Malam hari, bahaya singkat ini akhirnya bisa dilewati.
Hantu yang berkeliaran di kantor pos sudah tidak muncul lagi setelah gagal menyerang, ini kabar baik, setidaknya hantu tidak terus menerus mengawasi mereka. Kalau tidak, pengorbanan yang harus diberikan tidak akan sesederhana hanya menyumbang sekali saja.
Ketiganya duduk di sofa ruangan nomor tujuh, masing-masing sedang merenung.
Wang Shan yang hanya orang biasa ini tidak berani terlibat dalam topik pembicaraan seperti itu, dia hanya diam di dalam ruangan tanpa bersuara.
"Ingin mengurung hantu ini akan sangat sulit. Pertama, kita tidak mungkin keluar rumah setelah jam enam malam. Apakah mematikan lentera pasti memicu hukum kematian? Tidak ada yang bisa memastikan. Sangat mungkin begitu kita melangkah keluar, langsung tewas di luar. Jadi kita tidak bisa bertaruh." Yang Jian menjawab pertanyaan Sun Rui sebelumnya.
"Sementara malam hari tidak bisa keluar, maka hanya bisa bertindak di siang hari. Karena di siang hari lentera kantor pos baru menyala. Kita bisa memanfaatkan aturan kantor pos ini untuk menghindari dibunuh saat lentera mati."
"Tapi masalahnya hantu tidak akan muncul di siang hari."
Li Yang langsung berkata: "Kalau begitu hanya di siang hari kita bisa menemukan hantu itu dan punya kesempatan mengurungnya. Malam hari mustahil melawan hantu itu."
"Hantu tidak ada di lantai satu, mungkin di lantai dua, tiga, bahkan lima." Yang Jian tenang berkata: "Dia bersembunyi di suatu tempat di kantor pos ini. Tapi menurut perkiraanku, kemungkinan besar masalahnya ada di lantai lima kantor pos."
Orang tua dengan kode nama Hantu Ketuk Pintu itu tewas terjatuh dari lantai lima saat masih hidup.
Ini adalah sebuah petunjuk.
Menunjukkan rahasia itu ada di dalam lantai lima kantor pos.
Hantu itu mungkin juga turun mengembara dari lantai lima. Hanya saja mereka di lantai satu kurang beruntung, atau bagi kantor pos mereka dianggap penyusup asing, sehingga diawasi hantu.
Sun Rui merenung: "Benar, untuk mengurung hantu ini kita harus menemukan posisinya di siang hari. Tapi kantor pos ini sangat besar, ada 35 ruangan, dan setiap lantai terpisah. Naik turun lantai juga tidak bisa sembarangan. Tingkat kesulitan pengurungan sangat tinggi."
"Jika malam ini kami tetap di sini, itu sangat merugikan. Sama saja dengan melawan metode pembunuhan Hantu secara langsung. Terlalu berisiko, bisa-bisa kami semua mati."
"Naik ke lantai atas adalah kuncinya." Yang Jian berkata: "Untuk sementara kita tak perlu menghiraukan Hantu itu, dia tidak bisa mengalahkan kami bertiga."
"Tapi untuk naik lantai harus mengirim surat. Surat ketiga yang asli tidak cukup, hanya ada dua surat di tangan Wang Shan dan Wan Xing dari ruangan lain. Ini berarti setelah sampai di lantai dua, kami akan terpaksa berpisah." Sun Rui menambahkan.
Yang Jian menoleh ke arah ruangan: "Wang Shan, apa tidak ada cara lain untuk naik selain metode ini?"
Wang Shan di dalam ruangan buru-buru menjawab: "Mungkin ada, tapi sepengetahuanku metode mencuri surat ini yang paling masuk akal dan cepat. Kurir surat di lantai atas pasti lebih berpengalaman, mungkin mereka punya cara yang lebih baik."
Tugas pengiriman surat yang terlihat sederhana ini sebenarnya dipenuhi perubahan-perubahan ganjil.
Semuanya harus digali sendiri oleh kurir surat.
Sebagian pengalaman yang telah disimpulkan diturunkan secara lisan oleh kurir surat, sebagian lainnya belum ditemukan.
