Yang Jian dan kurir surat Zhou Ze bersama-sama memasuki aula utama kantor pos dalam dunia lukisan minyak ini.
Tata letaknya persis dengan aslinya, tapi lingkungan sekitar justru bertolak belakang, menciptakan kesan surreal—mana yang nyata, mana yang ilusi?
Aula utama dipenuhi cukup banyak orang.
Sekelompok orang berdiri tercerai-berai di aula utama, tatapan aneh mereka tertuju pada Yang Jian dan Zhou Ze.
Sebagian ingin menghabisi Yang Jian dan Zhou Ze demi pembebasan, sebagian memilih netral membiarkan situasi berkembang, sementara yang lain memilih membantu Yang Jian karena ini mungkin kesempatan untuk terbebas dari kutukan.
Namun apapun pilihannya,
kemunculan Yang Xiao si mimpi buruk telah mengacaukan situasi ini sepenuhnya.
Selama Yang Xiao menentang, tak seorang pun mampu mengintervensi perkembangan peristiwa selanjutnya.
"Ayah dan anak ini menguasai Kantor Pos Hantu di dunia nyata dan versi lukisan minyaknya. Kolaborasi mereka sekarang cukup menentukan arah wilayah gaib ini." Zhang Xianguang menyaksikan sambil mulai memahami.
Mungkin inilah kesempatan yang ditunggunya puluhan tahun.
"Dalam situasi ini, siapa pun dilarang mengacau." Ia segera menunjukkan sikap tegas, menanti sebuah hasil.
Entah hasilnya baik atau buruk, setidaknya kehidupan neraka tanpa jeda ini bisa diakhiri.
Pandangan beralih ke Zhang Xianguang. Sebagian mengangguk setuju, sebagian mengerutkan kening berpikir, sementara yang lain tetap diam dengan wajah tersembunyi, motif tak terbaca.
"Duduk."
Yang Xiao menunjuk bangku kayu di sebelah lalu duduk di bangku lain.
Orang-orang sekitar mendekat, ingin menyimak percakapan yang akan menentukan nasib mereka.
Setelah Yang Jian duduk, Zhou Ze tidak ikut duduk, hanya berdiri di samping. Dia merasa dirinya belum memiliki hak untuk terlibat dalam urusan ini, cukup menjadi pengamat saja.
"Apa yang ingin kau ketahui, silakan tanyakan. Sekalipun saya tidak bisa menjawab, tapi di sini ada banyak senior. Saya yakin mereka bisa memberimu jawaban yang memuaskan. Kebenaran perlu disampaikan, mungkin inilah makna eksistensi kami para arwah." Suara Yang Xiao datar, terlihat sangat rasional.
Tatapan Yang Jian berkelip-kelip tidak menentu saat ini. Tanpa basa-basi, dia langsung bertanya: "Kantor Pos Hantu pasti sudah ada sejak lama, dibangun pada era Republik, lalu tak terkendali di era modern. Saya tidak tertarik dengan apa yang terjadi di tengah-tengahnya. Yang ingin saya tahu, apa sebenarnya tujuan pengiriman surat oleh kurir ini?"
Pertanyaannya langsung menuju inti kekuasaan, ingin memahami tujuan Kantor Pos Hantu.
Yang Xiao langsung menjawab tanpa berpikir: "Kantor Pos Hantu selalu yang pertama mendeteksi kemunculan peristiwa supranatural. Lalu mengirim kurir surat - merekalah orang pertama yang bersentuhan dengan fenomena gaib. Tujuan mereka bukan menyelesaikan peristiwa itu, tapi menyelidiki dan menyampaikan semacam sinyal."
"Menyelidiki dan menyampaikan sinyal?" Yang Jian mengerutkan kening: "Apa maknanya?"
"Saya memiliki pandangan berbeda mengenai masalah ini."
Zhang Xianguang yang berdiri di samping membuka mulut: "Setelah peristiwa supranatural muncul, kurir surat menerima misi pengiriman surat dan bergegas ke lokasi kejadian untuk bertemu dengan fenomena gaib. Hasilnya hanya dua: mati dalam peristiwa itu, atau selamat... Kedengarannya seperti omong kosong? Tapi pemuda, kau harus tahu bahwa keberhasilan kurir menyelesaikan misi tidak hanya mengandalkan kecerdasan, tapi juga keberanian."
"Butuh keberanian untuk mencuri kekuatan gaib dalam setiap peristiwa supranatural. Hanya dengan terus menjadi lebih kuat, kurir surat bisa menghadapi tugas pengiriman surat yang berulang-ulang, hingga akhirnya terbebas dari kantor pos."
"Jadi tugas pengiriman surat sebenarnya adalah memanfaatkan peristiwa gaib yang baru muncul untuk membina kurir?" Yang Jian bertanya.
