“Jadi, apakah operasi kali ini gagal?”
Di kantor lantai paling atas Gedung Shangtong, hari ini Tong Qian yang bertugas. Melihat Yang Jian, Feng Quan dan lainnya kembali, dia sudah paham hasilnya.
“Bukan gagal, hanya ditunda.”
Yang Jian berdiri di sebelah bar kantor, menuang segelas cola lalu meneguknya.
“Sembarangan menjelajah ke dalam wilayah hantu itu, sekali gagal, mungkin terjebak di dalamnya, atau bahkan mati di sana. Saya masih punya urusan yang harus diselesaikan, tidak bisa berlama-lama di sini.”
“Xiao Yang, ucapanmu itu tidak benar. Aku lihat dua hari lalu kamu santai sekali.” Xiong Wenwen sambil bermain ponsel tiba-tiba menengadah berkata.
Yang Jian malas menjelaskan.
Baru berapa lama dia kembali dari misi pengiriman surat?
Hanya beristirahat tiga hari saja. Dalam tiga hari itu yang dilakukannya juga banyak, meski terlihat santai tapi semua adalah urusan penting.
“Wilayah tempat hantu gentayangan itu sementara diblokir, tunggu penyelesaian berikutnya. Seharusnya tidak ada masalah. Meski kali ini belum menangani peristiwa supranatural ini, tapi kami dapat banyak informasi berguna. Lagipula tidak ada korban jiwa, memang tidak bisa dianggap kegagalan.”
Feng Quan adalah senior yang berpengalaman. Dia paham menangani peristiwa supranatural tidak bisa terburu-buru.
Sekali tidak berhasil bukan masalah, selama tidak ada kerugian itu sudah jadi hasil.
Kali ini menemukan aturan membunuh hantu gentayangan, aksi berikutnya pasti akan menggandakan hasil dengan setengah usaha.
“Kapan aksi berikutnya? Bisakah saya ikut?” Tong Qian cukup antusias.
Dia sangat bersemangat menangani peristiwa supranatural, sama seperti Feng Quan. Karena menurut mereka kemunculan peristiwa supranatural adalah ancaman besar bagi kota, ancaman seperti ini harus segera dihentikan.
“Belum tentukan waktu. Tunggu saya kembali dulu. Hari ini saya harus pergi menemui seseorang. Urusan Kota Dachang tetap saya serahkan kepada kalian seperti biasa.” Kata Yang Jian.
"Saya sebelumnya sudah berdiskusi dengan Feng Quan, secara berkala menyalakan lilin hantu putih untuk memancing Hantu tetap di satu tempat agar tidak berkeliaran ke tempat lain. Meski agak melelahkan, tapi tingkat bahayanya sangat kecil. Kalian bisa dengan mudah mengerjakan pekerjaan ini."
"Baiklah, kita akan bertindak lain kali saja." Tong Qian mengangguk.
Pada saat ini.
Zhang Liqin memasuki kantor, mendekati Yang Jian dan berkata lembut: "Bos Yang, ada seorang bernama Zheng Yue dari luar kota yang mencari Anda. Dia membawa alamat dari Anda dan memegang balon merah."
"Suruh dia naik." Ekspresi Yang Jian berubah, ia melambaikan tangan memberi isyarat.
Dia teringat beberapa hari lalu saat baru saja bebas dari rumah kuno. Karena tak ingin merepotkan, dia menyuruh seseorang mengirim balon merah itu. Tak disangka orang ini cukup serius, benar-benar mengantarkannya.
Balon merah adalah barang gaib yang khusus, memiliki nilai tertentu.
Tak lama kemudian.
Seorang pria berkostum jas dengan wajah kurus membawa balon merah muncul dari mulut lift.
Pandangannya penuh keheranan.
Awalnya datang ke Kota Dachang dengan sikap mencoba-coba, tak disangka semua informasi di sini benar adanya. Orang itu benar-benar ada di Gedung Shangtong, dan dari penampilannya, statusnya cukup tinggi.
Tak lama kemudian.
Zheng Yue tiba di sebuah kantor yang luas. Matanya menyapu sekeliling, melihat beberapa orang yang aneh-aneh: ada anak kecil yang seperti manusia kertas, pria dengan wajah pucat bagai mayat, dan wanita cantik yang tak pantas... Akhirnya di area bar ia melihat seseorang yang sedang minum cola.
Yang Jian berkata: "Kau sangat menepati janji. Zhang Liqin, ambil balon itu dan taruh di ruang aman."
