Di hadapan Wang Chaling, Yang Jian dengan sikap tegas meminta untuk mengambil jam bandul tua itu di kemudian hari.
Sebagai satu-satunya barang gaib yang diketahui bisa restart, nilai jam bandul tua di rumah keluarga Wang itu tak perlu dijelaskan lagi. Andai saja jam itu tidak berada di dunia paralel, pasti sudah lama diambil oleh Pengendali Hantu generasi sebelumnya, takkan sempat didapatkan oleh Yang Jian yang baru masuk ke lingkaran gaib belakangan.
"Kapten Yang, permintaanmu ini terlalu rumit." Wajah Wang Chaling sekarang tampak muram.
Nilai terbesar rumah kuno itu terletak pada jam bandul tua tersebut. Jika diambil oleh Yang Jian, maka separuh lebih makna pengambilannya kembali rumah itu akan hilang.
Yang Jian berkata: "Menurutmu nyawa lebih penting atau jam bandul tua itu?"
"Bentrok dengan saya bukan pilihan bijaksana. Kau takkan bisa melewati markas besar." Kata Wang Chaling.
Suara Yang Jian dingin: "Seorang komandan tim yang sudah mati, dan seorang komandan tim yang masih hidup, menurutmu markas akan memihak ke mana? Kau orang pintar, banyak hal tak perlu saya jelaskan, kau sendiri sudah menyadarinya di hati."
"Tidakkah kau takut saya habiskan kau di sini sekarang?" Wang Chaling wajah muram, sepertinya diprovokasi oleh sikap Yang Jian.
"Kalau bisa, silakan coba saja."
Tatapan Yang Jian datar tanpa fluktuasi: "Jika saya tidak salah lihat, kau belum bisa disebut Pengendali Hantu, hanya orang biasa. Makanya selalu ada dua Hantu Gentayangan mengerikan mondar-mandir di sekitarmu. Dua hantu itu melindungi keselamatan nyawamu, memberimu modal untuk melawan komandan tim."
"Orang biasa terlalu rapuh. Kalau saya ingin membunuh, sangat mudah. Sebuah nama, satu foto, panggilan telepon... mungkin saja bisa menjadi semacam media gaib. Menurutmu dirimu bisa bertahan?"
Ekspresi Wang Chaling berubah tegang.
Dia tentu tahu beberapa fenomena gaib membunuh melalui media - tak terpecahkan dan mengerikan. Orang biasa yang menghadapi hal ini bahkan belum sempat bertemu muka, sudah mati secara misterius penuh keanehan.
Hanya dengan menjadi Pengendali Hantu, di mana diri sendiri mengalami erosi gaib, baru bisa mencegah pemicuan media.
Tapi Pengendali Hantu punya risiko kebangkitan hantu. Bukan Wang Chaling tak punya syarat menjadi Pengendali Hantu, hanya dia tak ingin menempuh jalan itu.
Sebagai orang biasa, dalam kondisi tanpa penyakit maupun musibah, dia bisa hidup hingga usia 70-80 tahun tanpa masalah. Sampai saat ini, semua Pengendali Hantu tidak mampu mencapai ini. Inilah keunggulan terbesarnya yang tak ingin dia tinggalkan untuk menempuh jalan berumur pendek tanpa kembali.
"Jika jam bandul tua itu kau ambil dan rumah kuno jadi tak terkendali, Kota Dadong akan hancur." Wang Chaling mengalah, sikapnya tak lagi tegas.
Yang Jian berkata: "Sebelum mengambilnya, aku akan mengatur ulang waktu dan menempatkan hantu gentayangan di periode waktu yang tak diketahui siapa pun."
"Percuma! Selama jam bandul tua meninggalkan rumah kuno, kekuatan gaib akhirnya akan mengikis dunia nyata. Hanya dengan satu kali kalibrasi jam, efeknya tak bisa dipertahankan lama. Jam harus terus di-restart secara berkala tanpa henti. Ini adalah keseimbangan yang dirancang keluarga kami dan tak boleh dihancurkan." kata Wang Chaling.
