"Fang Shiming, sudah mati?"
Yang Jian berdiri di dalam kantor pribadi ini. Dia telah menyimpan golok kayu bakar yang ganjil di tangannya, tidak berani terus memegangnya karena takut menerima kutukan tak dikenal.
Barusan.
Dia benar-benar memicu media dan menebas Fang Shiming dengan golok. Sesuai penilaian sebelumnya, sekarang Fang Shiming seharusnya sedang menerima serangan darinya.
Hanya saja Yang Jian tidak yakin apakah Fang Shiming benar-benar sudah mati.
Lagipula, dia juga tidak tahu dimana Fang Shiming sekarang, tidak bisa melihat kondisinya, sehingga tidak bisa menilai apakah orang ini masih hidup atau sudah mati.
"Tunggu di sini sebentar. Jika Fang Shiming mati, pasti dia tidak akan muncul lagi. Jika belum mati, setelah menerima serangan golok kayu bakar ganjil tadi, dia pasti akan mengambil tindakan penanggulangan dalam waktu singkat, kemungkinan besar akan mengutukku lagi melalui fotoku."
Begitulah penilaian Yang Jian di hatinya, karena sesuai karakternya, jika dirinya tidak mati pasti akan membalas dendam secara gila-gilaan.
Karena itu dia menunggu balasan Fang Shiming.
Sebelumnya sudah dipastikan bahwa dengan kondisi kutukan kotak musik, dirinya tidak akan dihabisi oleh Gunting Hantu, sehingga hatinya merasa dilindungi.
Wilayah Hantu tidak sepenuhnya ditarik kembali. Dia hanya mempertahankan kondisi Wilayah Hantu tiga lapisan yang menutupi Gedung 'Keselamatan' dan beberapa jalan di sekitarnya, areanya juga sudah jauh mengecil.
"Jika sebelum subuh Fang Shiming tidak muncul, maka saya bisa memastikan dia sudah dihabisi oleh saya." Perkiraan Yang Jian dalam hati.
Karena itu dia bersiap duduk menunggu hingga fajar tiba.
Meski tindakan Yang Jian ini terkesan hati-hati, yang tidak dia ketahui adalah Fang Shiming sudah tewas setelah ditetak golok kayu bakarnya yang ganjil, bahkan mayatnya terbaring di ruang bawah tanah di sebuah desa tak mencolok di pinggiran kota.
Namun seiring berjalannya waktu, di sisi Yang Jian tetap tidak ada kejadian apapun, pemikirannya pun perlahan mulai berubah.
Dari curiga Fang Shiming masih hidup, hingga perlahan mulai percaya pada fakta bahwa targetnya mungkin sudah mati.
Yang Jian melirik jam.
Sudah pukul empat dini hari.
"Fang Shiming belum juga muncul atau menyerangku, berarti kemungkinan besar dia sudah mati?"
Yang Jian yang sudah duduk terlalu lama itu berdiri, menatap metropolis yang terang benderang namun sunyi di balik jendela.
"Kalau Fang Shiming benar-benar mati, di mana lokasi kematiannya? Gunting Hantu itu masih di tangannya. Aku takkan tenang sebelum barang itu berpindah tangan."
Sekarang alis Yang Jian kembali berkerut.
Memang bagus bisa menghabisi Fang Shiming dari jarak jauh dengan memicu media ritual tadi, tapi ini meninggalkan potensi masalah.
Selama Gunting Hantu masih eksis, serangan kutukan seperti sebelumnya bisa terulang kapan saja. Satu-satunya perbedaan adalah pemilik berikutnya bukan lagi Fang Shiming, melainkan Pengendali Hantu tak dikenal lainnya.
"Sekarang dia tidak takut kutukan gunting hantu karena adanya kotak musik."
"Begitu kutukan kotak musik menghilang, serangan semacam itu tetap tidak bisa ditahannya."
"Sama seperti golok kayu bakar ganjil di tangan Yang Jian, memiliki efek mengerikan yang hampir pasti mematikan dalam sekali serangan."
Yang Jian merenung sejenak, lalu menggelengkan kepala perlahan: "Tidak bisa mengurus semuanya, di dunia ini kutukan ganjil tak ada habisnya, hantu gentayangan mengerikan tak terhitung jumlahnya. Hari ini bisa menangkal gunting hantu, lain kali mungkin menghadapi sesuatu yang lebih mengerikan. Aku tidak mungkin melenyapkan semua sumber fenomena gaib."
"Lagipula di tanganku masih ada golok ini yang juga punya kemampuan membalas. Jika benar-benar bertarung sampai mati, aku tidak takut siapa pun."
