Tempat penyimpanan benda-benda gaib berada di kedalaman bawah markas pusat, dibangun dari bekas pangkalan bawah tanah. Lorong sempit dan dalam yang menekan serta pengap, dinding beton tebal dengan lampu redup berkelip-kelip yang hanya seadanya menerangi jalan di depan.
Suasana sekitar sunyi dengan nuansa ganjil, hanya langkah kaki beberapa orang mereka yang bergema. Udara di sini terasa berat, menyulitkan pernapasan.
Jika orang biasa tinggal terlalu lama di sini, pasti akan mati lemas karena kekurangan oksigen.
Cao Yanhua sambil berjalan berkata: "Sebenarnya menurut pendapatku, beberapa benda seharusnya disegel selamanya, tidak pantas muncul kembali di dunia. Keberadaan mereka hanya akan menimbulkan masalah lebih besar. Tapi sekarang masalah terbesar sudah bukan itu lagi, jadi kedatanganmu hari ini bisa dibilang membuka preseden baru."
Yang Jian diam saja, dengan wajah tenang mengikuti dari belakang.
Tak lama kemudian.
Di sisi lorong depan mulai muncul ruangan-ruangan kecil, setiap pintu bertanda nomor seri 001, 002 dan seterusnya, berderet hingga belokan di ujung lorong.
"Kita sampai. Ini tempat penyimpanan barang-barang gaib. Ini kamar pertama, silakan dilihat. Untuk dokumen detail bisa tanya padaku atau Profesor Wang." Cao Yanhua berhenti di depan pintu ruangan pertama.
Pintu ruangan terbuat dari baja tebal dan kokoh. Di bagian atas terdapat jendela kecil dengan kaca kuning pucat yang memungkinkan pengawasan kondisi dalam ruangan.
Ruangan berbentuk bilik sempit dengan luas sekitar lima meter persegi, di tengahnya terdapat meja biasa.
"Lebih baik beri saya satu arsip, saya bisa membacanya lebih cepat." Yang Jian berkata sambil berjalan mendekat.
Cao Yanhua menjawab: "Arsip bisa bermasalah, talenta tidak. Jika orang yang tahu arsip bermasalah, berarti mereka sudah mati. Dalam kasus seperti itu, barang-barang ini harus disimpan selamanya."
"Oh, mengapa harus seperti ini?" Yang Jian bertanya dengan ragu.
"Bahkan orang yang tahu arsip pun tidak bisa bertahan hidup, itu berarti situasinya sudah sepenuhnya tak terkendali. Jika demikian, barang ini harus disimpan lebih ketat, jangan sampai bocor." Cao Yanhua bersikap tegas.
"Pemikiran Wakil Menteri memang agak aneh." Yang Jian tersenyum, lalu berjalan ke depan pintu gerbang. Telapak tangannya menyentuh pintu baja dingin itu, matanya menatap melalui kaca kuning pucat ke dalam ruangan.
Di atas meja ruangan kecil itu terdapat kamera tua yang tidak seperti produk modern. Perkiraan usianya puluhan tahun karena catnya sudah mengelupas, terlihat kotor dan usang, seperti barang rongsokan yang diambil dari tumpukan sampah. Sulit dipercaya benda ini masih berfungsi normal.
"Benda apa ini?" Tanya Yang Jian sambil perlahan menurunkan tangannya.
Ia menyadari tidak bisa meretas pintu ini. Material luarnya baja, pasti ada lapisan sandwich emas di dalamnya yang mengisolasi kekuatan gaib.
"Kamera Hantu." Jawab Cao Yanhua perlahan.
"Fungsinya apa?" Tanya Yang Jian.
Cao Yanhua mengingat sejenak lalu menjawab: "Untuk memotret."
Yang Jian memandanginya dengan ekspresi aneh: "Kenapa aku merasa kau sedang mempermainkanku? Bukankah kamera memang untuk memotret? Aku ingin tahu apa perbedaan alat ini dengan kamera biasa."
"Alat ini bisa memotret Hantu. Asalkan kamera ini berhasil memotret Hantu, kita bisa mengurungnya dalam foto."
Cao Yanhua melanjutkan: "Kemampuan yang sangat mengerikan. Pemilik sebelumnya kamera hantu ini adalah seorang fotografer. Dia berhasil memotret seekor Hantu, lalu Hantu itu menghilang. Kemudian kamera mengeluarkan foto yang menampilkan wujud asli Hantu tersebut. Jadi benda ini memiliki kemampuan mengurung Hantu."
Tatapan Yang Jian bergetar lemah: "Barang sepenting ini tidak diberikan kepada Pengendali Hantu untuk menyelesaikan peristiwa supranatural, malah ditahan di sini. Pasti ada Efek Samping yang mengerikan, kan?"
Cukup dengan memotret Hantu lalu mengurungnya, ini bahkan lebih hebat dari paku peti mati. Jika benar seperti yang dikatakan Cao Yanhua, seharusnya benda ini digunakan untuk memotret Guicha dan mengurungnya dalam foto.
Namun, markas tidak melakukan hal itu.
Maka, kamera hantu ini jelas memiliki masalah.
"Benar. Kamera hantu bisa mengurung Hantu jika digunakan dengan benar, tapi ada dua prasyarat. Pertama, kita harus memotret seluruh tubuh Hantu. Jika ada bagian yang terlewat, seperti lengan atau kaki, proses pengurungan tidak akan berhasil," kata Cao Yanhua.
Yang Jian bertanya lagi: "Lalu prasyarat kedua?"
"Selama pemotretan, kamera akan menyorotkan kilat. Sorotan ini berisiko tak terkendali. Jika terjadi, pengguna akan terkurung dalam foto," jawab Cao Yanhua.
