"Ini buruk sekali..."
Di pinggiran kota, di sebuah jalan sepi yang redup, terdengar suara lemah. Di sekitar area, lantai dipenuhi genangan darah yang belum mengering, udara dingin di sekitarnya menyebarkan bau darah aneh dan menyengat.
Seorang pria duduk lunglai di tepi jalan, terengah-engah dengan alis berkerut dan gigi terkunci seolah sedang berusaha menahan rasa sakit yang luar biasa.
"Akhirnya terjadi juga hal tak terduga, tapi kali ini aku benar-benar sudah berusaha maksimal. Siapa sangka hantu yang dilepaskan Guo Fan begitu mengerikan, hampir saja tidak bisa bertahan dan mati di sini."
Dalam kegelapan, Chen Yi perlahan menengadah, sepasang mata merah penuh darah menatap tajam ke arah kegelapan yang semakin menjauh di kejauhan.
Di dalam kegelapan itu terdapat sebatang Lilin Hantu.
Meski harus membayar harga tertentu, akhirnya berhasil juga menyalakan lilin hantu kedua.
Hanya saja... hasilnya tidak sesuai harapan.
"Chen Yi hingga kini mengingat kejadian sebelumnya masih merasakan jantung berdebar kencang. Saat itu dirinya diserang hantu milik Guo Fan, Zhong Shan karena takut dihabisi oleh Lukisan Hantu langsung mematikan Lilin Hantu... Ini menyebabkan hantu yang keluar dari Lukisan Hantu kehilangan kendali untuk beberapa waktu, meski durasinya sangat singkat, akhirnya dia bisa bertahan hidup seadanya."
"Lilin Hantu juga berhasil dinyalakan oleh Pengendali Hantu lain dari markas yang bertugas menjemput."
"Namun situasinya tidak kembali seperti semula."
"Setelah Lilin Hantu kedua dinyalakan, jumlah hantu yang terpancing justru berkurang..."
"Lima ekor hantu yang keluar dari Lukisan Hantu secara misterius menghilang dua ekor, hanya tersisa tiga ekor hantu yang masih mengikuti di belakang Lilin Hantu."
"Wilayah Hantu Lukisan Hantu dan wilayah Guicha menghilang bersama-sama, kondisi antara dua hantu ini telah berubah. Sekarang rencana pengalihan dengan Lilin Hantu muncul celah, dua ekor hantu hilang jejaknya, ini akan menjadi potensi masalah besar... Jika tidak segera ditemukan, Peristiwa Lukisan Hantu kemungkinan besar akan meledak kembali, dan kali ini lokasinya bukan di luar negeri lagi."
"Chen Yi menutup matanya dengan ekspresi kesakitan."
"Dia tidak berpikir ada yang salah dengan rencana kali ini. Langkah memancing Lukisan Hantu untuk menekan Guicha sangat berhasil."
"Mengalihkan Lukisan Hantu juga sama sekali tidak bermasalah."
"Tapi justru mata rantai Guo Fan yang bermasalah, dia yang seharusnya belum waktunya mengalami kebangkitan, kenapa hantunya sudah tak terkendali?"
"Chen Yi, kau terlihat sangat buruk, apa kau sebentar lagi akan mati?"
Pada saat ini, tiba-tiba sebuah suara muncul di sekitar, disusul dengan siluet seseorang yang muncul entah dari mana, lalu dengan ganjil berdiri di depan mereka pada detik berikutnya.
Chen Yi baru membuka matanya dan melihat ke atas: "Jiang Shangbai? Markas mengirimmu yang memiliki Wilayah Hantu untuk membantu? Bagaimana situasinya sekarang?"
"Cara bicaramu masih cukup waras, sepertinya kondisimu tidak seburuk perkiraan orang." Jiang Shangbai tersenyum tipis, sambil sedikit mengurangi kewaspadaan di hatinya.
Begitu Chen Yi mati, yang harus dihadapinya bukan lagi manusia biasa.
"Situasi tidak buruk tapi juga tidak baik. Rencana memancing hantu masih berjalan, tapi dua hantu yang hilang sudah tidak bisa ditemukan. Setidaknya setelah mengelilingi seluruh kota, aku tidak menemukan sesuatu yang mencurigakan. Sepertinya benda itu sudah menghilang sepenuhnya."
Jiang Shangbai menghapus senyumannya, alutnya mulai berkerut.
"Mereka menyusup..."
