Kurir lantai lima menyerang Yang Jian, namun akhirnya berakhir dengan kegagalan.
Sebagai pengorbanan atas kekalahan ini, termasuk Liu Qingqing total ada tujuh kurir, lima tewas, dua sisanya satu hampir tewas di tangan kebangkitan hantu gentayangan, satunya lagi melihat situasi sudah tak tertolong lalu menyerah.
Semua ini terjadi hanya dalam belasan menit.
Waktu sesingkat ini bahkan tak cukup untuk sarapan di luar, tapi di sini sudah menentukan nasib seluruh Kantor Pos Hantu yang keberadaannya sangat mungkin terkait rahasia peristiwa supranatural.
Saat ini Yang Jian mengabaikan Liu Qingqing yang berdiri kaku tanpa aura, langsung menghampiri Liu Ziwen.
Mata Liu Ziwen sudah buta, pendengarannya hampir hilang, indra lainnya juga terpengaruh parah dengan kondisi yang semakin memburuk.
Kebangkitan hantu gentayangan adalah masalah tak bisa dipulihkan yang sampai sekarang belum ada solusi.
Yang Jian tak menghiraukan itu, tangannya mencekik leher Liu Ziwen mengangkat tubuhnya.
Tangan hantu mengendalikan.
Bayangan hantu meretas, mulai mencuri memori Liu Ziwen.
Setiap kurir lantai lima memiliki data intelijen tersendiri, Yang Jian perlu mengumpulkan semua informasi ini untuk memahami Kantor Pos Hantu lebih baik.
Liu Ziwen tak berdaya melawan, hanya bergerak refleks ingin melepaskan cengkeraman Yang Jian untuk bernapas.
Tapi semua usaha ini sia-sia.
"Invasi bayangan hantu telah mencapai posisi kepala Liu Ziwen, kemudian sejumlah memori asing mulai muncul."
Liu Ziwen tidak lagi melawan, dia hanya terkulai lemas dengan mata putih terbeliak, kesadarannya mulai menghilang. Sebuah kekuatan gaib tidak hanya mencuri memorinya, tetapi juga menghapuskan ingatannya.
"Hantu menutupi mata... Uang tebusan nyawa dari barang gaib sekali pakai, mengendalikan seekor hantu namun mampu bertahan sepuluh tahun tanpa kebangkitan hantu gentayangan... Sepertinya aku menemukan data intelijen yang sangat penting." Bola mata Yang Jian berkelip, saat mencuri ingatan Liu Ziwen, dia menemukan informasi strategis yang krusial.
Alasan kurir lantai lima bisa bertahan hidup sampai sekarang tanpa tewas di tangan kebangkitan hantu gentayangan, selain hampir tidak pernah menggunakan kekuatan gaib, ada faktor lain.
Seseorang membantu mereka mengendalikan kebangkitan hantu gentayangan.
Dalam memorinya, Liu Ziwen pernah mengunjungi sebuah toko tua - apotek herbal yang terletak di gang sempit. Pemilik tokonya adalah... Tepat saat Yang Jian hendak melihat wajah pemilik apotek itu, tiba-tiba Liu Ziwen menjerit kesakitan.
Telinga, mata, dan mulutnya mengucurkan darah, terlihat sangat menderita. Seluruh tubuhnya bergeliat dalam kesakitan.
Memori tersebut mengalami gangguan gaib tertentu, wajah pemilik apotek herbal itu ternyata tidak bisa dicuri.
Beberapa saat kemudian.
Liu Ziwen berhenti bergerak. Wajahnya yang penuh luka darah terdistorsi, tewas dalam keadaan mengerikan dan penuh penderitaan.
Yang Jian membuka matanya, bayangan hantu mundur dari mayat Liu Ziwen. Memori yang dicuri meski ada sedikit yang hilang, tapi semua yang perlu diketahui sudah dia ketahui.
Meski tidak tahu rupa bos apotek obat herbal itu, tapi lokasi tokonya dia ketahui.
Informasi segini sudah cukup.
