Wang Xiaoming bukan tipe orang yang suka menggunakan konspirasi. Dia selalu menempatkan skema yang masuk akal di depanmu, memintamu memilih.
Hanya saja pilihan ini tidak punya ruang kompromi, karena kau tidak bisa menemukan metode yang lebih baik dari skemanya. Pada akhirnya terpaksa menyetujui, sekalipun kau membunuhnya sekarang, tetap akan memilih skemanya.
Jadi ini adalah strategi brilian.
Saat ini dia menjelaskan dengan gamblang tentang kegagalan dan keberhasilan eksperimen.
Hanya satu yang bisa bertahan hidup antara Yang Jian dan Guo Fan. Siapapun yang selamat akan mewarisi tubuh Yang Jian saat ini, menjadi Pengendali Hantu papan atas yang menguasai tiga ekor hantu.
"Inikah semua pemikiranmu? Sudah dari awal kau merancang skema ini, makanya sebelumnya langsung menyetujui dengan cepat. Bagimu, situasi ini sama sekali tidak merugikan. Justru aku yang sebenarnya punya pilihan, sekarang terpaksa melakukan taruhan nyawa, menerima hasil ini dengan terpaksa."
Tatapan Yang Jian masih terus menancap tajam ke arah Wang Xiaoming.
"Dia pernah memikirkan skema Wang Xiaoming untuk menyelesaikan kutukan kotak musik, tapi tak menyangka solusi konkretnya ternyata seperti ini."
"Begitu dia setuju, itu sama saja dengan menyerahkan nyawanya ke tangan Wang Xiaoming."
"Mengenai apa yang akan terjadi setelahnya, itu sudah tidak bisa dikendalikan lagi oleh Yang Jian sendiri."
"Setidaknya kau masih punya kesempatan bertaruh. Banyak orang bahkan tak punya peluang untuk bertaruh. Sudah mengendalikan tiga ekor hantu sekaligus terkena kutukan kotak musik, jalanmu sebagai Pengendali Hantu benar-benar sudah mentok. Cara konvensional tak mungkin lagi mempertahankan nyawamu. Hanya skema khusus nan berbahaya ini yang berpotensi memperpanjang hidupmu."
Wang Xiaoming mengabaikan tatapan dingin Yang Jian, berkata dengan nada tenang: "Pengalamanmu sudah cukup banyak. Sekarang tak perlu lagi kujelaskan berbagai prinsip dasar."
"Prinsipnya memang begitu, tapi bagaimana aku bisa tahu apakah kau punya niat terselubung? Setelah kesadaran dan kutukan berhasil terlepas, apakah kau akan dengan sukarela mengembalikan kesadaranku? Bukan malah mengurungnya selamanya di tablet leluhur, sesekali memberiku persembahan dupa? Jika skema ini berhasil, bukan hanya Guo Fan, siapa pun bisa menggantikanku."
Sambil bicara, Yang Jian membelalakkan mata hantu. Wilayah Hantu langsung menyebar ke sekeliling.
Saat ini lantai lima masih belum diblokir. Wilayah Hantunya bisa merembes ke luar, meski kecepatan meresapnya tidak terlalu cepat.
"Mengendalikan tiga ekor hantu bukan hal mudah. Tak ada yang lebih cocok dari dirimu. Guo Fan hanya pengganti darurat untuk berjaga-jaga jika kau mati dan Hantu Gentayangan dibangkitkan menjadi potensi masalah."
Wang Xiaoming berkata dengan serius: "Jika benar kau sekhawatir itu, maka skema ini tidak bisa diimplementasikan."
"Sementara kau sudah berkata begitu, saya tak ada lagi yang perlu dikhawatirkan. Tapi jika kau memaksa saya bertaruh nyawa, maka taruhan saya dengan Guo Fan tidak adil. Mari kita semua bertaruh bersama. Mulai sekarang, siapa pun dilarang keluar dari gedung ini walau selangkah, atau memasuki gedung ini. Jika melanggar akan diserang hantu gentayangan."
Yang Jian berkata dingin. Ucapan ini bukan ditujukan pada Wang Xiaoming, melainkan pada hantu anak.
Wilayah hantu berkembang, perintah terakhirnya tersampaikan.
Yang keluar gedung mati, yang masuk gedung mati.
Saat ini, di depan jendela lantai atas, seorang anak dengan kulit kebiruan dan aura dingin yang menyeramkan tiba-tiba bergerak. Ia mengenakan jubah Shou yang dirampas dari mayat, kedua tangannya menggenggam kepala manusia yang membusuk, lalu mulai berlari kencang di koridor.
Hantu anak telah diberikan aturan membunuh oleh Yang Jian.
