Sebuah lukisan?
Bukan, lebih tepatnya sebuah gambar almarhum.
Tatapan semua orang tertuju padanya, dengan ekspresi muram dan keraguan di wajah.
Satu-satunya benda ganjil di ruangan ini adalah gambar almarhum ini. Mungkinkah suara tadi berasal dari benda ini?
Memandangi wajah suram kakek dalam foto itu, perasaan ngeri perlahan menyusup ke dalam hati.
Ini jelas bukan Guicha!
Pemikiran yang sama muncul di benak semua orang, dengan keyakinan yang tak tergoyahkan.
Karena informasi tentang Guicha sudah sangat jelas, tantangannya hanya bagaimana mengurungnya. Tapi benda ini... sepertinya makhluk aneh yang belum pernah mereka temui sebelumnya.
"Apakah ini hantu baru yang ditemukan?" Li Jun mengerutkan alisnya, enggan mendekat sambil menatap lilin hantu di tangannya.
Kecepatan pembakaran masih sangat stabil, ini menunjukkan tidak ada hantu di sekitar sini.
Tapi jika tidak ada hantu, lalu apa arti gambar almarhum aneh di depan mata ini?
Informasi yang ada sama sekali tidak cocok.
"Tidak peduli apakah gambar almarhum ini bermasalah atau tidak, cara paling aman adalah mengurungnya agar tidak terjadi hal tak terduga nanti." Liu San langsung berkata sambil mengeluarkan tas jinjing yang selalu dibawanya.
Tas itu terbuat dari emas.
Karena emas memiliki sifat daktilitas yang baik, benda semacam ini lebih cocok untuk dibawa-bawa.
"Ada benarnya. Simpan dulu barang ini lalu kita pergi dari rumah ini. Tempat ini terasa tidak lazim, aku punya firasat buruk." Su Fan menatap layar ponselnya yang masih menyala.
Di layar, sebuah permainan masih berjalan, tetapi tokoh utama dalam adegan game tersebut sudah menunjukkan status kematian.
Kematian yang sama sekali tidak masuk akal, tidak ada sedikitpun petunjuk yang bisa ditemukan.
Kematian mendadak seperti ini bukan pertama kalinya bagi Su Fan. Biasanya ini menandakan bahaya ekstrem di sekitar. Jika bukan karena misi yang harus diselesaikan, dia sudah pergi lebih awal dari sini.
"Menarik... Hantu yang menghilang, gambar almarhum misterius... Perubahan semakin besar. Ini sudah bukan sekadar insiden Hantu Penjaga biasa. Mungkin yang kita hadapi bukan Hantu Penjaga, tapi sesuatu yang lain. Terlalu banyak faktor tak pasti." Wanita bermakeup tebal itu berkata lembut.
Sambil berbicara, Liu San sudah memungut gambar almarhum dari lantai.
"Hati-hati." Li Jun mengingatkan.
"Lilin Hantu masih stabil, untuk sementara tidak ada bahaya." Liu San melirik sebentar lalu berkata tenang.
"Kemampuan dia untuk melawan bahaya cukup kuat, hanya dia yang bisa dengan seenaknya menyentuh hal-hal mengerikan semacam ini. Jika digantikan orang lain, besar kemungkinan akan diserang hantu dan mati di tempat."
"Baguslah kalau baik-baik saja."
Saat Liu San bersiap menyimpan potret jenazah ini, tiba-tiba dia melirik penasaran. Namun pandangan ini membuatnya tak bisa menahan diri mengeluarkan suara "Hah" pelan, gerakan di tangannya terhenti.
"Ada apa?" Su Fan di sebelah bertanya.
"Tidak apa, sepertinya saya menemukan sesuatu yang baru."
Liu San melihat seolah ada debu di potret jenazah itu yang menutupi sebagian isinya. Dia menyeka debu di atasnya dengan lembut, berusaha menampilkan bagian-bagian di samping potret jenazah ini. Karena dia menemukan latar belakang di belakang potret ini terlihat familiar.
Wajah orang tua di potret jenazah itu terlihat utuh setelah debu menghilang.
Tampak seorang pria tua berkerut wajahnya, beraura kematian seperti mayat dalam foto pemakaman. Namun matanya terbuka, sudut bibirnya tersenyum seolah sedang mengamati sekeliling dengan ganjil. Dari sudut manapun, orang tua ini seolah terus mengawasi diri sendiri, membuat siapa pun yang melihatnya merinding.
Latar belakang potret ini adalah sebuah rumah redup tanpa cahaya.
Pintu gerbang lantai satu rumah ini terbuka lebar, bagian dalamnya gelap gulita. Persis sama dengan rumah tempat mereka berada sekarang. Potret ini seolah diambil di depan pintu gerbang rumah yang sama.
"Kelopak mata Liu San berkedut halus. Perhatiannya tidak tertuju pada latar rumah yang identik ini, melainkan pada beberapa orang yang berdiri dengan ganjil di belakang gambar almarhum orang tua itu."
"Di sebelah kiri berdiri dua orang, di sebelah kanan tiga orang."
"Total lima orang."
"Kelima orang ini hanya memiliki siluet buram, tidak terlalu jelas seperti lukisan minyak, namun beberapa ciri-ciri fisik mereka masih bisa dinilai."
"Salah satunya memiliki fitur wajah buram tapi wajahnya pucat kekuningan. Yang lain ternyata memegang lilin dengan cahaya api hijau berkobar. Ada lagi yang memutar-mutar ponsel di tangannya..."
