Setelah menjelajah jauh ke dalam dunia lukisan minyak yang ganjil ini, akhirnya ada hasil yang diperoleh.
Mata Hantu Yang Jian memandang Sun Rui yang masih tergeletak tak bergerak di jalan kecil. Posisi tubuhnya menunjukkan sudah lama berada di situ. Tidak jelas apakah masih hidup atau sudah mati. Dari pengamatan sekilas, tampaknya ia berhasil melepaskan diri dari serangan hantu gentayangan di tong pewarna tadi, namun sampai di titik ini sudah mencapai batas kemampuannya.
Tapi hanya ada satu alasan mengapa Pengendali Hantu bisa kehilangan kemampuan bergerak dan tergeletak tak berdaya:
KEBANGKITAN HANTU GENTAYANGAN!
“Jika bukan karena Hantu Gentayangan dibangkitkan, Sun Rui bahkan dalam kondisi tubuh yang sangat buruk masih bisa bangkit dan bertindak.”
“Jadi setelah mendekat pada jarak tertentu, dia berhenti.”
“‘Dia mati?’ Zhou Ze bertanya dengan sedikit keraguan.”
“Yang Jian mengerutkan kening: ‘Kemungkinan besar sudah mati. Meskipun dia baru hilang beberapa hari lalu, tapi sebelumnya pasti sudah melawan hantu. Kondisinya sudah tidak memungkinkan untuk bertahan hidup. Tapi situasi sebenarnya masih harus dicek langsung.’”
“‘Aku yang akan periksa.’ Saat itu Yang Xiao membuka mulut.”
“Yang Jian menatapnya.”
“Yang Xiao menambahkan: ‘Jika dia masih hidup, aku bisa merasakannya.’”
“‘Baik.’ Yang Jian mengangguk, tidak menolak.”
“Yang Xiao berjalan mendekat. Tidak seperti kewaspadaan Yang Jian, dia mendekati dengan langkah biasa, wajah datar tanpa perubahan.”
“Tak lama kemudian, dia sampai di dekat Sun Rui.”
“Tapi begitu mendekat, Yang Xiao tiba-tiba merasakan keanehan. Seolah terpengaruh sesuatu, dia tak bisa menahan batuk dua kali. Wajahnya langsung pucat seperti orang sakit, semakin dekat - batuk semakin sering dan intens.”
“‘Ini gangguan kekuatan gaib,’ kata Yang Xiao. ‘Tapi tidak masalah. Aku arwah, sudah setengah manusia setengah hantu. Tidak bisa mati lagi. Kalau orang hidup yang mendekat, pasti sudah tertular dan mati.’”
“Sun Rui dengan kode nama Hantu Sakit, dia bisa membuat hantu gentayangan tertular penyakit. Sekarang dia mati, arwah penasaran bangkit kembali, kekuatan gaib sedang mengganggu sekitarnya. Ternyata, nekat mendekat adalah keputusan salah.” Yang Jian berdiri di kejauhan, menganalisa situasi.
“Saat ini dia adalah sumber penyakit. Untungnya roboh di sini, kalau sampai roboh di luar pasti akan menjadi peristiwa supranatural besar lagi.”
Saat berbicara, Yang Xiao sudah tiba di sebelah Sun Rui.
Wajahnya sangat pucat, batuknya semakin parah, tubuhnya terasa sangat lemah, tangan dan kaki sama sekali tak bertenaga seolah akan langsung terbaring sakit. Kulitnya mulai muncul bercak-bercak mirip bintik mayat dan bintik usia tua, seperti terinfeksi penyakit menular.
Meski begitu, Yang Xiao tetap baik-baik saja. Dia tidak memiliki tubuh manusia hidup, meski terkena pengaruh tapi bisa menahannya.
Yang Xiao berjongkok membalikkan tubuh Sun Rui, seketika tatapannya bergetar halus.
Wajah Sun Rui kini keriput kurus, mata cekung, mulut menganga. Seluruh tubuhnya memancarkan bau menyengat yang bukan berasal dari mayat membusuk, melainkan aura tidak sehat dari orang sakit. Yang paling membuat tidak nyaman adalah bercak-bercak penyakit besar yang tiba-tiba muncul di kulitnya.
“Terlambatkah kita?”
Yang Jian juga melihat kondisi Sun Rui seperti ini. Ia paham, Sun Rui sudah terlalu dalam terkikis oleh kekuatan gaib. Sekarang sedang mengalami kebangkitan hantu gentayangan, kemungkinan besar sudah mati.
Tapi pemikiran ini baru saja muncul, kemudian adegan ganjil pun terjadi.
