"Ada temukan sesuatu yang istimewa?"
"Tidak. Seluruh meja ini sudah diperiksa. Selain beberapa benda di atasnya, tidak ada hal lain yang patut diperhatikan."
Zhang Qing dan Wan Tong menjelajahi meja kayu ini dengan cermat.
Setelah menyingkirkan tempat-tempat mencurigakan lainnya, mereka berdua kembali memusatkan pandangan pada catatan di atas meja.
Tulisan yang seperti simbol-simbol tak terbaca ini, bagaimanapun dibalik-balik, tetap tak bisa diidentifikasi isinya.
Namun karena kehati-hatian, mereka tak berani mengambil barang apapun di atasnya, khawatir akan merusak keseimbangan tertentu yang bisa memperburuk situasi di sini.
"Kalau tidak ada penemuan lain, lebih baik kita jangan buang waktu di sini. Harus mencari jalan lain untuk keluar dari sarang hantu ini," kata Wan Tong.
"Tidak perlu terburu-buru. Kalau keluar sekarang pasti akan bertemu Yang Jian. Tempat ini sangat tersembunyi, percayalah kita bisa menghindari serangannya. Untuk sementara tinggal di sini dulu beberapa hari, tunggu sampai situasi mereda baru keluar."
Pemikiran Zhang Qing justru berlawanan. Dia menganggap tempat ini sebagai tempat perlindungan yang ideal.
Meskipun terlihat berbahaya dan ganjil, tapi relatif lebih aman.
"Yang Jian pasti tidak akan bisa menemukan tempat ini."
"Boleh juga. Ngomong-ngomong, bagaimana dengan Liu Baimu? Dengan kondisi begini, dia pasti tidak akan bertahan lama." Wan Tong menatap kepala manusia pucat di atas meja.
Mata Liu Baimu terpejam rapat, aura dingin menyelimuti, tanpa gerakan sama sekali seperti mayat.
"Aku memang tidak akan lama lagi. Mengandalkan kutukan jam bandul untuk memperpanjang waktu kematian tanpa tubuh fisik adalah mustahil. Yang Jian itu benar-benar kejam, langsung menggunakan barang-barang gaib untuk menghancurkanku, sama sekali tidak memberi kesempatan untuk melawan..."
Dia merasa kekalahannya tidak adil.
Tapi tetap harus pasrah menerima takdir.
Pertarungan antar Pengendali Hantu memang seperti ini. Setiap orang punya kesempatan untuk membunuh lawannya, tergantung apakah bisa memanfaatkan peluang itu.
"Sekarang kau ada ide bagus?" Zhang Qing ragu-ragu, menatap kepala manusia itu sambil bertanya.
Liu Baimu sebelumnya terus memejamkan mata, dia juga sedang merenungkan masalah ini.
Hanya saja melihat situasi saat ini, dia lebih banyak menuju malapetaka, kemungkinan besar akan mati di sini.
"Tidak ada ide." Setelah mengucapkan ini, dia pun terdiam.
Mungkin sudah menerima kenyataan kejam ini.
Dirinya sendiri akan segera mati.
Zhang Qing dan Wan Tong saling memandang, tak menyangka Liu Baimu juga bisa terjepit seperti ini suatu hari.
Apakah Yang Jian itu benar-benar sebegitu mengerikan?
Memori setengah jam mereka hilang setelah restart, jadi mereka belum pernah benar-benar bentrok dengan tim Yang Jian. Rasa seperti dihabisi dengan mudah dalam keputusasaan itu belum pernah mereka alami.
Waktu berlalu sedikit demi sedikit.
Namun ketika waktu di rumah kuno kembali mencapai momen tertentu, dentang jam ganjil itu kembali datang.
"Brak! Brak! Brak!"
Dentang berat namun nyaring bergema di seluruh rumah kuno, mencapai setiap sudut, bahkan di luar rumah pun suara jam bandul tua ini masih bisa terdengar samar.
"Suara jam bandul datang lagi." Yang Jian yang sedang menunggu di lantai tiga rumah kuno langsung merasa dingin di hati mendengar suara ini.
Dia segera mengeluarkan jam saku, memperhatikan waktu di dalam rumah kuno saat ini.
Pada detik ini, sesuatu yang luar biasa terjadi kembali.
