Pinggiran kota.
Malam ini suasana terasa menyeramkan. Di jalan aspal sekitar, selama berjam-jam tak terlihat mobil lewat. Segalanya seperti kehilangan suara, hanya siluet orang di bawah lampu jalan redup yang sesekali mengeluarkan gemuruh diskusi samar.
Area sepuluh kilometer sekitar sudah lama diblokir. Orang hidup dilarang menginjakkan kaki di sini, tanpa pengecualian.
Di pusat blokade ini, seekor hantu gentayangan berkode Guicha sedang mondar-mandir. Setiap orang biasa yang melintas berisiko memicu Guicha tak terkendali.
Hanya orang yang dirasuki hantu dan mampu mengendalikan hantu yang berhak menjelajahi area terlarang ini yang terlihat biasa namun sebenarnya sangat mengerikan.
Malam ini, operasi untuk mengurung Guicha sedang berlangsung.
Suasana di sekitar terasa sangat menekan.
Jumlah personel yang bertanggung jawab atas operasi ini tidak banyak, total hanya lima orang.
Li Jun adalah salah satunya.
Operasi kali ini membutuhkan Wilayah Hantu dan seorang pengendali hantu yang pernah kontak dengan Guicha untuk memimpin tim, sehingga dirinya sangat cocok meski bukan yang paling ideal.
Tiga anggota lainnya terdiri dari pria dan wanita dengan wajah yang agak familiar, semuanya adalah pengendali hantu termasyhur yang pernah menghadiri rapat di markas.
Meski jumlahnya sedikit, setiap orang yang bisa mencapai tempat ini dari seluruh penjuru negeri pasti bukan sosok sembarangan, terutama dalam hal interaksi dengan hantu mereka semua adalah ahli.
Mereka adalah elite yang selamat setelah melalui proses eliminasi bertubi-tubi, dimana pengalaman masing-masing cukup untuk ditulis menjadi novel horor yang mencekam.
"Ini dia." Tiba-tiba seorang pria yang jongkok sambil merokok bereaksi, suara parau dan rendahnya menggema di sekitar.
Hampir bersamaan, yang lain juga menerima informasi terkait.
Upaya memancing hantu dari Peristiwa Guhua berhasil, sedang bergerak ke arah sini.
Semua berjalan sesuai Rencana.
Hati semua orang mendadak dingin, wajah pucat mereka dipenuhi keseriusan, karena sinyal ini menandakan aksi malam ini tak terelakkan lagi.
Tabrakan dua peristiwa gaib Tingkat S akan memicu perubahan tak terduga yang tak bisa dipastikan oleh siapapun.
"Meskipun menurut perkiraan Profesor Wang kemungkinan besar bisa menyelesaikan satu kasus, dia juga mengatakan bahwa dalam kemungkinan kecil bisa memicu reaksi berantai tertentu, menyebabkan kedua peristiwa menjadi tak terkendali bersama. Risikonya sangat besar."
"Walaupun sudah mempersiapkan antisipasi jika terjadi kekacauan, orang yang benar-benar harus kontak dengan hantu akan selalu dipenuhi bahaya."
Li Jun berdiri tegak di bawah lampu jalan. Terlepas apakah yang lain mendengarkan atau tidak, dia terus mengulang kalimat: "Kita harus ingat, total semua hantu yang dimiliki tim kita masih kalah dibanding Guicha. Begitu diawasi Guicha, kita semua akan berada dalam status terisolasi. Tapi menurut informasi terbaru dari Yang Jian, sebagian aturan Guicha di pangkalan pelatihan dulu diubah paksa, membuat hukum 'terjebak sendirian berarti mati' mengalami perubahan halus."
"Guicha akan memprioritaskan menyerang orang biasa tanpa hantu. Tentang apakah pemilik hantu lain akan menjadi target, tidak ada yang bisa memastikan. Barang itu terus berubah sejak Desa Huanggang, laboratorium, pangkalan pelatihan, hingga sekarang... Jadi misi kita sederhana."
