Dua hari setelah kembali ke Kota Dachang, meski Yang Jian terlihat santai, sebenarnya tidak juga ringan. Dia menyelesaikan berbagai urusan sepele yang bisa dikatakan sebagai menyelundupkan waktu luang di tengah kesibukan.
Tapi masa istirahat seperti ini hanya sementara.
Dia masih punya misi tertunda, perlu menyelidiki lantai lima kantor pos sekaligus menyelesaikan urusan kantor pos tersebut. Selain itu, peristiwa supranatural yang muncul di pinggiran Kota Dachang juga perlu ditangani. Lalu kutukan lemari hantu juga membuatnya merasa cemas. Di luar itu, perubahan situasi di lingkaran gaib juga harus terus dipantau.
Singkatnya.
Bahkan tanpa menangani peristiwa supranatural pun, Yang Jian tetap tidak bisa benar-benar santai.
Tapi situasi Kota Dachang terus berkembang ke arah yang lebih baik, kondisinya jauh lebih baik dibanding sebelumnya.
Operasional perusahaan berkembang pesat dan perlahan membentuk lingkaran kepentingan yang berpusat pada Yang Jian. Lingkaran ini telah menarik banyak investor. Jika terus berkembang seperti ini, Kota Dachang akan semakin stabil. Sekali pun nanti situasi benar-benar kacau, kota ini tetap bisa mandiri.
Pada sore hari kedua.
Yang Jian menerima kabar baik dari Dr. Chen.
Telapak tangan ganjil yang dibawa dari rumah kuno itu telah ditemukan aturan membunuhnya.
Efektivitasnya lebih cepat dari perkiraan, tapi ada unsur keberuntungan di sini. Begitulah eksperimen, jika beruntung hasil cepat didapat, jika tidak perlu uji coba berulang, meraba-raba dan menyisihkan sedikit demi sedikit.
Begitu mendengar kabar ini, Yang Jian langsung meninggalkan kantor menuju departemen tempat Dr. Chen berada.
Saat dia tiba, Dr. Chen berkata gembira: "Kapten Yang, Tugas Sukses. Aturan barang ini sudah ditemukan, memang seperti yang Kapten katakan sebelumnya, memiliki aturan membunuh yang mematikan. Meski mengerikan, karena cuma tersisa satu tangan, pemicunya tidak mudah teraktivasi."
"Detailnya tak perlu saya laporkan tertulis, lebih baik saya demonstrasikan langsung, lebih jelas begini."
Usai bicara, dia mengajak Yang Jian ke laboratorium.
Laboratorium masih sederhana, tindakan pencegahan belum sepenuhnya terbangun. Tapi Dr. Chen sangat hati-hati, hanya berani bereksperimen di kotak kaca khusus, tak berani melepaskan tangan hantu.
Kotak kaca khusus ini mengandung emas, bisa mengisolasi kebocoran gaib, juga cukup kokoh.
"Biar saya lihat hasil eksperimenmu." Kata Yang Jian yang juga penasaran.
Aturan membunuh yang mematikan ini sangat membantu baginya.
Mata hantu hanya punya Wilayah Hantu, tangan hantu cuma bisa meretas dan mengendalikan satu hantu gentayangan, bayangan hantu cuma merakit mayat dan meretas memori orang.
“Secara tegas, yang kurang dari Yang Jian adalah sebuah strategi serangan gaib yang ekstrim.”
“Jika memiliki aturan membunuh yang pasti mematikan, hal ini sangat membantu dalam mempertahankan kemampuan seorang komandan tim termasyhur.”
“Di dunia ini, setiap orang terus berkembang.”
“Jika kau tidak berkembang dan meningkatkan diri, tak lama kemudian akan tertinggal di belakang oleh Pengendali Hantu lainnya.”
“Ketidakmampuan mempertahankan status sosial tertinggi melambangkan eliminasi dan kehancuran.”
“Serangan hantu tidak membedakan manusia dan hewan. Jadi biasanya kami menggunakan tikus putih untuk eksperimen. Tapi karena tikus putih bukan orang hidup, beberapa aturan membunuh yang spesifik untuk manusia tidak terdeteksi. Namun situasi ini adalah pengecualian. Lihatlah, Kapten Yang.”
Dr. Chen memberi isyarat.
Seorang asisten segera memasukkan seekor tikus putih ke dalam kotak kaca kuning tersebut.
Tikus putih itu melompat-lompat di dalam kotak kaca, bahkan berdiri di atas telapak tangan hantu gentayangan berkuku hitam yang ganjil itu, namun tetap utuh.