Jarum menit pada jam saku sedang digerakkan oleh kekuatan tak kasat mata, berputar cepat ke depan.
Waktu tidak restart ke setengah jam sebelumnya seperti terakhir kali, melainkan bergerak maju dengan gaspol.
Tatapan Yang Jian bergetar lemah.
Dia mulai beraksi pukul 6, sebelum pukul 6:30 sudah membunuh Pengendali Hantu lain di rumah kuno sekali lagi. Sekarang waktu menunjukkan pukul 7.
Kini dengan dentang lonceng kali ini, waktu di dalam rumah kuno secara tak terduga bergerak maju.
Waktu dengan cepat sampai di pukul 7:30.
Ini adalah waktu yang tertera di jam saku.
Tapi waktu di luar tetap tidak berubah, karena kekuatan gaib jam bandul hanya mempengaruhi gedung kuno ini. Bahkan jika orang luar mendengar dentang lonceng, tak ada efek apapun.
Gema dentang lonceng di rumah kuno segera menghilang.
"Tak ada gerakan, semuanya normal. Orang yang baru dibunuh juga tidak hidup kembali."
"Kami juga tidak merasakan keanehan apapun."
"Tunggu, ada sinyal! Lokasi Li Yang terdeteksi!"
Feng Quan, Tong Qian, dan Huang Ziya masing-masing diberi tugas berbeda. Mereka waspada, memantau sekitar, mencari Li Yang, dan akhirnya mendapat sinyalnya tepat setelah dentang lonceng.
"Syukur mereka tidak bangkit. Hubungi Li Yang, persiapkan evakuasi. Beberapa yang lolos biarkan dulu. Tempat ini benar-benar kacau waktunya. Aku khawatir kalau lama-lama kita sendiri bisa tersesat."
Setelah memastikan peristiwa restart berakhir, Yang Jian mempersiapkan penarikan pasukan.
Anggota lain mengangguk dengan penuh kesadaran.
Efek operasi ini sudah tercapai. Terlalu riskan untuk melanjutkan.
Tapi tepat saat mereka hendak pergi, melewati mulut tangga lantai tiga, pintu yang kadang hilang dan muncul itu tiba-tiba hadir lagi di depan mata dengan cara ganjil.
Pintu kayu tua yang sudah lapuk terbuka sedikit, di dalamnya terdapat tangga curam yang menuju ke lantai atas.
Tangga tersebut sempit, menekan, hanya bisa dilewati satu orang sekaligus.
"Itu pintu yang menghilang sebelumnya, tadi hantu itu masuk ke sini." Feng Quan tiba-tiba menghentikan langkahnya.
Yang Jian melirik sebentar, sambil menggenggam tombak emas retak di tangannya, merenung sejenak; "Jangan pedulikan, aku tak ingin mengulangi peristiwa supranatural di Unit 301."
Peristiwa Unit 301 di Kota Dachuan sebelumnya hampir membuatnya tewas, kini sebagai pemimpin tim tentu tak berani menyelami ruangan aneh semacam ini.
Bagaimana jika setelah bel berbunyi nanti pintu itu menghilang lagi, bukankah seluruh tim akan terperangkap di dalam?
"Benar juga, tak perlu mempertaruhkan nyawa." Feng Quan mengangguk, menarik kembali pandangannya.
Tak lagi penasaran dengan tempat ini.
Tepat ketika mereka hendak pergi.
Dari atas tangga tiba-tiba terdengar suara langkah kaki, seolah ada yang perlahan turun dari lantai atas.
Langkah kaki itu berat, berirama teratur, menimbulkan kesan kaku.
"Orang hidup tak mungkin memiliki langkah kaki seperti ini." Yang Jian memberi isyarat, meminta kerumunan mundur beberapa langkah.
"Jika hantu di dalam keluar, aku yang akan menanganinya."
Ia memutuskan untuk mengamati lebih lanjut.
Namun tak lama kemudian.
Yang Jian melihat mayat tanpa kepala berpakaian modern perlahan turun dari ruang tangga yang gelap dan sempit.
Itu adalah... mayat Liu Bai Mu.
Tapi mayatnya ada di sini, sedangkan kepalanya menghilang.