Yang Xiao berkata: "Menjadi kuat adalah tujuan kurir, bukan tujuan kantor pos. Tujuan kantor pos adalah menyelidiki peristiwa supranatural dan menyampaikan informasi tertentu. Jadi saya menduga selain kantor pos, ada pihak khusus yang menangani peristiwa gaib. Kalau tidak, peristiwa gaib pasti sudah tak terkendali, tidak mungkin muncul lalu menghilang misterius."
Dalam pengalamannya, pernah terjadi setelah mengirim surat dia kembali ke lokasi pengiriman untuk menyelidiki. Hasilnya tempat itu sudah tidak ada aktivitas gaib, semuanya kembali normal. Jadi dia menduga ada tim khusus yang menangani peristiwa supranatural.
Tentang siapa mereka, dia tidak peduli.
Yang Jian mengangguk, untuk sementara memahami tujuan pengiriman surat. Tujuan kantor pos adalah menyuruh kurir menyelidiki peristiwa gaib dan menyampaikan informasi, sekaligus memanfaatkan peristiwa gaib untuk melatih kurir yang bisa mengendalikan kekuatan supranatural.
Kurir di setiap lapisan merupakan seleksi bertahap.
Proses seleksi berakhir ketika kurir lima lapisan berhasil mengirim tiga surat dan terbebas dari kantor pos.
Tapi karena ini seleksi, pasti ada lembaga yang lebih tinggi dari kantor pos yang menerima dan membina kurir elite ini.
Namun berdasarkan informasi dari markas besar yang diterima Yang Jian sejauh ini, belum ada tempat khusus seperti itu.
"Apakah ada manajer di kantor pos? Katanya ada lapisan keenam di kantor pos. Jika bisa mencapai lapisan keenam, kita bisa mengelola dan menguasai kantor pos." Yang Jian bertanya lagi.
Yang Xiao berkata: "Memang ada seorang pengelola di kantor pos, aku pernah bertemu dengannya, marga Luo, kami memanggilnya si tua Luo. Orang ini sangat misterius, hanya muncul ketika setiap kurir surat telah mengirimkan surat ketiga, lalu membawa kami keluar dari kantor pos. Tapi rahasia ini tidak diketahui oleh kurir surat baru."
"Sekarang, kurasa si tua Luo itu seharusnya sudah mati."
Saat menyebut si tua Luo itu, semua informasi menjadi cocok.
Itu adalah kakek Luo Yong, pengelola kantor pos, setahun yang lalu tewas karena jatuh dari gedung, mayatnya dikirim ke rumah sakit, kemudian arwah gentayangan bangkit kembali, menyebabkan peristiwa gaib berjuluk 'Hantu Mengetuk Pintu'.
"Dia memang mati, dan menyebabkan masalah besar di luar. Bagaimana dia mati? Karena tua?" tanya Yang Jian lagi.
"Tidak, dia dibunuh," seorang asing membuka mulut.
Yang Xiao juga mengangguk: "Benar, dia seharusnya sudah mati, dibunuh. Hanya saja kami belum tahu apakah dibunuh manusia atau hantu, tapi dari situasi yang ada, kemungkinan besar yang pertama."
"Kalau kematiannya tidak begitu mendadak, mustahil kantor pos sampai sekarang tidak memiliki pengendali."
Yang Jian berkata: "Di lantai lima kantor pos ada surat hitam. Saat itu si tua Luo masih hidup, mengendalikan Kantor Pos Hantu. Apakah dia akan membiarkan surat hitam itu tertunda pengirimannya, tetap berada di kantor pos?"
"Surat hitam itu tidak penting apakah dikirim atau tidak. Itu adalah surat seleksi manajer kantor pos. Semakin banyak kurir di lantai lima, semakin kuat kemampuan manajer yang terpilih. Untuk stabilitas jangka panjang, Luo Laotou diam-diam mengizinkan praktik ini. Dia tidak melihat masalah, tapi karena ini pula kesulitan pengiriman surat kurir di bawah lantai lima meningkat." Yang Xiao menjelaskan.
"Ternyata begitu. Si tua Luo itu serakah sekali. Menunggu lebih dari sepuluh tahun untuk menyaring manajer kompeten, tapi malah dihabisi orang. Kau tahu siapa yang membunuhnya?" Yang Jian bertanya langsung.
"Tidak jelas, tidak ada yang tahu. Dia mati di lapisan keenam kantor pos, area yang hanya bisa diakses manajer." Kata Yang Xiao: "Jika kau ingin tahu, pergilah sendiri ke lantai enam. Tapi menurutku semua ini tidak terlalu bermakna."