Zhang Liqin mengangguk dengan ekspresi serius. Ia memandangi balon merah menyala itu, menyadari ini pasti terkait barang-barang gaib, bukan sekadar balon biasa. Tapi karena Yang Jian menyuruhnya mengambil alih, pastilah benda ini sudah dipastikan aman.
Benar saja.
Setelah Zhang Liqin mengambil alih, semuanya berjalan normal tanpa insiden berbahaya.
"Lalu janjimu dulu, masih berlaku?" tanya pria bernama Zheng Yue ini dengan senyum merayu.
Kini ia paham, orang ini pasti memiliki kekuasaan tinggi di Kota Dachang, jauh lebih kompleks dari penampilan luarnya.
"Tentu berlaku. Kau akan mengerti sendiri setelah pulang." Yang Jian melambaikan tangan menyuruhnya pergi.
Zheng Yue bingung tapi tetap mengangguk patuh, lalu pergi sambil tersenyum.
"Komandan, janji apa yang kau berikan?" tanya Huang Ziya.
Yang Jian menjawab: "Biasa saja, urusan naik jabatan dan gaji."
"Jadi kau menipunya?" Huang Ziya tertawa kecil.
Yang Jian heran: "Tidak. Buat apa aku menipu orang biasa? Perlukah segitunya?"
Dia tentu tidak menipu orang ini, karena sebelumnya saat meninggalkan tempat, dia telah memodifikasi ingatan beberapa orang penting di perusahaan tempat Zheng Yue bekerja. Asalkan Zheng Yue kembali dari Kota Dachang, memori ini akan diaktivasi, lalu tanpa syarat mendukung kenaikan jabatan dan gajinya. Seluruh departemen setuju, bahkan bos pun tak bisa menolak.
Tentu saja, jika Zheng Yue tidak datang ke Kota Dachang, atau datang tapi tidak kembali ke perusahaan, maka ingatan ini takkan pernah teraktivasi.
Kekuatan gaib memang sebegitu mengerikannya.
Di hadapan Yang Jian, orang biasa bahkan bisa dimanipulasi memorinya seenaknya, sementara mereka sendiri tak menyadari sedikitpun.
Setelah menangani beberapa urusan kecil yang remeh.
Yang Jian tidak berlama-lama di perusahaan. Setelah membahas beberapa hal terakhir dan memberikan instruksi, dia pulang kerja lebih awal. Namun sebelum pergi, dia mengunjungi ruang aman di kantor untuk memeriksa peti mati itu.
Sebuah peti mati yang sangat biasa.
Yang istimewa bukan peti matinya, melainkan isi di dalamnya.
Awalnya peti itu berisi mayat hantu gentayangan - benda yang dibawa dari kampung halaman, sumber kode nama Hantu Mimpi.
Tapi sejak mimpi buruk terakhir itu berakhir, mayat dalam peti terus mengalami perubahan anomali.
Mulai membusuk, lalu ditumbuhi bulu hitam. Mayat yang awalnya normal kini berubah ke arah yang tak bisa dipahami.
Yang Jian paham, ini adalah gangguan gaib yang mempengaruhi realitas. Sumber Hantu Mimpi sedang berubah, sehingga wujud mayat hantu di dunia nyata pun ikut berubah.
Dari pemeriksaan kali ini, dia hampir bisa memastikan.
"Citra mayat Hantu Mimpi telah sepenuhnya berubah menjadi sesuatu yang asing, meski belum sepenuhnya terbentuk, tetapi sudah bisa dipastikan."
Itu adalah seekor serigala besar dengan bulu hitam di seluruh tubuhnya.
Ini menunjukkan sumber Hantu Mimpi bukan lagi hantu sebelumnya, melainkan seekor serigala besar berbulu hitam.
"Seekor anjing akan menggantikan hantu gentayangan dalam Hantu Mimpi, kemudian terbangun, menjadi makhluk luar biasa sejati." Hati Yang Jian mendadak dingin, dengan antusiasme tersembunyi menunggu kebangkitan serigala ini.
Anggota lingkaran gaib pasti tak ada yang menyangka, Pengendali Hantu yang menguasai Hantu Mimpi dan menjadi makhluk luar biasa, ternyata bukan manusia melainkan seekor anjing.
Tapi ini adalah hasil terbaik.
Hantu gentayangan dalam Hantu Mimpi tak mungkin dikendalikan orang hidup. Ayah Yang Jian menyadari hal ini sehingga memasukkan seekor anjing ke dalam Hantu Mimpi, menemukan metode untuk menahan hantu tersebut.
