Baru saja membuka kotak musik dan melewati gelombang serangan hantu gentayangan paling berbahaya, setelah menangani arwah penasaran di Kompleks Mingyue, siapa sangka tempat yang baru saja berhasil mengirimkan surat itu-
Ruang 301, kembali menunjukkan keanehan.
Tanpa asap tebal yang menutupi, bau anyir seperti mayat terbakar mulai cepat menghilang di sekeliling.
Seolah sumber bau menjijikkan itu telah dibersihkan.
Namun tiba-tiba, lampu di Gedung 7 kompleks itu menyala terang.
Seluruh gedung seakan terhubung ke sumber daya listrik, langsung kembali ke kondisi normalnya.
Tapi "kenormalan" ini justru yang paling tidak wajar.
Karena ini adalah Wilayah Hantu milik Yang Jian.
Di dunia yang diselimuti warna merah darah, tidak mungkin ada sumber cahaya lain yang muncul.
Jika ada, pasti itu berkaitan dengan fenomena gaib yang lebih dalam dan kompleks.
"Apakah surat itu bermasalah?"
Li Yang baru saja memasang kembali boneka anak yang terpotong-potong di lantai ketika melihat Yang Jian sudah menuju ke Gedung 7 tempat mereka baru saja kabur.
Ekspresinya langsung berubah ketika melihat cahaya lentera redup dan suram menyala di jendela.
Ini seharusnya berada dalam Wilayah Hantu Yang Jian.
Lentera yang menyala berarti Wilayah Hantu-nya sedang terkikis, atau gedung itu berhasil mengisolasi pengaruh Wilayah Hantu Yang Jian, sehingga muncul situasi abnormal yang tiba-tiba seperti ini - kondisi yang biasanya menandakan bahaya mengancam.
"Tapi untungnya hantu gentayangan di Kompleks Mingyue sudah ditangani, dan pengiriman surat juga berhasil. Dengan masalah utama terselesaikan, sekalipun ada masalah di Ruang 301, aku yakin kita bisa menanganinya tanpa terjebak dalam bahaya seperti sebelumnya."
Begitu pemikiran Li Yang.
Setelah mempersiapkan diri, ia segera menyusul.
Meski berisiko, sebagai anggota tim ia wajib bergerak bersama.
Yang Jian tidak gegabah menggunakan Wilayah Hantu untuk meretas gedung berpenerangan ini. Ia khawatir invasi sembarangan akan memicu aturan membunuh mengerikan atau menarik perhatian entitas mengerikan yang tak terduga. Alih-alih, ia memilih pendekatan lebih aman dengan mendatangi lantai dasar.
Meski dilindungi kutukan kotak musik, sikapnya tetap sangat berhati-hati.
"Dulu ketika pertama kali mengaktifkan kutukan kotak musik, dia juga hampir tewas dalam serangan misterius tidak hanya sekali."
"Lorong tangga telah pulih ke kondisi sebelumnya, jejak hitam akibat asap hantu telah menghilang." Yang Jian kini menyadari, lorong tersebut juga diterangi cahaya redup kekuningan.
Dinding tua yang penuh bercak-bercak sama sekali tidak menunjukkan bekas pengasapan seperti sebelumnya.
Sepertinya setelah beberapa keanehan terjadi di Kamar 301, seluruh gedung telah terpengaruh dan mengalami perubahan tak terduga.
Ini bukan pertanda baik.
"Haruskah kita periksa lagi Kamar 301?" Kini keraguan mulai muncul di benak Yang Jian.
Secara logika, saat ini dia sebenarnya sudah bisa meninggalkan Kota Dachuan.
Hantu gentayangan di Kawasan Hantu Ganas telah ditangani, kondisi Li Leping telah diklarifikasi, surat dari Kantor Pos Hantu juga terkirim - misi kali ini bisa dibilang hampir selesai.
Tapi...
Rahasia yang tersembunyi di balik surat-surat itu masih belum terungkap oleh Yang Jian.