Memikirkan ini, hatinya perlahan lega, tidak terlalu memusingkan masalah gunting hantu lagi.
"Hanya saja syarat utamanya adalah Fang Shiming harus mati total. Bagaimana jika dia belum mati dan tiba-tiba bangkit lagi suatu hari nanti, itu akan sangat buruk bagi Yang Jian."
"Subuh belum tiba, mari kita tunggu lebih lama." Yang Jian tetap berdiri di depan jendela memandang keluar.
Sekarang, bayangan hantu tanpa kepala yang sebelumnya dipotong golok ganjil di Hotel Caesar telah tersambung kembali. Kedua kakinya kembali memiliki kemampuan bergerak. Meski tubuhnya masih mati, nanti dia bisa memperbaikinya lagi menggunakan kemampuan hantu.
Tapi semua ini masalah kecil.
Masalah besar sesungguhnya adalah kutukan kotak musik.
Jika setelah subuh dipastikan Fang Shiming sudah mati, maka Yang Jian harus mulai mempertimbangkan cara menyelesaikan kutukan kotak musik.
Meski di hatinya sudah ada beberapa skema kasar untuk kutukan kotak musik itu, apakah akan efektif atau tidak, dia sama sekali tidak yakin. Lagipula, tidak ada preseden orang yang berhasil selamat dari kutukan jenis ini sebelumnya, jadi tidak bisa mencontoh pengalaman orang lain, hanya bisa mengandalkan eksplorasinya sendiri.
Namun sekitar pukul lima pagi.
Tiba-tiba Yang Jian merasakan tanda-tanda penyusupan ke dalam Wilayah Hantunya.
"Fang Shiming?" Kewaspadaannya langsung meningkat, bahkan tangannya sudah bersiap untuk mengeluarkan golok kayu bakar lagi.
Jika Fang Shiming masih hidup, dia akan menghunuskan pedang sekali lagi, menghabiskan kuota penekanan terakhir, dan melakukan segala cara untuk menghabisi si bajingan ini.
Tapi Yang Jian segera menyadari sesuatu yang tidak beres.
Yang menyusup ke Wilayah Hantunya adalah kegelapan pekat yang begitu gelap sampai jari sendiri tak terlihat. Kegelapan ini seperti tinta kental yang mengalir dari lantai bawah Gedung 'Keselamatan', sepertinya telah mendeteksinya, langsung menuju ke sini.
"Ini bukan Fang Shiming. Wilayah Hantu Fang Shiming tidak seperti ini."
Ekspresi Yang Jian berubah. Dia meninggalkan kantornya dan naik ke lantai paling atas Gedung 'Keselamatan'.
Area di sini lebih terbuka, cocok untuk pertarungan.
Kegelapan itu menggerogoti tiga lapisan Wilayah Hantunya, membuatnya tak bisa melihat situasi lawan dengan jelas.
Tak lama kemudian.
Di platform lantai teratas, seiring dengan meredupnya pencahayaan sekitar, sesosok figur dengan langkah agak kaku muncul dari kedalaman kegelapan pekat.
"Kau Yang Jian?" Suara dingin bernada datar tanpa sedikitpun emosi menggema.
Yang Jian mengerutkan alut, dia menatap orang itu. Wajak orang di depannya terasa familiar. Saat dia melihat jelas wajah itu dari kegelapan, matanya tiba-tiba menyempit: "Hantu Penjaga? Tidak, bukan. Kau bukan Hantu Penjaga, kau Wei Jing."
Orang di depannya ini persis identik dengan Hantu Penjaga. Jika bukan karena mulai berbicara, dia pasti langsung mengira insiden Hantu Penjaga muncul kembali.
"Kau benar. Aku Wei Jing, bukan Hantu Penjaga."
Orang yang meretas Wilayah Hantu Yang Jian ternyata adalah Wei Jing yang seharusnya sudah mati. Dia berkata: "Kau menunggu Fang Shiming?"
"Bagaimana kau tahu?" tanya Yang Jian dengan penuh kewaspadaan.
Wei Jing menjawab: "Profesor Wang yang menyuruhku datang. Dia sudah menebak perselisihanmu dengan Fang Shiming akan terus berlanjut. Hanya saja tak menyangka akan berakhir secepat ini. Tak perlu menunggu lagi, Fang Shiming sudah mati."
"Mati? Bagaimana bisa kau yakin?" kata Yang Jian.
"Markas sudah menerima informasi. Meski tanpa bukti, sumber informasinya cukup terpercaya." Wei Jing melempar sebuah foto.
Foto itu menghilang di udara, lalu muncul tiba-tiba di tangan Yang Jian.