Seolah tangan ini adalah benda mati yang sama sekali tidak memiliki kekuatan gaib.
“Aturan membunuh dari telapak tangan yang tidak utuh memang tidak lengkap, seperti yang kita diskusikan sebelumnya. Jadi untuk membuat telapak tangan hantu ini membunuh, kita harus menambal aturan membunuhnya,” jelas Dr. Chen.
Kemudian asisten tersebut memutar kotak kaca perlahan.
Ketika kotak kaca dimiringkan,
Telapak tangan ganjil yang kaku itu tiba-tiba menunjukkan sedikit gerakan, seperti kedutan ringan.
Tak lama kemudian,
Tikus putih dalam kotak kaca itu sudah tidak bergerak lagi.
Kehilangan tanda vital, terbunuh diam-diam, langsung memicu aturan membunuh yang mematikan yang melekat padanya.
"Koper berputar, telapak tangan hantu gentayangan dibangkitkan, tikus putih mati..." Tatapan Yang Jian bergetar lemah, kecerdasannya berpikir cepat, merangkai semua petunjuk ini menjadi satu, lalu menganalisa aturan membunuhnya.
"Aturan membunuh ini adalah... keseimbangan?"
Dr. Chen tampak agak heran, kemudian mengangguk: "Kapten Yang memang langsung paham, benar, ini tentang keseimbangan. Begitu kehilangan keseimbangan dalam jangkauan pengaruh telapak tangan ini, maka pemicu mematikan akan aktif. Manusia maupun tikus putih akan mati seketika. Jangkauan pengaruhnya sangat sempit, harus ada kontak langsung. Jadi orang lain di sekitar kita tidak akan terkena, hanya target yang bersentuhan saja."
"Bersentuhan, lalu kehilangan keseimbangan, kemudian memicu aturan hingga terbunuh. Kurang lebih seperti itu."
Tatapan Yang Jian bergetar halus.
Ia teringat momen ketika Da Qiang dibunuh di rumah kuno itu.
Da Qiang yang mengenakan pakaian duka, diawasi oleh hantu gentayangan yang bersandar di kursi kayu beratap hitam. Tubuhnya seperti menanggung kekuatan dahsyat, lalu kehilangan keseimbangan dan langsung tewas di tempat.
Dari perspektif terbalik, memang saat itu Da Qiang memenuhi syarat kehilangan keseimbangan sebelum dibunuh hantu.
"Jika memegang tangan hantu ini, mendorong orang atau menekan bahu seseorang hingga kehilangan keseimbangan, maka orang itu pasti mati tanpa ampun."
Dr. Chen menyesuaikan kacamatanya: "Kemampuan yang sangat berbahaya dan mengerikan. Kapten Yang harus sangat berhati-hati dalam penggunaannya."
"Kekuatan gaib itu sendiri berbahaya, mengendalikan kekuatan gaib berbahaya seperti inilah tugas kami. Kau melakukan dengan baik, pantas saja pernah bekerja sama dengan Wang Xiaoming. Dalam lingkungan seadanya ini juga bisa menyelesaikan misi secepat ini. Nanti akan menyuruh sekretarisku untuk memberikan bonus secara pribadi ke departemen kalian," kata Yang Jian.
"Kapten Yang terlalu sungkan, ini memang kewajiban kami," Dr. Chen sangat merendahkan diri, tidak sombong meski berjasa.
"Barang ini akan kubawa pergi sekarang. Kekuatan gaib yang memicu kematian pasti ini harus dimanfaatkan, tidak boleh disia-siakan." Setelah berkata demikian, Yang Jian berjalan mendekat, langsung membuka kotak kaca lalu mengambil telapak tangan ganjil itu.
"Aku pergi."
Tanpa ucapan berlebih, setelah menyelesaikan tujuan perjalanannya, dia segera pergi dengan cepat.
Begitu Yang Jian pergi,
Asisten di samping langsung menghela napas lega: "Tekanannya sangat besar berada di dekat figur seperti itu."
"Yang Jian si Mata Hantu yang legendaris itu, Pengendali Hantu papan atas di lingkaran gaib. Bekerja di bawahnya, yakinlah keamanan dan kelangsungan hidup kita akan terjamin untuk waktu yang cukup lama," ujar asisten lain sambil berkomentar.
Dr. Chen tersenyum: "Ini membuktikan pilihanku dulu tidak salah. Lagipula Yang Jian bukan markas besar, hal yang bisa diteliti tidak banyak. Jadi misi kita tidak terlalu berat. Misi tidak berat berarti probabilitas menghadapi eksperimen berbahaya sangat kecil. Bukankah ini yang kita cari?"