Yang Jian mendengar itu tertawa; "Berarti menggunakan kamera ini sama dengan bertaruh nyawa melawan hantu gentayangan? Tapi kalau cuma seperti ini, kamera hantu ini seharusnya tidak perlu disimpan. Lagipula, mengorbankan beberapa orang biasa untuk mengurung hantu gentayangan masih terhitung efisien. Pasti ada bahaya lain kan?"
"Memang ada, tapi informasinya sedikit. Yang kuketahui, setiap kali memotret, lensanya selalu terhalang benda-benda ganjil. Kadang tertangkap tangan yang tidak eksis, kadang ada siluet orang kedua, kadang fotonya buram seolah ada gangguan eksternal."
Cao Yanhua melirik kamera di ruangan itu: "Aku khawatir itu ancaman laten yang mengerikan. Ditambah tingkat keberhasilan memotret seluruh badan hantu sangat rendah, jadi tidak kusetujui untuk digunakan. Tapi benda ini bisa membalikkan keadaan jika beruntung, lagipula bahkan orang biasa pun bisa mengoperasikannya."
"Persentase keberhasilannya jelas tidak setinggi itu, kalau tidak pasti sudah dipakai sejak lama," kata Yang Jian.
"Makanya kusimpan di Ruang 1. Kalau benar-benar darurat mutlak, akan kui izinkan penggunaannya," jawab Cao Yanhua; "Ini strategi terakhir."
"Aku lanjut melihat yang lain saja," ujar Yang Jian.
Sambil berkata demikian, ia berjalan menuju ruangan berikutnya.
Tapi kamera hantu ini memang membuatnya tertarik. Jika benar-benar bertemu hantu gentayangan yang tak bisa diatasi, lebih baik mempertaruhkan nyawa dengan kamera ini daripada mati menganggur. Asal berhasil memotong seluruh badan hantu dan menghindari bahaya cahaya kilat yang tak terkendali, dia bisa bertahan hidup.
Ini setara dengan kartu as di tangan.
Hanya saja, karena baru datang ke sini, beberapa hal masih perlu diamati lebih lanjut. Yang Jian merasa yang dia butuhkan adalah alat penyelamat nyawa, bukan sesuatu yang memaksa pertaruhan jiwa. Lagipula, sering berjalan di tepi sungai, mana mungkin tidak basah sepatu. Terlalu sering mempertaruhkan nyawa, suatu saat pasti akan gagal. Karena itu, penyelamatan diri menjadi sangat penting.
Kamar kedua tiba.
Yang Jian melihat benda di dalam melalui jendela kaca kecil itu.
Sebuah kotak kayu mini. Dia belum bisa langsung mengenali benda itu.
"Kotak apa itu?" Yang Jian bertanya lagi.
"Kotak musik."
Cao Yanhua menjawab sambil lalu, cukup familiar dengan dokumen ini: "Setelah dibuka, akan memainkan musik. Selama musik diputar, pemegang kotak musik ini pasti tidak akan mati, bahkan jika bertemu hantu gentayangan paling mengerikan sekalipun. Ini sudah diuji dan pernah digunakan orang."
"Mirip dengan Lilin Hantu?" tanya Yang Jian.
"Berbeda. Lilin Hantu hanya mencegahmu diserang hantu, sedangkan kotak musik tidak bisa menjamin itu. Dia hanya menjamin kau tidak akan mati, dengan durasi yang cukup lama. Batas waktunya belum diuji, tapi yang pasti minimal bisa bertahan beberapa jam, bahkan seharian penuh." Jawab Cao Yanhua.
Yang Jian memicingkan matanya: "Kotak musik yang menjamin orang tidak mati? Apa risikonya?"
Barang-barang gaib selalu memiliki risiko tertentu, ada yang terkendali, ada yang tidak, seperti Cermin Hantu di rumahnya yang bisa menghidupkan kembali orang, tapi pengorbanannya besar, harus melepaskan seekor hantu gentayangan. Namun risiko ini tidak ditanggung sendiri, masih bisa diterima. Tapi untuk benda seperti kamera hantu, situasinya lebih buruk, kalau salah langkah sendiri bisa mati.
"Untuk sementara belum tahu."
Cao Yanhua merenung sejenak: "Hanya tahu bahwa orang yang menggunakan kotak musik untuk memperpanjang nyawa, dan Pengendali Hantu terakhir semuanya mati. Penyebab kematiannya ganjil. Pengendali Hantu terakhir yang menggunakan kotak musik ini pernah dicoba diselamatkan oleh markas, tapi akhirnya gagal. Benda ini memiliki kutukan yang tak bisa dipahami. Mengingat barang ini mudah membunuh orang, akhirnya disimpan."
"Bagaimana cara menggunakannya bersama kamera hantu?" Yang Jian memicingkan matanya.
Sifat tak mati dari kotak musik akan menetralkan efek samping kamera hantu. Ini adalah kombinasi tak terpecahkan dalam waktu singkat. Meskipun setelah semuanya selesai masih mungkin terbunuh oleh kutukan kotak musik, setidaknya saat itu bisa bertahan hidup.
Wang Xiaoming berbicara: "Saya pernah mempertimbangkan kombinasi seperti ini, karena itu markas menyimpan kedua benda ini di ruang nomor satu dan dua. Jika akan digunakan, lebih baik digunakan bersamaan. Setidaknya bisa memastikan keberhasilan mengurung seekor hantu gentayangan dengan mengorbankan satu nyawa."
"Benar, kedua barang ini bisa menjadi penyelamat darurat di saat penting, bahkan membalikkan keadaan." Cao Yanhua mengangguk.
"Saya akan melihat barang-barang lain dulu." Setelah berpikir sejenak, Yang Jian melanjutkan berjalan.