"Ini kami berlima..."
"Bola mata Liu San menyempit. Ia merasakan bulu kuduknya merinding, hati dipenuhi hawa dingin yang tak terucapkan."
"Ini lebih menakutkan daripada melihat lima boneka kertas di ruang sebelah sebelumnya."
"Bagaimana mungkin? Kami berlima juga ada dalam gambar almarhum ini?" Li Jun waspada akan bahaya. Dengan membawa Lilin Hantu, ia mendekat. Saat menyaksikan pemandangan ini, wajahnya langsung dipenuhi kecurigaan.
"Kapan? Kapan ini terjadi? Bercanda apa ini? Kita difoto bersama hantu?" Su Fan menyambit melihat sekilas, rasa cemas langsung menyergap.
"Potret ganjil ini seolah mengisyaratkan sesuatu."
"Memotret?"
"Mendengar kata itu, Li Jun langsung teringat kamera ganjil di markas yang katanya bisa memotret hantu gentayangan. Konon jika berhasil, hantu akan terkurung dalam foto."
Namun situasi saat ini jelas bukan disebabkan oleh kamera hantu, lagipula benda itu masih di markas, dan tidak dibawa dalam aksi kali ini.
Pasti ada alasan lain yang menyebabkan keadaan ini.
"Liu San, berhenti melihat, simpan barangnya, kita harus segera pergi dari sini." Li Jun tidak bisa memahami momen ganjil ini, dia memutuskan untuk langsung Memutus Masalah Seketika, menangani situasi di depan mata terlebih dahulu.
Memasukkan gambar almarhum yang aneh ini ke dalam kantong, menyegelnya, lalu langsung berbalik badan pergi.
"Ikuti semua! Eksplorasi rumah ini sudah selesai. Kita tidak punya waktu untuk membuang-buang waktu di sini. Ke rumah berikutnya, harus secepatnya menemukan Guicha."
Anggota lain saat ini sangat mendukung untuk meninggalkan rumah yang menyeramkan ini.
Rumah-rumah lain meski mengerikan, setidaknya situasinya bisa dipahami - ada hantu atau tidak. Jika ada hantu, tinggal memastikan apakah itu Guicha. Tapi kejadian di rumah ini benar-benar tidak beres.
Lima boneka kertas Liu San yang mati, gambar almarhum yang jatuh, serta siluet lima orang di gambar almarhum itu...
Namun ketika mereka keluar cepat dari rumah menuju pintu gerbang, situasi di depan mata membuat mereka terhenti mendadak.
Siluet hitam buram seorang tua kini membelakangi kerumunan, berdiri kaku tak bergerak beberapa meter di depan gerbang. Dari punggung buram itu bisa dinilai bahwa ini adalah sosok orang tua.
Punggung orang tua, rumah yang diselimuti kegelapan, lima orang yang berdiri di belakang...
Adegan ini?
Ekspresi terkejut muncul di wajah Li Jun, Liu San, Su Fan dan dua anggota lainnya.
"Ini persis sama dengan gambar almarhum sebelumnya."
Mungkinkah orang yang meninggal dalam gambar almarhum itu bukan merujuk pada orang tua itu, melainkan mereka berlima?
Dan yang terburuk, Lilin Hantu di tangan Li Jun sekarang cahaya apinya berkedip-kedip seperti mengembang, mulai terbakar dengan intens dan lilinnya terkikis dengan kecepatan yang terlihat mata telanjang.
Kecepatan pembakaran yang tidak masuk akal ini hanya membuktikan satu hal.
Ada hantu di sekitar.
"Sekarang situasinya mulai membahayakan..." Wajah Su Fan pucat pasi, tangannya mencengkeram ponsel dengan erat.
Sekarang dia sedikit memahami mengapa permainan ponselnya selalu gagal melewati level ini - mati berulang kali, tak peduli berapa kali dihidupkan kembali.
Menjauhi diri mereka ternyata tidak membuat lolos dari bahaya.
Hantu itu ada di sekeliling.
Pada momen ini.
Di luar wilayah hantu tersebut.
Sate di tangan Yang Jian sudah habis dimakan, tapi situasi sekitar tetap tidak membaik.
Wilayah Hantu Lukisan masih ada, tidak ada kabar baik dari telepon.
Sudah tiga jam sejak markas besar memulai aksinya.
Waktu yang cukup lama sejujurnya.
"Apakah mereka gagal?" Yang Jian melempat tusuk sate, berdiri dengan ekspresi serius.
Sebagai orang yang pernah menangani banyak peristiwa supranatural, mungkin dia tidak peka terhadap hal lain tapi punya otoritas mutlak dalam hal ini.
Berdasarkan pengalamannya, tim yang dikirim markas besar pasti menghadapi masalah besar.
Mungkin sudah dihabisi semua.
Atau masih bertahan hidup.
Atau mungkin tinggal tersisa beberapa orang saja yang masih hidup.
Namun apapun hasilnya, selama tidak ada kejadian tak terduga, aksi kali ini pada dasarnya sudah bisa dianggap gagal.
Tabrakan dua peristiwa gaib Tingkat S, memang terlalu berbahaya.
"Harus melakukan persiapan. Semoga Wang Xiaoming itu punya strategi cadangan, kalau tidak bakal kacau besar." Yang Jian berbalik badan bersiap pergi.