"Sekarang aku agak kasihan pada Wang Xiaoming. Ke markas besar meski status dan haknya tinggi, tapi itu seperti menari di ujung pedang. Sedikit lengah bisa mati. Tapi dia juga tidak akan bisa bertahan lama."
"Apa maksudnya?" tanya asisten di sebelahnya dengan heran.
Dr. Chen dengan getir berkata: "Wang Xiaoming dulu saat melakukan eksperimen terpapar banyak zat berbahaya. Ia berusaha menemukan materi di dunia nyata yang bisa melenyapkan hantu. Banyak zat tersebut memiliki radioaktivitas tinggi, sehingga sejak dini ia menderita kanker. Ia sendiri juga tidak terlalu mempedulikannya, lagipula meski kanker terdengar berbahaya, dengan kontrol obat yang baik masih bisa bertahan hidup cukup lama."
Asisten berkata: "Jika cara medis tidak berguna, seharusnya tidak masalah menggunakan metode gaib untuk menyembuhkannya."
Dr. Chen mengangguk: "Memang benar cara gaib bisa dengan mudah menyembuhkan kanker Wang Xiaoming. Tapi ia menolak, menurutnya sekali tubuh terkontaminasi hal gaib, akan sulit melakukan pemikiran dan penilaian yang objektif. Jadi meski terlihat terus meneliti hal gaib, sebenarnya ia menjaga dirinya tetap murni."
"Jika masih bersikeras seperti ini, dalam beberapa tahun ia harus berbaring di ranjang pasien."
Saat mereka berbicara, Yang Jian telah kembali ke Kompleks Perumahan Guanjiang.
Kembali memasuki ruang aman nomor satu yang menjadi miliknya.
Yang Jian melihat-lihat sekeliling, tatapannya tertahan sejenak pada benda-benda gaib itu, akhirnya mengeluarkan tombak retak itu.
"Mengendalikan kekuatan gaib sendiri sebaiknya hanya dilakukan dalam kondisi darurat mutlak. Bukan hanya risiko kehilangan keseimbangan, erosi gaib juga menjadi masalah. Untuk menjaga kondisi jalan buntu, semakin banyak bagian manusiawi yang dimiliki semakin baik. Telapak tangan ganjil ini lebih baik tidak kuganti sendiri."
"Kalau tidak diganti, lebih baik dijadikan senjata gaib saja. Lagipula senjata gaib hasil rakitan ini masih bisa terus disempurnakan."
Dia melihat-lihat tombak retak itu, lalu mengeluarkan telapak tangan ganjil.
Sesaat kemudian.
Mata hantu Yang Jian membelalak. Tanpa ragu sedikit pun, dia langsung mengaktifkan Wilayah Hantu lima lapisan.
Wilayah Hantu lima lapisan bisa mengusir hantu gentayangan yang kurang mengerikan. Telapak tangan ini memang tidak utuh dan bisa diusir, tapi dia justru tidak melakukannya. Alih-alih, dia menggunakan Wilayah Hantu lima lapisan untuk mempengaruhi bentuk telapak tangan hantu ini.
Wilayah Hantu menarik-ulur, telapak tangan ini juga menarik-ulur.
Wilayah Hantu melengkung tak berbentuk, telapak tangan ini juga melengkung tak berbentuk.
Akhirnya Yang Jian langsung menutupi tombak retak itu dengan telapak tangan ganjil yang sudah berubah bentuk.
Bagian golok kayu bakar dan paku peti mati pada tombak retak itu tidak bisa ditutupi, jadi hanya badan tombak yang retak itu yang bisa ditutupi.
Selembar kulit mayat yang dingin menempel erat pada tombak itu, seolah menyatu menjadi satu kesatuan.
Kulit mayat ini terbentuk dari tarikan dan pelengkungan telapak tangan. Tapi wujud gaib memang bisa berubah-ubah. Yang Jian tidak peduli apakah ini telapak tangan atau kulit mayat, yang penting kekuatan gaib pemicu kematian pasti ini masih ada.
"Sekarang barang gaib ini jadi lebih berbahaya. Begitu kena pukulan barang ini dan kehilangan keseimbangan, aturan membunuh yang mematikan akan langsung terpicu, membuat korban mati seketika."
Yang Jian sudah bisa membayangkannya.
"Betapa mengerikannya benda ini, golok kayu bakar bisa membongkar hantu gentayangan, paku peti mati bisa membatasi hantu, begitu gagang senjata menghantam lawan, hanya dengan kehilangan keseimbangan sedikit saja lawan akan langsung mati."