Yang Jian berkata: "Jika begitu, rumah leluhur keluargamu ini aku yang akan ambil alih."
"......" Wang Chaling tercekat.
Ketegasan Yang Jian melampaui perkiraannya. Dia mengira cara ini akan membuat Yang Jian mengurungkan niat mengambil jam bandul tua, tapi malah semakin merajalela hingga ingin menguasai seluruh kompleks rumah kuno.
"Merebut rumah leluhur orang lain, bukankah ini keterlaluan?"
Wang Chaling menarik napas pendek, menatap tajam Yang Jian dengan keinginan kuat untuk membuka konflik terbuka.
"Kau tak mampu menjaga tempat ini, aku yang bantu jaga. Mana bisa disebut merebut? Jika merasa dirugikan, beri harga pasaran. Aku akan akuisisi sesuai harga pasar - paling hanya beberapa hektar tanah." kata Yang Jian.
Sudut bibir Wang Chaling berkedut. Dari caranya, Yang Jian benar-benar berniat memaksa transaksi.
"Pembicaraan sampai di sini. Aku tak ingin berdebat lagi tentang ini, jangan sampai kau kira aku benar-benar tak bisa menghabisi kau." Yang Jian langsung menetapkan keputusan tanpa memberi ruang tawar-menawar.
Dia benar-benar memahami karakter Wang Chaling yang terlalu hati-hati namun kurang tegas.
Kehilangan sebuah rumah kuno memang kerugian besar, tetapi bertarung dengannya bisa-bisa nyawa ikut melayang.
Mana yang lebih penting, di hati pasti sudah ada pertimbangan.
Wang Chaling menatap dalam-dalam ke arah Yang Jian dengan wajah masam. Sejak debutnya, ini pertama kalinya dia dipermalukan seperti ini.
"Apakah Yang Jian ini yakin aku tak akan membuka konflik terbuka? Jika sekarang aku benar-benar bertarung di sini, adakah peluang menang?"
Di hatinya dia merenung dan ragu-ragu.
Seolah merespons pikirannya, dua orang tua berkerut penuh aura kematian muncul kembali di belakang Wang Chaling.
Melihat ini, Yang Jian tetap tenang. Tombak emas retak di tangannya hanya sedikit condong ke depan.
Ini sepertinya pertanda akan dimulainya pertarungan.
"Tak ada peluang menang. Di tangannya ada paku peti mati yang bisa langsung membunuh hantu di sampingku... Dan Yang Jian sudah siap membunuhku, itu bukan ancaman kosong." Wang Chaling mencoba menguji sikap dan reaksi Yang Jian dengan hati-hati.
Namun hasilnya suram.
"Kalau benar-benar bertindak saat ini, saya pasti mati tanpa ampun, tak ada peluang menang."
"Aku akan mulai menangani penutupan. Nanti mungkin masih ada kesempatan kerja sama antara kita."
Dia mengalihkan topik ini, meninggalkan kalimat itu lalu pergi membawa dua hantu gentayangan mengerikan di belakangnya.
Sementara tidak bisa mengalahkan, rumah kuno pun tak bisa dilindungi, lebih baik tidak memperuncing kontradiksi atau mencari masalah tanpa makna. Lebih baik menyerah, mungkin masih ada irisan kesempatan di masa depan.
"Masih ingin mengujiku sampai akhir?" Wajah Yang Jian tetap datar.
Dalam konfrontasi ini, dialah pemenangnya.
Mulai saat ini, rumah kuno keluarga Wang sepenuhnya berada dalam kendalinya.
Seberat apapun ketidakrelaan Wang Chaling, selama dia tidak punya nyali dan keberanian untuk bentrok dengan Yang Jian, maka pasti akan kalah.
