Dalam ramalan Xiong Wenwen, lapisan kedua Wilayah Hantu ini tidak pernah muncul。
Payung hitam sepertinya bisa mengisolasi beberapa eksplorasi supranatural, seperti ramalan lebih mendalam dari Xiong Wenwen, atau kutukan golok kayu bakar milik Yang Jian。
Isolasi ini menyebabkan wilayah hantu ini menjadi sangat khusus. Payung hitam adalah lorong yang menghubungkan lapisan-lapisan wilayah hantu ini, sementara lapisan-lapisan wilayah hantu tersebut tidak saling mengganggu.
Desa-desa di sekitarnya masih tetap seperti sebelumnya, namun Yang Jian sudah berada di dalam wilayah hantu lapisan kedua.
Penjelajahan mendadak ini sama sekali tidak terduga oleh Yang Jian.
Dia bahkan belum sempat mengambil senjata gaibnya, juga belum sempat memberi tahu Feng Quan, Huang Ziya, dan Xiong Wenwen.
Di wilayah hantu lapisan kedua, jumlah hantu gentayangan yang membawa payung hitam jelas berkurang, namun tingkat kengeriannya meningkat drastis. Yang Jian sudah bisa merasakan aura dingin yang semakin mencekam di sekitarnya.
Tapi semua ini tidak menghentikan langkah Yang Jian.
Dia mengangkat kepalanya melihat-lihat payung hitam di tangannya yang dibawa dari wilayah hantu lapisan pertama.
Payung itu mulai berubah bentuk dan rusak diterpa hujan. Jika dibiarkan, payung ini akan hancur total, sementara payung-payung di tangan hantu lain masih utuh.
Maka Yang Jian langsung menyadari:
Dia perlu mengganti payungnya.
Artinya dia harus menangani seekor hantu gentayangan di wilayah hantu lapisan kedua, merebut payungnya, lalu mengulangi proses sebelumnya untuk masuk ke wilayah hantu lapisan ketiga...
Hanya saja.
Yang Jian sangat khawatir: Sebenarnya ada berapa lapisan wilayah hantu di tempat terkutuk ini?
"Jika terlalu dalam masuk, mungkin diri sendiri berisiko tersesat. Bahkan jika tidak tersesat, di dalam wilayah hantu berikutnya mungkin akan menghadapi bahaya yang tak terduga."
"Jika ingin lebih berhati-hati, Yang Jian sebaiknya mundur sementara waktu terlebih dahulu, lalu bergabung dengan Feng Quan dan yang lain, kemudian membawa barang-barang gaib bersama-sama masuk ke dalam wilayah hantu ini, daripada bertindak sendirian setelah terisolasi."
Tapi
Ada kekhawatiran lain.
Yaitu jika dia mundur, bagaimana jika Feng Quan dan yang lain juga masuk ke dalam wilayah hantu seperti dirinya, saling meleset? Bukankah itu justru tindakan bodoh?
Perenungan singkat tidak menghentikan aksi Yang Jian.
Baik melakukan penarikan diri terlebih dahulu maupun bertindak langsung, dia wajib mengambil payung hitam. Hanya dengan cara ini inisiatif bisa dikuasai.
"Payung di tanganku hampir tidak bisa bertahan. Begitu basah kena hujan, aku akan diserang hantu gentayangan. Di lapisan wilayah hantu ini juga banyak hantu. Membuang waktu dan tenaga di sini adalah kesalahan."
Yang Jian paham. Hantu-hantu gentayangan di hadapannya hanya berasal dari wilayah hantu lapis dua, bukan sumbernya. Jadi sekalipun ditangani akan sia-sia.
Seketika itu juga, dia menopang payung hitam berjalan langsung menuju seekor hantu gentayangan.
Genangan air di lantai sangat banyak. Begitu bersentuhan akan diawasi hantu. Dia tahu aturan membunuh ini, tapi saat ini sudah tidak ada cara untuk menghindarinya.
Sekalipun berdiri diam di tempat, air hujan di kaki tetap akan meluas.
"Tapi dari situasi sebelumnya bisa dilihat, hantu di Wilayah Hantu lapisan pertama tidak bisa masuk ke lantai dua, jadi secara teori hantu di Wilayah Hantu lapisan dua juga tidak bisa masuk ke lantai tiga."
"Asalkan aksi saya cukup cepat, saya bisa merebut payung sebelum dikepung hantu, lalu meninggalkan lapisan Wilayah Hantu ini. Jadi dalam peristiwa supranatural ini, kecepatan gerak adalah kunci. Sekali terkepung, bahkan sosok tingkat komandan tim pun mungkin terkikis habis."
Di hati Yang Jian secara garis besar telah memahami.
Maka dia bertindak tegas, praktis mengabaikan pengaruh genangan air di lantai, langsung muncul di depan seekor hantu.
