Tamu-tamu yang duduk semuanya orang kaya atau bangsawan.
Di aula kecil ini, tak terhitung orang-orang besar yang bersembunyi. Sebagian diundang oleh Zhang Xiangui dan Ma Youcai melalui jaringan pergaulan, sebagian sama sekali bukan tamu undangan - mereka sengaja datang untuk Yang Jian. Orang-orang asing ini tampak biasa namun menyimpan kekuatan yang melampaui imajinasi.
Kursi depan sudah dipenuhi orang. Selebriti kelas dua-tiga yang biasa dipuja-puja, serta para cewek cantik yang dijuluki dewi oleh banyak orang, terpaksa duduk di barisan belakang.
Begitu Yang Jian naik ke podium dan duduk, semua yang hadir langsung hening.
"Hari ini saya sangat senang bisa mengundang hadirin semua dalam perkumpulan pribadi ini. Sebelumnya karena penjadwalan perjalanan, kita harus menunda beberapa hari. Di sini, saya mewakili semua memohon maaf dan menyatakan penyesalan." Saat itu Zhang Xiangui berdiri membuka acara dengan pidato pembuka.
"Secara tegas, perkumpulan kali ini bukanlah murni pertemuan bisnis. Alasan kalian semua bersedia datang tentu bukan karena saya. Jadi saya tidak akan membuang waktu kalian di sini. Lagipula, saya bukan bagian dari lingkaran sosial ini, dan pengetahuan saya tentang urusan di dalamnya sangat terbatas. Mungkin Bos Yang bisa menjawab keraguan di hati kalian semua."
Perkataan Zhang Xiangui sangat singkat. Bahkan tanpa berbicara panjang, dia langsung mengalihkan topik ke Yang Jian.
Jika ini rapat di perusahaannya, percakapan minimal akan berlangsung lebih dari satu jam.
Tapi di sini, dia tidak boleh merebut peran tuan rumah.
Saat ini.
Tatapan seluruh kerumunan tertuju pada tubuh Yang Jian.
Wajahnya tetap tenang tanpa gejolak, sama sekali tidak menunjukkan kepanikan. Namun, Zhang Liqin dan Jiang Yan di sebelahnya justru gelisah tak karuan.
Mereka semua adalah pengusaha termasyhur. Jika dulu, mereka berdua bahkan tidak punya hak untuk mengajukan janji pertemuan. Tapi sekarang, orang-orang ini berkumpul hanya karena nama "Yang Jian".
"Sebenarnya tidak ada yang perlu dibahas panjang lebar. Perkumpulan ini bukan untuk kerja sama proyek, bukan juga untuk komunikasi bisnis. Saya hanya ingin menyampaikan fakta nyata... Dunia ini telah berubah."
Dengan nada dingin, Yang Jian menyapu seluruh kerumunan dengan tatapannya: "Informasi melalui jalurmu - tidak, kalian bahkan tak perlu investigasi khusus. Pasti sudah mendengar tentang peristiwa supranatural dari sekitar. Mungkin sampai sekarang, sebagian dari kalian masih bersikap penuh kecurigaan dan keraguan."
"Tapi saya hanya ingin memberi tahu: Kejadian seperti ini sudah eksis sejak lama, setidaknya belasan tahun sejarahnya. Dulu masih bisa dikontrol, tapi dalam setengah tahun terakhir, semuanya mulai tak terkendali."
"Puu."
“Tapi ucapan Yang Jian belum selesai, tawa seseorang tiba-tiba memecah kesunyian ini.”
Seorang direktur berusia 40-an berbaju setelan jas melambaikan tangan sambil tersenyum: “Maaf, maaf, aku tidak sengaja tertawa. Cuma tidak menyangka perkumpulan Direktur Zhang malah membahas topik ngawur seperti ini dengan wajah serius. Orang kayaku yang kekayaannya miliaran ini sampai harus datang kesini untuk dengar kisah hantu.”
Banyak yang memandanginya. Sebagian mengerutkan alut, sebagian lain menunjukkan senyum sinis di sudut bibir.
Punya uang bukan jaminan kecerdasan. Masih banyak tolol yang dibodohi kebenaran.
“Ini sudah era apa masih pakai cara kuno gini? Kalau mau cari investor ya bilang langsung. Kalau proyeknya cocok, aku mau investasi.”
Sang direktur melanjutkan: “Jangan main akal-akalan. Aku sama sekali tidak tertarik dengan hal ini. Yang kumau cuma cari untung.”
