Wang Chaling menatap Mayat Hidup yang duduk di kursi dalam ruang aman, bola matanya berkilauan, otaknya dipenuhi berbagai pikiran.
Dia yakin, tak peduli siapa orang di luar sana, tak ada yang tahu bahwa Mayat Hidup markas besar telah dicurinya. Karena itu setelah kemunculan Chen Qiaoyang si Penggembala Hantu, hal pertama yang harus dipastikannya adalah apakah Mayat Hidup di ruang amannya telah dibawa pergi oleh Chen Qiaoyang.
Meski kemungkinannya kecil, dia tetap harus memastikan.
"Ini adalah satu-satunya hantu gentayangan di lingkaran gaib saat ini yang dikonfirmasi bisa direstart dan berhasil dikurung. Baik nilai Mayat Hidup itu sendiri maupun nilai paku peti mati itu sangat besar, terutama bagiku yang lebih penting. Kalau tidak, dulu aku tak akan mengambil risiko mencuri Mayat Hidup ini dari markas besar."
Wang Chaling mengingat kembali keputusan yang pernah ia buat dulu, hatinya masih diliputi rasa trauma.
Begitu rencana ini terbongkar, dia pasti akan dikejar-kejar oleh markas besar.
Namun menurutnya, meski ada risikonya, hal ini masih dalam batas kemampuan yang bisa ia tanggung.
Pertama, yang bertindak bukan dirinya sendiri, melainkan kakek dan neneknya yang telah berubah menjadi hantu gentayangan.
Hantu tidak akan pernah mati.
Jadi sekalipun gagal, tidak akan ada konsekuensi serius. Lagipula saat markas menangani kasus Lukisan Hantu, para ahli sudah dikerahkan semua. Anggota yang tersisa hampir mustahil bisa menghalangi hantu gentayangan generasi pertama keluarga Wang.
Hasilnya jelas terlihat.
Dia berhasil.
Mayat hidup itu berhasil dicuri dengan paksa dari markas, lalu disembunyikan di ruang aman hingga hari ini.
Paku peti mati itu masih belum berani disentuh oleh Wang Chaling untuk sementara.
Ia pernah meneliti dokumen arsip peristiwa gaib Tingkat S tentang mayat hidup dengan serius. Untuk hantu gentayangan level ini, kecerobohan sekecil apapun bisa memicu bencana dahsyat.
Lagipula hantu gentayangan ini bisa melakukan restart.
"Dengan memanfaatkan restart mayat hidup, aku bisa menetralisir restart rumah kuno. Asal berhasil, aku bisa merebut kembali jam bandul tua di sana. Lalu jika aku memaksa mayat hidup masuk ke fase restart, dikombinasikan dengan restart jam bandul, aku akan menciptakan siklus restart tak terpecahkan. Restart mayat hidup 40 menit, restart jam bandul 30 menit, totalnya 70 menit."
"Satu siklus akan mengembalikan waktu di dalam rumah kuno 70 menit ke belakang. Jika semuanya berjalan mulus, aku bisa membuat waktu di dalamnya kembali ke titik tertentu di masa lalu."
"Bahkan... kembali ke hari itu..."
Wang Chaling mengulurkan tangannya menyentuh pintu kokoh ruang aman itu, perasaan semangat membanjiri hatinya.
Karena di tangannya kini telah mengenggam momentum krusial ini.
Ini mungkin untuk diselesaikan, bukan tidak ada harapan sama sekali.
Hanya saja masih kurang sedikit kemampuan kontrol terhadap mayat hidup.
Lagipula, mayat hidup tak mungkin terus-menerus restart sesuai skenariomu, dia bisa membunuh kapan saja.
Wang Chaling juga mengetahui aturan membunuh mayat hidup.
Arsip rahasia semacam ini boleh diakses oleh orang dengan jabatan setingkat komandan tim sepertinya.
Tapi sekarang...
Wang Chaling menurunkan telapak tangannya, raut getir terpancar di wajahnya.
Belum terpikir cara efektif untuk mengontrol mayat hidup, sementara masalah rumah kuno telah menarik perhatian Yang Jian, dan jam bandul tua itu kini dalam pengawasannya...
Artinya, jika dalam waktu singkat dirinya gagal mengimplementasikan Rencana Restart Tanpa Batas, maka semua akan sia-sia begitu jam itu diambil Yang Jian.
Karena itu, untuk menyelesaikan rencana ini, harus diselesaikan sebelum Yang Jian mengambil jam bandul tua.