"Tapi kalau Wang Chaling ini benar-benar menjadi Pengendali Hantu suatu hari nanti, lalu membawa empat hantu gentayangan dari generasi pertama dan kedua keluarga Wang, mungkin aku bukan rivalnya." Bisik hati Yang Jian.
"Sayang, dia takkan pernah melangkah sejauh ini. Inilah perbedaan antar manusia."
Jujur saja, dia juga iri pada Wang Chaling.
Sebagai orang biasa yang bisa mengendalikan empat hantu gentayangan, setahun lalu Wang Chaling pasti masuk 10 besar global di lingkaran gaib, benar-benar yang termasyhur di antara yang termasyhur.
Ingat, setahun lalu Yang Jian masih pusing mengatasi kebangkitan Mata Hantu, bahkan wilayah hantu pun belum bisa digunakan dengan bebas.
"Xiao Yang ah, kau seperti ini tidak benar. Ngapain sih cari masalah sama komandan tim lagi? Mau mati lebih cepat ya? Orang lain dikelilingi hantu, satu orang bisa jadi satu tim. Bagaimana kalau suatu hari dia datangi dan berkelahi? Kan Ayah Beruang nggak bisa selalu jagain kamu."
Saat ini, Xiong Wenwen tiba-tiba muncul entah dari mana. Dia menghela nafas dan berkata dengan nada berwibawa.
Sekitar sudah tidak ada musuh, dia kembali menunjukkan sikap arogan.
"Menurutku cepat atau lambat kau akan dipukuli." Yang Jian menatapnya dan berkata sangat serius.
Xiong Wenwen membela diri: "Omong kosong! Aku anak baik yang nggak pernah berantem. Mana mungkin dipukuli?"
"Karena mulutmu terlalu jorok." Jawab Yang Jian singkat.
"Mana ada mulutku jorok? Aku sangat sopan! Biasanya kalo ketemu orang pasti salam dulu." Xiong Wenwen berkata mantap, sama sekali tidak merasa ada masalah.
Yang Jian malas berdebat dengannya.
Tatapannya tertuju pada rumah kuno keluarga Wang di kejauhan.
Meski Chen Qiaoyang sudah kabur, masalah di sini belum tuntas. Li Jun menghilang di dalam, sebelumnya Li Yang juga hilang di sana. Meski penyesuaian jam bandul berhasil dihentikan, tetap saja Chen Qiaoyang berhasil merestartnya. Sekarang rumah itu pasti sangat berbahaya dengan banyak hantu gentayangan di dalam.
Wang Chaling sedang menanganinya sekarang, tapi melihat efisiensinya mungkin butuh waktu lama.
"Hm?"
Namun persis di saat itu...
"Rumah kuno yang tidak jauh tiba-tiba seolah terbakar, api hebat mulai berkobar. Namun cahaya api itu terlihat ganjil, tanpa kehangatan, memancarkan warna hijau seram yang mengeluarkan aura dingin menyeramkan."
"Api hantu Li Jun? Apakah Li Jun masih hidup, atau sudah mati sehingga api hantunya tak terkendali dan bangkit?" Yang Jian mengerutkan kening.
Pandangan mata hantunya terpengaruh, tidak bisa mengintip situasi dalam rumah kuno, hanya bisa membuat dugaan.
Namun tak lama kemudian.
Yang membuatnya tak percaya, dalam api hantu seram itu muncul gedung tinggi tak berpenghuni yang diselimuti dunia redup.
Gedung itu seolah tumpang tindih dengan rumah kuno, tapi saling tidak mempengaruhi.
Ini adalah tumpang tindih wilayah hantu.
"Gedung 'Keselamatan'? Itu markas moment." Yang Jian langsung mengenali gedung itu, bahkan melihat beberapa lantai paling atas yang rusak.
Kerusakan itu akibat bentroknya dulu dengan Fang Shiming dari moment.
"Tidak, itu bukan Gedung Keselamatan, itu dunia Lukisan Hantu."
Mata hantunya sepertinya terkena gangguan gaib, bahkan tak bisa menahan untuk menutup, tidak bisa menatap langsung.