"Tolak kontak langsung, tunggu kesempatan. Jika kesempatan tidak muncul, maka dalam aksi kali ini kita tidak melakukan apa-apa."
Kegagalan Profesor Wang Xiaoming memimpin tim mengurung Guicha sebelumnya membuat markas besar menyadari gravitasi situasi. Mereka memilih metode paling konservatif: bahkan jika gagal mengurung, tidak boleh lagi mengorbankan nyawa.
Jika beberapa Pengendali Hantu lagi mati, Guicha benar-benar akan berubah menjadi peristiwa gaib yang tak terpecahkan.
"Secara sederhana, maksudnya adalah berdoa agar hantu dengan kode nama Lukisan Hantu bisa mengendalikan wilayah hantu Guicha lalu mencari kesempatan untuk mengurungnya. Li Jun, tak perlu kau ingatkan, kalau situasi memburuk, pasti aku kabur lebih cepat darimu." Seorang pria berwajah biasa yang sedang jongkok di tanah bermain ponsel menengadah menunjukkan senyum pucat tak berdaya.
Seperti mayat yang tersenyum, membuat bulu kuduk merinding.
"Aku justru heran, kenapa Yang Jian tidak ikut dalam aksi kali ini. Dibandingkan denganmu, aku lebih suka bekerja sama dengan Yang Jian si Mata Hantu. Katanya wilayah hantunya sudah bisa melakukan reverse hacking ke peti mati hantu. Itu tidak bisa kau lakukan kan, Li Jun?" Yang berbicara adalah seorang wanita dengan riasan tebal.
Pipi merah di wajah wanita itu warnanya terlalu mencolok dan aneh, seperti darah segar yang hampir menetes.
"Yang Jian si Mata Hantu? Hei, dia itu nekat. Markas besar sangat tidak percaya padanya. Semakin penting urusannya, semakin kecil kemungkinan dia dilibatkan. Kalau dia diajak kerja sama, sembilan dari sepuluh kali pasti akan mengganggu urusan."
Pria terakhir bersandar di dekat lampu jalan yang berkedip-kedip sambil terkekeh sinis.
Li Jun dengan tenang berkata: "Yang Jian... adalah orang yang sangat khusus. Dia sangat memberontak dan sulit dikendalikan. Kami lebih dewasa dalam bersikap."
Saat percakapan berlangsung.
"Sekitarnya yang sepi perlahan mulai berubah menjadi kelabu. Dari langit terus berjatuhan sesuatu yang samar-samar, seperti kabut pekat abu-abu yang mengental, atau mungkin gumpalan aura dingin yang menyeramkan. Hanya dalam sekejap, segala sesuatu di sekitar telah tertutupi oleh material kelabu ini. Semua yang terlihat oleh mata telanjang telah berubah total."
"Di sini tak ada lagi warna apapun. Bahkan lampu jalan redup kekuningan sebelumnya kini berwarna abu-abu, bagian dalamnya pun dipenuhi material ini."
"Seseorang mengulurkan tangan menangkap gumpalan material yang melayang di depannya. Setelah menggosoknya perlahan di telapak tangan, tersisa jejak abu-abu."
"Hah, ini... abu kertas?" Orang itu mengerutkan alut dengan ekspresi tak percaya.
"Rupanya semua material kelabu ini adalah sisa abu yang terbentuk setelah sesuatu terbakar dan bertebaran."
"Ini adalah Wilayah Hantu dari Lukisan Hantu."
Li Jun mengerutkan dahinya dalam-dalam: "Sepertinya efisiensi Liu San jauh melebihi perkiraan. Dia berhasil memancing Lukisan Hantu ke sini."
"Berdasarkan penilaian sebelumnya, di sekitar kita tidak ada lukisan apapun, juga tidak pernah melihat karya seni. Dengan kemungkinan besar kita bisa menghindari menjadi target Lukisan Hantu. Selain itu, wilayah hantu ini mungkin bisa mengendalikan Guicha. Karena itu kita semua harus bersiap lebih cepat."
