Sikap tegas forum gaib sejujurnya agak di luar perkiraan Yang Jian.
Sepuluh ribu kali tidak menyangka, Sun Rui yang sebagai penanggung jawab datang dengan pesawat khusus pun tidak diizinkan. Bahkan Ye Zhen sebagai pemimpin tidak muncul, anak buahnya berani tanpa ragu mengusir orang pergi, sama sekali tidak memberi muka, seolah tidak menganggap orang lain ada di mata mereka.
Meski Yang Jian juga tidak suka Pengendali Hantu lain datang ke Kota Dachang wilayah yurisdiksinya, tapi tidak akan sampai se-tegas membuat orang lain bahkan tidak bisa turun dari pesawat.
Saat ini, dia menatap tajam pria berkacamata hitam berjas hujan bergaya telepon genggam besar ini, lalu bertanya: "Namamu siapa? Anggota forum gaib?"
"'Panggil saja aku A Wu, aku salah satu admin forum gaib. Bandara ini masuk area kewenanganku. Tuan Yang jika ada pertanyaan bisa langsung tanya padaku.'" Pria ini dengan wajah serius berkata.
"'A Wu? Nama samaran kan, heh, benar-benar sangat hati-hati.'"
“Tatapan Yang Jian bergetar lemah: ‘Pengetahuan saya tentang anggota forum gaib kalian tidak banyak. Dulu sempat bertemu beberapa orang, tapi gaya kerja mereka tidak seunik milikmu. Kenapa? Kapan bandara ini diambil alih oleh anggota forum gaibmu? Bahkan pesawat khusus penanggung jawab markas pun dilarang mendarat darurat.’”
“‘Ini bukan merendahkan kalian, tapi forum pribadi biasa yang mengumpulkan anggota-anggota tidak diakui eksistensinya. Bukankah sikap arogan seperti ini kurang pantas?’”
“A Wu menekan suaranya: ‘Tuan Yang, beginilah cara kerja forum gaib kami. Ini tata krama kami di sini. Tempat lain tidak kami pedulikan, tapi di wilayah ini selain kami tidak ada yang berhak mengatur. Ini batas toleransi kami.’”
“Sun Rui di sampingnya menunjukkan perubahan ekspresi.”
“Melihat situasi ini, anggota forum gaib benar-benar berniat memonopoli kota ini tanpa sedikit pun niat untuk mundur.”
“‘Kehadiranku di sini bukan untuk berkelahi. Aku hanya dinas luar untuk menyelesaikan urusan, perlu mampir ke sini.’”
“Wajah Yang Jian tetap tenang: ‘Setelah urusan selesai kami akan pergi, maksimal tiga hari. Ini batas toleransiku, bagaimana pendapatmu?’”
“A Wu memasang wajah kaku: ‘Jika Tuan Yang perlu menyelesaikan urusan, saya bisa bergerak mewakili. Apapun masalahnya saya jamin akan terselesaikan. Lagipula di kota ini tidak ada yang tidak bisa kami lakukan. Tapi pesawat khusus kalian tidak boleh berhenti di sini. Ini pekerjaanku.’”
“Yang Jian menatapnya: ‘Berarti tidak ada ruang untuk membicarakan ini?’”
"Ekspresi A Wu terlihat ragu-ragu. Sejujurnya, dia sangat tidak ingin berinteraksi dengan Yang Jian ini. Bagaimanapun juga, Yang Jian si Mata Hantu ini adalah orang paling tangguh di markas pusat. Selain menyelesaikan peristiwa gaib Tingkat S dengan tangannya sendiri, dia juga telah menghabisi sejumlah pimpinan tinggi lingkaran sosial termasuk Fang Shiming. Di komunitas supranatural dalam negeri, tak ada yang tidak mengenalnya."
"Figur sebesar ini harus diperlakukan dengan sangat hati-hati di mana pun, tidak bisa disamakan dengan Pengendali Hantu biasa yang bisa dihadapi secara sembarangan."
"Tapi ini adalah Kota Dahai, wilayah anggota forum gaib. Semua orang, termasuk Menteri markas pusat sekalipun, harus mematuhi tata krama kami di sini. Jika peraturan dilanggar, status forum gaib kami akan terpukul sangat berat."
"Setelah merenung sejenak, A Wu berkata dengan serius: 'Benar, masalah ini tidak bisa ditawar. Bahkan Tuan Yang pun harus mematuhi aturan kami di sini. Jika Tuan Yang keberatan, beliau bisa menyampaikan keluhannya kepada Putra Sulung kami. Kecuali Putra Sulung yang memberi izin, peraturan ini akan tetap berlaku.'"
"Yang Jian menatapnya dengan ekspresi dingin: 'Kau tahu tidak, menghalangi penanggung jawab saat bertugas - menghabisi kalian semua adalah tindakan yang sepenuhnya masuk akal.'"