Ekspresi wajah Yang Jian berubah samar, langsung menyadari sebenarnya apa dunia redup dalam api hantu itu.
Hingga saat ini.
Hanya Lukisan Hantu yang bisa sepenuhnya menekan mata hantu, membuatnya menutup sendiri tanpa bisa membuka.
“Sebelumnya informasi dari markas mengatakan, Lukisan Hantu sudah ditangani. Meski tidak dikurung, tapi berhasil dibatasi. Jangan-jangan Lukisan Hantu ditempatkan di dalam Gedung 'Keselamatan'?” Yang Jian berbisik dalam hati.
Kemungkinan ini sangat besar.
Dulu saat Lukisan Hantu tak terkendali, seluruh kota hampir ditarik paksa ke dunia latar belakang Lukisan Hantu, situasi yang sangat mengerikan.
Jika ingin membatasi Lukisan Hantu, wajib memilih lokasi yang tepat untuk mengisolasi pengaruh supernatural Lukisan Hantu terhadap dunia luar.
Gedung 'Keselamatan' adalah pilihan yang sangat baik.
Lokasinya luas, dan karena bentrokan sebelumnya dengan moment, gedung itu sudah diblokir. Tidak ada seorang pun di dalamnya, sehingga kerugian bisa diminimalkan.
“Dilihat dari situasi ini, api hantu menghubungkan Gedung 'Keselamatan' lalu menyambungkan ke dunia Lukisan Hantu...” Mata Hantu Yang Jian tidak bisa mengintai, tapi mata aslinya masih bisa melihat jelas.
Tapi tak lama kemudian.
Fenomena supernatural ini menghilang.
Api hantu mulai padam, Gedung 'Keselamatan' di dalam api hantu perlahan menghilang.
Segalanya dengan cepat kembali tenang.
Selain itu, rumah kuno di kejauhan terlihat lebih sepi. Beberapa siluet mengerikan telah lenyap, situasi abnormal lainnya juga sirna. Tampaknya kekacauan di rumah kuno itu telah diberantas.
“Li Jun masih hidup. Barusan dia yang menyumbang.” Melihat ini, Yang Jian sudah bisa menilai.
“Ayo ikut aku melihat.”
Dia tidak ragu lagi, membawa Anak Hantu dan Xiong Wenwen mendekati rumah kuno itu kembali.
Jika Li Jun mati, api hantu tak terkendali, rumah kuno akan terus dalam keadaan terbakar. Api hantu tidak mungkin padam.
"Tadi api hantu tiba-tiba berkobar lalu menghilang, jelas ada yang mengendalikannya."
"Ternyata."
Saat Yang Jian kembali ke pintu rumah kuno, ia melihat Li Jun keluar tanpa luka. Wajahnya aneh dengan beberapa bagian yang hilang seperti dihapus jari, kulitnya sangat pekat seolah dilukis dengan cat, menciptakan kesan tidak nyata yang mengerikan.
"Yang Jian?"
Li Jun yang kehilangan kacamata hitam menoleh. Di rongga mata kosongnya, api hantu hijau seram berkedip-kedip membuat bulu kuduk merinding.
"Kukira kau sudah mati." kata Yang Jian.
"Orang bernama Chen Qiaoyang itu mana?" Li Jun langsung mengejar kabarnya.
Yang Jian menjawab; "Rumah kuno lepas kendali, ada kekuatan gaib yang dikontrol Chen Qiaoyang sampai dia bisa kabur."
"Bahkan kau tak bisa menghabisi dia?" Nada Li Jun terdengar heran.
Mengukur kemampuan Yang Jian, kecil kemungkinan Chen Qiaoyang kabur. Satu-satunya cara adalah dengan mengalahkan Yang Jian - kalau tidak, Yang Jian pasti akan mengejarnya.
"Dia kuat. Aku nyaris menang." Jawab Yang Jian singkat tanpa penjelasan lebih.
