Di sore hari Kota Dahai, terjadi peristiwa besar yang menggemparkan dunia.
Ye Zhen dari Forum Gaib dan Komandan Tim Markas Yang Jian bertarung.
Meski kabar ini belum tersebar sepenuhnya, orang-orang di lingkaran gaib sudah mulai mengetahuinya satu per satu.
Bahkan sejak awal pertarungan, dampaknya sudah di luar perkiraan.
Pola cuaca di atas Kota Dahai pun berubah.
Langit sore berubah menjadi dunia ganjil yang diselimuti cahaya merah, seolah seluruh kota terperangkap dalam peristiwa gaib mengerikan. Tak hanya itu, gedung puluhan lantai mulai runtuh bergemuruh... Yang paling menakutkan, pertarungan ini belum berakhir.
Ini baru permulaan.
Yang Jian tidak main-main. Biasanya dia tidak mudah bertindak, tapi jika sudah bergerak, tidak akan memberi kesempatan bertahan.
Ini gaya kerjanya, juga mencerminkan karakternya.
Ye Zhen seolah menguji kemampuan Yang Jian dengan nyawanya sendiri: Digigit anak hantu, tubuhnya membusuk oleh cairan mayat, ditekan tangan hantu, lehernya dicekik, jatuh dari langit, bahkan ditusuk langsung ke jantung dengan golok kayu bakar ganjil oleh Yang Jian.
Bahkan hampir terlempar dari dunia nyata oleh sinar merah dari Mata Hantu.
Namun setelah menerima serangan sebanyak itu, Ye Zhen masih hidup. Lukanya malah sembuh total.
Perubahan ini.
Namun.
Di lantai paling atas Gedung Mingzhu.
Di ruang istirahat Ye Zhen.
Pada dinding ruang istirahat terpasang rak kaca berisi koleksi figure anime berbagai karakter.
Yang ganjil adalah.
Dari kiri ke kanan, figure pertama memiliki lengan yang tidak utuh dengan retakan di sekitarnya, menunjukkan tanda-tanda pembusukan, seolah digigit sesuatu lalu ditetesi asam sulfat.
Figure kedua mengalami remuk di lehernya, kepala plastiknya jatuh dan berguling di samping.
Figure ketiga jatuh ke lantai hingga hancur berkeping-keping. Tingkat kerusakannya tidak seperti terjatuh dari rak, melainkan seolah jatuh dari ketinggian puluhan meter.
Figure keempat juga rusak. Di area dada figure tersebut tiba-tiba muncul celah misterius yang menembus posisi jantung, membentuk lubang tidak utuh.
Figure kelima tampak utuh secara fisik, namun wajah figure yang awalnya normal berubah mengerikan, mulai melengkung dan meronta-ronta secara ganjil bak hantu jahat yang penuh nuansa mistis.
……
"Yang Jian, kau sudah tidak bisa lagi? Dengan skill segini, kau takkan bisa membunuhku." Ye Zhen memandangnya dengan sikap superior dari atas.
Wajah Yang Jian tetap datar. Di tangannya tergenggam golok kayu bakar aneh, sementara bayangan hantu tanpa kepala di belakangnya mulai merayap mendekat.
Dalam pandangannya, banyak "orang" tiba-tiba muncul di sekitarnya.
Mereka terdiri dari pria-wanita, anak-anak hingga orang tua, berjumlah sangat banyak.
Bukan orang hidup maupun mayat, melainkan perantara yang pernah tertinggal di alun-alun ini. Jangkauan bayangan hantu yang luas memicu beberapa perantara tak terkait.
Tapi semua itu bukan tujuan utamanya. Target sebenarnya adalah memicu perantara milik Ye Zhen.
"Setelah gelombang pertama serangan gabungan Anak Hantu terhadap Ye Zhen gagal, gelombang kedua hanya bisa mengandalkan golok kayu bakar. Tapi entah apakah pengorbanan satu kuota ini sepadan untuk menghabisi Ye Zhen." Tatapan Yang Jian berkelip-kelip, di hatinya masih ada keraguan.
