Yang Jian sepuluh ribu kali tidak menyangka, Liu San ternyata menyimpan informasi mengejutkan seperti ini.
Markas besar telah diretas, beberapa hantu gentayangan yang dikurung dicuri orang. Pelaku peretasan ini diduga adalah Ye Zhen dari forum gaib. Yang paling berbahaya, salah satu hantu tersebut adalah mayat hidup kelaparan yang telah lama menghilang. Dibandingkan dengan ini, lukisan hantu yang terkurung di sebuah gedung sepertinya sudah tidak worth it lagi.
Alasan mayat hidup kelaparan bisa dikurung adalah karena di kepalanya tertancap paku peti mati tua.
Kini mayat hidup kelaparan dicuri, berarti paku peti mati itu jelas-jelas ikut dicuri juga.
Paku peti mati itu adalah benda gaib paling spesial yang pernah diliat Yang Jian sejauh ini. Cukup dengan menancapkannya di tubuh hantu, langsung bisa mengendalikannya sepenuhnya, bahkan yang Tingkat S sekalipun. Sekarang benda ini dicuri, konsekuensinya benar-benar tidak bisa dibayangkan.
Lagian mayat hidup kelaparan mungkin bukan yang paling bahaya. Bisa jadi ada hantu lain yang dicuri lebih mengerikan.
Markas besar tidak ngomong, mungkin takut memicu gejolak.
Soalnya banyak Pengendali Hantu yang sudah mempertaruhkan nyawa bahkan mengorbankan segalanya untuk mengurung hantu, eh malah dicuri. Kalau sampai tersiar kabar, pasti bakal bikin kekacauan besar.
Karena Yang Jian yang mengurung mayat hidup kelaparan, Liu San sengaja memberitahunya. Sepertinya ini semacam peringatan dini biar Yang Jian siap-siap.
Kalau suatu saat Peristiwa Mayat Hidup Kelaparan meledak lagi, pasti Yang Jian harus turun tangan sendiri.
“Cao Yanhua benar-benar pejabat yang kompeten. Dia bahkan tidak bisa menjaga barang, sampai muncul masalah sebesar ini. Masih pantaskah dia menjabat sebagai Wakil Menteri? Belum juga mengundurkan diri?” Perasaan Yang Jian saat ini seperti "Mengasihani Besi yang Tak Menjadi Baja".
Liu San menggelengkan kepala pelan.
Wajah Yang Jian menjadi suram.
Dulu dia bertaruh nyawa dengan menggantung diri, melepaskan hantu gentayangan mengerikan yang tak dikenal, mengerahkan segala upaya untuk mengurung mayat hidup kelaparan.
Sekarang?
Dicuri orang?
Jika suatu hari hantu itu benar-benar muncul lagi, kematian orang-orang di Kota Dachang dulu akan sia-sia belaka.
Mengurungnya lagi?
Lebih mudah berkata daripada melakukan.
Tanpa paku peti mati di tangan, bahkan Yang Jian sekarang tak berani bilang yakin bisa melawan mayat hidup kelaparan.
“Sudahlah, daerah lain tak bisa kucampuri. Aku hanya bisa menjaga Kota Dachang. Urusan markas pusat biarlah jadi urusan mereka. Tak ingin lagi memikirkannya. Apa mereka menganggapku lembu pekerja? Aku juga manusia yang bisa mati. Ledakan peristiwa mayat hidup kelaparan di masa depan bukan urusanku. Aku hanya fokus di sini.”
Kata Yang Jian dingin, perasaannya sangat tidak senang.
Zhang Liqin di sebelahnya juga terlihat pucat ketakutan.
Karena dia juga mendengar kabar bahwa mayat hidup kelaparan telah dicuri.
Keberadaan seperti mimpi buruk itu mungkin akan kembali membawa teror. Hanya membayangkan kembali adegan mengerikan dulu saja sudah membuat hati gemetar.
Liu San tersenyum kering: "Saya hanya memberitahukan sedikit info dalam untukmu. Ini rahasia tingkat tinggi, hanya segelintir orang yang berhak mengetahuinya. Jangan sampai bocor, bisa-bisa menggoncang hati banyak orang. Lagipula sekarang sudah memasuki era para komandan tim, markas besar mulai melepaskan banyak hal."
"Tapi ada satu masalah yang ingin saya tanya pendapatmu."
Yang Jian berkata: "Masalah apa?"
"Menurutmu apakah Ye Zhen yang melakukan ini? Haruskah markas melakukan ujian tertentu padanya?" Liu San menunjukkan senyum aneh sambil membuka mulut perlahan.