"Sepertinya Yang Jian belum mampu mengambil jam bandul tua sekarang. Kalau tidak, dengan karakternya pasti sudah diambil sejak lama. Membuka jam itu membutuhkan timing yang tepat. Saat bentrok dengan Chen Qiaoyang dulu, dia diduga menggunakan kemampuan restart, tapi pastinya sangat terbatas."
"Paling banter tiga menit, itupun dengan banyak batasan."
Wang Chaling menyimpulkan.
Dia yakin bahwa saat ini Yang Jian belum bisa mengakses jam bandul tua itu.
“Apapun yang terjadi, waktuku tidak banyak lagi. Aku harus segera memikirkan skema yang masuk akal dan segera mengimplementasikan rencana.” Wang Chaling mulai merasakan sedikit perasaan urgensi di hatinya.
Sesuai rencananya, jika semuanya berjalan mulus, rumah kuno akan terpantau olehnya. Ditambah dengan mayat hidup di tangannya, dia punya cukup waktu untuk menyempurnakan skema secara perlahan sambil menunggu kesempatan.
Lagipula dia adalah orang biasa, bukan Pengendali Hantu yang bisa hidup sangat lama.
Paling-paling, menghabiskan beberapa tahun, belasan tahun.
Dengan syarat-syarat yang terpenuhi, Wang Chaling tidak terburu-buru. Dia sanggup menunggu.
"Sementara situasi di sini baik-baik saja, aku harus keluar untuk menangani urusan di luar."
Setelah memastikan mayat hidup dalam kondisi aman, dia tidak berlama-lama dan segera berbalik badan pergi.
Ruang aman yang sepi itu kembali dipenuhi kedamaian.
Di balik pintu gerbang tebal, mayat dengan kulit hijau kehitaman itu duduk kaku seperti boneka, perut besarnya yang ganjil sama sekali tidak bergerak. Paku peti mati masih tertancap dalam-dalam di alut hantu gentayangan itu.
Namun tak ada yang memperhatikan bahwa...
Seiring berjalannya waktu, beberapa serpihan mulai mengelupas dari paku peti mati yang menancap di dahi mayat hidup itu, seolah karat yang lepas dari paku tersebut.
Bersamaan dengan itu, bola mata suram dan mati rasa sang hantu yang sebelumnya membeku, perlahan mulai bergerak.
Tatapan ganjil itu mengarah ke arah pintu gerbang ruang aman.
Seolah mampu menembus pintu besar itu, melihat punggung Wang Chaling yang perlahan menjauh.
"Tapi tak lama kemudian, bola mata ganjil itu kembali berputar.
Semua ini seolah-olah tidak pernah terjadi.
Hanya sesekali terlihat karat pada paku peti mati yang terus-menerus mengelupas.
Bersamaan dengan itu.
Di depan Gedung Ning'an.
Yang Jian telah mengumpulkan tim kecilnya, saat ini bersiap untuk meninggalkan kota ini.
"Bagaimana situasi di sana?" Feng Quan mendekat, dia yang mengawasi keanehan di dalam gedung, kini menggelengkan kepala lemah menunjukkan ketidakberdayaan.
"Rumah kuno itu sementara sudah teratasi, ada orang berbahaya bernama Chen Qiaoyang yang kabur, harus lebih waspada ke depannya." Kata Yang Jian sambil melirik gedung Ning'an milik Wang Chaling.
Bangku kayu merah telah diletakkan di pintu masuk gedung.
Feng Quan berkata: "Jika terus begini, gedung ini akan hancur."
"Wang Chaling tidak ikut campur?" Yang Jian mengerutkan kening.
"Tidak pernah muncul." Jawab Feng Quan.
Yang Jian berkata; "Dia benar-benar tenang, gedungnya sendiri mengalami peristiwa supranatural pun tidak peduli, entah kabur ke mana, kami yang sibuk membersihkan kekacauannya."
Saat dia bentrok dengan Chen Qiaoyang sebelumnya, Wang Chaling ini hanya menonton dari samping.
Tadi bilang mau menangani peristiwa supranatural, tapi akhirnya orangnya malah hilang.
"Kalau di sana sudah selesai, apakah kita perlu urusi yang di sini?" Tanya Feng Quan.
Yang Jian berkata: "Setelah kamu amati sekian lama, ada cara bagus tidak?"
Feng Quan menjawab: "Jika bisa menemukan bangku kayu merah yang tersembunyi itu, mungkin ada solusi."
