Yang Jian juga tidak menyangka Zhang Wei tiba-tiba mengganggu sesuatu yang tidak bersih, menurut pemikirannya, area gerak Zhang Wei tidak pernah meninggalkan Dachang, pada dasarnya mustahil bertemu peristiwa supranatural, karena setiap tempat yang mencurigakan di kota ini pasti sudah dibersihkan tim kecilnya.
Lagipula kita semua tinggal di Dachang, tak ada yang ingin kota ini menyembunyikan hantu gentayangan mengerikan.
"Tapi ucapan Zhang Wei cukup meyakinkan, Yang Jian juga tidak berpikir dia akan berbohong, jadi memutuskan untuk mengamati dulu, melihat apakah benar ada keanehan di sekitar Zhang Wei."
"Setelah membuat perjanjian dengan Yang Jian, Zhang Wei langsung kembali penuh vitalitas."
"Dia sekarang sangat berharap makhluk hantu yang selalu mengikutinya segera muncul, agar bisa langsung menangkap dan membereskannya."
"Oleh karena itu, Zhang Wei mulai berjalan-jalan di perusahaan. Dia mengunjungi setiap lantai, memperlihatkan diri di depan banyak orang agar si hantu tahu kehadirannya."
"Kemudian dia memanggil anak buahnya untuk berkumpul di lantai bawah perusahaan."
"Awalnya Zhang Wei tak berani melakukan ini karena dikhawatirkan akan ada orang yang hilang secara penuh keanehan. Sebelumnya sudah dua orang hilang, makanya dia memilih bersembunyi sendirian dan menolak kontak dengan orang lain."
"Tidak ada masalah. Setidaknya karyawan lain normal semua. Jika hantu benar mengikuti Zhang Wei, pasti akan menyusup ke perusahaan dengan menyamar sebagai karyawan dan berbaur di antara mereka. Tapi setelah Zhang Wei mengitari semua lantai dan memperlihatkan diri, tidak ada karyawan yang menunjukkan keanehan."
"Pandangan Yang Jian mengikuti dari belakang, mengintai diam-diam. Sampai saat ini semua terlihat tenang."
"Kekhawatiran terbesarnya adalah ada hantu yang bersembunyi di dalam perusahaan."
"Kalau benar begitu, Yang Jian harus memikirkan berapa banyak orang yang telah kontak dengan hantu, dan berapa banyak yang terpengaruh hal gaib."
"Lagipula ini adalah hantu tak dikenal yang kemampuannya yang ganjil masih belum diketahui."
"Tapi, tidak menutup kemungkinan Zhang Wei sedang diawasi oleh seorang Pengendali Hantu." Pemikiran ini tiba-tiba muncul di benak Yang Jian.
Karena Pengendali Hantu lebih ahli dalam bersembunyi dibandingkan hantu. Jika mereka sengaja menyamar, sangat sulit untuk terdeteksi.
Namun saat ini Yang Jian tidak terburu-buru. Bagaimanapun hari ini tidak ada agenda penting, jadi dia memutuskan untuk mengamati lebih teliti. Jika bisa menetralisir faktor ketidakstabilan yang tersembunyi secara tepat waktu, itu akan menjadi solusi yang baik.
Tapi Yang Jian juga tidak sepenuhnya memusatkan perhatian pada Zhang Wei. Dengan mata hantu mengawasinya, tidak akan terjadi masalah.
Memanfaatkan waktu luang ini, Yang Jian meninggalkan lantai tersebut dan menemukan sebuah departemen yang sangat tidak mencolok di dalam perusahaan.
Departemen Penelitian.
Jumlah personel di departemen ini sedikit, hanya beberapa orang. Biasanya mereka hanya menerima gaji tanpa pekerjaan nyata.
Tapi semua anggota departemen ini bukan orang sembarangan.
Supervisornya adalah Dr. Chen, sementara sisanya adalah murid-muridnya yang pernah terlibat dalam penelitian fenomena gaib. Mereka memiliki pemahaman mendalam tentang hal-hal tertentu, namun karena situasi yang tidak memungkinkan, akhirnya memilih bergabung dengan Gedung Shangtong.
Meski sehari-hari mereka berada dalam posisi sampingan tanpa aktivitas berarti.
Mereka justru sangat menikmati hidup seperti ini. Bagi personel khusus seperti mereka, bisa tinggal damai tanpa ancaman bahaya adalah hal yang sangat berharga.
Soal gaji dan tunjangan, mereka memang tidak pernah menuntut terlalu tinggi.