"Penilaian bergantung pada seberapa banyak informasi yang didapat. Saya tidak tahu apa-apa, kau mau saya menebak buta tentang Ye Zhen? Jangan-jangan ini jebakan. Saya di Kota Dachang, dia di Kota Dahai, tak ada hubungan lagi. Tak ada dendam, untuk apa menarik kebencian? Untung yang datang hari ini cuma boneka kertasmu, kalau tidak mungkin sudah saya serang."
Suara Yang Jian dingin menusuk.
Meski masih muda, dia bukan tipe nekat yang mudah terjebak perangkap bodoh semacam ini.
"Tapi markas sedang menyelidiki kasus ini. Atasan sangat serius, ada misi khusus. Jika bisa menemukan pelakunya, markas sanggup memberikan syarat tinggi." Liu San melanjutkan, "Mulai dari tiga Lilin Hantu, syarat lain masih bisa dibicarakan."
"Tak banyak yang mampu mengerjakan misi ini. Saya satu, Cao Yang satu, kau satu, dan... Li Leping. Selain itu ada beberapa keberadaan khusus yang bekerja sama dengan markas."
Yang Jian menolak tegas: "Tak minat. Saya tak mau terlibat dalam kekacauan ini. Urusan situasi nasional itu tanggung jawab kalian. Asal jangan ganggu Kota Dachang saya. Jika ada yang berani mengacau di sini, satu per satu akan saya habisi, termasuk kau."
“Kau benar-benar ganas ya.” Senyum Liu San sedikit kaku.
Dia tidak berpikir Yang Jian sedang membual atau menakut-nakuti, sebab Yang Jian si Mata Hantu di hadapannya benar-benar memiliki kemampuan itu. Lagipula, dia sendiri sudah menghancurkan moment, bahkan Fang Shiming pun mati di tangannya.
“Tapi, ada satu barang yang pasti kau minati.” Kemudian dia berkata dengan nada misterius.
“Paku peti mati?” Yang Jian menatapnya.
“Benar. Nilai misi ini jauh lebih besar dari perkiraan orang-orang, layak untuk dicoba.” Kata Liu San.
Ditambah dengan sebatang paku peti mati, hal ini memang sangat menggoda bagi Yang Jian.
Dia pernah memegang barang itu dan tahu betapa mengerikannya paku peti mati. Jika bukan karena tertancap di tubuh mayat hidup, Yang Jian pasti tidak akan menyerahkannya ke markas dan sudah mengambilnya sendiri sejak lama.
“Cukup! Tak perlu menggoda saya dengan syarat-syarat.”
Yang Jian berkata: “Jika kedatanganmu ke sini hanya untuk membicarakan hal ini, maka kau sedang membuang waktu saya. Ada urusan lain? Jika tidak, manusia kertasmu ini sekarang bisa mati.”
“Membocorkan informasi rahasia hanya alasan pertama. Sebenarnya ada urusan lain tentang Xiong Wenwen.” Liu San menunjuk foto di meja teh depan mereka.
“Dia masih bisa diselamatkan. Profesor Wang bilang, kau bisa membuat Xiong Wenwen hidup kembali.”
Li Yang di samping segera menambahkan: “Tuan Yang, benar. Profesor Wang memang pernah menyebut hal ini. Katanya setelah Kamera Hantu tak terkendali, orang yang terkurung dalam foto tidak mati, tapi eksis dalam bentuk khusus. Dia bilang kau pernah mengalaminya, pasti sudah jelas di hati.”
Yang Jian mendengar itu, memandangi foto di meja teh dengan ekspresi merenung.
Foto hitam-putih ini persis sama dengan foto di tablet leluhur yang dulu dipegang Guo Fan.
Sejak awal dia curiga hantu di foto tablet leluhur itu awalnya terjebak oleh Kamera Hantu, hanya saja entah kenapa kemudian ditempatkan di papan leluhur.
Kini tablet leluhur itu telah dimakan oleh anak hantu...
Secara teori, dia bisa mereplikasi pengalaman sebelumnya untuk membangkitkan kembali Xiong Wenwen dari dalam foto.
"Kekurangan satu syarat, hampir mustahil dilakukan. Xiong Wenwen tidak hanya dikurung, tapi juga terjerat dengan hantu," kata Yang Jian tanpa berbelit-belit.
Orang dalam foto itu bukan hanya Xiong Wenwen, tapi juga hantu gentayangan. Jika dilepaskan, bisa jadi Xiong Wenwen mati dan hantu muncul. Untuk mempertaruhkan kesempatan ini, dibutuhkan tubuh khusus yang mampu mengendalikan kebangkitan hantu.
"Tubuh, ya."
Liu San menyahut: "Profesor Wang pernah menyebutkan hal ini, makanya dia mengirimku kemari. Bagaimana pendapatmu?"