"'Jika Tuan Yang benar-benar mau bertindak, berarti Tuan sengaja melawan anggota forum gaib kami. Putra Sulung kami dikenal berwatak keras. Saya yakin Tuan Yang tidak ingin menimbulkan ketidakharmonisan dengan beliau hanya karena masalah sepele ini,' kata A Wu."
"Dia langsung mengangkat nama Ye Zhen untuk mengintimidasi Yang Jian."
"'Jadi maksudmu, hanya dengan mengandalkan nama Ye Zhen, kami bertiga harus diam-diam menunggu di pesawat lalu berbalik arah pergi?'"
Yang Jian melanjutkan setelah selesai berbicara; "Aku tak ingin membuang waktu denganmu. Sekarang kau punya dua pilihan: bawa anak buahmu pergi dari sini, atau mati semua setelah sepuluh detik. Kesabaranku sangat terbatas, jadi jangan coba-coba menguji batas toleransiku. Berani menghalangi pesawat khusus penanggung jawab, benar-benar sudah tak ingin hidup lagi."
Dia mengabaikan reputasi Ye Zhen, saat ini menunjukkan sikap tegas yang mutlak.
Cuma mengandalkan satu anak buah ingin membuat Yang Jian kabur seperti tikus?
Di seluruh dunia belum ada yang bisa melakukannya. Meski Yang Jian tak ingin cari masalah, bukan berarti dia benar-benar takut pada forum gaib ini.
Ternyata, memang tidak bisa mencapai kesepakatan?
Menghadapi Yang Jian ini, mengandalkan forum gaib dan pimpinan Ye Zhen tetap tidak bisa menekannya.
Masuk akal, lagipula dia adalah wajah markas pusat. Kalau semudah itu dihadapi, moment tidak akan sampai dihabisi semua di tangannya.
Tapi sekarang... apa yang harus kulakukan?
Di hati A Wu, keraguan terus bergolak.
Kalau benar-benar bertarung, hari ini mustahil dirinya bisa keluar hidup-hidup dari kabin ini. Karena di sini bukan hanya ada Yang Jian, penanggung jawab Kota Dahan Sun Rui, tapi juga Li Yang yang disebut sebagai Pengendali Hantu - semuanya bukan lawan mudah.
Tiga lawan satu, sama sekali tidak ada peluang menang.
"Kalau Tuan Yang sudah berkata demikian, aku hanya bisa melaporkan kejadian hari ini kepada pimpinan. Situasi justru akan semakin buruk, tidak menguntungkan siapa pun. Apakah Tuan Yang tidak mau mempertimbangkan lagi?" kata A Wu.
Yang Jian tetap dingin menjawab; "Masih empat detik."
Wajah A Wu berubah drastis. Tanpa bicara lagi dia berbalik badan: "Kita mundur."
“Segera, rombongan orang yang berduyun-duyun masuk ke kabin pergi dengan cepat tanpa basa-basi.”
“Sepertinya reputasi Kapten Yang masih efektif, dia mengalah.”
Sun Rui lega, merasa hari ini telah menghindari konflik yang tidak perlu. Dia sama sekali tidak ingin bermusuhan dengan anggota forum gaib.
Yang Jian berkata: “Kemampuan orang itu biasa saja, tapi temperamennya besar. Barusan benar-benar ingin kuhabisi dia.”
Sun Rui kelopak matanya berkedut: “Jangan! Ye Zhen itu orang gila. Jika kau habisi bawahannya, hari ini selain mengirim surat, bisa tidaknya kita keluar dari bandara ini pun belum tentu.”
“Setengah tahun lalu aku sudah berbicara dengannya. Setelah sekian lama belum juga mati?” kata Yang Jian.
“Tidak, Ye Zhen masih hidup sehat. Kondisinya baik tidak pantas. Yang pernah melihatnya bilang dia tak berbeda dengan orang biasa, sepertinya sama sekali tidak terpengaruh hantu gentayangan,” jelas Sun Rui.
Yang Jian memandangi konvoi mobil yang menjauh dari area parkir pesawat: “Orang bernama A Wu sudah pergi. Jangan buang waktu. Mari kita ke Taman Fushou untuk menyelesaikan pengiriman surat ini sebelum forum gaib datang mengacau. Kalian tak perlu panik, mereka pasti tak berani memulai duluan.”
“Lagipula secara status kita masih tercatat di markas besar. Menyerang penanggung jawab? Dengan hanya mengandalkan forum gaib, mereka takkan sanggup menanggung konsekuensinya.”
“Ada benarnya,” Sun Rui mengangguk.
Sekarang tersadar, orang tadi mungkin lebih banyak melakukan pertunjukan keberanian.
Tak lama kemudian, rombongan Yang Jian meninggalkan bandara. Mereka memanggil taksi dan langsung menuju pemakaman bernama Fushouyuan.
Saat mereka masih dalam perjalanan mobil, kejadian yang baru saja terjadi telah diteruskan lapis demi lapis dan sampai ke gedung pencakar langit di area tersibuk Kota Dahai.