Demi persaingan ego semata, merusak keseimbangan tiga hantu dalam dirinya adalah pengorbanan yang terlalu mahal.
Tapi.
Jika hari ini dia hanya mengandalkan kemampuan seadanya, mustahil bisa mengalahkan Ye Zhen.
Kemampuan Mata Hantu, Tangan Hantu, dan Bayangan Hantu sudah digunakan semua, bahkan Anak Hantu pun dikerahkan, tetap tak bisa melukai Ye Zhen sedikitpun.
Semua kerusakan yang ada, Ye Zhen ternyata bisa memperbaikinya.
Karena hantu dalam dirinya tak mempan, satu-satunya andalan adalah paku peti mati atau golok kayu bakar ganjil itu.
Yang Jian tak berani sembarangan menggunakan paku peti mati.
Syarat memakukan Ye Zhen adalah wilayah hantunya harus melampaui milik Ye Zhen, plus ada tekanan mutlak yang membuatnya kehilangan kemampuan bergerak. Jika tidak, Ye Zhen bisa merebut paku itu.
Jika sampai direbut balik, Yang Jian pasti hancur.
Karena itu, untuk mencegah skenario terburuk itu, dia memutuskan memakai golok terlebih dulu, menyimpan paku peti mati sebagai cadangan.
"Cukup berpikir. Habisi dia dengan sekali tebas."
Ekspresi Yang Jian dingin menusuk, bayangan hantu di belakangnya sudah menyelimuti area tempat Ye Zhen berdiri tadi.
Penyebaran bayangan hantu ini membuat pemicu perantara jauh lebih mudah dari perkiraan, lagipula ini bagian dari puzzle yang berasal dari hantu yang sama. Kombinasi ini membuat tingkat kengeriannya melonjak drastis.
Perantara Ye Zhen tiba-tiba muncul di hadapannya sendiri.
Tapi sesaat kemudian, Yang Jian terdiam seketika.
Ye Zhen dalam perantara ternyata terhalang oleh perantara lain - perantara dari orang-orang lain yang bergelombang yang padat dan tumpang tindih, setidaknya puluhan, bukan, ratusan... bahkan lebih banyak.
Ribuan perantara dari orang hidup yang tertinggal justru bertumpuk dengan Ye Zhen, menutupi seluruh siluetnya sampai sama sekali tak terlihat wujudnya.
"Mungkinkah keberuntunganmu bagus, tadi lokasi jejak kaki diinjak oleh ribuan orang?" Wajah Yang Jian berubah samar.
Orang yang dia bunuh hanya Ye Zhen seorang.
Orang lain tak ingin dia bunuh, juga tak bisa dibunuh.
Alasannya sederhana.
Membunuh satu orang saja Yang Jian harus menanggung kutukan golok kayu bakar yang dahsyat. Jika membunuh sekelompok orang ini, apakah kutukan akan bertumpuk dan meledak?
Jika tumpukan ini meledak, Yang Jian akan mati mendadak seketika, lalu hantu gentayangan-nya bangkit kembali.
"Tidak, ini salah. Ye Zhen bukan beruntung, tapi perantara-perantara ini secara aktif menutupinya."
Setelah mengamati, Yang Jian baru menyadari: Perantara orang-orang ini memiliki kesamaan ketinggian yang presisi, semuanya menghadap satu arah, gerakan mereka seragam menakjubkan bak terlatih.
Dan yang paling ganjil:
Saat dia memicu perantara dengan golok kayu bakar, orang-orang dalam perantara ini seolah memberi reaksi - menatap tajam ke arah Yang Jian secara serempak.
Namun setelah diamati lagi, dia kembali membuat penemuan mengejutkan.
"Di dalam perantara sepertinya ada seseorang yang bergerak, orang itu membelakangi Yang Jian, terus-menerus berjalan ke depan, seolah tengah menjelajahi bayangan dalam media, menjauh dan menghindari keberadaan Yang Jian."
Hatinya sulit mempercayai hal ini.
Fenomena seperti ini terjadi untuk pertama kalinya, melampaui pemahamannya.