Yang Jian melihatnya.
Foto itu memperlihatkan ruang bawah tanah yang redup. Terdapat mayat terbelah dua di tengah dengan darah yang memercik mengotori sekelilingnya. Meski mayatnya rusak parah, samar-samar masih bisa dikenali sebagai wajah Fang Shiming.
"Dia mati di mana?" Yang Jian langsung terus mengejar.
Informasi dari markas ternyata sangat cepat, mereka sudah menemukan lokasi Fang Shiming dan bahkan mendapatkan kabar kematiannya. Jika memang begitu, dia bisa mencoba melakukan pembersihan Gunting Hantu.
Wei Jing berkata: "Aku tidak jelas."
"Tidak jelas atau tidak mau bicara?" Yang Jian berkata.
"Tidak jelas, memang tidak jelas."
Wei Jing berkata: "Aku ke sini untuk memberitahumu, Profesor Wang ingin bertemu, waktunya jam 10 pagi hari ini."
Yang Jian berkata: "Tidak tertarik. Aku dan dia tidak perlu bertemu lagi. Selain itu, aku juga akan mengundurkan diri dari markas. Setelah hari ini aku akan pergi dari sini, jika tidak ada halangan, tidak akan kembali lagi."
"Ini urusanmu, tidak ada hubungan denganku. Aku hanya menyampaikan pesan." Ekspresi wajah Wei Jing tetap dingin dan mati rasa, mata kosong seperti orang mati.
Kondisi ini sangat unik, dan Yang Jian merasakan aura Guicha dari tubuhnya.
Yang paling membuatnya penasaran: Wei Jing seharusnya sudah mati, mengapa sekarang masih hidup? Mungkinkah terjadi perubahan yang tidak diketahui selama ini?
Tatapan Yang Jian bergetar lemah, tapi dia tidak terlalu memikirkannya. Sebaliknya, dia merenungkan maksud perkataan Wei Jing tadi.
Sejujurnya dia sudah muak dengan perselisihan sia-sia ini, juga tidak ingin berinteraksi dengan orang-orang yang membuatnya jijik. Tujuan datangnya ke sini adalah untuk bertahan hidup dan menemukan metode menyeimbangkan diri. Sayangnya, meski berhasil, dia kehilangan sesuatu.
Di hatinya, ini kerugian yang tidak sepadan.
Wei Jing kali ini juga tidak banyak bicara. Dia berbalik hendak pergi, tapi sebelum pergi berkata: "Terkait kutukan kotak musik, Profesor Wang punya beberapa pemikiran. Kau bisa mendengarnya."
"Mendengar perkataan itu, ekspresi Yang Jian bergerak tak disengaja."
"Memang."
"Orang yang pertama meneliti kutukan kotak musik adalah Wang Xiaoming. Dia melakukan banyak eksperimen, meneliti berbagai topik seperti lentera kulit manusia, lilin hantu, peti mati hantu, skema memperpanjang kebangkitan hantu gentayangan... Banyak eksperimennya berhasil, meski tak sedikit juga yang gagal. Bagaimanapun, Wang Xiaoming ini mengetahui informasi lebih banyak dari siapapun."
"Haruskah pergi menemui mereka?"
"Di dalam hati, Yang Jian mulai merenungkan rencana."
"Sebenarnya tanpa penjelasan Wei Jing pun, dia sudah bisa menebak tujuan dipanggilnya kali ini."
"Tidak lain untuk mengakhiri perselisihan dengan Moment sepenuhnya dan menenangkan dirinya. Sebagai ganti rugi, markas besar akan melakukan beberapa kompromi."
"Ini menyangkut urusan kutukan kotak musik, harus pergi sendiri baru bisa diselesaikan."
"Setelah merenung lama, Yang Jian menyadari ini bukan saatnya untuk ngambek. Beberapa hal harus ditahan dulu, namun kali ini apapun yang dikatakan markas, dia akan mengundurkan diri. Tidak mungkin lagi bersikap lunak seperti dulu."
"Selain itu,"
"Yang Jian memandang lengan hitamnya yang sudah memudar."
"Masalah ini juga perlu ditanyakan pada Wang Xiaoming."
"Apa sebenarnya cacat pada paku peti mati tiruan yang dibuatnya dulu?"
"'Sepuluh hari lebih cepat...'"
"Melihat waktu, Yang Jian tidak berlama-lama di Gedung 'Keselamatan' lagi. Karena informasi kematian Fang Shiming sudah dikonfirmasi, tinggal di sini tak ada artinya."
"Dia perlu mengurus beberapa barang, juga memulihkan kondisi tubuhnya."