Kabur ya kabur. Alasan tak penting. Cukup beri tahu Li Jun bahwa dirinya menang.
Informasi ini sangat krusial.
Li Jun sudah menebak hasilnya: Yang Jian menang tipis, Chen Qiaoyang kalah telak, tapi akhirnya tetap lolos.
"Jika Yang Jian masih memiliki tenaga sisa, mungkin sekarang dia bisa melihat mayat Chen Qiaoyang."
"Untuk sementara tidak perlu dihiraukan. Baru saja jam bandul melakukan restart terakhir dan kalibrasi waktu selesai. Tiba-tiba muncul banyak hantu di dalam rumah kuno ini, dan area luar juga terkena dampaknya. Sekarang kita harus menanganinya dengan baik, kalau tidak Kota Dadong akan menderita malam ini," kata Li Jun. "Di dalam sudah kuhadapi sementara, tapi belum tahu berapa banyak yang berhasil kabur."
Sebelumnya dia kembali membuka lukisan itu, memasukkan semua fenomena gaib dari seluruh bangunan rumah kuno ke dalam dunia Lukisan Hantu.
Tidak perlu melawan secara langsung, cukup masukkan semuanya ke dalam Lukisan Hantu.
Meski akan meninggalkan potensi masalah, ini tetap pilihan terbaik.
"Bagaimana dengan Wang Chaling?" Lanjut Li Jun.
"Mungkin sedang menangani peristiwa supranatural. Hari ini dia pasti sibuk, tidak perlu menghiraukannya. Hm? Apa itu?" Tiba-tiba Yang Jian melihat dua orang keluar dari arah rumah kuno.
Sepasang pria dan wanita itu terlihat berusia sekitar empat puluhan, namun wajah mereka kaku dan membawa aura kematian, seperti mayat yang bisa berjalan.
"Generasi kedua keluarga Wang, pasangan Wang Lu?" Segera memori terkait muncul di otak Yang Jian.
Padahal sebelumnya dia sama sekali tidak mengetahui status pria dan wanita ini, tapi tiba-tiba mendapat kesan yang jelas.
Ini efek dari memori Chen Qiaoyang yang dicurinya sebelumnya yang sedang bekerja.
"Kau mengenal barang ini?"
Li Jun menjawab: "Aku hanya dengar dari Li Yang bahwa dua hantu ini tidak menyerangnya, malah memberinya arahan dan membawanya menemukan jam bandul di rumah kuno. Kuduga ini pasti ada hubungannya dengan Wang Chaling, jadi tidak kuhadapi mereka."
“Ini adalah orangtua Wang Chaling, dulunya mereka adalah Pengendali Hantu, belakangan terkena kutukan keluarga tertentu sehingga berubah menjadi hantu gentayangan. Tapi sepertinya Wang Chaling bisa mengendalikan mereka, untuk sementara tidak ada bahaya lepas kendali.” Kata Yang Jian.
“Omong-omong, kau bertemu Li Yang? Di mana dia?”
Li Jun melirik ke belakang.
Saat ini Li Yang keluar dengan langkah hati-hati.
Dia khawatir di luar juga berbahaya, jadi Li Jun yang memimpin dulu untuk melihat situasi, sementara dia mengikuti dari belakang.
“Komandan, ini saya. Saya baik-baik saja, masih hidup.” Li Yang langsung lega melihat Yang Jian di luar.
Tampaknya situasi di luar tidak separah yang dibayangkan.
“Saya masih harus menelusuri fenomena gaib lainnya, tidak bisa mengobrol lama.” Li Jun adalah tipe orang yang langsung bertindak, dia tidak mau berlama-lama, setelah memberi salam langsung pergi.
Jangan dikira rumah kuno ini sudah aman. Baru saja Chen Qiaoyang me-restart rumah ini, meski hanya beberapa menit, jumlah hantu gentayangan yang dilepas tetap banyak.