Seolah-olah dipengaruhi oleh kekuatan gaib tertentu, orang-orang dalam media ini dikendalikan oleh hantu dan sengaja menampakkan diri, menutupi Ye Zhen yang merupakan sumbernya, melindungi dan menyembunyikannya.
Golok kayu bakar di tangan Yang Jian sangat tajam saat digunakan untuk menebas melalui media. Berapapun jumlah media yang bertumpuk, satu tebasan ini pasti akan mematikan.
Baik orang hidup yang menghadang di depan maupun Ye Zhen sebagai sumbernya, semuanya akan langsung mati mengenaskan.
Hanya saja dia tidak mampu membayar pengorbanan seperti itu.
Tebasan ini sama sekali tidak boleh dilakukan, jika tidak akan menjadi aksi bunuh diri bersama.
"Kau ragu-ragu? Golok kayu bakarmu ini sudah tua, seharusnya benda gaib, kan? Barang inikah yang membunuh Fang Shiming?" Meski Ye Zhen norak, dia tidak bodoh. Dia memperhatikan golok kayu bakar berkarat yang ganjil di tangan Yang Jian.
Dari benda itu, dia bisa merasakan ancaman.
Sebuah ancaman yang sangat besar.
Membuat hatinya dipenuhi kecemasan kuat, seolah-olah sebentar lagi dirinya akan mati.
Perasaan ini sangat aneh. Saat jantungnya ditusuk Yang Jian tadi, dia tidak merasakan ini, tapi tiba-tiba muncul sekarang.
"Saya kira sudah mengerti sebagian kondisimu. Setidaknya kau sudah mengendalikan tiga ekor hantu. Wilayah Hantu-nya kita kesampingkan dulu. Sepatu kulit di kakimu itu terlihat aneh, mungkin benda gaib yang bisa tiba-tiba muncul di mana saja dengan mengabaikan Wilayah Hantu. Tapi dua hal ini bukan hantu paling berbahaya. Yang paling mengerikan adalah kemampuanmu untuk membuat orang lain mati sebagai penggantimu."
"Jika ada kode nama, kurasa kode namamu pasti: Tumbal, Ye Zhen."
Yang Jian terus menatapnya dengan intens, golok kayu bakar di tangannya tak berani digerakkan sembarangan.
"Jika bahkan kematian bisa digantikan, maka luka sebelumnya pasti bisa dipindahkan. Bahkan kondisi tak terbalikkan seperti kebangkitan Hantu Gentayangan pun bisa dialihkan. Makanya kau bisa menahan seranganku berulang kali sambil mempertahankan kondisi terbaik."
"Karena itu, kau tidak takut dengan golok kayu bakar di tanganku ini."
Ye Zhen tertawa lebar: "Aku tak tahu apa yang kau bicarakan."
Tapi di alutnya muncul butiran keringat dingin.
Karena Yang Jian berhasil menebaknya.
Dia memang mengendalikan banyak hantu, tapi intinya adalah kemampuan tumbal.
Jadi dia tidak khawatir tentang kebangkitan hantu, tak perlu jadi makhluk luar biasa, apalagi membuat hantunya hang. Cukup gunakan kemampuan hantu untuk menetralisir efek samping dari hantu itu sendiri.
Bukan keseimbangan, juga bukan penekanan, melainkan pemanfaatan kemampuan yang lebih cerdik.
Dalam kondisi ini, dia bisa memaksimalkan kemampuan hantu, tidak seperti Pengendali Hantu lain yang harus menahan diri saat menggunakan kekuatan hantu.
Julukan "tak terkalahkan" yang disematkan Ye Zhen pada dirinya sama sekali bukan lelucon, karena dia benar-benar punya kemampuan untuk menghabisi siapa pun Pengendali Hantu.
Bahkan hantu gentayangan di hadapannya tidak lagi tak terpecahkan.
"Yang Jian, Sementara kau tidak bertindak, aku tidak akan sungkan-sungkan." Ye Zhen saat ini membentak, jatuh dari langit langsung menyerang.
Yang Jian tidak memiliki ketegasan untuk saling menghancurkan, dia tak ingin bunuh diri bersama Ye Zhen, ini berarti dia tidak bisa lagi menggunakan golok kayu bakar.