Bahkan seorang Pengendali Hantu biasa yang mendapatkan barang gaib ini akan menjadi masalah yang sangat pelik.
Tapi ini hasil terbaik yang bisa didapat.
Yang Jian tidak ingin tubuhnya terkontaminasi oleh hal gaib secara berlebihan. Terakhir kali saat mengendalikan kepala Bayangan Hantu, nyaris nyawanya melayang. Kalau bukan karena keberuntungannya bisa hidup kembali menjadi makhluk luar biasa, pasti dia sudah mati.
Karena itu, dia tak ingin melanjutkan hal-hal yang mengandalkan keberuntungan seperti itu lagi.
Ada perkataan Wang Chaling yang benar: Tidak bertaruh berarti tidak akan kalah.
Sampai tahap ini, kecuali dalam situasi terjepit yang mengerikan sekalipun, Yang Jian tidak akan melakukan tindakan gegabah yang mempertaruhkan nyawa.
Sekarang dia memikul banyak tanggung jawab, tak boleh mati dengan sembarangan.
Apalagi setelah Yang Jian bisa mengaktifkan Wilayah Hantu delapan lapisan dalam kondisi khusus, dia harus lebih menjaga kondisi tubuhnya. Lagipula, penguasaan restart skala luas memberinya kemungkinan untuk membalikkan segalanya.
Dia bisa menjadi harapan terakhir.
"Cukup bagus. Dengan dilapisi kulit mayat, benda ini juga tidak mudah rusak. Ditambah pemeliharaan kekuatan gaib, material emas, dan baja khusus - baik terhadap kekuatan fisik maupun gaib memiliki ketahanan kuat."
Yang Jian menguji apakah benda ini memengaruhi pemicuan media golok kayu bakar.
Hasilnya jelas tidak terpengaruh.
"Bayangan hantu-nya masih bisa menyusup melalui area yang tidak terbungkus kulit mayat, lalu menyentuh golok kayu bakar dan memicu mekanismenya."
Gerakan seperti ini cukup tersembunyi, diperkirakan semakin lama semakin tidak ada yang mengetahui kegunaan sebenarnya dari golok kayu bakar.
"Dengan tambahan kekuatan gaib yang memicu kematian pasti, kemampuan diri sendiri juga meningkat."
Yang Jian berpikir demikian.
Dia mulai mempersiapkan perlengkapan untuk menangani peristiwa supranatural payung hitam yang direncanakan besok.
Senjata gaib-nya sendiri pasti harus dibawa.
Lilin hantu berwarna putih juga sebaiknya dibawa satu.
Dadu hantu hitam-merah awalnya tidak direncanakan dibawa oleh Yang Jian. Benda ini ibarat bertaruh dengan hantu, sangat berbahaya dan bisa membinasakan diri sendiri seperti pedang bermata dua. Tapi sekarang dia bisa menggunakan kalung Hantu Penipu untuk menghidupkan kembali orang mati, mungkin bisa berguna di saat kritis. Akhirnya dia tetap membawanya.
Barang-barang lain tidak dia rencanakan untuk dibawa.
Ada yang tidak cocok, ada yang tidak berguna.
Misalnya sepatu sulam merah dan boneka tua berbahaya yang pernah digunakan sebelumnya, menurut Yang Jian tidak layak dibawa.
Mengenai hantu yang tidak terdeteksi yang berhasil dikurung kemarin, dia juga belum menemukan skema pemanfaatan yang baik, hanya bisa ditunda dulu untuk dieksplorasi nanti.
"Untuk sementara cukup sampai di sini."
Yang Jian meninggalkan ruang aman. Meski perlengkapan sudah disiapkan, tidak langsung dibawa. Barang-barang akan diambil besok.
Tapi baru saja keluar dari ruang aman,
Seorang anak kecil yang ganjil dengan kulit kebiruan, mata merah darah, mengenakan jubah Shou berdiri di sana dengan kepala miring menatapnya.
"Hantu Anak?" Tatapan Yang Jian bergetar lemah, ia melihat ke belakang tubuh Hantu Anak.
Seorang Wang Shanshan yang mengenakan gaun, tubuhnya ramping, kulit putih bersih, wajah datar bagai gadis gunung es berdiri di sana memandanginya.
"Wang Shanshan, ada apa?" ujar Yang Jian dengan wajah heran.
Jarang ia melihat Wang Shanshan aktif mencarinya, biasanya jika mencari pasti ada urusan.