Memandangi abu yang terus berjatuhan di sekelilingnya, dunia sekitar telah berubah total. Entah mengapa, perasaan Li Jun kali ini jauh lebih berat dari biasanya.
Hantu itu belum muncul.
"Tapi bahkan wilayah hantu yang sekedar menutupi ini sudah mengungkapkan aura putus asa layaknya kiamat."
Di dunia kelabu ini tak ada vitalitas, tak ada makhluk hidup. Yang ada hanyalah kesunyian bak kematian, serta abu yang seolah takkan pernah berhenti berkeliaran.
"Tak perlu banyak bicara. Jika situasi tak benar, langsung kabur." Pria yang sedang main ponsel itu menghentikan aktivitasnya, perlahan berdiri.
"Ngomong-ngomong, Liu San sudah menyelesaikan misi. Lalu di mana dia? Kenapa belum terlihat?" Wanita bermakeup tebal bertanya curiga.
Orang lain mulai memandang sekeliling dengan tatapan bergetar, mencari jejak Liu San.
"Jatuh!"
Namun tiba-tiba dari langit kelabu jatuh sesuatu yang mirip mayat, menghantam keras di depan kerumunan. Seketika mayat itu sudah hancur tak berbentuk.
Tapi masih bisa dikenali bahwa sosok mayat itu adalah Liu San yang ikut aksi sebelumnya.
"Bukan mayat, ini manusia kertas..." Seseorang mendekat memeriksa, ternyata boneka kertas dengan kerajinan yang sangat realistis hingga dikira mayat.
"Liu San Manusia Kertas." Otak Li Jun langsung mengingat data Liu San.
Dia adalah Pengendali Hantu misterius. Selain marga Liu, bahkan namanya palsu. Arsip sistem tak mencantumkannya, statusnya pun tak terbukti. Liu San seolah tiba-tiba muncul di dunia ini tanpa satupun informasi yang bisa membuktikan identitas aslinya.
"Ada yang menduga bahwa Liu San sebenarnya hanyalah pengganti orang lain, sedangkan dirinya yang sejati bersembunyi."
"Pesawat tidak bisa terbang lama di dalam Wilayah Hantu. Perhitungan Profesor Wang sangat akurat, bertahan sampai di sini sebelum pesawat benar-benar tak terkendali. Tapi untungnya Hantu Lukisan berhasil dipancing ke Kota J seperti yang diperkirakan."
Di dalam boneka kertas yang remuk terdapat rongga kosong. Sebuah telapak tangan menguning muncul dari dalamnya, kemudian sosok anehmu yang bergerak-gerak perlahan merangkak keluar dari boneka kertas itu.
Tak lama kemudian, muncul seorang pria berusia awal dua puluhan dengan kulit pucat kekuningan dan kondisi fisik yang lemah di hadapan kerumunan.
"Tapi Wilayah Hantu dari Hantu Lukisan ini sangat ganjil. Salah satu boneka kertasku mati di dalamnya. Secara prinsip, boneka kertasku mirip dengan seekor hantu. Awalnya kira bisa menahan serangan Hantu Lukisan, tapi ternyata..." Liu San menatap boneka kertas kosong di lantai.
Boneka kertas itu membelalakkan matanya, menatapnya dengan raut wajah ganjil seolah mati dalam keadaan tidak rela.
"Menurutku informasi intelijen dari luar negeri banyak yang disembunyikan."
"Lalu Hantu Lukisan itu?" Li Jun bertanya.
Liu San menunjuk ke arah hutan tak jauh: "Pesawat jatuh di sana, seharusnya masih di dalam."
"Jauhi itu. Target kita adalah Guicha." Setelah berkata demikian, Li Jun langsung berjalan menuju lembah.
Dia ingin memastikan apakah Wilayah Hantu Guicha sudah berhasil dikendalikan. Jika gagal, harus segera mundur. Jika berhasil, maka operasi pengurungan bisa dimulai.
