ingin berkelahi di sini.
Perselisihan antar Pengendali Hantu takkan menguntungkan kedua belah pihak, apalagi jika urusanku yang tadi sampai terbongkar, pasti akan berdampak besar.
Jika memungkinkan, dia ingin berdamai, sekalipun sudah ditendang oleh orang ini.
Menghentikan kerugian jauh lebih penting daripada sekadar melampiaskan amarah.
Sebagai orang yang pernah menangani peristiwa supranatural dan bertahan hidup sampai sekarang, Gao Zhiqiang masih memiliki akal sehat.
"Kau lebih pintar dari perkiraanku, masih tahu situasi sedang tidak menguntungkan. Kalau bukan orang bodoh, kenapa melakukan hal bodoh?" kata Yang Jian sambil menatapnya. "Hanya demi seorang perempuan?"
“Ini urusan pribadi saya, tidak ada hubungannya denganmu.” Gao Zhiqiang saat ini merasakan firasat buruk yang kuat.
Orang di hadapannya ini sangat berbahaya, dia punya firasat bahwa jika benar-benar berkonflik di sini, yang akhirnya mati pasti dirinya sendiri.
Yang Jian berkata: "Tidak ada hubungannya? Liu Xiaoyu tadi adalah operatorku, kau menipunya keluar dari ruang istirahatku, lalu mempengaruhinya dengan kemampuan hantu. Menurutmu ini tidak ada hubungannya denganku? Hari ini kau mempengaruhinya, bahkan mengendalikan tindakannya. Nanti bagaimana aku bisa mempercayai operatorku? Jangan-jangan dia akan menjebakku dalam suatu peristiwa supranatural karena ulahmu?"
"Jadi pilihanku hanya dua: mengganti operator atau membunuhmu. Kebetulan aku memilih opsi kedua karena lebih aman. Kalau kau bisa bertindak pada operator pertamaku, mungkin juga pada operator keduaku. Mereka semua orang biasa, siapapun penggantinya tak layak dipercaya."
Keringat dingin segera mengucur di dahi Gao Zhiqiang mendengar ini.
Sekarang dia mengerti mengapa orang ini mati-matian memburunya hanya karena masalah sepele.
Bukan karena usahanya mempermainkan dua wanita, juga bukan karena keadilan, tapi karena kemampuannya mempengaruhi operator orang ini sehingga menyadari bahaya.
Meski sebenarnya dia tidak berniat memanfaatkan operator itu untuk bertindak, tapi orang ini pasti berpikir sebaliknya.
Ini semacam penyakit psikologis, sederhananya disebut paranoid berlebihan.
“Ini tidak jarang terjadi di antara Pengendali Hantu. Mereka yang sering menangani peristiwa supranatural cenderung paranoid, selalu curiga ada sesuatu yang ingin membunuh mereka diam-diam.”
Dalam bahasa internet: "Selalu ada orang jahat yang ingin mencelakai Kaisar."
“Ini kesalahpahaman, aku bisa jelaskan. Aku tidak bermaksud menargetmu...” Gao Zhiqiang segera berkata.
Namun Yang Jian tidak memandangnya, melainkan mengamati beberapa ruang istirahat di sebelah.
Saat ini,
di depan beberapa ruang istirahat terdekat, terlihat orang-orang dengan aura ganjil berdiri. Ekspresi mereka beragam, semua memandang ke arah sini. Rupanya alarm sebelumnya telah membangunkan mereka. Beberapa wajah terlihat familiar, sementara lainnya sama sekali asing.
“Aku sudah memberikan alasan. Kalian tidak akan menghalangiku, kan?” kata Yang Jian.
Ucapan ini bukan ditujukan pada Gao Zhiqiang, melainkan pada Pengendali Hantu lainnya.
“Yang Jian, aku pernah mendengarmu. Tapi membunuh rekan sejawat begitu tiba di markas bukanlah tindakan bijak.”