Yang Jian menatapnya dengan wajah tenang: “Sebelum kapal tabrak gunung es, yang pertama tahu bukan penumpang tapi kapten. Memang lucu kalau dipikir. Dulu aku juga tidak percaya. Tapi ada hal-hal yang tidak akan kujelaskan panjang lebar. Kalau kau anggap ini buang-buang waktumu, silakan pergi sekarang. Tapi jangan coba mengejekku atau mengganggu perkumpulan ini. Kalau tidak...” Matanya berkedip dingin, “...aku mungkin tidak bisa tahan untuk langsung menghabisi kau di tempat.”
"Direktur itu menghadapi tatapan dingin dan acuh Yang Jian, senyumnya sedikit kaku. Ucapan Yang Jian kemudian membuatnya kesal: "Apa? Bicara saja tidak boleh, ini perkumpulan apa? Penculikan? Percaya tidak kalau sekarang juga saya laporkan ke polisi? Hanya dengan suara tembakan tadi, kau sudah bisa kena masalah besar."
"Lapor polisi? Tunggu apa lagi, cepat telepon, saya tunggu." Yang Jian memberi isyarat.
Direktur itu tertegun sejenak, mulai ragu.
Seorang di sebelahnya menggelengkan kepala halus, memberi kode agar dia tidak melanjutkan keributan.
Tapi direktur ini jelas mengabaikan, berdiri dan langsung menelepon: "Saya tidak percaya kau bisa menguasai Dachang sendirian!"
"Dasar tolol, tidak bisa diselamatkan lagi." Seseorang mengumpat dalam hati.
"Ikut perkumpulan tanpa investigasi? Bahkan tidak tahu status Yang Jian."
"Ini pasti orang kaya baru yang tidak punya otak."
Kerumunan berpikir macam-macam, merasa orang ini sudah hancur.
Berani menantang Yang Jian padahal bukan anggota lingkaran? Seperti tidak tahu arti karakter 'mati'.
"Orang itu kayaknya miliarder terkaya dari kabupaten dekat Dachang, bisnis properti dan tambang."
Ma Youcai meliriknya, agak teringat wajah itu.
Zhang Xiangui saat ini merasa agak canggung, dia juga mengenal orang ini yang sepertinya bernama Fan Hong. Dulunya mereka pernah bekerja sama dalam bisnis. Undangan kali ini didasari pemikiran "makin banyak makin baik", jadi tidak melakukan seleksi jumlah personel. Lagipula pengusaha kaya yang memenuhi syarat memang tidak banyak, bisa dapat satu ya satu.
Direktur bernama Fan Hong ini segera menghubungi nomor ponsel, dan menceritakan situasi yang baru saja terjadi.
"Maaf, urusan ini bukan bidang kewenangan kami. Selain itu kami memperingatkanmu untuk menghentikan semua penyelidikan terkait orang ini. Jika tidak, kami akan membuka penyidikan terhadapmu." Namun tak lama kemudian, sebuah balasan membuatnya merasakan kecemasan.
"Bagaimana mungkin?" Hati Fan Hong berdebar kencang.
Tidak hanya dilarang menanyakan tentang Yang Jian, bahkan malah dirinya sendiri yang akan diselidiki?
Namun sebelum selesai bicara, suara di telepon berganti: "Karena tindakan mencurigakanmu barusan, harap datang ke lokasi yang kami tentukan dalam tiga hari untuk menjalani interogasi. Jika tidak kooperatif, kami akan mencantumkanmu sebagai tersangka kriminal. Saat itu semua perjalananmu akan dilarang, dan kami akan menangkapmu."
Wajah direktur bernama Fan Hong ini langsung pucat, keringat dingin mengucur deras.
Lelucon macam apa ini?
Hanya dengan menelepon untuk melaporkan Yang Jian, pihak sana malah mau menyelidikinya? Bahkan jika tidak mau bekerja sama, dia langsung dianggap penjahat? Akan diburu.
Apakah situasinya separah ini?
Jantung Fan Hong berdegup kencang, semakin menyadari gravitasi situasi ini.
"Tapi dia masih tidak tahu betapa tingginya status seorang tokoh tingkat komandan tim. Sekalipun Yang Jian hanya numpang nama di markas besar, selama dia belum sepenuhnya melepaskan diri, dia tetap akan mendapat perlakuan istimewa."
"Terutama perlindungan keselamatan pribadi yang menjadi prioritas utama."
"Laporan Fan Hong terhadap Yang Jian berarti dia hendak membalas dendam pada tokoh tingkat komandan tim. Bagaimana mungkin Zhang Hua membiarkan orang seperti ini lepas dari pengawasan?"