"Kurir surat lantai satu terlalu sedikit mengirim surat, dan semuanya adalah pendatang baru dengan tingkat kematian yang sangat tinggi. Informasi yang didapat juga terbatas. Bahkan jika ada informasi, akan segera dibawa ke lantai atas, tidak mungkin tertinggal. Jadi semakin lama seorang kurir surat bertahan, semakin banyak yang dia tahu. Untuk benar-benar memahami, satu-satunya jalan pintas adalah naik ke lantai atas."
Yang Jian sedikit menggelengkan kepala.
Dia merasa tidak boleh membuang waktu berlama-lama di lantai satu, setidaknya harus melihat kondisi lantai dua.
Lagipula, kurir di lantai dua minimal telah berhasil mengirim tiga surat, sudah keluar dari lingkup amatiran.
“Hari ini kita hentikan dulu, besok lihat situasi lagi. Malam ini kita semua jangan tidur, siapa tahu Hantu yang berkeliaran di kantor pos ini akan muncul lagi.” Tambah Yang Jian kemudian.
“Benar, siang hari kantor pos lebih aman. Malam terlalu berbahaya, tidak bisa melakukan apa-apa kecuali diam di kamar.” Sun Rui menghela napas.
Di luar gelap gulita dengan Hantu berkeliaran, siapa yang berani keluar?
Beberapa waktu berikutnya, ketiganya tetap duduk di Kamar No.7. Tak satu pun berani istirahat, harus terus memperhatikan gerakan di luar pintu.
Tidak ada yang bisa memastikan apakah Hantu yang gagal menyerang tadi akan mencoba serangan kedua.
Namun di sela waktu luang, Yang Jian menyempatkan diri menjelajahi kamar ini untuk mencari petunjuk atau area aneh.
"Kapten Yang, kamar ini normal sampai tak masuk akal. Tidak ada yang aneh sama sekali. Justru inilah keanehannya - seharusnya mantan kurir surat pasti meninggalkan jejak selama tinggal di sini. Mustahil tidak ada sedikitpun bekas yang tertinggal."
Wang Shan yang juga terjaga memandangi Yang Jian berkeliling, "Dulu saya juga punya pemikiran sama seperti Kapten saat pertama datang ke sini. Sayangnya..."
"Tidak ada petunjuk sama sekali. Kamar ini bersih, bahkan bekas aktivitas manusia pun tidak ada."
"Sungguh tak bisa dipahami ya?" Yang Jian berhenti dan menatapnya, "Dari penjelasanmu, saya mulai mengerti karakteristik ruangan ini."
"Ini adalah mekanisme yang mirip dengan restart. Pada waktu tertentu, atau ketika penghuni kamar meninggal, ruangan akan kembali ke momen sebelumnya. Semua jejak yang ditinggalkan orang lain akan terhapus bersih. Jadi apapun yang ditinggalkan pendahulu di sini, ruangan tidak bisa menyimpannya."
"Begitu rupanya." Wang Shan merenung, merasa penjelasan ini sangat masuk akal.
Yang Jian melanjutkan: "Sepertinya saya tak perlu membuang waktu. Lebih baik menunggu subuh dengan tenang. Kira-kira kapan surat ketigamu akan muncul?"
"Mungkin besok, mungkin besok lusa. Kurang lebih dua hari ini. Karena surat sudah dekat, saya sengaja datang lebih awal ke kantor pos ini. Tapi katanya kurir surat di lantai atas bisa kembali ke kantor pos kapan saja, tidak seperti kami yang terpaksa muncul di sini." Wang Shan berkata.
"Baik, semoga besok bisa melihat suratmu."
Setelah berkata demikian, dia berhenti menyelidiki dan langsung duduk di sofa ruang tamu sambil memejamkan mata beristirahat.
Li Yang justru sangat berani. Dia duduk bersandar di belakang pintu kayu, siap siaga mengantisipasi kemunculan Hantu kapan saja.
Sun Rui diam-diam mencatat sesuatu di buku kecilnya. Mungkin sedang membangun arsip, atau menganalisa seluruh situasi. Intinya dia tetap sibuk.
Waktu berjalan perlahan.
Kantor pos sunyi senyap tanpa suara. Penerangan di ruang tamu redup, ketiganya duduk di tempat berbeda tanpa mengucapkan sepatah kata.