Membunuh semua orang yang masuk/keluar gedung ini. Perintah baru ini menggantikan perintah sebelumnya untuk diam di tempat, sehingga kini ia bisa bergerak bebas.
Dengan kata lain,
Mulai saat ini, gedung ini menjadi lokasi peristiwa supranatural mengerikan: mayat hidup kelaparan tahap kedua akan terus berkeliaran di sini.
"Apa ucapanmu barusan termasuk ancaman?" Wei Jing menatapnya tajam.
"Tidak, saya hanya mengambil tindakan pencegahan. Tenang saja, tadi saya sudah periksa gedung ini, hanya sedikit orang. Jadi jika terjadi sesuatu, korban tidak akan banyak. Saya sendiri juga tak ingin ada insiden." Jawab Yang Jian.
"Mari mulai eksperimen. Waktu meledaknya kutukan saya adalah besok malam jam dua belas. Informasi ini tidak bisa dipastikan kebenarannya, tapi benda ini tidak akan menipu."
Sambil berkata demikian, dia mengeluarkan kotak musik kayu tua yang sudah usang.
Kotak musik saat ini dalam keadaan terbuka, bagian dalamnya gelap gulita sehingga tidak jelas apa isinya, namun memancarkan aura misterius di setiap sudutnya.
"Saya pernah meneliti kutukan kotak musik. Setelah kutukan meledak, kotak musik akan menutup sendiri dan kembali ke keadaan semula, menunggu pembuka berikutnya. Jadi benda ini adalah penghitung waktu terbaik," kata Wang Xiaoming.
"Jika kau sudah siap, masuklah ke ruangan itu sekarang. Berbaringlah di peti mati hantu lalu peganglah tablet leluhur itu. Begitu proses transfer kesadaran dimulai, hasilnya akan segera terlihat. Peti mati hantu ini sudah tidak utuh lagi. Saya tidak yakin bisa mengendalikan hantu yang sudah tak terkontrol di dalam tubuhmu, jadi saya akan menyuruh Wei Jing mengawasi."
Yang Jian tidak berkata-kata. Dengan wajah dingin, dia memasuki ruangan khusus itu.
Dinding-dinding tebal mengelilingi ruangan ini, membuat wilayah hantu tidak bisa menembusnya. Ini adalah ruangan yang dibangun khusus. Satu-satunya penghubung dengan luar hanyalah sebuah etalase kaca berukuran kecil.
Begitu dia masuk, pintu gerbang langsung tertutup rapat dan terkunci.
Saat itu juga Yang Jian merasa terisolasi dari luar. Bahkan suara tak lagi terdengar, suasana tiba-tiba menjadi sunyi senyap. Di depannya hanya ada peti mati hitam tanpa tutup dan sebuah tablet leluhur kotor bernoda darah kering yang warnanya sudah menghitam.
Foto hitam-putih di tablet leluhur itu memperlihatkan wajah Guo Fan.
Dia wajah pucat pasi, raut wajah penuh ketakutan dan kecemasan, sepertinya mengalami ancaman kematian, jelas bukan dengan sukarela memindahkan kesadarannya ke dalam tablet leluhur. Kemungkinan besar dia dipaksa oleh Wang Xiaoming, akhirnya terpaksa memilih untuk mengalah.
Meski Yang Jian melakukannya atas kemauan sendiri, tapi sebenarnya karena situasi yang memaksa sehingga tidak ada cara lain.
"Dengan karakternya yang seperti itu, kenapa dia bisa setuju begitu mudah? Di arsip, dia bukan tipe orang yang mudah mengalah." Dari luar, suara dingin dan aneh Wei Jing menyampaikan pertanyaan.
Dia pernah membaca arsip tentang Yang Jian, dan secara garis besar memahami karakter ini. Dia tahu bahwa membuat Yang Jian menerima skema ini dengan cepat sesuai karakternya bukanlah hal mudah.
Sikap Yang Jian tadi juga membuktikan hal itu, hampir saja terjadi pertarungan.
"Ini menunjukkan arsip sudah ketinggalan zaman. Dia telah berkembang, dan sebenarnya dia tidak mengalah. Strateginya malah semakin keras. Pasti ada persiapan yang dia lakukan tanpa sepengetahuanku, hanya saja persiapan itu belum menunjukkan efek." Wang Xiaoming mengerutkan alutnya.
"Tapi sekarang semua ini tidak penting lagi, karena hasilnya akan segera terlihat."
Saat itu dia melihat Yang Jian sedang menjalankan skema sesuai yang direncanakan sebelumnya dengan menyentuh peti mati hantu.