Yang Jian mengawasi hantu ini, hantu ini pun mengawasi Yang Jian.
Di balik kain hitam yang menyelimuti, sepasang tatapan ganjil yang tak terdefinisi tertuju ke arahnya. Saat ini Yang Jian telah memicu aturan membunuh hantu gentayangan. Hantu itu mulai bergerak, kain hitam yang menyelubungi tubuhnya perlahan surut seperti terkelupas, atau seperti hantu sedang aktif melawan, menunjukkan sosoknya.
Dalam genangan air muncul bayangan buram yang bergoyang-goyang seperti riak air. Namun tak lama kemudian riak itu menghilang, bayangan tersebut perlahan menjadi jelas.
Bayangan di kaki hantu gentayangan itu menimbulkan aura mengerikan.
Itu ternyata wajah Yang Jian... Dan wajah Yang Jian semakin jelas, semakin nyata.
Hantu gentayangan yang memegang payung hitam itu ternyata adalah Yang Jian sendiri?
Sementara genangan air di bawah kaki Yang Jian bergoyang-goyang, muncul sebuah bayangan. Bayangan itu seolah ingin menyatu dengannya, namun bukan sosoknya yang terpantul, melainkan hantu gentayangan bertubuh tertutup kain hitam dengan wajah yang tak jelas.
Seketika.
Bayangan manusia dan hantu dalam genangan air seolah bertukar tempat.
Fenomena gaib ini menandai kedatangan bahaya mengerikan. Jika pertukaran ini selesai, bisa dipastikan Yang Jian di dunia nyata akan menerima serangan tak terduga, bahkan mungkin terkena kutukan yang pasti mematikan.
Tak seorang pun berani bertaruh tentang apa yang akan terjadi selanjutnya.
Tapi tiba-tiba...
Genangan air mulai beriak-riak. Bayangan hantu di bawah kaki Yang Jian dengan cepat memudar, lalu kembali berubah menjadi pantulan dirinya sendiri.
Sebab saat ini Yang Jian sudah bertindak.
Tangan hantu-nya langsung mencengkeram telapak tangan dingin hantu gentayangan di hadapannya. Tekanan khas tangan hantu langsung terbentuk.
Meski tanpa paku peti mati, tangan hantu tetap memiliki kemampuan untuk mengendalikan satu hantu gentayangan.
Setidaknya kemampuan ini masih efektif ketika berhadapan dengan hantu gentayangan di lantai kedua.
Dengan kontrol yang terbentuk, hantu itu tak melawan. Payung hitam dengan mudah direbut oleh Yang Jian.
Saat ini, payung hitam di tangan Yang Jian mulai menunjukkan kerusakan. Hujan deras menghujam dan membuatnya bocor. Rintikan hujan dingin sudah merembes masuk. Aksi ini masih tergolong cepat. Jika ditunda lebih lama lagi, payung yang dibawa masuk ke Wilayah Hantu lantai pertama ini pasti sudah membusuk total.
“Semua ini berjalan mulus, sekarang ganti payung.”
Dia langsung mengangkat payung baru, lalu membuang payung lama ke tanah.
Payung baru ini sempurna menahan hujan di sini, tidak ada tanda-tanda rusak akibat derasnya air hujan.
Tapi genangan air di bawah kaki masih ada, artinya Yang Jian masih berada dalam lingkungan berbahaya. Meski berhasil mengendalikan hantu gentayangan ini dan merebut payung hitam, tetap ada hantu-hantu lain di sekitarnya.
Jumlahnya lebih sedikit dari sebelumnya, tapi tetap banyak secara mengerikan.
Siluet-siluet ganjil dengan payung hitam terus mendekatinya, riak-riak air muncul di genangan yang terinjak-injak.
Bayangan-bayangan mulai bermunculan dalam genangan air. Bayangan-bayangan itu terus mendekati pantulan Yang Jian. Begitu menyentuh, bayangan Yang Jian akan terkontaminasi oleh hal gaib dan berubah menjadi hantu gentayangan. Jika fenomena supernatural ini selesai, dia mungkin akan terperangkap selamanya di lapisan Wilayah Hantu ini, terjebak dalam payung hitam tanpa bisa melarikan diri.
Wajah Yang Jian tetap datar menatap hantu-hantu gentayangan itu. Payung di tangannya sudah terkembang. Pencahayaan sekitar semakin... semakin redup. Perubahan ganjil yang sebelumnya terjadi mulai terulang kembali.
Pandangan mulai menghilang, hingga akhirnya seluruhnya diselimuti kegelapan pekat.
Hanya terdengar bunyi hujan memukul payung hitam. Seiring waktu, bunyi hujan di payung itu semakin rapat dan kian keras.
Hujan kembali deras.