"Bos apotek itu membantu Liu Ziwen mengendalikan hantu gentayangan, memperpanjang waktu kebangkitan. Rupanya bukan hanya dia, kurir lantai lima lain juga ada yang tahu tempat ini. Zhao Feng sepertinya tidak bergaul, dalam ingatan malah tidak ada. Menarik..." Yang Jian berbisik dalam hati.
Menyimpan persoalan ini sementara, dia merogoh sesuatu dari saku Liu Ziwen.
Selembar uang kertas berwarna-warni, tidak terlihat tua, mirip produk era 10-20 tahun lalu. Yang penting, nominalnya tertulis 7 yuan.
Uang 7 yuan ini jelas-jelas palsu. Bahkan uang arwah pun tidak ada yang bernominal 7 yuan.
Tapi ini adalah uang yang dibakar untuk orang mati, diperoleh Liu Ziwen dengan mempertaruhkan nyawa saat menjalankan tugas pengiriman surat di kantor pos. Ini cuma satu dari tiga lembar yang dia dapat, dua lainnya sudah dipakai.
Uang kertas ini sangat-sangat spesial.
Menurut informasi yang dikuasai dari ingatan Liu Ziwen, jika memberikan uang ini pada hantu gentayangan saat peristiwa supranatural, maka hantu itu selamanya tidak akan menyerangmu.
Ingat, SELAMANYA.
"Sekali pun kau memenuhi aturan membunuh, hantu takkan menyerangmu. Kalau kau cukup berani, berdansa di depan hantu gentayangan pun bisa."
Ini membuat Yang Jian teringat sebuah peribahasa: Uang bisa membuat hantu mendorong penggilingan.
"Barang gaib yang luar biasa. Liu Ziwen menyimpan uang kertas terakhir ini sampai sekarang tanpa mau menggunakannya. Tak disangka malah jatuh ke tanganku. Bisa membuat seekor hantu takkan pernah menyerangmu, efeknya bahkan lebih kuat dari Boneka Pengganti Nyawa dan Lilin Hantu. Jika digunakan dengan tepat, bisa menyelesaikan peristiwa gaib Tingkat S."
Di hati, Yang Jian merasa terkejut. Ia hampir-hampir ingin meraba mayat Liu Ziwen mencari lebih banyak uang kertas.
Sayangnya, benda ini sepertinya hanya bisa digunakan sekali dan tak dapat direplikasi. Liu Ziwen sendiri mendapatkannya secara kebetulan. Habis dipakai mungkin lenyap.
Memandangi uang kertas khusus bernominal tujuh keping di tangannya, ia menyimpannya dengan khidmat.
Kemudian.
Yang Jian menyelidiki memori Liu Ziwen lagi. Setelah yakin tak ada yang terlewat, mayat itu dibuangnya ke samping.
Adapun hantu dalam tubuh...
Ia tak membutuhkannya.
Hantu gentayangan yang dikendalikan Liu Ziwen sebenarnya tak kuat. Hanya kebetulan agak menahan mata hantunya. Tapi efek penahanannya terbatas, jadi tak berharga. Kecuali dikurung untuk dijual, atau dilempar ke Pintu Hantu.
Tapi sekarang belum saatnya membersihkan lokasi.
Meski kesadaran Liu Qingqing menghilang, dia belum mati. Sebuah kesadaran baru sedang mengambil alih.
Selain itu, Pangeran Yong juga masih hidup.
Saat ini.
Yang Jian berbalik badan melihat Wang Yong, juga melihat Li Yang yang hampir dihabisi di sampingnya.
Jelas, dalam bentrok antara mereka berdua tadi, Li Yang bukanlah rivalnya.
Tapi Li Yang sudah berusaha maksimal menahan Wang Yong ini, membuatnya tidak bisa melepaskan diri dan tidak bisa memberi bantuan kepada Liu Qingqing. Jika Li Yang tidak bisa bertahan dan langsung mati, Yang Jian harus melawan satu kurir surat lagi. Saat itu, situasinya mungkin akan berubah menjadi lain.