Di dalam ruangan, Yang Jian tidak terlalu banyak ragu-ragu. Semua yang harus dilakukannya sudah selesai, tinggal menunggu hasilnya. Jika setelah persiapan sebanyak ini masih tidak bisa bertahan hidup, maka itu berarti keberuntungannya kurang.
Setelah mendekati peti mati hantu, dia melirik ke dalamnya.
“Di dalam peti mati hantu kali ini tidak ada Guicha yang terbaring, juga tidak ada hantu lain yang muncul. Peti itu hanya terlihat seperti peti mati biasa.”
“Satu-satunya yang perlu diperhatikan adalah bagian dalam peti mati itu gelap gulita, seperti jurang menuju neraka, membuat hati manusia dipenuhi kewaspadaan.”
“Terakhir kali saya mencuri peti mati hantu dari tangan Guicha, akibatnya Guicha tidak bisa menyelesaikan proses kelahirannya. Apakah sisa energi gaibnya masih tertinggal di peti ini? Jika begitu, peti tanpa tutup ini menjadi salah satu pecahan puzzle Guicha yang lebih tidak lengkap...”
Setelah mengamati dan memahami situasi peti mati hantu secara garis besar, Yang Jian langsung mengambil langkah berani dengan memasuki peti tersebut.
Begitu masuk, dia langsung merasakan hantu dalam tubuhnya mulai dikendalikan. Namun pengendalian ini unik - tidak membuat hantu benar-benar hang, tetapi memungkinkan Pengendali Hantu tetap menggunakan kemampuan hantu.
Seolah-olah secara tak kasat mata diberikan belenggu pada Pengendali Hantu.
Setelah memeriksa kondisinya, pandangannya beralih ke tablet kayu tua yang terletak di depan peti mati.
“Apakah kontak terus-menerus akan mentransfer kesadaran ke dalam tablet?” Kali ini bahkan Yang Jian merasa tegang.
Keberhasilan transfer tergantung pada momen ini. Jika gagal, kutukan kotak musik akan mengikuti kesadarannya yang tertransfer. Maka dia akan menghadapi skenario terburuk: tubuhnya mungkin direbut Guo Fan, sementara kesadarannya dibunuh oleh kutukan.
Semua usaha yang telah dikerahkan akan musnah tak berbekas.
Meski menghadapi risiko ini, Yang Jian tetap harus melakukannya karena tidak punya pilihan lain.
Tak lama kemudian.
Dia mengulurkan tangan dan mengambil tablet leluhur itu.
Tablet leluhur kayu tua yang penuh noda darah kering itu seolah telah melewati banyak tangan, meninggalkan jejak kisah mengerikan. Saat Yang Jian mengangkatnya, aura dingin yang menyeramkan langsung menyusup ke seluruh tubuhnya, kesadarannya nyaris tercabut saat itu juga - sensasi yang benar-benar menakutkan.
Seolah dirinya sendiri perlahan-lahan, sedikit demi sedikit sekarat.
Bersamaan dengan itu, ekspresi Yang Jian juga berubah drastis: dari ketenangan awalnya berubah menjadi kepanikan dan kecemasan yang tak terbendung. Dalam sekejap, seluruh aura yang dipancarkannya seolah menjadi orang yang berbeda.
Foto hitam-putih di tablet leluhur mulai melengkung, gambar almarhum di sana pun berubah wujud.
Wajah Yang Jian kini menghiasi tablet itu, sementara foto Guo Fan yang semula ada di sana memudar dengan cepat hingga menghilang... Akhirnya rupanya berpindah ke tubuh Yang Jian yang berdiri di dalam peti mati hantu.
Proses pertukaran identitas keduanya mencapai klimaks pada momen ini.
"Apakah berhasil?"
Wang Xiaoming yang penuh rasa ingin tahu segera mendekat, menempelkan wajahnya di etalase kaca untuk mengamati situasi di dalam.
"Lalu sekarang, di manakah kutukan kotak musik itu berada? Masih melekat pada Yang Jian di dalam tablet leluhur, atau telah berhasil dialihkan ke Guo Fan yang sekarang?"
Jawaban atas pertanyaan ini akan menentukan nasib hidup-mati kedua orang tersebut.
Saat ini, "Yang Jian" yang berdiri di dalam peti mati hantu bergerak. Ia perlahan menggerakkan kepalanya, mata yang memancarkan kebingungan dan keraguan. Sepertinya kesadaran ini terlalu lama berada di dalam tablet leluhur, berbeda dari biasanya, belum bisa beradaptasi untuk sementara waktu.
"Aku, masih hidup?" Meski suaranya adalah Yang Jian, tetapi nada bicaranya adalah Guo Fan.
Ekspresinya menunjukkan keheranan, kemudian melihat Wang Xiaoming yang berdiri di luar jendela, lalu teringat kejadian sebelumnya.