"Setiap manajer pasti mati suatu hari. Dibunuh orang atau hantu, tetap mati. Kematiannya hanya membuktikan satu hal: dia telah tersingkir oleh zaman. Butuh orang lebih hebat untuk menggantikannya, menguasai kembali Kantor Pos Hantu." Ujar Yang Xiao.
"Jadi kau tidak perlu memusingkan hal-hal ini. Fokusmu seharusnya pada cara menangani Kantor Pos Hantu, dan cara mengurus kami..."
Usai berkata, dia melirik orang-orang lain.
Benar.
Yang Xiao benar. Tidak ada gunanya Yang Jian memikirkan siapa yang menghabisi hantu ketuk pintu saat masih hidup. Tujuan utamanya sekarang adalah menyelesaikan masalah Kantor Pos Hantu.
Saat ini.
Semua tatapan tertuju pada Yang Jian.
Tanya jawab sebelumnya hanyalah pertanyaan anak muda yang tidak relevan. Bagi mereka, eksistensi dan masa depan kantor pos-lah yang benar-benar penting.
“Kalau soal Kantor Pos Hantu, saya tidak ingin melanjutkan transmisi kutukan dan memaksa kurir mengirim surat. Kalian tak perlu bertanya mengapa, karena tugas pengiriman surat sudah kehilangan maknanya. Saat ini peristiwa supranatural di luar sedang merajalela, sudah mencapai ambang kekacauan, hampir menjadi pengetahuan umum. Keberadaan satu atau dua kurir tambahan tidak lagi relevan.”
Yang Jian berkata: “Karena itu mulai sekarang, tidak akan ada lagi kurir surat di kantor pos ini. Juga tidak akan ada orang yang terkutuk.”
“Jadi kau berencana menyegel kantor pos ini? Membuat tempat ini menghilang selamanya dari dunia?” Zhang Xianguang menatapnya dan bertanya.
Saat ini.
Tatapan banyak orang mulai berubah. Jika Yang Jian memilih untuk menyegel kantor pos, berarti mereka akan menjadi arwah terakhir yang terperangkap di dalamnya, terhukum tinggal selamanya di sini hingga perlahan terlupakan dan sirna.
Ini merupakan siksaan bagi mereka.
Tak ada yang ingin menyaksikan skenario ini terjadi.
Jika Yang Jian mengangguk setuju, dia akan menjadi musuh bagi semua orang di sini.
“Tenanglah semuanya.” Yang Xiao mengeluarkan peringatan.
Peringatan itu cukup manjur.
Beberapa tatapan segera ditarik kembali, disembunyikan, tak ingin menjadi sasaran dendam Yang Xiao.
Yang Jian juga menyadari setiap gerak-geriknya mempengaruhi mental orang-orang ini. Dia membuka mulut: “Kantor pos tetap membutuhkan pengelola. Jika saya melepaskannya, dampaknya akan lebih buruk daripada memiliki pengelola. Lagipula saya tidak bisa menyegelnya secara total. Bahkan jika dipaksakan, metodenya tidak akan bertahan lama.”
“Memilih pengelola, merevisi aturan kantor pos, menghapus tugas pengiriman surat—itulah rencana saya.”
“Jadi kau ingin menciptakan kantor pos yang sama sekali baru.” Yang Xiao memahami maksud Yang Jian.
“Konsep yang sangat bagus, sesuai dengan generasi muda zaman sekarang. Kantor pos memang sudah terlalu ketinggalan zaman. Perubahan mutlak diperlukan. Tapi bagaimana rencanamu untuk mengubah kantor pos ini?”
Yang Jian berkata: “Ini tergantung seberapa besar nilai kantor pos ini bagiku. Jika nilainya tidak signifikan, tempat ini akan kujadikan wilayah pribadiku, sebagai tempat persinggahan sementara.”
“Ambisi besar sekali. Kau ingin mengubah Kantor Pos Hantu menjadi kebun pribadi keluargamu?” Zhang Xianguang menyela.
Yang Xiao sedang merenung, setelah beberapa saat ia berkomentar: “Nilai kantor pos terletak pada dua hal: pertama kurir surat, kedua hantu gentayangan yang diurung di sini. Nilai hantu gentayangan jelas terbatas karena tak bisa dikendalikan sepenuhnya. Jumlah kurir surat juga semakin menyusut, dan akan terus berkurang di masa depan. Jika bicara nilai terbesar, mungkin kamilah para arwah yang sudah mati ini.”
Wanita dengan dua kuncir besar itu menyahut: “Kami para arwah takkan pernah bisa terbebas dari lukisan. Kami tidak memiliki nilai.”
Yang Xiao menjawab dengan datar namun angkuh: “Tak perlu keluar dari lukisan. Jika kita bisa mengambil kembali lukisan yang hilang di luar, kita bisa mengubah dunia nyata menjadi kanvas lukisan.”