"Mengapa kau tidak menggunakan kekuatan penuh?" Yang Jian melihat sekop yang dibuang Wang Yong di samping.
Benda itu bukan sekop biasa. Jika kena, Li Yang pasti sudah mati. Tapi Wang Yong memilih mengabaikannya.
"Membunuhnya tidak akan menyelesaikan masalah apa pun, tidak ada maknanya. Liu Qingqing sudah kalah, Liu Ziwen sudah mati. Aku sendirian tidak bisa melawanmu." kata Wang Yong.
Li Yang saat ini berjuang berdiri: "Komandan, maaf telah mengecewakanmu."
"Tidak, kau sudah melakukan yang terbaik. Kurir lantai lima ada yang kuat ada yang lemah. Kau menghadapi kurir yang cukup kuat. Bisa mencapai tahap ini sudah sangat bagus. Urusan selanjutnya serahkan padaku. Nanti kau pulang dan istirahatlah, lagipula sekarang tidak ada tugas pengiriman surat lagi." kata Yang Jian.
Wang Yong ini mengendalikan dua hantu, memiliki Wilayah Hantu, dan memegang senjata gaib di tangannya.
Kemampuan seperti ini bahkan termasuk kelas satu di lingkaran gaib luar. Di markas besar bahkan punya hak untuk dinominasikan sebagai komandan tim. Sudah bisa dianggap sangat hebat, hanya masih kalah jarak dengan Yang Jian. Tapi untuk menghadapi Li Yang dan Feng Quan, dia bisa dengan mudah meraih keunggulan.
"Dia memiliki Wilayah Hantu, sekop itu juga berbahaya, Wang Yong ini punya kemampuan membalas seketika, komandan tim harus lebih memperhatikan." Li Yang mengingatkan.
Juga tidak menghindari kehadiran Wang Yong.
Meski saat ini Wang Yong terlihat tak ingin bertindak, siapa tahu apakah dia sengaja melakukan ini, sekop itu meski tergeletak di tanah, selama Wang Yong mau, langsung bisa memungutnya lalu menepuk kepala Yang Jian.
Gerakan ini tetap harus diwaspadai.
Wang Yong berkata: "Kalangan Pengendali Hantu dari luar memang tidak biasa, ditambah pengalaman kurir surat, kekalahan kami dari kalian benar-benar pantas."
Meski dia kurir surat lantai lima, Yang Jian dan Li Yang juga sama.
Yang lebih penting, mereka memiliki status tambahan sebagai Pengendali Hantu.
Sudah belasan tahun bergulat dengan peristiwa supranatural, baik pengalaman maupun kecerdasan jelas lebih unggul dari kurir surat lantai lima.
Lagipula kurir surat lantai lima telah hidup menyamar di antara orang biasa selama belasan tahun, keahliannya pasti menurun, jadi kekalahan kali ini bukan kegagalan, hanya menunjukkan Yang Jian dan Li Yang lebih kuat, mereka sudah tertinggal dan harus dieliminasi.
"Sekarang kau bisa bertindak, bunuh saya, ini akan mengakhiri segalanya, urusan kantor pos nanti tak perlu lagi jadi beban orang mati seperti kami." Kata Wang Yong dengan ekspresi tenang, siap mati di sini.
Sebagai kurir surat lantai lima, dia masih memiliki kesadaran ini.
Kalah ya kalah.
Tak ada yang tidak bisa diterima.
Yang Jian melihat Li Yang, lalu menatapnya, kemudian berkata: "Sejujurnya, aku tidak terlalu ingin membunuhmu. Kau punya kemampuan, kecerdasan, dan kurir lantai lima juga punya pengalaman menangani peristiwa supranatural. Kau benar-benar seorang talenta. Meski tadi kau mengalahkan Li Yang, tapi tidak sampai membunuhnya. Aku tidak tahu apa yang ada di pikiranmu, tapi karena kau memberi Li Yang kesempatan, aku juga akan memberimu satu kesempatan lagi."
"Kesempatan apa?" Wang Yong mengerutkan kening.
"Kesempatan untuk memilih kembali."