Mayat itu terus melangkah keluar.
Tombak di tangan Yang Jian sudah menusuk ke depan.
Pengendalian paku peti mati terbentuk seketika, tanpa celah untuk perlawanan.
Mayat itu kehilangan gerakan, langsung tumbang ke lantai.
"Ini tubuh Liu Baimu yang ditinggalkan, sedang dalam tahap kebangkitan hantu gentayangan." Yang Jian langsung memahami situasi sebenarnya.
Liu Baimu yang kabur tadi menaiki tangga ini, tapi di tengah jalan dihabisi oleh kutukan golok kayu bakarnya sendiri.
"Tapi seharusnya Liu Baimu tidak sendirian." Pikir Yang Jian. Bayangan hantunya menyebar, mencoba memicu perantara untuk melihat berapa orang yang masuk ke ruangan ini.
Saat perantara terpicu, dia melihat Liu Baimu, Zhang Qing di kursi roda, dan siluet Wan Tong.
Selain itu, dia juga melihat pria paruh baya beraura kematian itu berdiri di anak tangga.
Tunggu.
Tiba-tiba.
Perantara terganggu oleh sesuatu. Darah pekat seperti tinta hitam merembes dari dinding tangga, perlahan menggerogoti gambaran di depan mata.
Perantara terputus, gambaran menghilang.
Yang Jian refleks mundur selangkah, merasakan bahaya mengerikan yang tak terucapkan.
"Media golok kayu bakar pun tak bisa menjangkau, seolah terisolasi oleh kekuatan gaib yang lebih khusus."
Bersamaan dengan itu.
Setelah lonceng rumah kuno berdentang.
Di belakang meja belajar di sel yang suram dan muram itu.
“Tidak tahu sejak kapan tiba-tiba muncul siluet orang yang ganjil. Siluet itu duduk di depan meja belajar, menunduk sedikit sambil menulis sesuatu. Di atas meja, catatan yang mirip jimat itu perlahan mulai menampilkan separuh konten lainnya.”
“Konten ini bagai goresan kuas yang patah disempurnakan, membuat tulisan yang sebelumnya tak terbaca menjadi bisa dikenali.”
“Zhang Qing dan Wan Tong di samping masih tanpa sadar. Mereka masih melirik ke sekeliling, mencari sumber suara lonceng itu.”
“Jelas terlihat, dia tidak menemukan posisi jam bandul tua.”
“Gesek gesek gesek!”
“Seiring menghilangnya suara lonceng, segala sesuatu kembali sunyi. Tapi gerakan halus yang tiba-tiba muncul di belakang berhasil menarik perhatian mereka berdua.”
“Itu adalah suara kuas yang sedang menulis.”
“Sangat halus, tapi dalam lingkungan yang sunyi senyap ini justru terasa amat jelas.”
“Syaraf kedua orang itu langsung menegang.”
“Ada orang di meja belakang?”
“Pikiran yang sama tiba-tiba muncul di otak mereka berdua.”
“BAB 858 ORANG GILA”
“Zhang Qing dan Wan Tong di kedalaman sel ini mendengar lonceng untuk kedua kalinya. Hanya saja kali ini, lonceng itu tidak mengulang waktu di rumah kuno, melainkan memajukannya.”
“Kemajuan waktu ini sepertinya tidak mengubah apapun, secara alami ingatan mereka pun tetap utuh.”
“Tapi setelah lonceng ini, sel tersebut mengalami perubahan ganjil yang tak terbayangkan.”
“Meja belajar yang awalnya kosong melompong, kini secara misterius dihuni oleh sebuah siluet manusia.”
Orang itu sedikit menundukkan kepala, seolah sedang menulis sesuatu di buku catatan di atas meja. Tinta pekat kehitaman teroles, jejak-jejak tulisan buram muncul baris demi baris. Suara gemerisik terus bergema di tengah kesunyian sekitar.
Gerakan ini langsung menarik perhatian mereka berdua.
Dengan seluruh tubuh menegang, mereka berbalik badan dengan sangat hati-hati.
"Apa itu manusia? Tadi jelas tidak ada siapa-siapa. Mungkin muncul setelah bel berbunyi..." Wan Tong menelan ludah, matanya membelalak menatap sosok di depan meja belajar.