Awalnya dikira kali ini bisa mengungkap semuanya, ternyata dia terlalu naif. Karena kondisi fisiknya yang buruk, dia terpaksa kabur dari Kamar 301 setelah dikejar hantu ganas, tak sempat menetap lebih lama untuk investigasi lanjut.
"Dengan kutukan kotak musik ini, setidaknya kita masih bisa mengambil risiko."
Dengan ketegasan khasnya, Yang Jian langsung melangkah masuk ke lorong tangga: "Li Yang, kau tak perlu ikut. Jaga situasi di luar saja. Aku akan memeriksa sendirian."
Dia punya kotak musik penyelamat nyawa, Li Yang tidak.
Karena itu kali ini dia tak butuh bantuan siapapun.
Jika benar-benar menghadapi situasi tak teratasi, kehadiran Li Yang tak akan mengubah apapun.
Li Yang mendengar itu seketika menghentikan langkahnya, di hatinya terasa sedikit lega.
Sejujurnya, tekanan di hatinya sangat besar saat mengikutinya. Meski sebelumnya belum pernah ke kamar 301, tapi melihat Yang Jian sampai dikejar hantu gentayangan hingga kabur keluar, bisa dinilai betapa mengerikannya tempat itu. Kini kamar 301 diduga sudah tak terkendali, tingkat kengeriannya pun semakin meningkat.
Sedikit saja ceroboh, benar-benar ada kemungkinan tidak bisa keluar.
"Liu Qingqing masih di kamar 301, jadi kejadian aneh tadi ada hubungannya dengan wanita itu? Sebelumnya aku sudah merasa wanita ini tidak beres, hanya karena dia juga kurir lantai tiga aku tidak banyak memikirkannya. Kini ternyata Liu Qingqing adalah potensi masalah laten terbesar."
Tatapan Yang Jian bergetar lemah. Ia menaiki tangga sambil merenungkan beberapa hal di otaknya.
Ingat kata Li Yang saat berjaga di lantai tiga Kantor Pos Hantu pada hari itu.
Di malam hari, ia mendengar suara sepatu hak tinggi berjalan di luar.
Diduga hantu gentayangan sedang berkeliaran.
Keesokan harinya, di antara kurir yang muncul di lantai tiga, Liu Qingqing adalah satu-satunya yang memakai sepatu hak tinggi.
Kurir normal tidak mungkin memakai alas kaki seperti ini.
Karena tidak praktis untuk kabur.
Meski Yang Jian sempat curiga, tapi tidak mendalaminya. Lagipula tujuan utamanya bukan menyelidiki status kurir, tapi menyelidiki seluruh kantor pos.
"Jika dia bermasalah, tebas saja di sini."
Yang Jian masih memegang golok kayu bakar berkarat yang ganjil di tangannya. Jika benar ingin memicu perantara untuk membunuh Liu Qingqing, itu sangat mudah.
Karena sepanjang perjalanan, Liu Qingqing berada dalam tim. Dia cukup paham dengan area yang telah dilaluinya.
Hanya saja sebelum situasi dipastikan, dia tidak akan sembarangan menggunakan golok kayu bakar itu.
Lagipula benda gaib ini memiliki efek samping yang sangat parah setelah digunakan. Sampai sekarang, bayangan hantu di seluruh tubuhnya masih dalam kondisi terpisah-pisah, belum pulih sepenuhnya. Tubuhnya sendiri remuk di berbagai bagian yang membusuk, seperti mayat yang telah dibongkar lama.
Kesadarannya masih bertahan hidup sepenuhnya bergantung pada kutukan kotak musik.
Jika tidak, dengan kondisi tubuh seperti ini, Yang Jian sudah mati.
Jadi efek samping golok kayu bakar tetap mengerikan. Para Pengendali Hantu yang bukan entitas khusus sangat mudah mengalami kematian mendadak karena kutukan golok ini.