"Tidak, perantaranya sudah menyebar." Yang Jian menyuarakan pendapatnya.
"Jika ingin menyelesaikan masalah ini, hanya ada satu cara. Biarkan suatu entitas khusus duduk di bangku kayu merah. Entitas tersebut tidak boleh terlalu mengerikan hingga menyebabkan bangku merah hancur, tetapi juga harus mampu menahan serangan Hantu di bangku. Asalkan berhasil, semua bangku lainnya akan kehilangan fungsi sebagai perantara. Karena Hantu hanya ada satu, saat menyerang pasti tidak bisa menargetkan orang lain."
Yang Jian kembali menganalisis situasi sebelumnya, lalu menyusun sebuah skema.
Namun implementasi skema ini sangat sulit, sungguh sangat sulit.
Intinya, kita harus secara pasif menahan serangan Hantu dari bangku, sementara kekuatan gaib yang melekat pada diri sendiri tidak boleh terlalu kuat. Kalau tidak, bangku merah sebagai perantara akan rusak, dan serangan Hantu akan terputus.
"Rupanya Chen Qiaoyang sengaja memberikan teka-teki ini padaku. Dia ingin menggunakan penghuni gedung sebagai umpan untuk mengulur waktu kita, sambil menyelesaikan penyesuaian waktunya. Tapi dia tidak menyangka kita akan begitu kejam - menyelesaikan masalah di rumah kuno terlebih dahulu, baru kembali menangani bangku merah ini."
Senyum dingin mengembang di wajah Yang Jian.
Pilihan Chen Qiaoyang tidak salah. Dia memanfaatkan rasa tanggung jawab, simpati, bahkan juga upaya pengalihan perhatian dari para penanggung jawab.
Bila dihadapkan pada penanggung jawab biasa, pasti sudah terjebak.
Namun alur cerita tidak berjalan sesuai skenario Chen Qiaoyang, sehingga kali ini dia gagal.
"Komandan, apakah sudah waktunya mundur? Pemblokiran di sini sudah selesai. Tampaknya urusan di situ juga sudah beres. Syukurlah kita semua baik-baik saja." Huang Ziya dan Tong Qian mendekat pada saat itu.
"Li Yang, kau baik-baik saja?" tanya Tong Qian.
Li Yang menggelengkan kepala: "Berhasil diatasi tanpa insiden, tidak ada masalah serius."
“Lalu tunggu apa lagi, pulang tidur, pulang tidur, aku benar-benar ngantuk.” Xiong Wenwen berkata sambil menguap.
Tapi dia adalah Manusia Kertas yang sama sekali tidak perlu tidur, bisa beraktivitas 24 jam.
“Masalah bangku kayu merah belum ditangani, Wang Chaling hilang entah kemana, selesaikan ini dulu baru pergi.” Yang Jian berkara.
Tong Qian agak heran: “Menangani urusan Wang Chaling ini tidak seperti gaya khasmu.”
“Aku memang tak ingin ikut campur, tapi sebelumnya aku sudah janji ke Li Jun untuk menyelesaikan peristiwa supranatural disini, kredibilitas dasar harus dijaga.” Yang Jian berkata dengan wajah datar.
Tong Qian mengangguk.
Meski karakter Yang Jian agak bermasalah, tapi kredibilitasnya memang bagus. Setidaknya apa yang dijanjikan tidak pernah ingkar, ini juga alasan markas bersedia meminta Yang Jian bertindak.
Karena Yang Jian tidak akan ingkar janji, meski harganya agak mahal, tapi kemahalan itu membuat orang tenang.
“Kalau begitu cepat selesaikan ini dan kembali ke Kota Dachang.” Kata Tong Qian: “Apa kita punya cara baik?”
Tatapannya menyapu kerumunan, melayang dari Li Yang ke Feng Quan, mengabaikan Xiong Wenwen di samping dan bocah hantu polos nan lugu itu.
Akhirnya hanya bisa berharap pada Yang Jian.
Untuk menangani peristiwa supranatural, tak hanya perlu nyali, lebih penting adalah intuisi dan pola pikir unik.
Kerumunan terbenam dalam hening, sama-sama merenungkan cara mengatasi peristiwa bangku kayu merah ini.
Untung sekarang mereka tidak ada di dalam gedung, diri mereka aman, punya cukup waktu untuk menganalisa situasi dan merancang strategi.
“Saatnya mengandalkan Ayah Beruang ini.” Xiong Wenwen langsung maju ingin cari perhatian saat lihat yang lain diam.