Jika kemampuan tumbal orang ini benar-benar nyata, maka menggunakan golok kayu bakar pun belum tentu bisa membunuhnya.
Jadi yang ditakuti Ye Zhen bukanlah golok, melainkan paku peti mati yang membuat hantu kehilangan kemampuan dan tertidur pulas.
Tanpa kemampuan.
Ye Zhen tidak akan bisa menumbal lagi.
"Pada akhirnya, tetap harus mengambil risiko?" Golok kayu bakar di tangan Yang Jian menghilang, digantikan oleh paku besi berkarat.
Hanya saja Ye Zhen memiliki Wilayah Hantu lima lapisan di tubuhnya, untuk memastikan keberhasilan, wajib mengendalikan wilayah hantunya.
Dengan begini, Yang Jian perlu membuka wilayah hantu hingga enam lapisan.
Jika tidak, paku peti mati sangat mungkin direbut.
"Setelah Wilayah Hantu enam lapisan, kondisi mata hantuku akan sangat buruk, meski tidak sampai bangkit kembali, tapi kuota tangan hantu ini harus dipakai untuk mata hantu sepanjang tahun, tangan hantuku sama dengan dibuang..." Yang Jian berbisik dalam hati.
Namun serangan Ye Zhen sama sekali tidak memberi waktu Yang Jian untuk merenung.
Tindakan orang ini juga sangat tegas.
"Sudah sampai tahap ini, tidak ada pilihan lagi."
Yang Jian bertahan, mata hantu kembali membelalak, seluruh tubuhnya kembali diselimuti cahaya merah.
Dan cahaya merah ini semakin pekat, seolah ingin melahap segala sesuatu di sekitarnya.
“BAB Ke-768 Tiga Detik Menentukan Kemenangan”
Tepat ketika Yang Jian dan Ye Zhen mulai bertarung.
Sun Rui dengan cepat tiba di Gedung Mutiara, markas forum gaib, dan di lantai bawah kebetulan bertemu beberapa anggota kunci forum gaib yang sedang bersiap menuju lokasi kejadian.
“Sun Rui?”
Manajer yang memimpin kerumunan menghentikan langkahnya, langsung memberi isyarat agar semua berhenti: “Apa tujuanmu ke sini?”
Dia sangat waspada.
Seketika itu juga curiga bahwa Sun Rui menyusup ke gedung saat bos mereka Ye Zhen tidak ada untuk berbuat makar, atau mungkin ini taktik pengalihan Yang Jian yang pura-puru bertarung dengan Ye Zhen sambil diam-diam mengirim orang untuk menyerang markas.
Meski berbagai skenario konspirasi melintas di otaknya, semua itu tidak terlihat dari luar.
Sun Rui mengetuk lantai dengan tongkat emasnya: “Kalian tidak sadar sudah di ambang kematian? Sekarang bos kalian Ye Zhen sedang bertarung habis-habisan dengan komandan tim dari markas besar Yang Jian di luar. Kalau masih punya akal sehat, seharusnya kalian membujuk Ye Zhen untuk menghentikan pertarungan ini.”
Wajahnya muram dengan sikap yang sangat tegas.
Terhadap anggota biasa ini, Sun Rui tidak mungkin menunjukkan sikap ragu-ragu yang justru akan diremehkan.
“Ini urusan internal forum gaib kami, tidak ada hubungannya denganmu,” jawab manajer dengan asal-asalan.
Sun Rui terkekeh sinis: “Tak ada hubungan? Jika Yang Jian berhasil membunuh Ye Zhen di sini, seluruh anggota forum gaib kalian akan dilenyapkan sekaligus, persis seperti yang terjadi pada lingkaran pertemanan Fang Shiming dulu.”
“Tidak mungkin! Bos kami pasti tidak akan kalah dari Yang Jian!”
Di samping, A Wu juga menatap Sun Rui dengan intens.
"Kalau begitu, sebaliknya. Jika Ye Zhen berhasil menghabisi Yang Jian, seorang komandan tim termasyhur dari markas, membuat situasi jadi heboh dan tersebar ke berbagai negara, menurutmu bagaimana markas akan menangani forum gaib kalian ini?" Sun Rui menganalisa situasi.
