"Di dalam kamar tidur."
“Sun Yujia melihat langsung lukisan minyak tua yang diduga bermasalah itu muncul dengan cara ganjil di sebelah ranjang Wang Yue. Dia sangat yakin, lukisan ini sebelumnya diletakkan di ranjang Zhang Xia, tidak pernah dipindahkan sejak Zhang Xia HILANG, dan selama periode itu juga tidak ada anggota yang memindahkannya. Lagipula ini barang pribadi orang lain, mereka masih punya sopan santun dasar.”
“Tapi sekarang, lukisan bermasalah itu tergantung di ujung kepala ranjang Wang Yue, hampir menempel dengannya. Sementara Wang Yue sendiri masih tidur dengan kepala tertunduk, sedikitpun tidak mencurigai.”
“Disertai jeritan histeris penuh ketakutan dari Sun Yujia, sepertinya berhasil membangunkan Wang Yue yang sedang tidur nyenyak. Dengan nada tak sabar dia berkata: 'Ada apa lagi ini? Aku hampir tertidur, teriakmu ini pasti akan membuatku tidak bisa tidur semalaman.'”
“Kau... Itu, lukisan itu... di sebelahmu.” Sun Yujia berbicara dengan suara gemetar.
“Lukisan apa di sebelahku?” Wang Yue bertanya tanpa sadar.
“Itu... lukisan bermasalah yang dibawa pulang Zhang Xia dari luar... Sekarang lukisan itu ada di samping ranjangmu.” Sun Yujia menjelaskan.
“Bagaimana mungkin lukisan itu bisa ada di...” Sebelum sempat menyelesaikan kalimat, Wang Yue langsung terdiam seketika ketika menoleh ke belakang.
Sebuah lukisan minyak raksasa setinggi lebih dari setengah badan manusia berdiri menempel di tembok sebelah ranjangnya. Di lukisan itu tergambar seorang wanita dengan fitur wajah buram, mengenakan gaun merah bergaya Eropa. Figur manusia ini tidak mendominasi lukisan - sebagian besar area justru diisi latar belakang yang terasa familiar. Meski redup dan bernuansa suram dengan palet gelap, arsitektur yang tergambar menyerupai kampus ini.
Setelah tertegun sesaat, Wang Yue segera tersadar. Dengan nada heran ia berkata: "Kenapa lukisan ini bisa muncul di sisi ranjangku? Siapa yang menaruhnya? Jorok sekali..."
Sun Yujia masih dengan suara penuh ketakutan: "Ti-Tidak ada yang menyentuh lukisan itu. Sepertiba tiba-tiba saja muncul di samping ranjangmu. Aku ingat jelas, sebelum Yang Jian dan Miao Xiaoshan pergi, lukisan itu masih tergeletak di ranjang Zhang Xia. Setelah mereka pergi, kita berdua tidak pernah turun dari ranjang..."
Tidak ada yang menyentuh lukisan itu, tapi lukisan itu muncul sendiri di sisi ranjangnya?
Memandangi lukisan yang berada begitu dekat itu, tanpa alasan jelas Wang Yue tiba-tiba merasakan bulu kuduknya merinding.
"Ayo cepat kita pergi dari sini. Aku merasa kamar tidur kita semakin tidak beres." Mata Sun Yujia dipenuhi ketakutan. Andai bukan karena ada Wang Yue yang menemaninya, mungkin ia sudah lari terbirit-birit keluar.
"Kau benar. Kita tidak boleh tinggal di sini lagi. Apakah ada masalah atau tidak, lebih baik pergi dulu."
"Wang Yue saat ini juga teringat perilaku aneh Miao Xiaoshan dan Liu Zi, terutama Miao Xiaoshan yang bahkan langsung mengatakan ada masalah dengan lukisan minyak di kamar tidur, kemungkinan besar tempat itu angker."
"Sebelumnya tidak percaya karena tidak ada bukti yang bisa membuktikan hal absurd ini benar."
"Tapi sekarang dia samar-samar merasa perkataan Miao Xiaoshan itu benar."
"Lukisan minyak ini benar-benar bermasalah."
"Sesaat kemudian, Wang Yue hampir kabur dari ranjangnya dengan melompat, nyaris terjatuh ke lantai, lalu panik berhamburan mulai memakai baju dan sepatu."
"Sun Yujia bergerak lebih cepat, sebelumnya dia sudah mencurigai keanehan dan ingin meninggalkan kamar tidur, jadi sekarang sudah siap berpakaian lengkap."
"Tunggu aku sebentar, jangan tinggalkan aku sendirian lari begitu saja." Wang Yue semakin panik, dia takut Sun Yujia juga pergi meninggalkan kamar tidur, membuatnya sendirian di sini."