Lagipula, lebih baik serigala menguasai hantu gentayangan daripada Hantu Mimpi lepas kendali dan berkembang menjadi peristiwa supranatural tak terpecahkan.
Setidaknya sampai sekarang, Yang Jian masih belum yakin bisa bertahan hidup dalam Hantu Mimpi.
"Dalam satu bulan, anjing ini akan sepenuhnya menggantikan posisi, saat itu ia akan terbangun dan mewarisi semua karakteristik hantu gentayangan."
Setelah selesai memeriksa, Yang Jian kembali menutup peti mati ini, lalu mengunci pintu rumah ruang aman.
Pemeriksaan seperti ini bukan pertama kalinya, secara berkala dia selalu mengamati perkembangan situasi.
Di Hantu Mimpi terakhir kali di kampung halaman, ayah Yang Jian pernah berkata, proses penggantian dan transformasi ini jika cepat hanya satu bulan, jika lambat bisa tiga bulan. Sekarang terlihat, hantu gentayangan dalam Hantu Mimpi itu lebih sulit dihadapi daripada perkiraan.
Sudah lebih dari dua bulan berlalu, penggantian dan transformasi baru selesai sebagian besar.
Namun hantu gentayangan dalam Hantu Mimpi telah digantikan sebagian besar, akhirnya akan sepenuhnya tergantikan hanya masalah waktu.
Dengan kata lain, hantu gentayangan dalam Hantu Mimpi pada dasarnya sudah hancur.
Dan kenyataannya memang sesuai dengan dugaan Yang Jian.
Di dalam peti mati itu, semacam kegaiban tersambung dengan dunia dalam mimpi.
Itu adalah sebuah hutan.
Hutan itu tidak besar, tapi seolah-olah merupakan seluruh dunia.
Dari dalam hutan terdengar raungan rendah serigala, satu ekor, dua ekor, tiga ekor... segerombolan serigala berkeliling di hutan tua, berlari dengan cepat.
Sebuah siluet ganjil dengan tubuh yang cacat dan penuh luka.
Itu tidak merasakan sakit, juga tidak merasa lelah, hanya berusaha kabur dari tempat ini. Tapi tak peduli bagaimana siluet ganjil ini mencoba melarikan diri, hasil akhirnya selalu diterjang serigala hingga jatuh, lalu dikoyak sampai hancur.
Tapi setelah satu siluet ganjil mati, yang kedua akan muncul, dan seterusnya.
Siklus kematian tak berujung ini telah berlangsung tak terhitung kali di hutan tua ini.
Dan serigala yang telah menggigit mati hantu gentayangan dalam mimpi itu juga semakin ganas.
Sebelumnya hanya ada satu anjing serigala, tetapi sekarang, anjing serigala sudah berjumlah segerombolan penuh.
Setiap anjing serigala identik, seperti hantu gentayangan, semuanya adalah entitas gaib yang muncul.
Anjing serigala sumber yang sebenarnya hanya ada satu.
Anjing serigala sumber itu berjongkok di depan sebuah pondok kayu di tengah hutan tua, bagaikan pengawal yang dengan kesetiaan mutlak menjaga pondok tersebut.
Di dalam pondok kayu sudah tidak ada orang lagi, dan tidak akan lagi dihuni.
Namun pondok kayu masih mempertahankan kondisi seperti saat masih ada penghuni, sehingga anjing ini tetap menunggu kembalinya majikan, melindungi pondok dari hantu gentayangan yang mendekat. Begitu ada yang mendekat, ia akan menyerbu dengan gila-gilaan dan menggigit sampai mati.
Namun.
Hantu sebenarnya tidak berniat memasuki pondok ini, tetapi karena hantu muncul di hutan Lin ini, anjing serigala sudah menganggapnya sebagai musuh.
Langsung menggigit tanpa peduli salah atau benar.
Lagipula, hantu tidak bisa meninggalkan hutan ini. Jika berkeliaran sembarangan, pasti akan diawasi oleh anjing serigala.
Dalam ribuan siklus pengulangan, ada beberapa celah dimana hantu berada cukup jauh dari pondok, saling berhadapan sepanjang malam, dan hantu beruntung tidak tergigit anjing semalaman.
Tapi malam kedua akan lebih mengerikan, karena akan muncul dua anjing... Jika di malam kedua hantu masih beruntung belum mati, maka di hari ketiga akan muncul tiga anjing.
Keberuntungan terbaik hantu adalah ketika berhasil bertahan selama dua belas malam berturut-turut.