"Kerja sama markas dengan kalian dibangun atas dasar kesopanan Ye Zhen. Ini batas toleransi, bukan syarat transaksi. Begitu kalian melanggar batas ini, forum gaib tak lagi punya alasan untuk eksis."
"Terang-terangan menghabisi komandan tim markas, di masa lalu ini disebut pemberontakan. Kalian semua akan jadi penjahat berstatus buron global. Masih mau duduk santai disini dengan setelan jas rapi?"
Perkataan ini membuat banyak anggota forum gaib berubah wajah.
Ekspresi manajer menjadi suram, tak memberi jawaban.
Sebenarnya dia pernah mempertimbangkan hal ini. Kunjungannya kali ini juga untuk membujuk Ye Zhen agar tidak main-main. Soalnya urusan berkelahi sulit dikendalikan, kadang tak bisa berhenti meski sudah ingin berhenti.
Membunuh Yang Jian memang akan membawa konsekuensi mengerikan.
Dari segi situasi, status, maupun nilai diri - keberadaan Yang Jian sangat krusial. Sekalipun ingin membunuhnya, harus dipikir masak-masak.
Menyerang Yang Jian sama artinya dengan mengingkari janji dengan markas.
"Aku paham maksudmu. Akan kubicarakan dengan Putra Sulung kami." Manajer mengangguk.
Sun Rui berkata; "Cepatlah. Pertarungan mereka semakin sengit, hasilnya akan segera diketahui."
"A Wu, gunakan Wilayah Hantu untuk segera ke sana." Manajer merasa tidak bisa menunda lagi, mengabaikan rencana naik mobil khusus di pintu, langsung memerintahkan penggunaan Wilayah Hantu.
"Baik."
Pria bernama A Wu di sebelah melirik Sun Rui, segera mengaktifkan Wilayah Hantu.
Lampu di lobi berkedip-kedip, terang-gelap bergantian. Saat lampu berkedip, sekeliling tenggelam dalam kegelapan, dan seketika anggota forum gaib menghilang dari pandangan.
Lampu kembali menyala.
Hanya Sun Rui yang masih berdiri dengan tongkat, tatapannya berubah, dalam hati ia menghela nafas.
Ia hanya bisa berusaha membujuk, efektif atau tidak, tidak ada keyakinan.
Bersamaan dengan itu.
Di ruang rapat darurat markas.
Sekelompok orang menatap layar elektronik besar di ruang rapat.
Di layar terpampang gambar satelit.
Gambarnya sangat jelas, hingga kantong plastik tak mencolok di lantai Kota Dahai pun terlihat.
Satelit tingkat ini jelas bukan untuk penggunaan sipil.
Di depan meja rapat.
Seorang pria berusia 20-an tahun dengan sikap agak sembrono mengerutkan alis memandangi tiga benda di depannya.
Gunting tua yang dililit rambut mayat, terasa ganjil dan mengerikan.
Dua foto.
Satu foto Yang Jian, satu lagi Ye Zhen.
"Jangan-jangan kau mau menyuruhku Pasang Tangan Kotor, diam-diam menghabisi Yang Jian?" Cao Yang tersenyum sinis melihat Cao Yanhua.
"Hanya antisipasi saja. Karakter Yang Jian tidak stabil, meski muda dan tenang, mudah terpancing emosi. Ia tak pernah pertimbangkan untung-rugi dalam bertindak."
Cao Yanhua berkata dengan suara berat: "Tapi kemungkinan bertindak terhadapnya sangat kecil, kecuali dia membuat masalah yang keterlaluan di Kota Dahai. Jadi kali ini fokus utamanya adalah mengawasi Ye Zhen."
"Di saat penting, kau bisa bekerja sama dengan Yang Jian untuk menghabisi Ye Zhen. Meski orang ini diam di Kota Dahai dan tidak berkeliaran, tapi dia juga tipe yang tidak kenal hukum. Laporan Li Yang menyebutkan setelah Yang Jian menyelesaikan peristiwa, dia sedang melacak suatu kasus yang terkait dengan hal-hal dari era Republik."