Seorang Pengendali Hantu tak dikenal bersandar di pintu ruang istirahat dengan wajah tenang: “Cukup sudah. Beri hormat pada markas. Rapat akan segera dimulai. Keributan sekarang hanya akan membuat masalah.”
“Alasanmu cukup kuat. Tenang saja, aku tidak akan ikut campur.” Seorang lain tersenyum: “Tapi entah yang lain akan ikut urus atau tidak, itu di luar pengetahuanku.”
“Saya sarankan kau bunuh Gao Zhiqiang ini. Hari ini dia berani mainin operatormu, besok bisa saja mainin istrimu. Playboy pengecut ini pantas mati.” Seorang Pengendali Hantu perempuan tak dikenal menyetujui: “Tapi harus cepat bertindak. Alarm sudah berbunyi semenit yang lalu, beberapa orang pasti segera datang.”
Penonton keributan tidak berniat ikut campur urusan Yang Jian dan Gao Zhiqiang.
Alasannya sederhana: resiko ikut campur terlalu besar.
Gao Zhiqiang sangat spesial dan penting bagi markas. Tapi siapa Yang Jian?
Kuda hitam yang baru muncul di kalangan Pengendali Hantu akhir-akhir ini. Sendirian menyelesaikan peristiwa gaib Tingkat S di Kota Dachang. Kabarnya dua hari lalu selamat dari peristiwa supranatural berjuluk Guicha, bahkan menyelamatkan banyak orang.
Yang terpenting, Yang Jian ini sangat misterius.
Sering berinteraksi dengan Wang Xiaoming. Diduga mampu mengendalikan lebih dari dua hantu tanpa bantuan markas.
Ini membuatnya menjadi sosok luar biasa di antara Pengendali Hantu.
Jika dibandingkan, nilai penting Yang Jian jauh melampaui Gao Zhiqiang.
“Kau dengar?” Baru sekarang Yang Jian menoleh ke Gao Zhiqiang.
“Yang Jian? Dia itu Yang Jian? Si Mata Hantu?”
Gao Zhiqiang merasakan hawa dingin menyergap seluruh tubuhnya setelah tahu identitas Yang Jian. Dia yakin orang ini benar-benar berani bertindak, karena dulu di Dachang saja Yang Jian sudah membunuh adik Wang Xiaoming tanpa bisa dihalangi markas.
Lari!
Tanpa ragu sedikit pun, dia berbalik badan dan langsung kabur.
Tak perlu benar-benar melarikan diri, cukup mengulur waktu sampai pasukan markas datang. Nanti pasti ada yang akan menghentikan Yang Jian.
"Lagipula, di markas ada banyak orang hebat."
"Kabur?"
Ada yang melihat Gao Zhiqiang kabur dengan tergesa-gesa langsung tertawa.
Penampilannya yang psikopat dan garang ini ternyata tak punya nyali melawan Yang Jian yang masih muda, malah langsung kabur.
"Cuma jago menindas orang biasa. Ketemu lawan tangguh langsung ciut. Tapi aku penasaran, bisakah dia kabur dari tangan Polisi Mata Hantu?" Seseorang menyeringai dingin, matanya berbinar menanti akhir cerita.
"Kalau Gao Zhiqiang dibunuh, posisi Yang Jian sebagai kandidat Rencana Komandan Tim pasti terpengaruh. Bisa-bisa gagal terpilih."
Beberapa sudah mulai memikirkan konsekuensi ke depannya.
Gao Zhiqiang berlari melewati ruang istirahat nomor 10, 9... deretan pintu yang sepi.
Setiap Pengendali Hantu di depan pintu hanya bersikap dingin dan hanya menonton, tak satu pun mau menolong.
Mungkin beberapa di antaranya kenal dengannya, tapi Yang Jian masih berdiri di belakang mengawasi.
Meski pendatang baru, sikapnya yang terlalu mencolok membuat semua orang waspada.