“Tapi akhirnya, ia ditgejar oleh tepat dua belas anjing, digigit hingga rusak parah, mati lebih menyedihkan daripada sebelumnya.”
“Hanya saja semua kejadian di sini terjadi dalam mimpi anjing-anjing itu, tak ada yang tahu segalanya di sini.”
“Dan tak ada yang tahu sudah berapa kali siklus di hutan ini terulang.”
“Ribuan kali? Puluhan ribu? Atau bahkan ratusan ribu?”
“Tapi satu-satunya yang pasti...”
“Tubuh Hantu semakin hancur, ia hampir benar-benar lenyap...”
“Di dunia nyata, Yang Jian sudah kembali ke Kompleks Perumahan Guanjiang.”
“Dia akan mempersiapkan beberapa hal, lalu berencana bertindak bersama Li Yang menuju lantai lima kantor pos.”
“Lantai lima adalah tingkat terakhir. Dengan keberuntungan, kali ini wilayah gaib ini bisa diselesaikan tuntas. Waktu mendesak, dia tak ingin menunggu lagi, lagipula Sun Rui - penanggung jawab Kota Dahan - masih berjaga di lantai satu kantor pos.”
“Jika terlambat, Sun Rui mungkin tak sanggup bertahan dan mati di dalam kantor pos.”
“Yang Jian tak ingin melihat hasil itu terjadi.”
“Maka dia mendatangi rumah Li Yang.”
“Tapi saat itu Li Yang sedang barbekyu bersama keluarga di pekarangan, terlihat sangat gembira.”
“Komandan? Kau datang tepat waktu. Ini, cicipi dulu sate daging sapi baru matang.”
“Saat melihat Yang Jian muncul, ekspresi Li Yang sempat menegang, lalu tersenyum hangat menyodorkan sejagung sate.”
“Ini skill yang kubeli dari kedai barbekyu di bawah kantor. Aku jamin aromanya mantap!”
Yang Jian menyapa keluarga Li Yang terlebih dahulu, lalu menerima sate sambil berkata: "Kapan keluargamu pindah ke Kota Dachang? Sebelumnya tidak kulihat."
"Baru pindah akhir-akhir ini. Sebelumnya aku tinggal di Kota Taiyuan, tapi situasi di sana juga tidak tenang."
Li Yang menekan suaranya: "Makanya sejak lama sudah kusuruh keluarga bersiap pindah ke sini. Tapi karena terlalu banyak kejadian, terus tertunda sampai saat kita pergi terakhir kali, barulah seluruh anggota keluargaku pindah."
"Untung kompleks perumahanmu besar, Kapten. Rumahnya juga banyak, tidak khawatir kehabisan tempat tinggal."
Kemudian dia tersenyum lagi.
"Kota Dachang dengan kehadiranmu relatif lebih aman dibanding daerah lain. Kedepannya, kota mana pun yang dipimpin kapten pasti akan sangat aman."
Yang Jian menjelaskan: "Ini tren yang jelas dari markas besar. Mereka menugaskan kapten untuk bertugas di kota-kota besar guna menjaga stabilitas situasi. Aku beruntung karena sebelumnya sudah menjadi penanggung jawab Dachang. Kalau tidak, aku juga harus pindah ke kota besar lain."
Li Yang mengangguk setuju.
Setelah menyantap beberapa hidangan dan mengobrol sebentar, akhirnya Li Yang bertanya: "Kapan kita berangkat kali ini, Kapten?"
Yang Jian melihat jam: "Tidak perlu buru-buru, kita berangkat setelah makan. Santai dulu sebentar."
"Baik, sesuai perintah Kapten." Li Yang tahu ini artinya mereka akan kembali menjalankan misi luar.
Meski berbahaya dan melelahkan, tak ada keluhan yang keluar dari mulutnya.
Bagaimanapun juga, anggota tim lain pun sibuk menangani peristiwa supranatural di sekitar kota. Tak ada satupun yang benar-benar bisa bersantai.
Dua jam kemudian.
Jarum jam menunjukkan pukul lima.
Yang Jian dan Li Yang bersiap berangkat. Mereka harus tiba di lantai lima kantor pos sebelum pukul enam. Jika lewat dari jam enam, mereka harus menunggu sampai besok.
Karena setelah pukul enam kantor pos akan padam, pergi pada waktu itu akan berbahaya.
Satu jam lebih awal juga relatif aman.
Sebab datang lebih awal belum tentu aman, lagipula ini wilayah gaib, banyak situasi yang tak bisa dipastikan.