Zhang Qing mengamati dengan saksama.
Orang yang duduk di depan meja itu tampak berusia 40-50 tahun, rambut di pelipisnya sudah memutih. Tangan-tangan menguningnya terlihat kurus kering. Seluruh tubuhnya mempertahankan gerakan menulis yang nyaris kaku. Sekilas tak ada yang aneh, namun pengamatan lebih dekat mengungkap kesan ganjil di setiap sudut.
Selain itu, sepertinya orang ini telah berada di sini sangat lama. Bahkan terkesan seolah tak pernah pergi dari tempat ini.
Padahal kondisi rumah kuno ini sama sekali tak layak untuk ditinggali manusia hidup. Bahkan mereka yang terkena Kutukan Jam Bandul hanya singgah sebentar, dan akan segera pergi saat bahaya mengancam.
"Apakah manusia atau bukan, ini jelas tidak normal. Lebih baik kita pergi dari sini," kata Zhang Qing dengan ekspresi muram.
Di lingkungan seperti ini, tak ada satupun yang normal. Semuanya adalah makhluk-makhluk mengerikan yang terkait dengan hal gaib.
Andai bukan untuk mencari jam bandul dan menghindari serangan Yang Jian, mereka takkan pernah datang ke tempat ini.
"Kalian sebaiknya pergi melihat situasi, mungkin itu Pengendali Hantu yang sebelumnya tersesat di sini. Jika bisa menemukan petunjuk, saya yakin ini akan sangat membantu kalian."
Kepala Liu Baimu kembali tersadar saat ini. Dia juga mengamati orang di depan meja belajar itu, lalu mengingatkan Zhang Qing.
"Bahkan jika itu Pengendali Hantu yang sebelumnya tersesat, kemungkinan besar mereka sudah mati sekarang. Bisa jadi sekarang sudah menjadi hantu gentayangan sejati. Mendekat sembarangan terlalu berisiko." Zhang Qing ragu-ragu berkata.
"Tak masalah jika memang tak ada petunjuk. Yang penting bisa menghindari pengejaran Yang Jian dan bertahan hidup."
Ambisinya tidak besar, tak berani mengharapkan lebih.
Liu Baimumengatakan: "Terlalu naif. Perselisihan antar Pengendali Hantu selalu hidup-mati. Jika kau tak menguasai rahasia rumah kuno ini, kau tak punya modal untuk melawan Yang Jian. Suatu hari ketika meninggalkan sini, Yang Jian tetap akan memburu kalian. Dia sudah pernah membunuh kalian sekali. Di matanya, kalian sudah masuk daftar kematian."
"Bisa saja begitu kalian keluar langsung melihat diri sendiri jadi target buronan global. Nanti dihabisi hanya masalah waktu."
"Perkataan Liu Baimu ada benarnya." Wan Tong mengangguk dengan penuh kesadaran.
Wajah Zhang Qing berubah. Dia juga pernah mempertimbangkan masalah ini, hanya belum memikirkannya mendalam. Dia juga paham alasan Liu Baimu tak membiarkan mereka berdua tenang adalah ingin memanfaatkan mereka untuk menemukan jam bandul tua, lalu melakukan restart agar dirinya hidup kembali.
Masing-masing punya ketertarikan sendiri.
Tapi arah umum masih sama: bertahan hidup.
"Kalau begitu mari kita lihat." Zhang Qing menarik napas dalam-dalam, pemikirannya telah diubah oleh Liu Baimu dan Wan Tong.
"Jika benar-benar diserang hantu gentayangan, kami akan langsung kabur."
Wan Tong mengangguk.
Liu Baimu yang hanya tersisa satu kepala manusia pun tidak berkata apa-apa lagi.
Jika benar menghadapi bahaya mengerikan yang tak teratasi, wajar untuk menyelamatkan nyawa.
Setelah mendekat.
Pria ganjil yang duduk menulis di depan meja belajar tiba-tiba bergerak. Ia menghentikan kuas di tangannya, sedikit menengadah, dan menatap ke arah ketiganya.
Yang mengejutkan, meski pria itu menengadah, matanya tetap terpejam.
Wajahnya agak pucat, namun di bawah sinar lampu meja yang menguning di sebelahnya, hal itu tidak terlalu terlihat.