Udara di sekitar mayat Sun Rui tiba-tiba terdistorsi dan bergoyang. Lalu, sosok seperti arwah muncul tiba-tiba di depan mata.
Sosok ini samar-samar, tapi masih bisa dikenali sebagai Sun Rui.
"Apa yang terjadi? Bukannya orangnya sudah mati? Kok tiba-tiba ada orang lagi? Ini manusia atau hantu?" Zhou Ze di samping terkejut.
Zhang Xianguang berkata: "Jangan berlebihan. Ini kemampuan Yang Xiao dari Hantu Mimpi. Pemuda Sun Rui ini belum mati, masih ada sisa kesadaran. Sekarang dia ditarik paksa ke dalam mimpi buruk oleh Yang Xiao. Yang kita lihat hanyalah proyeksi Sun Rui di dunia mimpi. Dengan metode ini, Yang Xiao bisa mengabaikan dunia nyata, berkomunikasi lewat mimpi, bahkan mengganggu realitas melalui mimpi."
Zhou Ze tak kuasa berkata: "Ini persis seperti kabar arwah yang menampakkan diri ke keluarga lewat mimpi."
"Kurang lebih." jawab Zhang Xianguang.
Dalam hati Yang Jian bergumam: "Inikah kemampuan Hantu Mimpi? Menarik orang hidup ke dalam mimpi. Versinya dalam lukisan minyak juga punya kekuatan gaib seperti ini."
Ia paham betul tentang Hantu Mimpi.
Itu adalah peristiwa gaib yang sangat mengerikan. Pengendali hantu sekaliber apapun akan menjadi sangat lemah di dunia Hantu Mimpi.
“Saya, saya hidup kembali?” Kesadaran terakhir Sun Rui pulih seperti semula.
“Tidak, kau belum mati. Sekarang kau sedang dalam mimpi.”
Yang Xiao berkata: “Tapi kau hampir mati. Kesadaran terakhirmu sedang dilahap kekuatan gaib. Bisa dikatakan dirimu seperti orang terluka yang menunggu ajal. Sekarang kesadaranmu sudah pingsan, hanya dengan kubawa ke dalam mimpi kau bisa terbebas dari pengaruh gaib dan sadar sesaat.”
Kemampuan adaptasi Sun Rui tidak lemah. Ia segera menyadari kondisi anehnya ini.
Entah mengapa merasa lega, tubuhnya tidak terasa lemah lagi. Kaki... Ya, dia hanya punya satu kaki, satunya lagi menghilang. Selain itu, semua terlihat normal seperti orang biasa - jelas ini mustahil terjadi.
Jika semua ini hanya muncul dalam mimpi, maka semuanya masuk akal.
“Berapa lama kesadaran ini bisa bertahan?” tanya Yang Jian yang kini mendekat.
Dia juga makhluk luar biasa, tak perlu khawatir tertular.
“Belum tentu. Mungkin sepuluh menit, mungkin setengah jam, mungkin setengah hari. Tergantung kecepatan erosi gaib pada dirinya,” jawab Yang Xiao.
Yang Jian menatap lagi tubuh Sun Rui yang sudah tidak layak disebut tubuh lagi - itu sudah menjadi mayat yang mulai membusuk.
“Yang penting masih hidup. Aku akan cari cara untuk sisanya.”
Usai bicara, bayangan hantu hitam tinggi di belakangnya perlahan bangkit dan berjalan mendekati mayat Sun Rui.
“Yang Jian, kau juga ada di sini?” Saat Yang Jian mendekat, Sun Rui seperti melihatnya dan terlihat heran.
"Menghubungkan dunia nyata dan dunia mimpi buruk, kalian bisa bercakap-cakap," kata Yang Xiao.
"Bahkan tanpa perantara juga bisa?" Yang Jian meliriknya.
Media air dibutuhkan untuk menyambungkan kekuatan supranatural Hantu Mimpi ke dunia nyata.
"Ini hanya percakapan biasa, tidak mengganggu realitas, tak butuh perantara," jawab Yang Xiao dengan sedikit heran, sepertinya tak menyangka Yang Jian bahkan tahu tentang media dunia mimpi.
Yang Jian tidak bertanya lebih lanjut. Langsung dia berbicara dengan Sun Rui: "Urusan kantor pos hampir selesai. Aku melihatmu hilang, jadi menyelidiki. Tak kusangka kau masuk ke dunia lukisan minyak."