Gedung ini bernama Menara Mutiara, merupakan bangunan ikonik Kota Dahai sekaligus struktur tertinggi di kota tersebut.
Tapi ini hanya diketahui orang biasa. Anggota lingkaran gaib tahu bahwa Menara Mutiara ini adalah markas forum gaib.
Di lantai paling atas gedung.
Di depan jendela dari lantai ke langit-langit yang luas dan terang, seorang pemuda berjas rapi berusia awal dua puluhan dengan wajah tampan sedang mengerutkan alut sambil membungkuk memukul bola golf, menampilkan sikap layaknya orang sukses.
Tapi siapa sangka, pemuda yang terlihat seperti anak orang kaya ini justru merupakan figur termasyhur yang ditakuti di lingkaran gaib.
Admin forum gaib, Ye Zhen.
"Tuan Ye, informasi dari A Wu di bandara menyebutkan bahwa pesawat khusus Sun Ruí - penanggung jawab Kota Dahan - mendarat di wilayah kami. Sesuai peraturan, dia berusaha mengusir Sun Ruí namun bertemu dengan Yang Jian yang juga dalam pesawat itu..." Seorang pria paruh baya berusia tiga puluhan dengan sikap tenang melaporkan kejadian tersebut.
Ye Zhen yang sedang bersiap mengayunkan stik golf awalnya tak bereaksi, namun mendengar nama Yang Jian ia tiba-tiba berhenti: "Lanjutkan."
"A Wu dan Yang Jian hampir bentrok di bandara. A Wu mengaku tidak mampu melawan Yang Jian sehingga memilih mundur dan melaporkan kejadian ini," kata manajer di sampingnya dengan suara berat. "Sekarang Sun Ruí, Yang Jian, dan seorang Pengendali Hantu bernama Li Yang sedang berkendara di dalam kota. Tujuan mereka masih belum jelas."
"Jadi, Yang Jian mengabaikan tata krama di sini dan memaksa masuk ke wilayah kekuasaanku?" Ye Zhen mengayunkan tongkat biliar dengan keras, sebuah bola putih melesat dan langsung menghilang dari pandangan.
Ia melemparkan tongkat biliar di tangannya, lalu merapikan setelan jasnya.
"Si Xiao Yang ini benar-benar mengundang kematian. Saya Ye bukanlah orang dengan reputasi kosong. Ketahuilah, melawan langit masih ada jalan hidup, tapi melawanku tak akan ada kesempatan bertahan."
Manajer di sampingnya yang menghadapi pemuda norak ini kembali mengernyitkan sudut bibir. Beruntung dia sudah terbiasa, lalu mengingatkan: "Yang Jian adalah tokoh tingkat komandan tim dari markas. Kali ini juga tidak ada konflik substansial, tak perlu saling berhadapan. Lebih baik beri dia penghormatan dan anggap ini tak pernah terjadi. Masak untuk hal remeh begini harus diperbesar?"
"Hal remeh? Tidak ada urusanku yang remeh! Kau takut pada si Xiao Yang bermata hantu itu?" Ye Zhen menatapnya tajam.
Manajer berkata: "Tidak, hanya saja kami tidak memiliki kepentingan yang bertentangan dengannya."
"Ketakutan yang konyol. Saya tak terkalahkan, dia terserah. Lagipula, saya Ye sudah melampaui era mereka." Ye Zhen berjalan ke jendela dan berdiri dengan tangan terkepal di belakang, mengeluarkan decak kagum.
“……”
Sudut bibir manajer kembali berkedut. Di saat seperti ini, bisakah tidak sok gaya?
Kemudian dia menambahkan: "Beberapa hari lalu Fang Shiming dari moment dibunuh oleh Yang Jian. Setelah mati, Hantu Gentayangan-nya bangkit kembali dan menimbulkan masalah. Sekarang gunting hantu sepertinya jatuh ke tangan Komandan Cao Yang."
"Kalau Yang Jian bisa menghabisi Fang Shiming, pasti dia bukan orang sembarangan."
Ye Zhen seolah tak mendengar, masih memandangi seluruh metropolis besar di bawahnya.
"Tempat Fang Shiming mati berjarak sangat jauh dari lokasi Yang Jian saat itu. Saya menduga Yang Jian juga memegang benda gaib yang bisa membunuh tanpa peduli jarak. Tuan Ye, Anda harus lebih berhati-hati." Manajer menganalisa beberapa informasi intelijen.
"Itu semua berkat jasaku. Kalau bukan karena pertarungan terakhirku dengan Lao Fang, Yang Jian pasti bukan lawan Fang Shiming?" Ye Zhen masih sangat percaya diri.
Manajer kembali menekan suaranya: "Beredar kabar jalanan bahwa mayat hidup di markas besar hilang. Paku peti mati itu diduga sudah diambil orang. Bagaimana jika paku itu jatuh ke tangan Yang Jian? Situasinya akan sangat buruk."
Mendengar ini, Ye Zhen langsung tertegun.