"Kalau benar-benar mau menindak Yang Jian, bukanlah Fan Hong yang berhak memimpin. Harus menunggu perintah resmi dari markas besar."
"Tanpa instruksi atasan, tak seorang pun bisa menyentuh Yang Jian."
"Setidaknya dalam konteks latar belakang sosial memang seperti itu."
"Bagaimana? Teleponmu sudah selesai? Apa kata mereka?" Yang Jian tetap tenang menatapnya.
"Saya... Ini, situasi ini..."
"Fan Hong gagap, saat ini benar-benar kehilangan kata-kata."
"Melihat sikapnya, Yang Jian langsung tahu dia sudah merugi. Tak ada waktu untuk berlama-lama dengan orang tak penting, dia melambaikan tangan: "Minta maaf, lalu kamu bisa pergi. Jangan lupa tutup pintu."
"Maaf, sungguh maaf. Semoga Tuan Yang tak menghiraukan kesalahan orang kecil seperti saya. Tolong jangan ingat-ingat kejadian tadi."
"Fan Hong langsung membungkuk dan menunduk meminta maaf, lalu kabur sambil berkeringat dingin seperti burung ketakutan."
"Dia sudah membuat kesalahan, tak berani berlama-lama sedetik pun."
"Luar biasa."
"Para gadis cantik di belakang hanya bisa terbelalak menyaksikan sandiwara ini, merasa tak percaya dengan apa yang terjadi."
"Seorang pengusaha kaya bernilai miliaran kabur ketakutan hanya karena sebuah telepon?"
"Saat pergi tadi, tangannya masih terlihat gemetaran."
"Yang Jian ini, sebenarnya siapa?"
Pertanyaan ini muncul di hati mereka berdua, bahkan beberapa orang lain yang masih dibodohi juga menebak-nebak. Hanya saja mereka lebih sabar, tidak akan sembarangan menjadi burung yang menonjol. Setidaknya menunggu sampai situasi selesai baru membuat penilaian.
Zhang Xiangui merasa lega di hatinya saat melihat Fan Hong pergi.
Setidaknya orang ini masih hidup, masalah tidak menjadi besar.
Dia sama sekali tidak meragukan bahwa Yang Jian benar-benar berani membunuh orang dalam perkumpulan ini.
"Lanjutkan topik tadi. Tapi kesabaranku terbatas. Jika masih ada yang seperti ini, intuisi sendiri gulir-gulir pergi, jangan buang waktu saya."
Yang Jian menarik kembali tatapannya, berkata dengan suara dingin.
Semua orang sunyi senyap, bahkan batuk pun ditahan.
Orang yang tidak mengenalnya sekarang paham, status dan latar belakang orang di depan mata ini sangat besar, luar biasa besar. Bagaimanapun juga mereka tidak boleh bermusuhan, sekalipun hal yang dibicarakannya tidak menarik minat, mutlak tidak boleh ditentang.
Yang Jian berkata: "Tadi saya membicarakan peristiwa supranatural... Hm, lanjutkan topik ini saja. Sebenarnya hal ini sudah bukan rahasia lagi, hanya beberapa orang masih dibodohi atau tidak mau percaya. Lagipula pemberitaan resmi belum keluar."
"Tapi beberapa hal jika sudah terbongkar akan terlambat, setidaknya secara aksi sudah terlambat. Jadi beberapa persiapan harus dimajukan lebih cepat."
“Saya sekarang adalah penanggung jawab Kota Dachang, harus melakukan sesuatu untuk keamanan kota ini. Lagipula saya juga tinggal di sini, tidak bisa hanya diam melihat kota yang baik ini runtuh. Jadi saya mendirikan perusahaan yang berlokasi di Gedung Shangtong. Kalian yang berminat bisa menanyakan setelah acara ini kepada Zhang Xiangui (Direktur Zhang) dan manajer perusahaan saya Wang Bin. Mereka akan memberikan penjelasan.”
Yang Jian melanjutkan: "Tentu saja, semua hal membutuhkan uang. Bila kalian serius ingin terlibat, bisa berinvestasi di proyek perusahaan saya. Namun untuk mencegah masalah yang tidak perlu, saya tetapkan ambang batas: minimal investasi 1 miliar."
Satu miliar?
Mendengar ini, banyak orang langsung terkejut.
Ini lelucon apa.
Meski mereka pengusaha kaya, mengeluarkan dana 100 juta saja sudah sangat sulit, apalagi 1 miliar.
Kecuali dengan menjual sebagian besar industri atau saham untuk mencairkan uang.
Ini bukan lagi investasi, tapi bertaruh. Mempertaruhkan seluruh kekayaan sendiri.