"Kondisiku buruk. Sekalipun keluar dari Kantor Pos Hantu dan kembali ke Kota Dahan, aku tak bisa bertahan lama. Lagipula jika hantu gentayangan-ku bangkit, akan memicu peristiwa supranatural baru. Jadi tempat ini cocok untukku. Aku ingin mencoba peruntungan sekaligus mencari tempat pemakaman. Tapi tak kusangka setelah jatuh waktu itu, masih ada kemungkinan tersadar kembali."
Sun Rui menghela napas. Secara refleks tangannya meraih, tapi tongkatnya sudah tak ada di genggaman. Barang itu sudah dikirimnya keluar kantor pos sebelumnya untuk menyampaikan informasi.
"Sekarang mendengar urusan kantor pos hampir selesai, hatiku sudah tenang. Urusan pemakaman sudah katurun lama. Jadi Kapten Yang tak perlu pusing apakah aku mati atau hidup. Lagi pula Pengendali Hantu pasti akan mati suatu hari. Usiaku sudah termasuk panjang."
Dia tak takut. Kesadaran akan kematian sudah dipersiapkannya, sehingga kini menghadapinya dengan tenang.
“Mati bagi orang seperti kami terkadang memang merupakan sebuah pembebasan, namun hidup justru lebih sulit. Masalah kantor pos berasal dari ketiadaan pengelola yang kompeten. Saya perlu mengatur seorang pengelola untuk masuk ke lantai enam kantor pos guna mengubah tugas pengiriman surat dan mengakhiri takdir para kurir surat. Karena itulah saya menemukanmu.”
Yang Jian langsung menyatakan tujuannya.
"Pengelola kantor pos? Kondisi saya sekarang hanya tersisa sedikit kesadaran, tidak bisa bertahan lama lagi. Khawatir tidak bisa membantumu." Sun Rui menggelengkan kepala.
Yang Jian tak menghiraukan dan melanjutkan: "Menjadi pengelola kantor pos akan menerima sebuah kutukan – selamanya tidak bisa meninggalkan kantor pos. Namun sebagai gantinya, pengelola juga tidak akan pernah menghadapi risiko kebangkitan hantu gentayangan. Kau bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk bertahan hidup, dengan pengorbanan terperangkap selamanya di sini kecuali jika mati."
"Ini bukan hal mudah. Tergantung pilihanmu: terus menanggung kutukan dan hidup di sini, atau menemukan pembebasan sekarang. Saya harap bisa mendapatkan jawaban darimu."
Dia tidak menganggap menjadi pengelola kantor pos sebagai perbuatan baik.
Meski bisa bertahan hidup sementara, ini merupakan kutukan dan siksaan jangka panjang. Menyetujui berarti terperangkap di sini selama sepuluh tahun, dua puluh tahun, bahkan lebih lama.
Sun Rui tertegun sebentar. Dia tidak langsung menyetujui, melainkan tampak sedikit ragu.
Dia memahami maknanya.
Namun akhirnya dia menyetujui: "Kapten Yang, terima kasih telah memberi saya pilihan. Tapi orang seperti kami sebenarnya sudah tidak punya pilihan lagi. Setiap orang punya tugas yang harus dilakukan. Karena Anda memilih saya, biarkanlah saya tinggal selamanya di sarang hantu ini tanpa merepotkan orang lain."
“Lagipula orang di luar sudah menganggap saya sudah mati, saya ini orang yang tak perlu.”
“Begitu disetujui tak boleh diingkari, kalau tidak Kantor Pos Hantu akan bermasalah lagi.” Yang Jian berkata dengan suara berat, memberi peringatan terakhir.
Sun Rui berkata: “Saya paham, manajer kantor pos pasti tidak bisa diganti sembarangan, sekarang kantor pos tak terkendali pasti karena manajernya bermasalah. Jika saya jadi manajer berikutnya, selama peristiwa supranatural belum diselesaikan, saya tidak boleh bermasalah. Jika peristiwa supranatural ini tak kunjung terselesaikan, mungkin saya akan terjebak di sini seumur hidup.”
“Konsekuensi dan pengorbanannya saya mengerti, justru karena itu saya menyetujui permintaanmu.”
Dia menjelaskan dengan jelas pada Yang Jian, mengekspresikan kesadarannya.
“Jika begitu, mari kita putuskan seperti ini.” Yang Jian tidak membujuk lagi, memfinalisasi keputusan ini.
Sesaat kemudian.
Bayangan hantu meretas masuk ke dalam mayat Sun Rui.
Masuknya bayangan hantu membuat mayat Sun Rui tiba-tiba memiliki tiga ekor hantu.
Keseimbangan baru sedang terbentuk.