"Meski tidak tahu apa yang dia lakukan, selama dia menyelesaikan masalah itu adalah hal baik. Markas besar seharusnya mendukung dan membantunya, bukan menghalangi."
Cao Yanhua lebih memilih Yang Jian di antara dua orang ini.
Lagipula Yang Jian adalah anggota markas besar yang memiliki dasar kerjasama beberapa kali sebelumnya.
Meski Ye Zhen juga pernah bekerja sama, tapi tidak pernah terlibat dalam peristiwa besar, menunjukkan kesungguhan yang kurang.
Cao Yang menggerakkan matanya, tersenyum.
Dia paham "bagaimana jika" yang dimaksud Cao Yanhua, mungkin takut kalau Yang Jian kalah dari Ye Zhen, maka perlu membantu Ye Zhen membagi mayat Yang Jian untuk mengurangi bahaya yang ditimbulkan, sekaligus mengurus pemakamannya.
Sementara di Kota Dahai, persaingan ini masih berlanjut.
Setelah serangkaian ujian, Ye Zhen hampir sepenuhnya memahami kemampuan Yang Jian.
Dia yakin di hadapannya Yang Jian tidak mungkin menyimpan kartu as lagi. Baik hantu kecil yang tiba-tiba ingin menggigitnya sebelumnya, maupun golok kayu bakar tua itu, semua sudah menunjukkan bahwa Yang Jian kehabisan akal.
Dengan demikian, Ye Zhen bisa sepenuhnya menunjukkan kekuatan dirinya yang sesungguhnya.
Aku, Ye Mouren, akan menekan semua pembangkang!
"Ayo bertarung, Xiao Yang..." Ye Zhen berteriak, dia terjun dari udara sambil mengayunkan tinju ke arah sasaran.
Yang Jian berdiri di tempat dengan tatapan dingin, wajahnya tenang namun mengerikan. Sebuah tangan menggenggam erat paku peti mati berkarat itu, sementara enam mata hantu telah sepenuhnya terbuka.
Enam mata hantu bertumpuk, wilayah hantu terbuka lapis demi lapis.
Cahaya merah di sekujur tubuhnya mulai menyebar ke sekeliling.
Di setiap area yang tertutup cahaya merah, terjadi adegan yang tak terbayangkan: serpihan kertas yang melayang di sekitar Yang Jian tiba-tiba tergantung di udara, tidak naik maupun turun.
"Hm?"
Melihat pemandangan ini, Ye Zhen tertegun sejenak.
Tapi sesaat kemudian, semuanya sudah terlambat.
Wilayah Hantu enam lapis diaktifkan.
Cahaya merah dalam sekejap menyelimuti seluruh alun-alun. Baik warga yang menonton keributan, Yang Jian, maupun Ye Zhen yang sedang menyerang - semua membeku pada momen ini.
Di lapisan Wilayah Hantu ini, bahkan hantu gentayangan sungguhan pun bisa dibuat stagnan oleh Yang Jian. Ye Zhen tak terkecuali.
Namun, Yang Jian sendiri juga tak bisa bergerak.
Sebab stagnasi ini tidak membedakan siapa pun.
Satu-satunya yang tak terpengaruh adalah mata hantu yang masih berputar dengan cara ganjil, mengintai segala sesuatu di sekitarnya.
"Ini... lelucon... apa?" Ye Zhen membelalakkan mata. Ingin bergerak, tapi gerakannya teramat lambat.
Bahkan mengedipkan kelopak mata pun terasa seperti membutuhkan waktu yang panjang.
Tapi anehnya, pola pikirnya masih tetap terjaga, tidak sepenuhnya masuk dalam keadaan stagnan.
Hantu dalam tubuhnya terlalu banyak.
Makin mengerikan kekuatan gaib hantu tersebut, makin kecil pengaruhnya di lapisan Wilayah Hantu ini. Sebaliknya, orang biasa bahkan akan langsung mengalami stagnasi pola pikir, tak berbeda dengan patung.
"Cukup."