Seperti biasa, Dr. Chen duduk di meja kerjanya sambil membaca buku, menyesap teh, dan sesekali berlatih tulisan kuas. Suasana tenang dan nyaman menyelimutinya.
“Dr. Chen, kantormu sepi sekali. Apa perlu saya carikan pekerjaan?” Suara Yang Jian tiba-tiba muncul. Dia muncul secara tiba-tiba di dalam ruangan kantor.
Dr. Chen terkejut sesaat, lalu wajahnya pulih normal. Ia menatap ke arah suara: "Kapten Yang?"
Sebelum sempat bicara lebih lanjut, Yang Jian langsung mengeluarkan telapak tangan yang dingin dan menyeramkan dengan kuku menghitam, lalu melemparkannya ke depan Dr. Chen.
Melihat telapak tangan mayat ini, wajah Dr. Chen langsung berubah drastis. Sekilas ia tahu ini adalah telapak tangan hantu gentayangan. Jika sampai terlepas kendali, mungkin akan memicu peristiwa supranatural skala kecil.
"B-benda ini tidak boleh dibuang sembarangan! Harus dikurung, ini sangat berbahaya." Dr. Chen menatap telapak tangan itu dengan tatapan serius dan penuh kewaspadaan.
Dari pengamatannya, telapak tangan ini sama sekali tidak menunjukkan gerakan. Ini menunjukkan bagian hantu tersebut untuk sementara belum menimbulkan risiko lepas kendali.
"Tolong teliti aturan membunuh benda ini. Barang ini memiliki semacam aturan membunuh yang mematikan jika dipicu, tapi saya tidak mau mencari-cari sendiri. Kau ahli di bidang ini, pasti lebih paham." Kata Yang Jian membuka pembicaraan.
Dr. Chen menyentuh kacamatanya lalu berbicara perlahan: "Aturan membunuh anggota tubuh hantu yang tidak utuh sifatnya tidak lengkap. Harus memenuhi syarat khusus baru bisa aktif. Saya pernah meneliti hal ini, sebenarnya cukup merepotkan. Contohnya dulu saya pernah melakukan eksperimen untuk meneliti aturan membunuh bagian hantu yang tidak utuh."
"Aturan membunuh hantu gentayangan itu adalah menyerang siapa pun yang duduk di kursi. Tapi karena hantu itu tidak utuh, meski kau benar-benar duduk di kursi pun tidak akan terbunuh. Arwah itu kehilangan separuh tubuhnya, tidak bisa bergerak bebas, dan tidak memiliki Wilayah Hantu, jadi tidak bisa membunuh."
"Belakangan, saya menambal tubuh hantu yang tidak utuh itu. Begitu aturan membunuh hantu terpicu, arwah itu langsung mulai membunuh."
Yang Jian berkata; "Maksudmu potongan puzzle yang tidak utuh, aturan membunuh yang belum lengkap, harus disentuh dan ditambal sendiri baru bisa aktif?"
"Untuk saat ini memang begitu. Inilah alasan mengapa potongan kekuatan gaib memiliki cacat, sekaligus kunci mengapa beberapa orang hidup bisa menguasai kekuatan supranatural ini. Tentu saja, hasil penelitian ini hanya satu aspek. Masih banyak hal tak terjelas tentang bagaimana Pengendali Hantu bisa menguasai arwah gentayangan, perlu eksplorasi bertahap," kata Dr. Chen.
Yang Jian merasa penjelasan ini masuk akal.
Bayangan hantunya dulu hanya bisa menyerang orang yang membelakangi, tapi setelah kepala bayangan hantu ditambal, mulai membunuh tanpa pandang bulu - meretas dan mencuri memori orang hidup, lalu mengendalikan mereka.
"Aku tidak peduli prosesnya, hanya hasil akhirnya. Kira-kira berapa lama bisa meneliti aturan membunuh telapak tangan hantu gentayangan ini?" tanya Yang Jian.
Dr. Chen berpikir sejenak: "Setidaknya butuh tiga hingga lima hari. Jika ada dokumen intelijen terkait korban yang dibunuh hantu gentayangan, waktu bisa diperpendek."
"Kuberi lima hari. Lima hari lagi aku lihat hasilnya," ucap Yang Jian.
Dr. Chen mengangguk, kali ini dia mengeluarkan sebuah kotak kaca berwarna keemasan lalu berkata: "Ini koper yang kubawa sebelum datang ke Kota Dachang, dibuat khusus untuk mengisolasi pengaruh gaib. Tolong Kapten Yang, masukkan telapak tangan ini ke dalam. Akan segera kulanjutkan penelitian setelah ini."
