"Menghilang?"
Yang Jian yang bersandar di dinding perlahan menurunkan golok berkaratnya. Ekspresinya menunjukkan campuran keterkejutan dan ketidakpercayaan.
"Tadi dia melihat sumber bekas telapak tangan berdarah, itu bukan halusinasi..." Mayat-mayat korban hantu gentayangan seolah menjadi bagian dari kutukan bekas telapak tangan, memenuhi seluruh lorong, dan benda-benda ini masih berusaha menyerangnya.
Yang Jian segera melakukan pembelaan diri. Ia ingat jelas telah menebas lengan salah satu hantu tersebut.
Saat ini.
Semua hantu di lorong telah menghilang tanpa bekas. Bekas telapak tangan berdarah di dinding pun lenyap seolah tak pernah ada.
Hantu-hantu itu mundur saat ini, tanpa tanda-tanda akan muncul kembali.
"Inikah fungsi benda gaib ini?" Yang Jian menunduk memandang, rasa takjub di hatinya melampaui saat pertama kali mendapatkan paku peti mati.
Paku peti mati di dahi mayat hidup itu hanya bisa mematikan gerakan hantu.
Tapi golok kayu bakar berkarat di tangannya ini mampu memukul mundur hantu secara langsung, bahkan membongkar tubuh mereka. Metodenya sederhana: cukup menyentuh sebuah perantara.
Jejak kaki utuh atau bekas telapak tangan lengkap tampaknya bisa menjadi perantara. Apakah ada media lain yang bisa memicu, Yang Jian belum tahu. Ia baru menggunakan sekali saja.
Tak lama kemudian.
Yang Jian tiba-tiba menyadari sesuatu. Segera ia masukkan golok kayu bakar berkarat itu ke dalam kotak tempat kain kafan tadi, lalu menutupnya rapat.
"Apakah penggunaan benda gaib ini akan membawa kutukan mengerikan seperti Kotak Musik? Ataukah membutuhkan pengorbanan besar?"
"Dia tidak terbuai oleh kekuatan benda gaib ini," Yang Jian mulai memeriksa kondisi dirinya sendiri, ingin memastikan apakah dia telah terkena kutusan golok kayu bakar ini.
Setelah pemeriksaan cepat, Yang Jian merasa tubuhnya dalam keadaan normal.
Tidak membusuk seperti mayat tinggi besar di bawah kakinya, juga tidak terkena kutukan ganjil, tubuhnya tetap sama seperti sebelumnya.
"Mungkinkah seperti paku peti mati yang tidak membutuhkan pengorbanan?" Tatapan Yang Jian bergetar lemah, di hatinya masih ada keraguan.
Jika benar tidak ada konsekuensi, maka golok kayu bakar ganjil ini benar-benar mengerikan.
"Tidak, tidak. Meski tubuhku tidak menunjukkan kelainan, tapi lengan ini berbeda dari sebelumnya." Pandangan Yang Jian beralih ke lengannya yang tersambung dengan tangan hantu.
Lengan itu menghitam seperti mayat, dalam insiden Hantu Penjaga telah menyatu dengan sebagian daging darah hantu penjaga, memiliki karakteristik tertentu dan kuota untuk menekan tiga hantu.
Tapi sekarang...
Hampir separuh lengan itu telah memutih, jejak hitam menghilang sebagian, seolah kehilangan kuota untuk menekan satu hantu.
"Menggunakan golok kayu bakar ganjil ini bukan tanpa konsekuensi, hanya saja pengorbanannya ditutupi dengan kuota penekanan satu hantu..." Perasaan cemas yang kuat menyergap hati Yang Jian.
Karena harga yang harus dibayar ini terlalu mahal baginya.
Kuota penekanan tiga hantu ini adalah kunci keseimbangan hantu dalam tubuhnya. Kehilangan satu berarti dia hanya bisa menekan dua hantu sekarang.
Bayangan hantu yang dalam status hang tidak membutuhkan kuota penekanan.
Tapi bagaimana dengan mata hantu dan tangan hantu?
Karena takut Bayangan Hantu tidak bisa mengendalikan dua hantu ini, Yang Jian selalu menggunakan dua kuota untuk mempertahankan keseimbangan, memastikan kedua hantu ini tidak bangkit.
Karena itulah kondisi Yang Jian selalu terjaga dengan baik. Jika tidak main-main, mungkin tidak akan bangkit dalam belasan tahun.
Wajahnya berubah sejenak, Yang Jian cepat menerima realitas kejam ini.
"Harus mengorbankan satu hantu untuk menggunakan golok kayu bakar ini? Meski saya memukul mundur hantu, tapi kerusakan terjadi timbal balik. Cap tangan berdarah tadi menerima serangan mengerikan sebanyak apa, kutukan setara itu juga akan saya terima. Hanya saja kutukan itu dinetralisir sebagian oleh karakteristik Guicha dalam diri saya."
Yang Jian langsung teringat gambaran saat dirinya diserang dulu dengan menyalakan Lilin Hantu.
Saat itu sebatang lilin hantu hampir seketika habis terbakar.
Situasi waktu itu dan sekarang sangat mirip.
Kutukan dinetralisir oleh satu kuota penekanan hantu.
Serangan dinetralisir oleh sebatang Lilin Hantu merah.
Inilah pengorbanannya.
"Jika dua sisa kuota penekanan hantu saya habis, lalu apa pengorbanan yang harus saya berikan jika memaksakan diri menggunakan golok ini? Apakah akan langsung mati?" Tatapan Yang Jian berubah-ubah, dia ingin tahu hasilnya tapi tak berani mencoba.