Malam yang panjang dan melelahkan akhirnya berlalu juga.
Dua belas jam telah berlalu.
Saat pukul enam pagi...
Kegelapan di kantor pos lenyap. Cahaya meresap masuk dari luar pintu, bersamaan dengan lampu dalam ruangan yang padam tepat waktu.
Lentera padam.
Semua orang di dalam ruangan serentak terkejut, khawatir terjadi kecelakaan tak terduga.
Tapi kemudian mereka menyadari ini terjadi karena hari sudah subuh, lampu ruangan mati otomatis sesuai mekanisme normal kantor pos yang tidak berbahaya.
"Waktunya tiba." Yang Jian yang selama ini duduk di sofa sambil memejamkan mata akhirnya membuka mulut.
Dia tidak tidur, hanya berusaha mempertahankan stamina dan tetap waspada.
Meski bisa bertahan beberapa hari tanpa makan-minum-tidur, dalam lingkungan khusus ini lebih baik hemat dalam segala hal.
"Li Yang, buka pintu. Kita periksa keluar." Sun Rui perlahan berdiri, berjalan maju dengan tongkat emasnya.
"Semalam aku terus bersandar di pintu, tidak ada bahaya. Hantu seharusnya tidak muncul di lantai satu." Li Yang mengangguk, lalu membuka pintu.
Meski sudah siang, suasana kantor pos tetap redup seperti malam, hanya lampu yang menyala membuat kegelapan tak terasa begitu mencekam.
Kerumunan pun keluar.
Tak ada perubahan, kondisi kantor pos persis seperti kemarin.
Yang Jian melirik sekilas ke pintu kayu itu.
Di gagang pintu kayu itu terdapat beberapa goresan halus bekas cakaran kuku yang belum hilang.
Jejak ini jelas berasal dari hantu semalam yang menarik cakarnya terlalu cepat.
Hantu itu telah menyebabkan kerusakan tertentu pada pintu kayu.
Ini sangat istimewa.
"Harus diketahui, pintu yang melengkung parah semalam saja tidak remuk. Barang-barang di sini eksis karena kekuatan gaib, tidak mudah dimusnahkan."
"Greeek!"
Suara pintu terbuka bergema. Pintu dua kamar sebelah juga terbuka.
Pria bernama Wan Xing dengan pipi cekung mengusap-usap wajahnya yang memar. Wajahnya suram saat keluar. Begitu melihat Yang Jian dan yang lain, ia langsung tertegun sebelum menghindari tatapan penuh ketakutan.
Di depan pintu kamar 1, wanita bernama Qian Rong tampak kurus kering dan bingung. Dia berdiri tak berdaya di ambang pintu bagai sudah pasrah.
Awalnya dia dekat dengan Wan Xing agar bisa saling mengandalkan dan membantu.
Namun sejak kedatangan Yang Jian, Wan Xing tak bisa diharapkan lagi. Sementara orang-orang ini justru lebih berbahaya. Dia bahkan tak berani mendekat, khawatir akan meregang nyawa.
"Apa kalian dapat surat?" tanya Wang Shan yang terakhir keluar dari kamar.
"T-tidak..." Wan Xing sebenarnya enggan menjawab, tapi terpaksa buru-buru merespons saat tatapan Yang Jian menembusnya.
Qian Rong juga menjawab: "Saya juga tidak."
"Kapten Yang, ini aneh. Secara logika, pasti ada surat yang muncul pagi ini. Tapi kami bertiga tidak menerima sepucuk surat pun," alis Wang Shan berkerut. "Ini berbeda dengan situasi sebelumnya."
"Biasanya surat muncul di mana?" tanya Yang Jian.
Wang Shan menjelaskan: "Biasanya di tiga tempat: di meja rias kamar kantor pos, terselip di pintu kamar tempat tinggal, atau..." jarinya menunjuk, "...di konter."
“Tiga lokasi kemunculan yang berbeda akan memiliki metode pengiriman surat yang sedikit berbeda. Surat di ujung kepala ranjang adalah misi individual, surat di pintu rumah adalah tugas semua kurir surat dalam ruangan ini, sedangkan untuk surat di konter, saya tidak bisa memastikan, tapi menurut perkiraan pribadi mungkin merupakan tugas semua kurir surat di satu lantai.”