“Dengan beberapa kali meramal, metode pasti akan ditemukan.”
Yang Jian meliriknya: "Ada begitu banyak bangku kayu merah, ribuan perantara, ribuan variabel. Kau mau meramalkan sampai kapan?"
"Tidak, aku tak perlu meramalkan benda itu. Aku cukup meramalkan dirimu saja. Lihat bagaimana versi masa depanmu menyelesaikan ini, lalu aku beri tahu skema aksimu ke dirimu yang sekarang. Begitu kan?" Xiong Wenwen berkata dengan mantap.
"Tak perlu. Aku punya skema." Kata Yang Jian.
Feng Quan terkejut: "Cepat sekali? Apa skemamu?"
"Aku butuh umpan untuk memicu aturan membunuh secara aktif." Jawab Yang Jian.
"Aku yang jadi umpan." Tong Qian langsung menyetujui tanpa pikir panjang.
Dalam peristiwa supranatural, perlu ada yang jadi umpan adalah hal normal. Hanya terdengar kejam, banyak yang sulit menerima.
Tapi sebenarnya ini adalah bagian tak terpisahkan dari aksi.
Seperti di medan perang yang perlu ada yang menyerbu duluan.
Yang Jian berkata: "Tak ada yang bisa menjamin dalam urusan gaib. Jika kau gagal jadi umpan, kau akan mati dan memicu peristiwa baru. Tak sepadan. Biar orang biasa saja."
"Tak ada yang mau." Tong Qian menggeleng.
"Asal syaratnya memadai, pasti ada yang mau kooperatif, menjual nyawa untukmu." Setelah berkata demikian, tatapan Yang Jian beralih ke pusat kota di kejauhan.
Cahaya merah berkedip sesaat, menyelimuti area tersebut.
Wilayah Hantu muncul dan lenyap secepat kilat.
Sesaat kemudian.
Seorang pemuda berbaju pasien bertelanjang kaki muncul di hadapan Yang Jian.
“Zhang Zhidong, kau sakit, ada sesuatu yang tumbuh di otakmu. Berdasarkan pengalamanku, tingkat keberhasilan operasi di posisi itu tidak tinggi. Kau akan mati di meja operasi. Lebih baik hari ini kau serahkan nyawamu padaku. Setelah urusan selesai, aku akan melakukan operasi ini untukmu dengan tingkat keberhasilan minimal 90%.”
Yang Jian membuka mulut dengan dingin.
Pemuda bernama Zhang Zhidong ini masih terlihat bingung dan bengong. Sebab sedetik sebelumnya dia masih di rumah sakit, namun kini tiba-tiba sudah berada di depan Gedung Ning'an.
"Sementara kau tidak menolak, berarti setuju." Yang Jian mendekat, langsung menggenggam kerah bajunya dan menyeretnya ke depan.
Feng Quan, Tong Qian, Li Yang, Huang Ziya, dan Xiong Wenwen menyaksikan kejadian ini dengan tenang.
"Sia-siapa kau?" Zhang Zhidong yang terseret itu akhirnya menyadari situasi, bertanya dengan suara gagap. Dia bahkan tidak melawan.
Juga tak berani melawan.
Fenomena supernatural yang terjadi pada dirinya ini, reaksi pertama yang muncul pastilah ketakutan.
"Aku Yang Jian."
Zhang Zhidong bertanya lagi; "Kau mau membawaku ke mana?"
Yang Jian menyeret orang ini kembali ke depan pintu gerbang gedung, mendekati bangku kayu merah yang terdekat.
Dia melukai lengan orang itu hingga mengucurkan darah.
Darah menetes pada boneka kain aneh yang sudah rusak.
Ini adalah boneka pengganti kematian terakhir yang dimiliki Yang Jian.
"Duduklah." Yang Jian menekan bahunya, memaksanya duduk di bangku merah itu.
Zhang Zhidong bingung, tak tahu harus berbuat apa. Dia tidak punya pilihan untuk melawan, hanya bisa duduk patuh.
"Namun kemudian, dia menyadari tubuhnya dengan cepat kehilangan sensasi fisik. Pada saat yang sama, sebuah peristiwa yang membuatnya hampir putus asa terjadi."
"Bangku kayu merah ini awalnya kosong melompong. Tapi saat dia duduk, sosok ganjil tiba-tiba muncul di sebelahnya."