"Berhenti."
Hati kedua orang itu mendadak dingin, mereka segera menghentikan gerakan.
Sepertinya aktivitas mereka telah menarik perhatian pria bermata terpejam ini. Kini saat mereka berhenti, pria itu pun kembali tenang.
Namun jarak ini sudah sangat dekat. Zhang Qing bahkan bisa melihat isi buku catatan di depan pria bermata terpejam itu.
Catatan yang sebelumnya terputus-putus seperti sandi kini telah bisa dibaca jelas, tertulis satu kalimat:
『Bagi yang melihat catatan ini, tutuplah buku ini. Ini adalah buku catatan terkutuk, jangan dibuka lagi.』
Kalimat ini seperti sebuah implikasi, juga terasa seperti permohonan bantuan.
Zhang Qing dan Wan Tong terdiam sejenak setelah membaca kalimat ini, hati mereka dipenuhi kecemasan yang tak terungkap.
Karena sebelumnya mereka sangat berani, membongkar-bongkar di meja belajar ini tanpa menyadari bahwa buku catatan ini ternyata adalah barang gaib yang bisa membuat orang terkena kutukan.
Meski tidak tahu jenis kutukannya apa, pastilah bukan sesuatu yang baik.
"Lakukan sesuai petunjuk di atas, mari kita uji apa yang sebenarnya akan terjadi." Liu Baimu yang tinggal tersisa sebuah kepala manusia langsung berkata.
"Ini terlalu gegabah, mungkin ini jebakan. Orang ini jelas-jelas tidak normal, bagaimana jika kita menyentuh buku catatan ini lalu diserang hantu gentayangan?" Zhang Qing ragu-ragu, tidak ingin mengambil risiko.
Intinya mereka takut mati.
Tapi anggota Kutukan Jam Bandul memang penakut, selalu setengah-setengah dalam bertindak sehingga tidak akan pernah menjadi ancaman berarti.
"Kalian juga Pengendali Hantu, serangan hantu belum tentu membunuh kalian, takut apa."
Liu Baimu berkata dingin: "Tutup buku catatan ini, lihat apa yang terjadi. Kita perlu menyelidiki rahasia rumah kuno ini. Jika tidak berbuat apa-apa, mustahil bisa menguasai gedung ini."
"Andai saja tubuhku masih utuh, aku tak perlu bantuan kalian berdua. Ternyata keputusan Yang Jian benar - bunuh aku dulu baru perlahan menghadapi kalian, karena dia tahu kalian tidak akan jadi ancaman."
"Liu Baimu, jangan provokasi aku. Bukan takut diserang hantu, tapi aku tidak ingin terjepit di antara dua pilihan sulit." Zhang Qing membalas.
Meski ragu-ragu, dia sebenarnya tidak bodoh.
"Jadi mau melakukan atau tidak?" tanya Liu Baimu.
Zhang Qing tatapannya berkelip-kelip, masih diliputi keraguan.
Wan Tong di sampingnya berkata: "Sudah sampai tahap ini, lebih baik kita coba saja. Perkataan Liu Bai Mu juga benar, paling-paling kalau ada bahaya kita kabur. Lagi pula kita bukan penanggung jawab yang perlu menangani peristiwa supranatural. Kabur saat tidak bisa melawan itu wajar."
Sambil berbicara, dia sudah mulai bergerak.
Dengan hati-hati dia mengulurkan tangan mengambil buku catatan dari pria aneh yang memejamkan mata itu, lalu menutupnya.
Buku catatan itu mengeluarkan hawa dingin yang tak tergambarkan, terasa seperti menyentuh mayat beku saat dipegang.
Tak lama kemudian, Wan Tong meletakkan kembali buku itu, tidak berani benar-benar membawanya pergi.
Setelah buku catatan ditutup.
Pria yang memegang kuas sambil memejamkan mata itu tiba-tiba membuka matanya.
Tatapannya agak kosong, namun berangsur-angsur pulih seiring berjalannya waktu.
Senyum ganjil merekah di wajah kaku itu.
"Sial! Memang seharusnya tidak usah menyentuh buku ini!" Zhang Qing langsung berubah pucat, bahkan sudah bersiap untuk diserang hantu.