Yang Jian masih berdiri di tempat. Mata hantunya melihat tanda-tanda Ye Zhen mulai bergerak. Meski sangat lambat, tapi memang benar-benar bergerak.
Ini berbeda secara esensi dengan kasus stagnasi total yang pernah dialami Fang Shiming dulu.
Jika dibiarkan, Ye Zhen akan segera melepaskan diri dari kendali stagnasi ini.
Satu detik.
Waktu ini berlangsung sangat singkat, hanya satu detik.
Paku peti mati di tangan Yang Jian menghilang.
Ini bukan sekadar dilempar, tapi menggunakan Wilayah Hantu untuk memindahkan paku peti mati ke dalam tubuh Ye Zhen.
Detik kedua.
Paku peti mati berkarat itu muncul di dahi Ye Zhen.
Di dalam Wilayah Hantu enam lapisan, Ye Zhen tak bisa melawan.
Wilayah Hantunya juga sangat kuat, mungkin hasil memaksimalkan kemampuan sejenis hantu. Tapi batas kemampuan Mata Hantu masih lebih tinggi daripada hantunya.
Persis seperti saat memakukan mayat hidup yang mati kelaparan dulu.
Ye Zhen menerima perlakuan yang sama.
Detik ketiga.
Mata Hantu langsung menutup, Wilayah Hantu enam lapisan lenyap tanpa bekas.
"Plooong!"
Ye Zhen yang masih melayang di udara saat ini memiliki paku peti mati berkarat menancap di dahinya. Seluruh tubuhnya jatuh tak berdaya, menghantam lantai hingga wajahnya penuh darah. Tulang belakangnya melengkung tak berbentuk, membuatnya tergeletak di tanah dengan posisi aneh, pantat terangkat bagaikan anjing sialan.
"Sungguh tak tahu diri... Awalnya aku tak ingin berkelahi, tapi kau malah mencari masalah."
Yang Jian bergegas mendekati Ye Zhen yang terjatuh di lantai, bersiap memastikan situasi.
Tapi belum beberapa langkah,
Langkahnya terhenti.
Kegelisahan Hantu Gentayangan yang hampir bangkit mulai muncul.
Mata hantu bergerak-gerak gila dalam tubuhnya, seakan ingin merobek tubuhnya sendiri. Rasa sakit luar biasa menyergap, sementara kendali atas mata-mata itu melemah drastis. Ia sadar organ-organ ini sudah tak bisa dikendalikan bebas lagi.
Para hantu mulai memiliki pemikiran sendiri, menentukan arah gerakan mandiri.
Bagai binatang buas yang terbangun dari sangkar, mereka mulai bangkit.
"Baru beberapa detik sudah tak sanggup bertahan? Tidak, bukan cuma itu. Penggunaan Wilayah Hantu lima lapisan berkali-kali tadi mempercepat kebangkitan parasit. Kemampuan seekor hantu yang dipaksakan terus-menerus hanya memicu kebangkitan lebih cepat." Wajah Yang Jian berubah.
Bayangan hitam di belakangnya perlahan menyusut, menghilang ke dalam tubuh.
Bayangan hantu tanpa kepala kembali menyatu dengan raga, memperkuat tekanan pada mata-mata hantu.
Sekali-kali tak boleh membiarkan mata hantu lepas kendali.
Jika tidak, kematian mengerikan akan menunggunya.
Tapi ini masih belum cukup.
Bayangan hantu kembali ke tubuh, Yang Jian hanya merasakan sakitnya menghilang, sensasi terkoyak lenyap, namun mata hantu masih gelisah.
Mata terakhir seakan ingin tumbuh keluar.
"Tapi semua ini sudah kupikirkan sebelumnya." Dia menarik napas dalam-dalam.
Kemudian, di bawah kulitnya muncul lekuk-lekuk telapak tangan, seolah banyak tangan ganjil telah meretas tubuhnya.
Mata-mata yang tersembunyi dalam darah dan daging ditangkap oleh tangan hantu, mengendalikan pergerakannya.
Saat ini, tubuh Yang Jian mengalami siksaan berulang dari tiga ekor hantu.
Ini bukan hanya penyiksaan fisik, tetapi juga penghancuran spiritual yang mengerikan.