Bayangan hantu sedang menekan kebangkitan hantu gentayangan, berusaha mempertahankan kelangsungan hidup Sun Rui yang sementara.
Tak lama kemudian.
Dalam mimpinya, Sun Rui langsung merasakan perubahan. Tubuhnya tidak lagi buram, perlahan menjadi jelas. Kesadaran yang hampir lenyap mulai ditarik kembali dengan paksa.
“Dia hidup kembali.” Yang Xiao berkata: “Tapi ini hanya sementara. Begitu bayangan hitammu meninggalkan tubuhnya, dia akan langsung mati.”
“Saya paham, kondisi ini tidak akan bertahan lama.” Kata Yang Jian.
Di bawah invasi bayangan hantu, Sun Rui bahkan tidak bisa tersadar. Dia hanya bisa tetap tertidur pulas.
Tapi mayat Sun Rui saat ini tiba-tiba berdiri, meski memejamkan mata dengan wajah kematian, bisa berjalan layaknya orang normal.
Ini adalah Bayangan Hantu yang mengendalikan mayat Sun Rui.
"Aku harus pergi dari sini, masih ada urusan di kantor pos yang perlu kuhandle." Kata Yang Jian.
Yang Xiao tidak menghalangi, hanya berkata: "Bawa pulang Lukisan Hantu itu, semua hal di sini akan berubah total. Kuharap kau tak lupa ini. Tak ada kata 'sesuai kemampuan' atau 'usaha maksimal', ini kewajiban mutlak. Kurasakan segalanya di luar sudah sangat buruk."
Matanya menatap wajah Yang Jian yang mirip 70-80% dengannya.
Karena dia paham, fakta bahwa Yang Jian bahkan tahu detail informasi Hantu Mimpi berarti ada masalah besar pada masa hidupnya, sehingga harus mengandalkan orang lain.
Mengikuti karakter Yang Xiao, dia tak akan menganggap Yang Jian sebagai penerus ideal, bahkan mustahil mengizinkan keluarga dekatnya terjun ke bidang ini. Kehadiran Yang Jian sekarang membuktikan ada alasan penting yang berhasil membujuknya.
Alasan apa itu, saat ini masih belum diketahui.
Tapi bagaimanapun, dia perlu hadir dan memahami lebih banyak. Karena itu dia tak boleh terjebak dalam lukisan minyak, harus memberikan kontribusi.
"Tenang, pasti kulakukan." Yang Jian mengangguk mantap.
"Yang Xiao, kau harus percaya pada generasi muda. Kita sudah ketinggalan zaman, cuma arwah penasaran. Cuma bisa jadi saksi, tak bisa ikut campur." Zhang Xianguang menyela sambil mendekat, "Jangan beri tekanan berlebihan pada mereka."
Yang Xiao tidak menjawabnya, malah bertanya pada Yang Jian: "Apa ibumu baik-baik saja?"
Yang Jian berkata; “Ibu baik-baik saja, sekarang sedang menjalani masa pensiun di kampung halaman, juga tidak menikah lagi.”
“Benarkah.”
Yang Xiao terdiam sejenak: “Sulit untuknya, juga sulit untukmu, maaf, dalam kondisiku seperti ini aku tidak bisa melakukan apa-apa.”
“Kau sudah melakukan lebih dari cukup.” Kata Yang Jian.
“Itu bagus.”
Yang Xiao berkata: “Pergilah, aku tidak seharusnya membuang waktumu. Masih banyak hal di luar yang menantimu. Zhang Xianguang benar, era ini adalah milik kalian, aku hanyalah hantu yang tertinggal.”
Yang Jian mengangguk, langsung bergegas pergi. Mayat Sun Rui dan Zhou Ze menyusul di belakangnya.
“Jika saja aku punya penerus sehebat itu, mungkin aku sudah lama terbebas dari kutukan di sini.” Zhang Xianguang menggelengkan kepala.
“Justru itulah yang paling membuatku khawatir.”
Yang Xiao berkata: “Tahukah kau, nama Yang Jian bukanlah ide pertamaku. Itu diberitahukan oleh pria misterius bermarga Qin itu. Semakin muda usianya, semakin hebat kemampuannya, semakin besar kekhawatiranku.”
Zhang Xianguang tampak merenungkan sesuatu.
Ia tahu siapa sebenarnya orang bermarga Qin yang dimaksud Yang Xiao.
“Setelah bertahun-tahun berlalu, mungkin orang itu sudah mati.” Zhang Xianguang kemudian berkata sambil tersenyum.
“Manusia mungkin mati, tapi hantu tidak.” Kata Yang Xiao.