Yang Jian melanjutkan; "Aku sudah bilang sebelumnya: melawanku dan mati di sini, atau bergabung bersamaku untuk menangani Kantor Pos Hantu. Dulu mereka tidak percaya dan aku terpaksa menghabisi mereka tanpa ragu. Sekarang, apa pilihanmu? Mati sia-sia di sini, atau bertahan hidup dengan bergabung bersama kami?"
"Mengapa aku?" Wang Yong tidak buru-buru menjawab, malah balik bertanya.
"Kau punya pertimbangan, tidak bertindak ekstrim. Mungkin bisa patuh pada perintah."
Yang Jian menjawab blak-blakan: "Ini menunjukkan ada kemungkinan kau berubah. Mereka berbeda, tidak mungkin berubah lagi. Sekalipun belum mati sekarang, aku tetap akan mengantarkan mereka ke alam baka."
Wang Yong terdiam. Pikirannya langsung tertuju pada istri dan anak-anaknya di rumah.
Hatinya memang tidak sekejam dulu, dan masih ada yang dia pertimbangkan.
Sebenarnya sejak Yang Jian mengusulkan penanganan Kantor Pos Hantu, dia sudah punya pemikiran. Tapi karena khawatir para kurir lain yang mengawasinya, dia takut mengambil keputusan. Salah pilih pihak, bisa-bisa seluruh keluarganya mati secara misterius.
Sekarang...
Wang Yong tak perlu lagi berpihak. Karena selain dirinya, semua orang lain sudah mati.
“Kalau saya bergabung, apakah kalian akan mempercayai saya? Bukan mencari kesempatan menjadikan saya tumbal dan menjebak sampai mati?” Ia mengungkapkan kekhawatirannya.
Dengan raut dingin, Yang Jian berkata: "Kepercayaan bukan diberikan orang lain, tapi diperjuangkan sendiri. Jika kau mau bekerja keras dan menanggung risiko, secara alami bisa dapat kepercayaan kami."
Wang Yong berkata: "Saya bisa bergabung dengan kalian, menjual nyawa untukmu. Tapi saya perlu sejumlah uang, sama dengan jumlah yang kau janjikan sebelumnya."
"Tidak masalah." Yang Jian mengangguk.
Dia tidak takut Wang Yong mengambil uangnya, justru khawatir jika tidak mengambil. Karena orang yang bahkan tak butuh uang biasanya sudah siap mati kapan saja - orang seperti ini paling berbahaya.
Kebutuhan Wang Yong akan uang menunjukkan ada orang yang perlu dibiayai di belakangnya. Ini adalah ikatan, wadah harapan, sekaligus bukti dia tidak akan bertindak ekstrim.
"Begitu uangnya masuk, saya akan tepati janji, tak akan mengecewakan kalian." Kata Wang Yong.
Menurutnya, toh nyawanya sudah di ujung tanduk. Mati tanpa nilai diri lebih baik mati dengan makna.
"Setelah keluar dari kantor pos, saya akan suruh sekretaris transfer uang. Tapi sekarang, waktunya bekerja." Pandangan Yang Jian menyapu seluruh mayat di aula utama.
Di bawah penerangan redup, mayat-mayat remuk itu memancarkan aura misterius.
Jika tidak segera ditangani, hantu gentayangan akan bangkit.
"Li Yang, buka Pintu Hantu. Lempar semua mayat ini ke dalamnya. Barang-barang gaib yang berguna disisakan. Tangan para kurir surat ini mungkin menyimpan benda-benda aneh yang tak boleh disia-siakan." Perintah Yang Jian.
"Pisau tajam bernoda darah, kait besi berkarat, serta sekop yang penuh tanah, ditambah uang tebusan nyawa yang dia ambil dari mayat Liu Ziwen sebelumnya."
Aset kurir surat lantai lima ternyata cukup banyak.
Namun Li Yang juga mengalami kerugian, palu kayu kecilnya remuk tak bisa diperbaiki dan sudah tidak bernilai pakai lagi, tapi secara perbandingan masih untung.