Bahkan terlintas keinginan untuk melepas kepala dan mengganti tubuh baru, membuang semua ini.
Sesekali muncul dorongan untuk mencekik dirinya sendiri.
Naluriah hantu sedang memengaruhi pola pikirnya.
Jika terus begini, dia akan gila, lalu bunuh diri, kemudian dibangkitkan... seperti kebanyakan Pengendali Hantu.
Untungnya, kondisi ini tidak berlangsung lama.
Tekanan dari tangan hantu dan bayangan hantu berhasil menahan kebangkitan mata hantu.
Akal sehat Yang Jian perlahan mulai unggul, dia berangsur pulih.
Hanya saja.
Kedua matanya tak lagi hitam seperti semula, tapi merah darah, memancarkan cahaya merah samar yang sangat mencolok di malam yang redup.
Erosi mata hantu terlalu dalam, telah memengaruhi ciri-ciri fisiknya.
“Dia punya tumbal, berkelahi dengannya sangat merugikan, tapi akhirnya saya yang menang.” Ekspresi Yang Jian dingin, setelah kesadarannya pulih, ia kembali menatap Ye Zhen.
Ye Zhen sama sekali tidak bergerak.
Dia tergeletak seperti mayat, bahkan hantu dalam tubuhnya pun meredup.
Tapi ini sudah seharusnya.
Mayat hidup Tingkat S saja bisa dipakukan mati, mengapa Ye Zhen ini bisa menahannya?
Di saat yang sama.
Kegelapan menyelimuti sekitarnya, lampu jalan di sekitar berkelip seolah terganggu.
Sesaat kemudian.
Sebagian anggota forum gaib bergegas datang.
Manajer paruh baya yang memimpin awalnya berniat membujuk Ye Zhen menghentikan aksinya, tapi begitu melihat pemandangan ini, dia terpaku.
Sang bos forum gaib, Ye yang mengklaim diri tak terkalahkan seumur hidup, kini tergeletak seperti anjing sialan di tanah tanpa aura vital.
Sementara Yang Jian berdiri di sebelahnya, bola mata bercahaya merah mengarah ke sini.
Sekilas pandang.
Membuatnya refleks mundur selangkah.
"Ye Zhen kalah?"
Hati manajer bergejolak hebat, seluruh tubuhnya langsung dingin membeku.
Dia pernah membayangkan Ye Zhen menang, atau Yang Jian mati, tapi tak pernah menyangka Ye Zhen akan kalah.
Tapi kini, situasi terburuk terjadi.
Kekalahan Ye Zhen bisa berarti forum gaib akan menghadapi pembalasan dari Yang Jian.
Hanya dalam sekejap.
Keringat dingin sudah membasahi seluruh tubuh manajer.
Sekarang kedatangan mereka bukan lagi untuk mendamaikan, tapi seperti menghadiahkan nyawa.
“Anggota forum gaib?” Yang Jian menatap tajam orang-orang ini, mengenali salah satunya yang bernama A Wu.
Sebelumnya pernah bertemu sekilas di pesawat khusus Sun Rui, agak berkesan.
Namun saat ini, seluruh sosok A Wu hanya terpaku memandangi Ye Zhen yang tengkurap di tanah, ekspresi wajahnya berubah-ubah. Jelas dia juga sulit menerima fakta ini untuk sementara.
“Mau lanjut bertarung?” Wajah Yang Jian tetap tenang, suaranya dingin.
Di hatinya sudah tak ada keyakinan, karena kondisinya sangat buruk, sampai-sampai kemampuan hantu pun tak bisa digunakan sembarangan lagi.
Apalagi sekarang paku peti mati sudah habis terpakai, di tangannya tak ada guci hantu maupun Boneka Pengganti Nyawa, hanya sebuah golok kayu bakar.
Tapi barang itu mengandung kutukan, menggunakan berarti bunuh diri.
Tapi di saat seperti ini tak boleh menunjukkan kelemahan, dia harus tampil tegas untuk mengintimidasi mereka.
Jika intimidasi gagal.
Hari ini nyawanya benar-benar bisa melayang di sini.