"Bahkan tinggal di sini satu detik pun dia sudah merasa takut."
"Kalau begitu cepatlah." Sun Yujia mendesak dengan panik: "Seharusnya dari dulu kita percaya perkataan Miao Xiaoshan, pergi bersama mereka."
"Apa yang kau takuti? Belum tentu benar-benar angker. Sekali pun ini peristiwa supranatural, aku tidak percaya hantu berani muncul. Paling-paling kita bisa menghindar ke sebelah, kalau orang banyak hantu pasti takut." Wang Yue memberanikan diri berkata."
"Di otaknya, mengira tempat angker hanya masalah kecil, paling-paling cuma menakut-nakuti orang, tidak separah itu."
"Ini termasuk contoh klasik ketidaktahuan yang berani."
"Tanpa pernah mengalami peristiwa supranatural sejati, mustahil merasakan keputusasaan dan kengerian yang sesungguhnya."
Miao Xiaoshan benar-benar pernah mengalami insiden hantu mengetuk pintu di Sekolah Menengah 7 dulu, jadi setelah mengetahui ada masalah dengan lukisan minyak itu, dia begitu ketakutan sampai ingin segera menarik semua teman sekamarnya untuk kabur. Kalau saja mereka tidak bersikap tidak kooperatif, pasti tidak akan membuang waktu begitu lama. Makanya saat Yang Jian memarahi rekan babi, Miao Xiaoshan tidak membantah.
"Sudah siap? Ayo cepat pergi."
Sun Yujia melihatnya hampir selesai memakai baju, buru-buru membuka pintu kamar tidur dan bersiap pergi.
"Tunggu sebentar, aku ambil tasku dulu."
Wang Yue yang sudah memakai sepatu, teringat sesuatu dan hendak kembali ke ranjang atas untuk mengambil barang.
"Ini waktu darurat masih mau ambil barang." Sun Yujia di depan pintu gelisah sambil mengentakkan kaki.
Wang Yue berkata: "Ini tas baru yang kubeli, di dalamnya ada ponsel dan dompet. Bagaimana jika hilang..."
Tapi sebelum kalimatnya selesai, Sun Yujia yang berdiri di pintu tiba-tiba matanya menyempit, wajahnya berubah seketika. Rasa takut yang membuat bulu kuduk merinding menyebar dari dalam hatinya.
Karena dia melihat pemandangan ganjil yang sulit dipercaya.
Lukisan minyak yang muncul secara misterius di ranjang Wang Yue itu sekarang berubah. Latar belakang kota metropolitan yang redup dan menekan itu kini mengecil, sementara gambar buram perempuan di tengah justru membesar hampir memenuhi seluruh bingkai lukisan. Tapi ini bukan alasan sebenarnya yang membuatnya merinding.
Sumber kengerian yang sesungguhnya adalah tangan perempuan buram dalam lukisan itu yang sekarang ternyata sudah keluar dari bingkai lukisan.
Tangan yang pucat hampir tanpa setetes darah itu tergantung lemah di luar bingkai lukisan. Sepuluh jarinya terlihat jelas, bahkan memantulkan cahaya putih redup di bawah sorotan lampu.
Ini adalah telapak tangan perempuan yang sangat sempurna, namun tangan ini justru muncul dari lukisan minyak tua. Hal ini membuat orang tak meragukan bahwa pemilik sebenarnya tangan ini kemungkinan besar adalah hantu gentayangan mengerikan yang bersembunyi dalam lukisan.
Pemandangan mengerikan ini tertangkap oleh pandangan Sun Yujia yang sudah panik, membuatnya langsung ditelan ketakutan yang membanjir dari dalam hatinya.
Dia ingin kabur, tapi tubuhnya seperti mati rasa sama sekali tak bisa bergerak.
Bahkan dia merasa aliran waktu di sekitarnya melambat, karena dengan jelas melihat Wang Yue terus meraba-raba ke arah telapak tangan pucat yang menjulur keluar dari lukisan.
Wang Yue sedang mencari tasnya. Dari sudut pandangnya saat ini, dia sama sekali tak bisa melihat pasangan tangan aneh yang sudah menjulur keluar dari lukisan di atas ranjang. Kalau tidak, pasti dia sudah menyadarinya.
"Cepat, lari! Ada hantu! Jangan ambil tas!"
Sun Yujia ingin berteriak memberi peringatan, tapi mulutnya hanya terbuka tanpa mengeluarkan suara.
Dalam ketakutan ekstrem, manusia bukan hanya tak bisa lari, bahkan bicara pun tak mampu. Seperti orang bodoh, dia hanya bisa terpaku di tempat, menyaksikan bahaya datang.
Situasi seperti ini sebenarnya cukup umum terjadi.