Tatapan Chen Yi menjadi gelap: "Lagi pula kita baru saja membereskan Guicha. Bahkan Lukisan Hantu sekelas S pasti terkena dampaknya, sampai-sampai Wilayah Hantu-nya pun menghilang. Kesimpulan Profesor Wang benar, Lukisan Hantu juga terkendali. Tingkat bahayanya sekarang pasti tidak mencapai level S sejati. Jika tidak ada halangan, kita akan menangani dua peristiwa gaib Tingkat S sekaligus."
“Ada benarnya, hantu dan hantu saling mengendalikan. Lagipula, Guicha memiliki kemampuan penekanan tak terpecahkan terhadap hantu lain. Pengaruh Lukisan Hantu memang masuk akal.” Jiang Shangbai mengangguk: “Tapi kejutan selalu sulit dihindari, bukan? Meski kondisi idealnya menyelesaikan dua peristiwa pelik, dunia nyata tidak mengizinkannya.”
“Menurutku untuk sementara jangan kau sibuk mengurusi ini. Istirahatlah dulu, ambulans akan segera tiba.”
Setelah berkata demikian, dia kembali menatap dalam-dalam ke arah Chen Yi yang sekarang.
Dari kejauhan, sebuah mobil lewat. Di bawah sorot lampu, siluet Chen Yi yang sebelumnya tersembunyi dalam kegelapan kini terlihat jelas.
Saat ini seluruh tubuhnya berlumuran darah, kulit di sekujur badannya sudah tak terlihat. Yang nampak adalah otot-otot yang terus mengucurkan darah. Bahkan kulit kepala dan wajahnya telah hilang sepenuhnya, seolah-olah seseorang menguliti hidup-hidup lapisan kulit manusia darinya, membuat siapa pun yang melihatnya gemetar ketakutan.
Secara perhitungan sains, dengan tingkat luka dan pendarahan seperti ini, Chen Yi seharusnya sudah mati. Namun selain menahan kesakitan yang luar biasa, tidak ada tanda-tanda kematian pada dirinya sama sekali.
“Sialan, benar-benar sampah.” Chen Yi kali ini tak bisa menahan diri untuk tidak memaki.
“Kalau saja Guo Fan tidak bermasalah, pasti tidak akan ada segudang masalah ini.”
“Guo Fan?” Jiang Shangbai menyunggingkan senyum sinis: “Dia sekarang baik-baik saja lagi. Baru saja bertukar posisi dengan hantunya. Aku sudah memastikan kondisinya, meski tidak terlalu baik, masih jauh dari kebangkitan Hantu Gentayangan.”
“Apa?” Chen Yi memandanginya dengan terkejut.
Pulih kembali?
Bagaimana mungkin.
Dalam situasi tanpa mengendalikan hantu baru, atau menggunakan strategi lain untuk mengendalikan kebangkitan hantu gentayangan, belum pernah ada kasus seseorang bisa pulih sendiri dari tepi kehilangan kendali.
Karena proses kebangkitan hantu gentayangan bersifat tidak dapat dipulihkan.
Saat kehilangan kendali, itu artinya kematian atau dibunuh. Hantu sama sekali tidak akan bermaksud baik memberimu kesempatan.
"Aku juga heran, tapi dia benar-benar baik-baik saja." Jiang Shangbai mengangkat bahu.
"Sudahlah, sekarang aku tak mau berurusan dengan sampah ini. Jika hantunya sudah kembali, mana jaket kulit manusia milikku?" Tatapan Chen Yi bergetar lemah, tak lagi memikirkan kasus khusus Guo Fan.
Masalah ini nanti akan diselidiki markas besar, bukan urusannya.
"Masih berdiri di sana. Aku tahu benda itu berbahaya, tidak berani mendekat." Jiang Shangbai menunjuk ke arah yang tidak jauh.
Di sana, sosok redup berdiri tak bergerak. Jika diamati lebih seksama, akan ditemukan dengan ngeri bahwa ini sama sekali bukan manusia, melainkan kulit manusia utuh tanpa tubuh yang kosong di dalamnya. Rupa dan fitur wajah kulit ini persis seperti penampilan Chen Yi sebelumnya.
Atau lebih tepatnya, penampilan Chen Yi selama ini bukan wajah aslinya, melainkan selalu menampilkan diri sebagai kulit manusia ini di depan kerumunan.
Wajah asli Chen Yi mungkin hanya diketahui sendiri atau kerabat dekatnya di masa lalu.
Kulit manusia itu berdiri seperti orang hidup di tepi hutan. Meski tak bergerak, mereka yang tahu mengerti jaket kulit ini sedang menunggu orang hidup lewat.
Begitu ada yang mendekat ke area berbahaya...