"Salah. Kau memang harus menyentuh buku catatan ini. Kalau tidak, bagaimana aku bisa kembali ke masa sekarang?" Namun sesaat kemudian, pria aneh itu tiba-tiba berbicara, terlihat agak bersukacita.
Bisa berbicara?
Berarti dia manusia hidup.
Zhang Qing pertama kali menarik napas lega, lalu bertanya: "Siapa kau?"
“Seorang yang sial tersesat di dalam rumah kuno, meja belajar dan buku catatan ini adalah jebakan. Setiap orang yang masuk ke sini akan penasaran membalik-balik buku catatan ini, hasilnya terperangkap oleh buku ini tanpa bisa melepaskan diri. Hanya dengan bertemu orang yang tepat pada waktu yang tepat baru ada kesempatan terbebas dari belenggu ini.”
Pria paruh baya itu perlahan bangkit berdiri.
Tampaknya dia telah duduk di kursi itu sangat lama, saat bangun seluruh tulangnya gemeretak berderak, seolah sedang meregangkan otot.
Zhang Qing dan Wan Tong dengan kewaspadaan ekstrim, secara refleks menjauh dari pria paruh baya ini.
Karena penampilan orang ini terasa tak selaras dengan zaman sekarang, dari pakaian dan gaya berpakaiannya lebih mirip orang era 80-an.
Jika ini benar.
Maka orang ini setidaknya telah terjebak di sini... puluhan tahun.
Tapi bisakah orang biasa hidup selama ini?
Bahkan Pengendali Hantu termasyhur pun takkan bisa bertahan hidup setelah terperangkap puluhan tahun.
“Hm?”
Tiba-tiba, pria paruh baya aneh ini menggerakkan tatapannya, memandang ke arah kepala Liu Baimu.
“Teman ini menarik, mengandalkan kutukan jam bandul untuk mengintervensi waktu pribadinya, memperpanjang kematian? Tapi dengan hanya tersisa satu kepala juga takkan bisa bertahan lama, akhirnya tetap akan mati. Tapi luka di lehermu ini...”
Pria paruh baya ini bergegas mendekat, merampas kepala Liu Baimu dengan kasar, menggenggam rambutnya sambil mengamati lehernya.
Tiba-tiba.
Pria paruh baya itu terkekeh sinis: “Menarik, ini luka bekas tebasan golok kayu bakar. Apa benda itu akhirnya berhasil diambil orang?”
“Diambil oleh seseorang bernama Yang Jian, kode namanya Mata Hantu, penanggung jawab Kota Dachang. Kami sedang dikejar oleh tim kecil yang dipimpinnya.”
Liu Baimu langsung berkata: “Jika kau bisa menyelamatkanku, aku bisa membantumu merebut kembali barang gaib itu.”
Melihat situasi, orang yang baru bebas ini sepertinya tahu banyak tentang hal-hal gaib, bahkan bisa langsung mengenali bagaimana luka di tubuhku terbentuk.
“Yang Jian? Nama yang bagus. Dulu aku juga kenal seseorang marga Yang, orangnya juga merepotkan. Sekarang tidak tahu sudah mati atau belum.” Pria paruh baya itu sepertinya teringat sesuatu yang tidak menyenangkan, lalu bertanya lagi: “Kau ingin menggunakan pedang orang lain untuk membunuh, ide bagus, tapi sayangnya aku masih punya urusan lebih penting.”
“Sekarang sudah sampai generasi keberapa keluarga Wang?”
“Generasi ketiga, yang memimpin adalah Wang Chaling, penanggung jawab Kota Dongda, figur tingkat komandan tim.” Liu Baimu langsung menjawab tanpa berniat menyembunyikan apa pun.
Semakin kooperatif di saat seperti ini, persentase keyakinan untuk bertahan hidup akan semakin besar.
“Ternyata, si kecil yang dulu kuliah ke luar negeri akhirnya mengikuti jejak ayahnya menjadi generasi ketiga keluarga Wang. Tapi baru sampai generasi ketiga, sepertinya waktu terpendamku tidak selama yang diperkirakan.”
Hati Liu Baimu mendadak dingin.
Ternyata.
Dugaan-nya benar, orang ini sama sekali bukan Pengendali Hantu dari zaman-nya, melainkan peninggalan era sebelumnya.