Tapi tanpa mencoba, mustahil menemukan metode penyelesaian masalah.
Semua hanya mengandalkan dugaan tidak akan berhasil.
"Sudahlah, jalani saja selangkah demi selangkah. Sekarang ada hal lebih penting yang harus kulakukan."
Tatapan Yang Jian beralih dari lengannya yang sebagian besar sudah menghitam.
"Penetralian kutukan ini bersifat permanen, bukan berarti lengan hantu ini akan pulih setelah beberapa saat."
Yang Jian samar-samar merasa, inilah cacat yang disebut Wang Xiaoming—tidak memiliki karakteristik hantu sejati. Kemampuan pengendaliannya akan melemah secara bertahap karena luka dan penggunaan terus-menerus, hingga akhirnya gagal berfungsi...
Karena bayangan hantunya juga terkena tebasan tadi, sekarang sedang dalam proses pemulihan.
Bayangan hantu adalah hantu sejati, sedangkan lengan hasil penyatuan dengan karakteristik Guicha ini tidak mewakili Guicha seutuhnya, jadi bukan hantu sejati.
Sama seperti budak hantu, mereka bisa dibunuh.
Setelah merenung sejenak, Yang Jian sementara mengembalikan pikirannya.
Bagaimanapun, dia sudah mendapatkan golok kayu bakar ini. Sekarang harus kembali ke Gedung 'Keselamatan' untuk terus mengadu dengan Fang Shiming. Jika orang ini tidak mati, hatinya tidak akan tenang.
Yang Jian menatap sekeliling area yang sangat ganjil ini.
"Tempat ini terlalu berbahaya. Lorong ini tidak seharusnya ada. Bagaimana jika ada pintu yang terbuka lagi? Hantu mungkin akan menyusuri jalur ini menuju Hotel Caesar. Aku perlu menutup area ini sepenuhnya. Tapi metode biasa tidak akan menyumbat lorong ini, harus menggunakan strategi khusus."
Dia sempat berpikir untuk menutupnya dengan emas, tapi waktunya tidak cukup dan tangannya tidak memegang uang sebanyak itu.
Akhirnya, tatapan Yang Jian tertuju pada mayat tinggi membusuk di kakinya.
Mayat yang terbungkus kain kafan ini seperti papan pintu raksasa, hampir sepenuhnya menghalangi seluruh lorong.
"Gunakan mayat ini untuk menghadang pintu. Dengan adanya kain kafan, Wilayah Hantu juga bisa diisolasi. Efektivitasnya mungkin tidak kalah dengan pintu emas." Yang Jian merasa metode ini cukup feasible.
Kain kafan adalah entitas yang kebal terhadap erosi. Di dalam mayat terdapat seekor hantu. Kedua barang ini yang dipasang di mulut lorong seharusnya bisa menghalangi lalu lintas hantu lain.
Langsung.
Yang Jian memindahkan mayat tersebut ke pintu keluar dan menegakkannya.
Ia memeriksa celah-celah di sekitar mayat, lalu menggunakan Bayangan Hantu untuk mengambil beton dari sekitarnya. Seperti memplester, beton keras itu dipaksa dibongkar dan disambungkan dengan mayat hingga membentuk dinding tanpa celah.
Demikianlah Yang Jian menyematkan mayat ke dinding beton itu. Pekerjaannya cukup rapi, setelah ditendang berkali-kali pun tidak goyah - sangat kokoh.
"Hanya bisa begini."
Dalam hati Yang Jian bergumam. Ia mencoba menembus dinding ini dengan Wilayah Hantu, namun wilayahnya tidak bisa meluas ke sana.
Efeknya tercapai.
Mengenai potensi masalah di kemudian hari, Yang Jian tidak bisa mengurusnya. Nyawanya sendiri sudah di ujung tanduk. Tindakan ini sudah termasuk sangat bertanggung jawab. Jika orang lain, mungkin sudah menepuk pantat pergi begitu saja tanpa peduli bahaya mengerikan di lorong ini.
"Ayo pergi."
Yang Jian mundur beberapa langkah. Tanpa ragu, Wilayah Hantunya langsung meluas, dalam sekejap menyelimuti seluruh Hotel Caesar, lalu merambat ke utara kota.
Tubuhnya langsung menghilang dari tempat itu.
Meski lokasinya dekat dengan Kota Dachang, Yang Jian hanya melirik ke arah kota tersebut sebentar, tidak kembali ke sana, melainkan berbalik arah ke rute semula dan kembali menuju Gedung 'Keselamatan'.
Fang Shiming memang sudah kabur, dia tidak berada di dalam Gedung 'Keselamatan'.
Tapi Yang Jian tidak peduli, tujuan ke Gedung 'Keselamatan' adalah untuk mencari telapak tangan Fang Shiming, jejak kaki, dan memicu aturan membunuh golok kayu bakar.
Sekalipun harus menggunakan jatah terakhir untuk menekan hantu, dia tetap akan menghabisi Fang Shiming.
Kutukan kotak musik lebih berbahaya daripada risiko kebangkitan hantu. Jika hantu bangkit, Yang Jian punya beberapa metode darurat di hati untuk menjamin keselamatan diri. Tapi saat ini bahkan kutukan saja tidak sempat diurus, apalagi kebangkitan hantu.
"Jangan mengecewakan, harus bisa membunuh Fang Shiming dengan sekali tebasan."
Demikian tekad Yang Jian.
