Yang Jian tidak menghabisi seseorang untuk merebut kursi, meski sebenarnya bisa dilakukan mengingat kemampuannya.
Tapi sepertinya penumpang bus ini lupa.
Selain 35 kursi, masih ada satu kursi lagi yaitu kursi kemudi sopir. Tempat ini bisa diduduki, karena dari informasi yang diketahui Yang Jian sebelumnya, Pak Qin dari markas pernah menjadi sopir bus gaib.
"Pak Qin sudah pernah menjadi sopir, mengemudikan bus gaib, maka secara alami pernah duduk di kursi kemudi ini."
"Ada orang yang pernah duduk di sana tanpa masalah, bahkan masih hidup sampai sekarang. Ini jelas menunjukkan posisi itu diperbolehkan untuk diduduki, tidak ada bahaya maupun kutukan."
"Sedangkan mayat di kursi kemudi ini,"
"hanyalah si sial di masa lalu yang mencoba mengemudikan bus gaib. Terakhir kali Yang Jian sudah melihat mayat ini, tapi tidak menemukan bau konspirasi."
"Yang Jian menduga, mayat ini dulunya mungkin seorang Pengendali Hantu. Tapi setelah mati, Hantu Gentayangan-nya bangkit kembali. Hantu dalam tubuhnya mungkin sudah pergi."
"Jadi mayat ini kemungkinan besar hanyalah cangkang kosong."
"Tentu saja, meski dugaannya salah pun tidak masalah. Semua hantu di bus ini akan dikendalikan. Yang Jian tidak khawatir akan terjadi sesuatu."
"Kursi kemudi bisa diduduki? Berarti sopirnya palsu, cuma mayat tak berguna yang dipajang untuk menakut-nakuti orang?"
"Apa mungkin? Tiba-tiba ada kejadian begini. Mungkinkah Yang Jian ini tahu sesuatu? Dia ingin mengemudikan bus gaib?"
"Jika bus ini benar-benar bisa dikemudikan, itu sangat mengerikan."
Banyak Pengendali Hantu di bus yang duduk demi bertahan hidup, kini hati mereka bergejolak. Baru sekarang mereka sadar: bus ini ternyata bisa dikemudikan secara manual. Tidak harus selalu terbawa arus ke tempat berbahaya, mengalami risiko tak terduga.
"Yang Jian, kau bisa mengemudikan bus ini? Jika bisa, aku akan jual nyawa untukmu, bergabung dengan timmu. Bagaimana?"
Saat ini, seorang Pengendali Hantu tak dikenal tak bisa menahan diri dan pertama kali membuka mulut bertanya.
Menguasai bus gaib sama artinya dengan menguasai nyawa ribuan Pengendali Hantu, lagipula sebagian besar memerlukan karakteristik tertentu dari bus gaib untuk mengendalikan hantu gentayangan yang dibangkitkan dalam tubuh mereka.
Dalam situasi seperti ini, cukup membuat kerumunan menjadi gila.
"Yang Jian, berikan jawaban. Jika kau bisa melakukannya, aku juga mau menjual nyawa untukmu." Kemudian, ada yang kembali berbicara.
"Yang Jian si Mata Hantu, aku salah satu penanggung jawab markas. Terpaksa naik bus untuk menyelamatkan nyawa. Namaku Fan Xing, harap nanti bisa saling membantu."
Selain mereka yang mau menjual nyawa untuk Yang Jian, ada juga yang mencoba mendekati dengan status penanggung jawab.
"Diam!" bentak Yang Jian dingin.
Dia sama sekali tidak tertarik pada orang-orang ini. Meski ada yang ingin menjual nyawa untuknya, dia tak mau menerima.
Anggota tim yang tak bisa dipercaya adalah sumber malapetaka.
Bentakannya membuat kerumunan yang ramai tadi langsung tak berani bersuara, patuh dalam keheningan.
Kini Yang Jian duduk di kursi kemudi sambil memegang setir. Meski tak tahu apakah dia bisa mengendalikan bus gaib, jika benar bisa mengontrolnya, menyinggung perasaannya atau membuatnya tidak puas sama saja mengundang kematian.
Saat ini.
Bus gaib masih melaju di jalan aspal sunyi yang ganjil. Jalan itu terlihat tak berujung. Jika bukan karena pemandangan di luar yang berubah, kerumunan bahkan ragu apakah bus benar-benar bergerak atau hanya berputar di tempat.
Yang Jian duduk di kursi kemudi, dia tidak mengendalikan kendaraan. Mobil ini masih beroperasi sesuai aturan tertentu.
Namun pengalaman sopir Pak Qin membuatnya tertarik.
Mungkin dia bisa meniru cara Pak Qin mengemudikan bus gaib...
"Patut dicoba." Yang Jian melepas sarung tangan, memperlihatkan telapak tangan hitamnya yang dingin.
Ini adalah telapak tangan hantu gentayangan yang telah dibongkar lalu dirangkai kembali ke tubuhnya oleh bayangan hantu.
Berdasarkan pengalamannya mengemudikan taksi hantu, untuk mengontrol kendaraan gaib harus ada pengendalian terlebih dahulu. Hanya dengan keberhasilan mengendalikan, kau bisa merebut kembali sebagian kontrol.
Kontrol inilah yang menjadi hak mengemudi.
Tapi jika gagal mengendalikan atau tidak bisa membentuk tekanan, maka mustahil mendapatkan kontrol.
Jadi pengemudi harus memiliki kekuatan gaib yang sangat kuat.
Kedua tangan Yang Jian memegang setir, mencoba memutarnya.
Setir tua ini seperti terkunci karat. Meski menggunakan seluruh tenaga, setir sama sekali tidak bergerak.