"Dia juga pernah mengumpulkan data intelijen. Meski kebangkitan hantu gentayangan terjadi beberapa tahun terakhir, sebenarnya sudah ada orang yang berurusan dengan hantu gentayangan sejak dua puluh tahun lalu. Hanya saja saat itu informasi terbatas dan kasusnya tidak terlalu parah, jadi tidak mendapat perhatian khusus. Kami hanya bisa mengumpulkan informasi yang samar-samar antara benar dan palsu dari legenda urban yang diturunkan secara lisan."
"Tapi informasi itu cuma bisa dijadikan cerita setelah makan untuk cucu-cucu, tidak bisa dianggap sebagai bukti."
"Kalian benar-benar lucu, mencari jam bandul tua sampai ke sarang hantu ini. Ini adalah penjara bawah tanah keluarga Wang, tempat beberapa generasi Wang mengurung hantu gentayangan. Tapi dari raut wajah kalian, aku tahu kalian belum menemukan jam bandul itu." Pria paruh baya itu terkekeh sinis.
"Kau tahu di mana jam bandul itu?" Zhang Qing buru-buru mengejar.
"Tentu saja tahu. Jam bandul itu ada di dalam rumah kuno ini." Jawab pria paruh baya itu.
“……”
Ini kan omong kosong belaka.
Pria itu melanjutkan: "Orang yang kemampuannya tidak cukup tidak akan bisa menyentuh jam bandul keluarga Wang. Jam itu tidak ada di masa sekarang, tapi di masa lalu. Hanya orang yang menguasai restart, atau menggunakan kemampuan hantu gentayangan untuk restart yang bisa menemukan lokasinya."
"Oh begitu rupanya."
Mendengar penjelasan ini, mata beberapa orang langsung membelalak.
Rupanya usaha banyak orang selama ini sia-sia belaka.
"Kau yang tahu segalanya ini, pasti juga tahu cara mengambil jam bandul itu." Liu Bai Mu berkata.
"Aku memang mencari benda itu, tapi itu bukan prioritas utamaku. Sekarang yang ingin kulakukan adalah melepaskan semua hantu dari penjara bawah tanah ini." Ucap pria paruh baya itu dengan tenang, namun menyiratkan kekejaman dan kegilaan.
“Apa?”
Beberapa orang terkejut.
Orang ini ternyata ingin melepaskan hantu gentayangan yang dikurung di dalam sel.
"Penjara bawah tanah ini cepat atau lambat tidak akan mampu menahan hantu-hantu gentayangan ini. Banyak orang tidak menyadari fakta ini." Dia berbicara sambil berjalan ke ujung lain penjara.
Itu adalah area kegelapan, seolah-olah di dalamnya tersimpan rahasia untuk membuka sel ini.
"Ini buruk."
Zhang Qing membeku. Mereka mengira setelah menyelamatkan orang ini akan mendapatkan bantuan, bahkan mungkin membantu mereka membunuh Yang Jian.
Tak disangka ini ternyata seorang orang gila yang ingin melepaskan hantu gentayangan yang telah dikurung oleh beberapa generasi keluarga Wang di penjara bawah tanah ini.
Meski tidak tahu berapa jumlah hantu gentayangan di sini, tapi jelas jumlahnya tidak sedikit.
Jika semua makhluk ini dilepaskan, Kota Dongda pasti akan hancur. Bagaimana bisa dia memikirkan hal seperti ini?
Tindakan merugikan orang lain tanpa keuntungan diri sendiri ini ternyata mau dia lakukan.
Jika posisinya ditukar, mereka pasti tidak akan melepaskan hantu-hantu gentayangan ini karena hanya akan mendatangkan masalah besar bagi diri sendiri.
"Ini orang gila..." Pikiran yang sama muncul di benak mereka semua.
"Sekarang bagaimana? Sepertinya kita telah melepaskan orang yang sangat berbahaya."
Setelah hening sejenak, suara Zhang Qing terdengar getir dengan penyesalan.
"Braak! Braak! Braak!"
Sebelum kalimat selesai, suara benturan keras bergema di penjara bawah tanah yang redup.
Jeruji besi di sekitarnya bergoyang-goyang, seolah akan runtuh.