Guo Fan ingat sedang menjamu Wang Xiaoming minum teh di tempat tinggalnya, lalu dia bersikeras meminjam tablet leluhur di tangannya, terjadi perselisihan... akhirnya dia yang mengalah.
Awalnya mengira setelah kejadian itu pasti mati tanpa ampun, tak disangka masih ada kemungkinan hidup kembali.
Rasanya seperti tidur panjang yang belum pernah dialaminya selama berada di tablet leluhur. Makin lama berada di sana, erosi hantu semakin kuat, akhirnya mungkin tidak bisa kembali.
"Guo Fan, bagaimana perasaanmu sekarang?" Wang Xiaoming bertanya melalui interkom di luar jendela.
Ruangan ini mengisolasi hal gaib, tapi tidak memblokir sinyal.
"Terasa baik, sepertinya saya sudah pulih normal, bahkan lebih baik dari sebelumnya. Tunggu, ada yang tidak beres..." Alis Guo Fan berkerut, menunduk melihat tablet leluhur masih di tangannya. Secara refleks buru-buru menyimpannya.
Tapi tak lama kemudian menyadari tubuh ini bukan miliknya.
"Ini tubuh Yang Jian?"
Dia melihat foto hitam putih almarhum di tablet leluhur yang ternyata wajah Yang Jian, seketika memahami semua ini.
“Profesor Wang ternyata berhasil menghabisi Yang Jian dan menyelamatkan dirinya sendiri. Ini... ini benar-benar di luar dugaan. Artinya mulai sekarang dia bukan lagi Guo Fan yang dulu, melainkan Guo Fan Mata Hantu yang telah mengendalikan tiga ekor hantu gentayangan?”
Memikirkan hal ini, Guo Fan langsung bersemangat. Sekarang dia bisa membuang tablet leluhur ini, tak perlu lagi barang ini untuk mengubah kondisi tubuhnya yang memburuk. Karena dia tahu Yang Jian telah mencapai keseimbangan tiga hantu, sebuah awal yang sama sekali baru.
Dengan segera dia melemparkan tablet leluhur, lalu tak sabar mencoba keluar dari peti mati hantu.
“Sebaiknya jangan main-main. Kau tidak bisa mengendalikan hantu milik Yang Jian. Begitu keluar dari peti mati hantu, kau bisa tewas di tangan kebangkitan hantu gentayangan.” Wang Xiaoming mengingatkan dengan wajah dingin.
Mengendalikan tiga ekor hantu membutuhkan pengalaman. Bukan sekadar mengganti kesadaran lalu langsung bisa. Keseimbangan antara hantu dan pengendaliannya membutuhkan koordinasi dari Pengendali Hantu yang masih hidup. Begitu keseimbangan terganggu, kebangkitan hantu gentayangan akan terjadi.
“Benar, benar, benar. Profesor Wang, perkataanmu tepat. Aku terlalu gegabah. Seharusnya aku lebih banyak mengamati dan mengenal tubuh Yang Jian ini.” Guo Fan masih tetap bersemangat.
Dia merasa seperti tokoh utama dalam novel, yang tadinya hampir mati, namun secara tak terduga mendapat kesempatan emas seperti ini.
Tidak hanya selamat, bahkan menjadi Pengendali Hantu termasyhur. Seolah hidupnya telah mencapai puncak kejayaan.
Guo Fan bahkan membayangkan setelah keluar nanti harus merebut posisi komandan tim, membuat Zhong Shan tunduk patuh di bawahnya, membuatnya iri setengah mati.
Tapi saat sedang berpikir kacau seperti ini, Guo Fan tiba-tiba berkata: "Tapi Profesor Wang, bisakah kau mematikan suara musik di ruangan ini dulu? Diputar berulang-ulang terus, aku jadi merasa terganggu."
Musik?
Bagaimana mungkin ada musik di dalam ruangan? Hanya ada alat komunikasi saja.
Ekspresi Wang Xiaoming di balik etalase kaca sedikit berubah, lalu dia mengabaikan Guo Fan dan malah melihat tablet leluhur yang jatuh di sebelah peti mati hantu. Foto almarhum Yang Jian di tablet itu masih terlihat dengan ekspresi dingin yang sama.
"Apakah keberuntungan masih di pihak Yang Jian?"
Saat ini dia paham, suara musik yang disebutkan itu sebenarnya adalah kutukan kotak musik. Sekarang kutukan ini telah diwarisi oleh Guo Fan, sementara Yang Jian berhasil bersembunyi di dalam tablet leluhur untuk menghindari risiko dibunuh kutukan.
Tapi Guo Fan sekarang sepertinya belum menyadari apa yang sedang dialaminya.