Yang Jian mendekat, mengambil telapak tangan itu dan melemparkannya ke dalam kotak.
Dr. Chen sangat berhati-hati. Dengan tangan gemetar dia menutup rapat kotak kaca itu dan mengunci segelnya. Dengan cara ini, bahkan jika telapak tangan hantu gentayangan itu tiba-tiba menunjukkan keanehan, tidak akan bisa membunuhnya.
Meneliti peristiwa supranatural memang pekerjaan berisiko tinggi.
Banyak rekan kerjanya dulu tewas di laboratorium. Alasan dia selamat adalah karena selalu ekstra hati-hati dan tidak pernah terburu-buru dalam eksperimen, melangkah setapak demi setapak.
Tapi karena itu pula perkembangan risetnya tidak terlalu cepat.
Setelah menyerahkan benda itu kepada Dr. Chen, Yang Jian segera pergi. Dia masih harus memantau keanehan di sekitar Zhang Wei, tidak ada waktu untuk berlama-lama di sini.
Pada saat yang bersamaan.
Zhang Wei sudah tiba di alun-alun Gedung Shangtong. Matanya tajam mengawasi sekeliling dengan waspada, seolah ada tatapan tersembunyi yang mengintai dari suatu tempat. Beberapa kali dorongan untuk menghadapkan pistol nyaris tak tertahankan.
A Wei Penembak Jitu Dachang bukanlah sekedar reputasi kosong.
“A Wei, kok bisa terjadi begini, tiba-tiba memanggil kami keluar. Siang hari bolong begini kita semua sibuk, harus tidur dulu. Kalau tidak nanti malam gimana bisa begadang di warnet.” Seorang pemuda berambut pirang sekitar awal dua puluhan muncul. Matanya berkantung hitam, terlihat lesu, dengan nada tak sungkan-sungkan menyalahkan Zhang Wei.
“A Fei, lihatlah! Orang itu apakah terus menatapku?” Zhang Wei bertanya curiga.
“Siapa? Siapa yang menatapmu di siang hari? Kau kan bukan cewek cantik.”
A Fei menengok ke kiri-kanan. Meski ada beberapa orang di sana, tapi semuanya hanya lewat atau duduk di kursi main ponsel. Sama sekali tidak ada yang mencurigakan.
Ia melambaikan tangan: “A Wei, apa kau akhir-akhir ini kebanyakan begadang sampai mulai berhalusinasi? Sudah minum obat? Mau ke rumah sakit tidak?”
“Obat sudah diminum, tapi efeknya kurang terasa. Yang lain mana? Kok cuma kau yang datang. Apa mereka tidak mau digaji?” Zhang Wei berkata.
“Pada tidur semua. Beberapa masih begadang di warnet. Siapa yang tahu apakah mereka sudah keluar dari sana atau belum,” jawab A Fei.
Zhang Wei langsung bertanya: “Warnet mana? Kok tidak mengajakku?”
“Bukannya kau bilang sedang ada urusan harus menghindar sementara? Kami lihat kau sibuk jadi tidak mengganggu,” ujar A Fei.
“Sekarang aku tidak perlu menghindar lagi. Mau ke mana pun bebas. Ayo, cari mereka!” Mata A Wei berbinar-binar. Jelas bukan ingin menagih utang, tapi ingin main ke warnet.
Urusan tadi sepertinya langsung terlupakan di belakang kepala.
Sementara A Wei mengikuti A Fei pergi, di alun-alun Gedung Shangtong, seseorang yang tidak mencolok diam-diam mengikuti mereka.
Mata hantu Yang Jian mengintai dari bayang-bayang.
Dia melihat semua orang, termasuk mereka yang diam-diam mengikuti Zhang Wei, tapi tidak mendeteksi keanehan - seolah keberadaan orang itu memang sudah semestinya ada.
Bahkan saat muncul dalam pandanganmu, kau tak akan merasa orang itu aneh.
Sepertinya ia bisa menyatu sempurna dengan lingkungan sekitar.
Ini merupakan pengaruh ganjil yang tak bisa dijelaskan. Hanya ketika jumlah orang di sekitar menyusut sampai satu-dua orang, mungkin baru akan diperhatikan. Itupun belum tentu, kadang ia mengikutimu dari belakang tanpa kau sadari.
Tatapan Yang Jian terus mengawal. Meski tak menemukan keanehan, dia bisa menjamin keamanan Zhang Wei secepatnya.