Dalam banyak peristiwa supranatural, reaksi orang biasa sama seperti Sun Yujia. Hanya mereka yang memiliki mental kuat yang bisa segera bertindak dalam waktu singkat.
Karena masalah tinggi badan, Wang Yue tidak bisa meraba barangnya dengan mulus. Akhirnya dia terpaksa menginjak dua langkah untuk berdiri lebih tinggi.
"Ketemu." Wang Yue melihat tasnya yang terletak di sudut sebelah ujung ranjang, segera mengulurkan tangan untuk mengambilnya.
Dalam hati berpikir cepat-cepat ambil barang lalu pergi, kamar tidur ini sudah menunjukkan keanehan jadi lebih baik tidak tinggal. Tunggu besok sampai situasi jelas dulu.
Tapi ketika tangannya baru saja mendekat, sebuah telapak tangan pucat tiba-tiba menjulur dari suatu tempat, langsung menangkap pergelangan tangannya.
Dingin, kaku, hawa menyeramkan merambat dari pergelangan tangan, membuat orang tak bisa menahan gemetar.
"Ah!"
Wang Yue berteriak histeris secara refleks, buru-buru ingin menarik kembali tangannya, sudah tidak peduli lagi dengan tas baru yang dibelinya.
Tapi telapak tangan pucat dingin ini mencengkeram erat pergelangan tangannya, tidak terlepas malah membuat lukisan minyak tua yang berdiri di samping dinding terjatuh karena tarikan tangan yang terlalu cepat.
Wang Yue kehilangan keseimbangan dan jatuh di lantai kamar tidur, lukisan yang muncul di ranjangnya ikut jatuh.
Tepat mengenai tubuhnya.
Wang Yue berteriak seperti orang gila, berusaha keras melepaskan benda di tubuhnya. Baru sekarang dia sadar cengkeraman tangan mengerikan itu ternyata berasal dari dalam lukisan minyak.
Tapi sekarang dia tidak peduli apa-apa lagi, hanya mengandalkan perjuangan naluriah sambil berteriak.
Mengerikan sekaligus penuh keputusasaan.
Sun Yujia di depan pintu kamar tidur sudah ketakutan sampai tidak bisa bergerak, hanya bisa menyaksikan kejadian ini terjadi.
Bagaimanapun Wang Yue berjuang, lukisan minyak ini tetap tidak terlepas dari tubuhnya.
Sebaliknya, baru sebentar kemudian, suara jeritan dan perlawanan Wang Yue sudah tidak terdengar lagi.
Karena Sun Yujia melihat hanya sepasang kaki Wang Yue yang tersisa di luar, sementara seluruh tubuhnya sudah tenggelam ke dalam lukisan minyak itu. Lukisan itu seolah seperti lubang tanpa dasar yang mampu menelan orang hidup-hidup, dengan kedua tangan dari dalam lukisan masih mencengkeram erat kaki Wang Yue yang tersisa di luar, seakan ingin menarik seluruh tubuhnya masuk ke dalam lukisan.
Kaki yang familiar di luar lukisan itu bergerak seperti orang gila, menendang-nendang. Meski suara Wang Yue sudah tidak terdengar, bisa dibayangkan betapa putus asa dan takutnya dia saat ini. Sun Yujia tidak tahu harus berbuat apa, hanya bisa terduduk lemas sambil menangis ketakutan.
Tidak tahu berapa lama waktu berlalu.
Sun Yujia akhirnya melihat kaki yang masih mencuat dari bingkai lukisan itu perlahan berhenti bergerak. Seolah sudah menyerah, atau mungkin Wang Yue sudah mati. Kaki yang tersisa di luar lukisan itu hanya sesekali berkedut.
Suasana pun kembali tenang.
Lukisan minyak yang ganjil terhampar diam di lantai kamar tidur. Di bawah lukisan itu, sepasang kaki manusia yang melengkung tak berbentuk akibat perlawanan terlihat kaku menyembul keluar, tak bergerak sama sekali.
Sementara itu.
Liu Zi yang lebih dulu pergi kini sudah terengah-engah muncul di lapangan dekat asrama.
Dia ingin mencari Miao Xiaoshan, tentu saja yang terpenting adalah menemukan Yang Jian untuk menanyakan keadaan sebenarnya.
Tapi siapa sangka, begitu mengejar keluar keduanya langsung menghilang. Setelah mengelilingi lapangan, bahkan bayangan mereka pun tak terlihat. Kecepatan menghilang ini mengungkapkan keganjilan yang tak terpahami.
"Telepon, benar! Telepon Miao Xiaoshan."
Liu Zi yang tak sadar akan adegan mengerikan di kamarnya, kini mengangkat ponsel untuk menelepon Miao Xiaoshan.
Panggilan ini mengandung nuansa permintaan pertolongan.