Kegelapan di sekitar mulai surut dengan cepat, pencahayaan pun pulih seperti semula.
“Di dalam wilayah hantu lapisan ketiga.” Yang Jian menarik napas dalam-dalam, dia memasuki dunia supernatural yang lebih dalam.
Ini jelas bukan tempat yang baik.
Semakin dalam terjerat, semakin berbahaya. Peristiwa supernatural ini jauh lebih rumit dari kelihatannya. Semakin dalam keterlibatan, semakin mengerikan kenyataannya.
Di lapisan wilayah hantu ini, bangunan desa tampak jauh berkurang. Hanya tersisa beberapa rumah yang tersebar jarang-jarang. Tak terlihat lagi hantu gentayangan dengan payung hitam, setidaknya setelah Yang Jian menyapu seluruh area dengan tatapannya.
Jumlah hantu berkurang secara signifikan, penurunannya sangat drastis.
"Semakin sedikit hantu, semakin mengerikan mereka. Semakin banyak hantu, justru semakin lemah. Hantu di wilayah hantu tiga lapisan ini pasti jauh lebih sulit dihadapi." Wajah Yang Jian berkerut khawatir.
Saat ini dia tak perlu melakukan apa-apa, cukup berdiri di sini untuk memancing hantu-hantu itu datang.
Karena kedua kakinya sudah basah kuyup.
Hujan deras mengguyur langit dengan gemeretak. Air hujan di lantai berkumpul membentuk aliran-aliran kecil, genangan air ada di mana-mana. Bahkan udara dipenuhi kabut putih lembab. Baru menarik satu napas saja, Yang Jian sudah merasakan aura dingin menusuk menyusup ke seluruh tubuhnya seperti membeku.
Bahkan bajunya mulai terasa lembap.
Pengaruh supernatural sudah sangat kuat. Bahkan bisa dikatakan, hujan gaib ini sedang menggerogoti tubuh Yang Jian.
Di sini, kau sama sekali tidak boleh tinggal lebih dari lima menit, tidak, bahkan waktunya bisa lebih singkat.
Yang Jian melihat ke atas payung di tangannya. Kertas hitam yang menempel pada rangka payung sudah berubah bentuk karena terpaan hujan, terlihat akan segera remuk dan rusak.
Meski telah diawasi hantu, dia masih berusaha sebisanya menghindari tubuhnya basah kuyup oleh hujan, karena membiarkan seluruh tubuh terpapar air hujan ini jelas bukan hal baik.
"Ini dia."
Seketika.
Seorang hantu gentayangan membawa payung hitam keluar dari gedung apartemen. Seperti sebelumnya, tubuhnya diselubungi kain hitam dengan hanya satu tangan yang terlihat. Penampilannya persis sama dengan yang dilihat sebelumnya.
"Satu ekor?"
Yang Jian mengerutkan alut: "Tidak, empat ekor, enam ekor..."
Dia melihat enam payung hitam muncul di sekitar. Namun masih ada yang lebih jauh, meski tak perlu dipikirkan. Bahkan jika menghitung payung-payung hitam di kejauhan, jumlah hantu gentayangan di lapisan Wilayah Hantu ini sudah jelas.
Paling banyak sekitar dua puluh.
"Jumlah segini berarti lapisan ketiga Wilayah Hantu bukan sumbernya. Masih ada lapisan keempat, bahkan kelima?" Dengan pemikiran ini, Yang Jian langsung menyerga hantu terdekat.
Tapi sebelum sempat mendekat, pemandangan mengerikan terjadi.
Kain hitam pada hantu gentayangan terdekat itu mulai menghilang dengan cepat. Semakin cepat dia mendekat, semakin cepat kain itu lenyap. Saat Yang Jian memperlambat langkah, kecepatan penghilangannya pun berkurang.
Namun hanya itu saja tidak cukup membuat Yang Jian merasa ngeri.
Karena ia melihat kain hitam itu memudar, menampakkan rupa yang ternyata persis dirinya sendiri.
Benar, postur tubuh dan tinggi hantu itu identik dengan Yang Jian. Saat kain hitam di wajahnya surut, terlihatlah wajah yang hampir identik dengan Yang Jian.
Bersamaan dengan itu, tubuh Yang Jian perlahan diselubungi lapisan kain hitam.
Pandangan di sekitarnya mulai buram, tubuhnya menjadi dingin dan kaku, bahkan hantu dalam tubuhnya pun tertidur pulas.
"Tubuh tak bisa bergerak, lalu diselimuti kain hitam, memegang payung hitam... Bukankah aku sekarang menjadi hantu gentayangan di lapisan ketiga Wilayah Hantu ini?" Keringat dingin mengucur deras di tubuh Yang Jian.
"Berasimilasi?"