"Hm?" Alis Yang Jian berkerut: "Kau mau menjual pantat?"
"Haha, jangan bicara kasar begitu. Maksudku, tubuh kertasku ini sudah siap pakai untuk membangkitkan Xiong Wenwen. Profesor Wang juga bilang, tubuh orang biasa tidak bisa dipakai - butuh perwujudan khusus. Kebetulan, boneka kertasku memenuhi syarat." Liu San tertawa.
"Kau ingin Xiong Wenwen hidup kembali dalam boneka kertasmu?" Yang Jian langsung menangkap maksudnya.
Liu San bertanya: "Tidak bisa?"
“Setelah dihidupkan kembali, Xiong Wenwen masih harus bergantung padamu untuk bertahan hidup?” Yang Jian bertanya.
“Tidak, kesadaranku sudah hilang. Aku hanya manusia kertas biasa. Xiong Wenwen yang dihidupkan kembali sudah tak ada hubungannya denganku.”
Liu San berkata: “Kedatanganku kali ini sungguh bermaksud baik. Aku menghadiahkanmu manusia kertas, dan seorang Pengendali Hantu yang bisa meramal masa depan.”
“Sebaik itu niatmu?” Yang Jian meragukannya.
“Kau khawatir aku menjebakmu? Tenang saja, ini adalah kompensasi untukmu, sekaligus cara markas besar menenangkanmu. Jika tak percaya, tak perlu buru-buru menghidupkan Xiong Wenwen sekarang. Pikirkan baik-baik dulu.”
Saat berbicara, Liu San tiba-tiba mengangkat tangannya dan mencengkeram kulit wajahnya sendiri.
Kulit wajahnya yang kekuningan dan berkerut itu terkoyak seperti sobekan kertas.
Di bawahnya bukanlah darah dan daging, melainkan kertas yang menyerupai jaringan tubuh. Tekstur kertas itu seperti lapisan kulit manusia. Saat menempel di wajah, hampir tak bisa dibedakan dengan kulit asli. Tapi setelah dikoyak, perbedaannya sangat mencolok.
“Ugh!”
Zhang Liqin yang berdiri di sudut ruangan menutup mulutnya, perutnya mual ingin muntah.
Jijik, takut, mual.
Wajah Yang Jian tetap tenang. Ia melihat di balik kulit wajah Liu San tersembunyi wajah lain.
"Itu adalah wajah yang mirip dengan Xiong Wenwen, masih pucat kekuningan dan berpenyakit, persis seperti boneka kertas khusus yang dibuat menyerupai Xiong Wenwen. Namun wajah itu memejamkan mata, tetapi kesan ganjilnya membuat orang curiga bahwa manusia kertas bermata tertutup itu bisa bangun dan bergerak kapan saja."
"Bagaimana? Jika terus merobek lebih lanjut, aku benar-benar akan mati." Liu San yang hanya tersisa setengah wajah kertasnya yang rusak masih bisa berbicara.
"Ternyata kau sudah mempersiapkan diri sejak awal, pantasan tidak takut aku menghabisi boneka kertasmu ini." Tatapan Yang Jian berkilat-kilat.
Liu San berkata: "Tugasku kali ini hanya seperti ini, menyampaikan informasi dan mengantarkan seseorang. Li Yang yang mau ikut sendiri, dia bilang ingin bergabung dengan timmu. Lagipula kau juga punya hak membentuk tim. Dia cukup berbakat, sebenarnya aku ingin dia ikut aku, tapi sepertinya pengaruhmu lebih besar."
Li Yang melirik Yang Jian, hatinya berdebar-debar.
Sebagai pendatang baru, wajar jika harus bergabung dengan salah satu tim. Yang lain tidak dikenalnya, Li Jun sudah hilang, tinggal Yang Jian yang bisa dipilih.
Tapi dia percaya pada kemampuan dan kekuatan Yang Jian, jadi berinisiatif mendatangi.
"Kau boleh tinggal, kebetulan di sini kurang orang." Yang Jian melirik lalu mengangguk.
"Terima kasih Kapten Yang." Li Yang menghela napas lega.
Dia memutuskan beberapa hari lagi akan memindahkan semua keluarganya ke Kota Dachang agar mudah diurus.
"OK, urusan selesai, aku boleh mati sekarang." Liu San merobek kulitnya sendiri setelah berkata demikian.
Setelah daging dan kulit terkoyak, semuanya terlihat lapisan-lapisan kertas kuning.
Sebuah manusia kertas yang mirip dengan orang hidup dengan cepat menjadi rusak, namun di dalam tubuh kosongnya masih terdapat manusia kertas lain yang lebih kecil.
Manusia kertas itu disiapkan untuk Xiong Wenwen.