“Lukisan Hantu?”
Ekspresi Yang Jian berubah, ia segera memahami maksud Yang Xiao.
Dengan mengambil kembali Lukisan Hantu dan memanfaatkan kekuatan gaibnya yang menggerogoti realitas, dunia luar akan berubah menjadi lukisan. Dengan demikian, area gerak mereka akan meluas. Meski belum bangkit sepenuhnya, mereka sudah bisa mengganggu realitas menggunakan kekuatan Lukisan Hantu, berkeliaran semena-mena.
Sekumpulan arwah yang bangkit dalam lukisan akan menjadi kekuatan yang tak terbendung.
Menyadari hal ini, hati Yang Jian tiba-tiba berdesir oleh gejolak ambisi.
"Di sini ada sekelompok besar orang, semuanya adalah akumulasi selama puluhan tahun dari Kantor Pos Hantu, para ahli yang telah menyelesaikan pengiriman tiga surat. Begitu dunia Lukisan Hantu terhubung, orang-orang ini akan memberikan kontribusi yang sangat besar."
"Dan yang paling mengerikan adalah,"
"Mereka yang berada dalam Lukisan Hantu juga memiliki sebagian kekuatan gaib dari lukisan tersebut."
"Selama ada yang mengingat mereka, mereka tidak akan pernah mati."
"Sekumpulan arwah ahli termasyhur dengan karakteristik hantu gentayangan yang tak bisa dibunuh, ditambah kemampuan supranatural dari masa hidup mereka. Jika dikerahkan untuk menangani peristiwa gaib, Yang Jian yakin sebagian besar kasus supernatural akan tersapu bersih."
"Peristiwa gaib biasa tidak akan bisa menghalangi ahli seperti Yang Xiao atau Zhang Xianguang."
"Sedangkan untuk peristiwa gaib Tingkat S, sekalipun tidak bisa ditangani pun tidak masalah, lagipula jumlah kasus sejenis di luar sana bisa dihitung dengan jari."
"Lukisan Hantu itu sangat berbahaya, sudah banyak korban jiwa di luar sana. Mengambilnya kembali akan sangat sulit," kata Yang Jian.
"Untuk mengambil kembali Lukisan Hantu, harus mengambil lukisan sumbernya, bukan turunannya."
"Tapi sumber Lukisan Hantu sejati sudah diblokir oleh Pak Qin dari markas besar di Gedung Keselamatan. Bahkan Li Jun hanya menguasai lukisan turunan."
"Tapi Li Jun cukup cerdik, menggunakan lukisan turunan untuk menyambung ke Lukisan Hantu asli, secara tidak langsung memanfaatkan kekuatan gaibnya."
"Risiko sebanding dengan keuntungan," kata Yang Xiao. "Kemampuan sebesar apa menentukan tanggung jawab sebesar apa. Menguasai Kantor Pos Hantu dengan pasukan arwah ahli membutuhkan pengorbanan besar. Ini bukan hal mudah."
Setelah merenung cukup lama, Yang Jian akhirnya berkata: "Saya tidak bisa membawa pulang Lukisan Hantu."
Dia memiliki kesadaran diri dan langsung mengakui kemampuannya yang kurang.
"Kalau begitu sayang sekali." Suara Yang Xiao terdengar sedikit penyesalan.
Tapi kemudian Yang Jian melanjutkan: "Tapi aku bisa membawa turunan dari Lukisan Hantu. Melalui turunan lukisan itu, kita tetap bisa terhubung dengan dunia Lukisan Hantu yang sebenarnya."
"Percuma. Hanya Lukisan Hantu asli yang bisa meretas dunia nyata, sehingga memungkinkan kami muncul secara tidak langsung di dunia nyata. Ketidakmampuan mengontrol Lukisan Hantu berarti kami para arwah ini tidak memiliki nilai apa pun." Zhang Xianguang menggelengkan kepala.
Ucapannya memang ada benarnya.
Karakteristik Lukisan Hantu adalah memasukkan dunia nyata ke dalam lukisan. Kehilangan perantara ini membuat mereka benar-benar tidak berguna.
"Kondisi ideal tentu seperti itu, tapi mengambil langkah mundur juga bukan tidak mungkin. Metode yang tidak sempurna tetap bisa digunakan. Aku sudah punya ide, tapi apakah kalian mau berpihak padaku dan membantuku menangani peristiwa supranatural? Atau tetap bersikeras mencari pembebasan dan menghilang selamanya?"
Yang Jian membalikkan pertanyaan kepada kerumunan.
Jelas, dengan munculnya pertanyaan ini, saatnya tiba bagi para arwah untuk membuat pilihan.