"Ternyata begitu! Hantu di lapisan pertama Wilayah Hantu adalah korban yang telah terasimilasi sebelumnya. Hantu di lapisan kedua juga demikian, tapi orang biasa tak bisa masuk ke lapisan kedua. Jadi yang terasimilasi di lapisan kedua pasti personel khusus yang punya kemampuan menghadapi hal gaib. Makin tinggi lapisannya, makin sedikit jumlahnya."
"Yang bisa mencapai lapisan ketiga Wilayah Hantu pasti Pengendali Hantu berkemampuan tinggi. Jadi hantu di sini lebih sedikit. Apakah dua puluh lebih hantu gentayangan ini mewakili dua puluh lebih Pengendali Hantu yang pernah masuk ke lapisan ketiga dan terjebak di sini?"
"Kalau di lapisan keempat masih ada hantu, bukankah itu berarti Pengendali Hantu termasyhur pun tewas di wilayah ini? Bagaimana dengan lapisan lima? Apakah bahkan figur tingkat komandan tim juga pernah mati di sana?"
Yang Jian merasa berdasarkan pengurangan jumlah ini, di lapisan keempat Wilayah Hantu setidaknya ada delapan hantu gentayangan, sedangkan di lapisan kelima minimal dua.
Semakin dipikirkan, hati semakin gelisah dan ngeri.
Dengan persiapan yang kurang matang, memasuki lapisan keempat dan kelima sangatlah berisiko.
Tak boleh terus-terusan salah begini, harus segera menghentikan kerugian dan mundur.
Sekarang keunggulan sudah hilang, bahkan jika nekat menerobos ke lapisan keempat Wilayah Hantu pun sulit mencari strategi menghadapi hantu gentayangan sumbernya.
Lagipula keunggulan jumlah personel sama sekali tak berarti dalam peristiwa gaib ini.
Setiap lapisan wilayah hantu akan mengisolasi sebagian orang, dan kematian di sini hanya akan menambah jumlah hantu gentayangan di wilayah ini—sungguh mengerikan.
Jika anggota Pengendali Hantu mati di sini, mungkin setiap hantu gentayangan memiliki metode membunuh yang berbeda-beda.
Ini sama seperti membuka blind box.
Bila Yang Jian tewas di sini, suatu hari jika ada yang masuk dan bertemu dengannya, mungkin harus berhadapan dengan Yang Jian yang sudah dibangkitkan sebagai hantu gentayangan.
Meski hanya dugaan, kemungkinan ini tidak mustahil.
Hantu gentayangan mendekat, kain hitam menyelimuti, seluruh tubuh Yang Jian terasa dingin menusuk, badannya mulai tak bisa dikendalikan, bahkan kesadarannya pun terpengaruh.
Hanya merasa sekeliling begitu dingin, dingin sekali... sangat ingin mencari tempat untuk tidur.
"Tak boleh ragu lagi, langsung mundur!"
Tanpa basa-basi, Yang Jian langsung menggunakan kekuatan gaib terkuatnya—restart diri sendiri.
Ia ingin mengembalikan kondisinya ke keadaan dua menit sebelumnya.
Cahaya merah menyelimuti.
Wilayah Hantu yang direstart harus diaktifkan sampai lapisan ketujuh, di lapisan ini bahkan hujan lebat di langit pun tersebar, tak bisa mendekat.
Sensasi dingin dan menyeramkan di tubuh Yang Jian dengan cepat surut.
Sesaat kemudian.
Dia pulih.
Tapi kejadian aneh terjadi - hujan di sekitar tiba-tiba mereda. Tidak, bukan hujannya yang mereda, melainkan Yang Jian secara misterius kembali ke Lantai kedua Wilayah Hantu.
Jumlah hantu di sekitar jauh lebih banyak dari sebelumnya, disertai payung rusak yang tertinggal di sebelahnya.
Ini membuktikan Yang Jian pernah berada di sini sebelumnya.
"Saya hanya restart diri sendiri, tidak restart area sekitar. Mengapa saya kembali ke Lantai kedua Wilayah Hantu?" kecurigaan Yang Jian semakin menjadi.
Setelah merenung beberapa saat, tak ada kesimpulan yang didapat.
Hanya bisa menduga ini akibat penolakan kekuatan gaib.
Proses restart bertabrakan dengan tiga lapisan Wilayah Hantu di sini, membuatnya terlempar balik melalui reverse hacking.
Tapi Yang Jian menemukan detail penting.
Payung hitam dari Wilayah Hantu tiga lapisan ikut terbawa ke lapisan kedua.
Kini, meski kaki Yang Jian basah, dia tidak diserang hantu gentayangan di Lantai kedua Wilayah Hantu.
Penemuan yang mengejutkan ini.
Secara samar.
Yang Jian seolah memahami sesuatu - mengerti fungsi mengerikan dari payung hitam ini.