“Demikian pula, tiga metode pengiriman surat ini akan memiliki peningkatan tingkat bahaya yang proporsional. Ini adalah kesimpulan yang saya dapat setelah bertemu dengan kurir surat dari lantai atas.”
“Konter ada di sebelah sana.”
Sun Rui menggerakkan tatapannya, melihat ke arah konter tua yang terletak di aula utama.
Konter itu sudah sangat tua, dipenuhi debu, dan sudah lama tidak dibersihkan.
Tapi entah sejak kapan, sepucuk surat tanpa segel tertata rapi di atasnya.
Namun yang berbeda, warna amplop surat ini ternyata bukan kuning seperti yang pernah ditemui Yang Jian sebelumnya, melainkan amplop merah seperti ternoda darah.
Ini adalah surat berwarna merah.
Yang Jian juga melihat surat merah yang agak khusus itu. Barang ini terlihat sangat mencolok di atas konter.
“Surat merah?” Wang Shan tertegun.
Dia belum pernah mengalami situasi seperti ini. Dua kali pengiriman surat sebelumnya, maupun informasi dari anggota lain, tidak pernah ada contoh surat merah.
Meski belum pernah melihat, tapi jelas surat yang diletakkan di konter ini menunjukkan bahwa ini adalah misi yang harus dilakukan bersama oleh semua kurir surat di satu lantai.
Selain itu, amplop merah jelas menunjukkan aroma yang tidak biasa.
“Tingkat kesulitan pengiriman surat meningkat.” Ide ini langsung muncul di otak Wang Shan.
Yang Jian berjalan mendekat, menatap surat merah di depannya: "Tidak ada tulisan sama sekali, bahkan alamat pun tidak ada, bagaimana cara mengirimnya?"
"Alamat mungkin akan muncul setelah surat diambil, hanya cara kemunculannya agak aneh." Wang Shan juga buru-buru mendekat, dia mengingatkan.
Yang Jian mengulurkan tangan untuk mengambil, namun Sun Rui menghalangi: "Ini mungkin sebuah kutukan, lebih baik jangan disentuh, menurutku biarkan saja di sini."
"Jangan lakukan itu! Jika surat tidak diambil hari ini, sampai malam nanti, semua orang di lantai satu mungkin akan mati."
Wang Shan segera memperingatkan: "Aku pernah melihat anggota baru menolak pengiriman surat, tapi keesokan harinya kulihat dia mati di ranjang kamarnya, surat itu masih dicengkeram erat di tangannya, cara kematiannya mengerikan... Pengorbanan menolak mengirim surat lebih besar daripada merobek surat, jika tidak yakin, surat bisa dirobek."
"Tapi surat merah ini belum pernah kulihat, tidak tahu konsekuensi merobeknya, mungkin akan langsung membunuh semua orang di lantai satu, atau memanggil hantu gentayangan yang lebih mengerikan."
Sun Rui mengusap dagunya: "Kedengarannya merepotkan."
"Tak perlu khawatir, biar kutukan ini saya tanggung sendiri." Yang Jian tidak gentar, dia langsung mengulurkan tangan kiri mengambil surat merah itu.
Begitu surat terangkat.
Angin dingin dan menyeramkan bertiup di konter, mengangkat debu di meja. Sebaris tulisan berkelok-kelok muncul dari debu, membentuk sebuah kalimat.
Itu adalah alamat yang mencatat tempat asing dan aneh.
『Antarkan surat ini ke tangan majikan Nomor 78 di Taman Fushou
『Batas waktu: tujuh hari』
Jelas, ini adalah tugas kurir surat.
Tapi tugas ini tidak menyebutkan nama, tidak ada konsekuensi kegagalan, dan tentu saja tidak ada hadiah.
Hanya sekadar tugas mengirim surat yang sangat sederhana.
Namun Wang Shan, Wan Xing, dan Qian Rong yang ada di sini semua tahu, jika surat ini tidak berhasil dikirim, pasti akan mati.
Pengorbanannya sangat sederhana, bahkan tidak perlu dijelaskan secara khusus.
Adapun hadiah... karena belum ada pengalaman sebelumnya, tidak ada yang tahu.