"Kekuatan mengendalikan tidak cukup. Tidak bisa mendapatkan kontrol. Tangan hantu bisa mengemudikan taksi hantu, tapi tidak bisa mengemudi bus gaib ini. Jarak kemampuan mereka terlalu jauh." Tatapan matanya bergetar halus.
Andai tangan hantu bisa sedikit memutar setir, dia masih bisa menerima.
Sikap tidak bergerak sama sekali ini benar-benar mematahkan semangat.
"Coba lagi."
Yang Jian tidak menyerah. Bayangan hitam di kakinya bergoyang, perlahan menutupi setir, mencoba meningkatkan kekuatan pengendalian.
Meskipun di dalam bus gaib bisa menekan hantu, bukan berarti hantu sama sekali tidak bisa bergerak. Di dalam bus, kekuatan hantu gentayangan masih bisa digunakan, hanya saja sangat terbatas.
Jika bus gaib seperti paku peti mati yang sepenuhnya menekan hantu gentayangan, maka hantu-hantu di dalamnya bahkan tidak akan bisa turun, dan bus sudah pasti akan penuh sesak sejak lama.
Makanya dikatakan bahwa bus gaib ini sangat ganjil.
Dengan bertumpuknya bayangan hantu dan tangan hantu, Yang Jian kembali memutar setir.
Seperti sedang memutar sesuatu yang sangat berat, dia masih merasakan hambatan besar. Namun yang mengejutkan,
Setir yang sebelumnya terkunci mulai menunjukkan sedikit gerakan.
Perlahan-lahan mulai berputar.
Gerakannya sangat kecil, bahkan tidak bisa langsung mengubah posisi bus gaib, hanya bisa sedikit menyimpang dengan memperpanjang jarak tempuh.
Tapi begitu Yang Jian melepaskan tangannya,
Setir bus gaib langsung kembali ke posisi semula, kontrolnya direnggut kembali.
"Baru sebuah setir saja sudah sesulit ini, apalagi gas, rem, dan kontrol pintu masuk-keluar..." Wajah Yang Jian mulai tampak muram saat ini.
Dia sudah menjadi makhluk luar biasa, pengendali hantu termasyhur di lingkaran gaib, tapi bahkan tidak bisa memutar setir bus ini.
Benar-benar tidak tahu bagaimana dulu Pak Qin bisa mengontrol mobil ini.
Atau jangan-jangan bukan kemampuannya yang kurang, tapi metodenya yang salah?
Yang Jian mulai meragui dirinya sendiri.
Lagipula, jika bahkan dia tidak bisa mengontrolnya, siapapun yang menggantikannya pasti akan mengalami hasil yang sama, bahkan mungkin lebih buruk.
“Dari tampaknya hanya bisa mengurungkan niat mengemudikan bus gaib ini untuk sementara.” Setelah ujiannya gagal, Yang Jian membatalkan ide ini.
Namun bukan berarti sama sekali tidak ada hasil.
Setidaknya dia bisa memastikan bahwa dirinya mampu mengontrol sedikit.
Seiring waktu yang perlahan berlalu.
Bus gaib terus berjalan, kali ini pemandangan sekitar mulai menunjukkan perubahan tertentu. Di luar jendela terlihat lekuk sebuah desa, dan mengikuti jalan raya ini, bus perlahan memasuki wilayah pedesaan.
“Apakah ini pemberhentian?”
Melalui jendela mobil, Yang Jian menyaksikan penampakan desa di luar. Ekspresinya menjadi muram.
Desa di luar terdiri dari rumah-rumah kayu beratap genteng hijau yang sangat tua bernuansa historis, namun dipenuhi kesunyian misterius tanpa penghuni. Semak liar tumbuh subur di mana-mana, beberapa bagian bahkan memiliki pintu dan jendela yang sudah membusuk, hanya menyisakan lubang-lubang jendela yang kosong.
Namun dari segi gaya, ini jelas merupakan arsitektur khas dalam negeri.
Tapi di era sekarang ini, masih adakah desa seperti ini di dalam negeri?
“Sebuah wilayah ganjil yang sungguh tak bisa dipahami,” bisik Yang Jian dalam hatinya.
Bukan hanya dia yang melihat desa aneh di luar, penumpang lain di bus juga menyaksikannya. Mereka semua mulai dilanda kepanikan tanpa alasan jelas.
Karena setiap kali bus gaib berhenti di halte, selalu membawa serta bahaya tertentu.
Jika berhenti di kota dalam dunia nyata, penumpang bisa menggunakan kesempatan ini untuk turun. Tapi jika berhenti di wilayah misterius seperti ini, sama sekali tidak diperbolehkan turun.
Begitu bus gaib melanjutkan perjalanan, besar kemungkinan kalian akan terperangkap selamanya di tempat seperti ini. Kemungkinan bertahan hidup bergantung pada takdir.
Sebuah halte tiba-tiba muncul di jalan yang melewati desa ini, penampilan stasiun modern itu terlihat tak selaras dengan pemandangan desa, menciptakan kontras yang sangat kuat.
Namun di lokasi halte tersebut, sudah ada siluet ganjil berdiri di sana, seolah sedang menunggu untuk naik bus.
"Sial, dalam kondisi penuh sesak malah ada hantu gentayangan yang ingin naik..."
Seseorang tak bisa menahan diri dan berteriak kaget dengan suara tertekan.
Mereka yang pernah tinggal di dalam bus cukup lama paham, situasi paling dikhawatirkan di bus gaib adalah mesin mati, kelebihan penumpang, dihalangi hantu, tiga skenario ini.
Yang Jian bahkan sudah merebut kursi sopir.
Situasi kelebihan muatan ini pasti akan terjadi, tak bisa dihindari.