Jas kulit manusia yang kosong itu akan dipaksa diisi oleh orang hidup, menjadi bagian dari hantu.
Aturan membunuhnya cukup sederhana, namun saat Chen Yi pertama kali bertemu, jas kulit ini masih belum bisa bangkit secara aktif.
Kini... jas kulit manusia semakin menjadi-jadi di luar kendali.
Chen Yi berjuang bangkit dan berjalan menuju arah jas kulit itu.
Saat ini dirinya sudah tak terpisahkan dengan hantu. Sebelumnya karena diserang hantu Guo Fan, jas kulitnya terkendali. Untuk bertahan hidup, dia terpaksa melepaskan hantu ini dengan menguliti diri.
Namun Chen Yi tak akan bertahan lama tanpa jas kulit manusia.
Dia sudah terlalu lama mengenakan jas kulit itu. Tubuhnya sendiri telah terkikis hantu hingga tak berbentuk. Hanya dengan mempertahankan keseimbangan sebelumnya dia bisa bertahan.
Jika tidak, dalam waktu sejam Chen Yi akan tewas di tangan kebangkitan hantu lain.
Saat Chen Yi mendekati jas kulit, rintihan kesakitan terdengar dari hutan redup di sekitarnya. Rasa sakit itu seolah-olah seseorang dengan keji menjahitkan kulit asing ke tubuhnya secara paksa, bahkan lebih menyiksa daripada saat dia mencabik kulitnya sendiri untuk lolos dari cengkeraman hantu.
Kebanyakan orang yang mengalami siksaan seperti ini dua kali dalam semalam pasti sudah bunuh diri. Kalaupun tidak, pasti sudah gila. Mustahil mempertahankan akal sehat.
Namun setengah jam kemudian, Chen Yi yang utuh kembali muncul dari hutan redup dengan wajah tenang.
Dia tidak gila, juga tidak bunuh diri.
"Bertahan hidup, tidak mudah ya." Jiang Shangbai membuka percakapan.
Chen Yi tidak berbicara, melangkahi dia dan terus berjalan ke depan - arah kepergian.
Terlihat biasa, namun di balik muka yang kendur itu, mata penuh darah telah kehilangan semangat manusia, bertambah kosong dan mati rasa. Keadaannya seperti semakin dekat dengan hantu sejati.
Jiang Shangbai melihat kepergiannya tanpa mengikuti, malah berjalan ke arah berbeda.
Dia masih harus memastikan lilin hantu kedua yang dinyalakan tidak padam.
Sebelumnya yang dilindungi adalah Chen Yi, sekarang kondisinya tidak bisa setelah diserang hantu, jadi harus diganti orang.
Malam yang menakutkan akhirnya menghilang seiring waktu.
Mayoritas penduduk kota ini tak bisa membayangkan apa yang terjadi semalam. Ketika pagi tiba, metropolis besar internasional ini tetap beroperasi sesuai ritme biasanya.
Lampu neon meredup, kerumunan pekerja membanjiri stasiun dan pintu kereta bawah tanah seperti air pasang.
Klakson bersahutan di jalanan, hari ini macet lagi.
Namun di lantai tinggi Hotel Damai, saat sinar matahari menembus kaca dan menyinari ruang tamu, Yang Jian baru keluar dari kamarnya dengan santai.
Berdiri di depan kaca dari lantai ke langit-langit yang besar, dia memandang kota ini dari ketinggian.
Setelah mengamati sejenak, Yang Jian perlahan menarik kembali pandangannya: "Sepertinya situasi sudah hampir teratasi, kalau tidak kota ini tidak akan sepening ini hari ini. Markas memang masih punya kemampuan. Tepatlah aku tidak ikut campur."
Dia teringat situasi beberapa misi sebelumnya.
Bukan markas tidak mampu menyelesaikan, hanya saja dirinya yang sial terlibat dalam beberapa peristiwa tanpa alasan jelas.
Jika bukan karena Peristiwa Mayat Hidup Kelaparan, Yang Jian menduga dirinya masih akan bertahan di Kota Dachang, pasti tidak akan datang ke sini.
"Driit, driit."
Saat itu, ponsel pribadinya menerima informasi.
Yang Jian mengeluarkan ponsel dan melirik: "Pesan dari Li Yao? Bagus. Sementara insiden Hantu Penjaga sudah diselesaikan markas, sekarang giliranku untuk bergerak. Bagaimanapun juga takkan bisa lolos, lebih baik proaktif. Saat dua orang berkelahi, yang menyerang lebih dulu pasti dapat keuntungan."