"Tak bernyawa, dingin dan menyeramkan, berpakaian kuno. Seperti mayat yang sudah mati puluhan tahun. Kaki sosok ini melekat pada bangku, seolah menyatu menjadi satu kesatuan."
"Ini... Hantu?"
"Bulu kuduk Zhang Zhidong berdiri. Dia ingin berteriak histeris, tapi sadar dirinya tak bisa berbuat apa-apa."
"Yang Jian berdiri di samping. Tangan kanannya menggenggam Boneka Pengganti Nyawa, menjadi penonton pasif."
"Boneka itu kini hidup. Di genggaman Yang Jian, boneka itu menggeliat sambil meninju dan menendang, berusaha melepaskan diri."
"Tapi sia-sia belaka."
"Tangan Yang Jian tetap menggenggam erat, tak membiarkan boneka itu kabur."
"Ternyata begitu! Pakai orang biasa untuk memicu perantara dan memancing hantu gentayangan. Lalu gunakan Boneka Pengganti untuk transfer serangan hantu. Sekarang pertanyaan menarik: apakah hantu akan menyerang orang hidup di bangku, atau boneka di tangan Yang Jian?"
"Tabrakan kekuatan gaib, konflik aturan supernatural... Dia memang jago memanipulasi ini. Seolah terlahir untuk pekerjaan macam ini."
"Suara berat Feng Quan terdengar penuh kekaguman."
"Tong Qian mengangguk pelan, "Jika hantu ingin menyerang Boneka Pengganti Nyawa di tangan Yang Jian, maka hantu pasti akan meninggalkan bangku kayu, dari perantara menyerbu masuk ke dunia nyata."
"Begitu hantu muncul di dunia nyata, kita bisa membatasi geraknya."
Meski mereka langsung menangkap inti masalah, namun tidak bisa merumuskan skema ini dalam waktu singkat.
Benar-benar sempurna.
Hantu yang awalnya tak tertangani di bangku kayu itu kini akan dipancing keluar oleh Yang Jian menggunakan Boneka Pengganti Nyawa dengan paksa.
Tentu, ada risikonya juga.
Soalnya hantu mungkin saja tidak menyerang boneka pengganti itu.
"Ini bisnis merugi, mengurus bangku merah malah harus menghabiskan boneka pengganti terakhir." Di hati, Yang Jian merasa dirugikan.
Barang penyelamat nyawa ini lebih berguna dari Lilin Hantu, sayang kalau dipakai di sini.
Sesaat kemudian.
Bangku kayu yang tenang mulai bereaksi, bergetar dan bergoyang hebat.
Seolah ada kekuatan gaib tak kasat mata yang mengganggu situasi ini.
Zhang Zhidong yang duduk di atasnya terbelalak ketakutan, menoleh ke samping seolah melihat sesuatu yang mengerikan.
Konflik antar aturan pun terjadi.
Bangku kayu sebagai perantara juga tidak rusak, karena Zhang Zhidong orang biasa tanpa kekuatan gaib untuk melawan serangan hantu gentayangan. Dia hanya meneteskan darah di boneka pengganti.
Fungsi Boneka Pengganti Nyawa adalah memindahkan serangan hantu gentayangan.
Hantu ingin menyerang Zhang Zhidong, berubah menjadi hantu yang ingin menyerang boneka pengganti kematian.
Tapi boneka pengganti kematian itu tidak berada di bangku kayu merah, tidak kontak dengan perantara, jadi sekarang hantu ingin membunuh boneka pengganti di luar perantara, bukan Zhang Zhidong.
Perantara menjadi belenggu yang membatasi aturan membunuh hantu.
Hantu sedang berusaha melepaskan diri, ingin terbebas dari belenggu bangku merah, meretas dari tempat tak dikenal ke dunia nyata.
“Akankah muncul?”
Yang Jian memegang tombak retak berwarna emas siap menggunakan metode menunggu seperti menunggu kelinci.
Bangku merah bergoyang semakin intens, bahkan beberapa kali hampir terjatuh ke lantai tapi tetap tidak jatuh.
Zhang Zhidong yang duduk di bangku itu tidak bisa kabur, hanya bisa menerima semua kengerian ini.
Perlahan-lahan.
Sebuah fenomena supernatural mulai muncul.
Siluet mengerikan perlahan mulai terlihat di atas bangku.
Itu adalah hantu gentayangan yang sedang berjuang mengoyang-goyangkan bangku merah, ingin melepaskan diri untuk membunuh boneka pengganti kematian yang tidak jauh dari sana.