Pengorbanan dari benda ini terlalu mudah mempengaruhi kondisi dan keseimbangan diri.
Menyusuri tangga redup yang disinari senja.
Tak lama kemudian, Yang Jian kembali tiba di lantai tiga.
Sepanjang jalan dia memperhatikan pemandangan di lorong tangga. Tempat ini seolah kembali ke waktu tertentu, mempertahankan kondisi dan penampilan pada momen itu. Meski sebelumnya dipengaruhi oleh asap hantu, namun begitu keanehan muncul, semua akan dikembalikan ke momen tersebut.
Persis seperti sistem restart terjadwal.
Ruang 301.
Langkah Yang Jian terhenti. Tatapannya mengarah ke tempat yang pernah dikunjunginya sebelumnya.
Di lorong bersih yang terang benderang, sebuah pintu kayu besar terbuka ke arah luar.
Cahaya di dalam ruangan menyembur keluar, disertai gerakan-gerakan samar yang seolah menunjukkan adanya aktivitas manusia di dalam.
"Sepertinya ada yang berbeda dibanding sebelumnya, tapi sulit diungkapkan dengan kata-kata."
Yang Jian ragu sejenak, merasakan aura ganjil dan bahaya mematikan. Namun dalam status terkutuk kotak musik, keyakinannya bertambah. Ditambah golok kayu bakar di tangannya, ia pun mendekat.
Saat salah satu kakinya menginjak ambang pintu yang diterangi cahaya itu—
Seketika—
Gemerincing melodi terdengar di telinganya.
Itu adalah musik dari gramofon kuno bergaya era Republik, mengalun lambat dan merdu bak endapan waktu yang mengkristal.
Tapi dalam atmosfer seperti ini, denting melodi yang berkeliaran justru memancarkan kesan ganjil yang membuat bulu kuduk meremang.
Perlu diingat, tak ada satu pun orang hidup di seluruh gedung ini.
Sebelumnya saat memasuki Unit 301, Yang Jian sama sekali tidak menemukan gramofon. Asal-usul musik ini masih menjadi misteri baginya.
"Jangan-jangan ini jenis kutukan lain?"
Pikiran itu mengusik benak Yang Jian.
Namun pada titik ini, mundur sudah bukan pilihan.
Dengan mengeraskan hati, ia melangkah masuk ke Unit 301 yang sarat aura mistis.
Pada detik itu, penglihatan Mata Hantu-nya mulai buram, seakan terdistorsi gangguan tak kasat mata.
Wilayah Hantu-nya sedang dikendalikan.
Bukan dikendalikan, melainkan diintervensi oleh kekuatan gaib spesifik yang menghalangi ekspansi wilayahnya.
Fenomena ini hanya membuktikan satu hal: Unit 301 adalah zona supernatural yang jauh lebih mengerikan.
“Tata letak di dalam tampaknya tidak ada perubahan.”
Yang Jian segera menyapu pandangannya mengamati situasi sekitar.
Lukisan minyak pria yang tergantung di dinding, meja kayu merbau, ubin tua yang menutupi lantai... dan keranjang yang dulu terletak di atas meja kini menghilang.
Keranjang itu awalnya berisi boneka manusia aneh yang misterius.
Namun sekarang, benda itu telah lenyap.
Apakah ada sesuatu yang mengganggunya?
Atau mungkin Liu Qingqing yang mengambilnya.
“Suara itu berasal dari ruangan sebelah kanan.” Yang Jian mengingat-ingat kejadian tadi dengan serius.
Posisi ruangan tempat Liu Qingqing dengan kebayanya sebelumnya tampaknya berada di sana.
Ruangan itu memiliki banyak keanehan.
Meja kerja Boneka Pengganti Nyawa yang rusak, papan gambar misterius, altar tanpa dewa, serta boneka kayu tanpa wajah...
Sekarang, sepertinya bertambah lagi sebuah piringan hitam yang ganjil.