Saat itu Yang Jian memang tidak punya tenaga untuk memperhatikan.
Begitu Li Jun pergi.
Orangtua Wang Chaling, pasangan hantu gentayangan itu juga perlahan menghilang.
Rumah kuno yang sekarang meski tampak sama, sudah kehilangan aura seramnya.
“Kau menemukan jam bandul tua di dalam rumah?” Saat ini Yang Jian menatap Li Yang dengan ekspresi heran.
Dia tahu jam itu ada di rumah tua, tapi tidak tahu posisi pastinya.
Waktu yang tepat, posisi yang benar, baru bisa menemukan jam bandul yang asli.
"Di dalam otak Yang Jian muncul pemikiran ini."
"Tapi dia hanya tahu waktu yang benar, tidak mengetahui posisi yang tepat."
"Kehilangan ingatan."
"Ini konsekuensi dari pencurian memori Chen Qiaoyang yang tidak utuh."
"Aku pernah melihat jam bandul tua itu, dalam proses restart yang terus-menerus, tiba-tiba terlihat. Meski hanya sekali pandang, tapi sungguh kulihat jam lantai setinggi orang berdiri di dalam rumah kuno..."
"Li Yang hendak mengungkapkan, namun diinterupsi oleh Yang Jian."
"Tidak terburu-buru, bicarakan setelah kembali." Kata Yang Jian.
"Li Yang segera menyadari pentingnya kerahasiaan, langsung menutup mulutnya."
"Yang Jian berkata: 'Sementara sudah aman, mari bergabung kembali. Usahakan meninggalkan Kota Dadong sebelum pukul dua belas. Jangan berlama-lama di sini. Malam ini tempat ini tidak tenang, tapi misi kita sudah selesai. Urusan selanjutnya bukan tanggung jawab kita'."
"Dia berbeda dengan komandan tim lainnya."
"Komandan tim lain seperti Li Jun, Wang Chaling, Li Leping dll, memiliki status sebagai komandan tim beserta hak-haknya."
"Meski Yang Jian punya status komandan tim, dia hanya memiliki kewenangan sebagai penanggung jawab Kota Dachang."
"Perbedaan ini sangat signifikan."
"Tentu saja kekurangan hak ini membawa imbalan memadai: dia hanya perlu menanggung tanggung jawab sebagai penanggung jawab wilayah, bukan tanggung jawab komandan tim."
"Peristiwa gaib di Kota Dadong, Yang Jian tak perlu menanganinya."
"Markas besar juga tidak bisa mengerahkan dirinya."
"Kecuali tambah bayaran."
"Jam bandul ini biarkan sementara di sini. Nanti ketika diperlukan, cari cara untuk mengambilnya. Mengambil sekarang masih terkesan dipaksakan."
"Pandangan Yang Jian beralih dari rumah kuno. Dia membawa Li Yang, Xiong Wenwen, dan anak hantu mulai mundur."
"Bersamaan dengan itu,"
Wang Chaling yang meninggalkan tempat ini tidak buru-buru menangani peristiwa supranatural. Dia membawa hantu gentayangan generasi pertama ke sebuah ruang aman yang sangat rahasia di Kota Dadong.
Sebagai komandan tim, memiliki ruang aman sendiri adalah hal yang sangat masuk akal.
Namun di atas sebuah kursi dalam ruang aman tersebut, duduk sesosok hantu gentayangan yang mengerikan.
Hantu itu seluruh tubuhnya berwarna hijau kehitaman, perutnya membesar, dengan sebuah paku peti mati berkarat tertancap di alutnya.
"Waktu yang tepat, posisi yang benar baru bisa menemukan jam bandul. Benarkah benda itu bisa direstart?"
Wang Chaling menatap hantu tak bergerak di dalam ruang aman dengan tatapan berkelip-kelip, entah sedang memikirkan apa.
Di dalam ruangan itu, terkurunglah sumber peristiwa gaib Tingkat S.
Kode nama: Mayat Hidup.
